• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Bunga Tasbih (Canna hybrida L) Sebagai Pewarna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Lipstik Menggunakan Ekstrak Bunga Tasbih (Canna hybrida L) Sebagai Pewarna"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2. Bagan ekstraksi zat warna bunga tasbih

Bunga tasbih segar

Disortasi

Dipisahkan bunga dari kelopaknya

Ditimbang 1 kg

Dicuci lalu ditiriskan

1 kg bunga tasbih

filtrat

Dihaluskan

Dimaserasi (1L etanol 96%+2% asam sitrat+0,1% natrium metabisulfit) selama 1 malam terlindung dari cahaya

Disaring

Diuapkan dengan rotary evaporator pd 50oC

Difreeze drying pd -40oC

(3)

Jumlah masing-masing komponen basis lipstik

= Basis dalam resep x Basis yang dibutuhkan Jumlah seluruh basis dalam resep

Lampiran 3. Perhitungan bahan untuk formulasi lipstik

• Jumlah keseluruhan komponen lipstik yang dibuat = 25 g

• Bahan tambahan

Jumlah bahan tambahan = (1,25+0,125+0,125+0,125+0,025+0,025) g

= 1,675 g

Jumlah keseluruhan komponen lipstik = Bahan tambahan + Zat warna + Basis Lipstik

(4)

Lampiran 3. (lanjutan)

1. Formula lipstik tanpa pewarna ekstrak bunga tasbih - Basis lipstik = 25 - (1,675 g + 0 g)

(5)

Lampiran 3. (lanjutan)

(6)

Lampiran 3. (lanjutan)

5. Formula dengan konsentrasi ekstrak bunga tasbih 38% = 38/100 x 25 g = 9,5 g

(7)

Lampiran 4. Kuesioner uji kesukaan (hedonic test)

FORMULASI LIPSTIK MENGGUNAKAN

EKSTRAK BUNGA TASBIH (Canna hybrida L.) SEBAGAI PEWARNA

Nama : Usia :

Berdasarkan kemudahan pengolesan lipstik, homogenitas dan intensitas warna lipstik saat dioleskan, berikanlah penilaian saudara terhadap lima sediaan uji berikut ini.

Konsentrasi 32% 34% 36% 38% 40%

Nilai

Keterangan : 5 (sangat suka) 4 (suka)

(8)

Lampiran 5. Perhitungan rendemen

% Rendemen = berat ekstrak kental (gram )

berat bunga segar (gram ) × 100%

= 45,96

100 × 100%

(9)

Lampiran 6. Perhitungan uji kesukaan ( hedonic test )

Untuk menghitung nilai kesukaan rerata dari setiap panelis digunakan rumus sebagai berikut:

• P �x� − �1,96∙s ⁄ ��√n ≤ μ ≤ �x�+�1,96∙s ⁄ �� ≅√n 95%

• x� = ∑��=1Xi

n

• S² = ∑��=1 (Xi− x� )²

n

• s = �s²

Keterangan:

n : banyak panelis

S2 : keragaman nilai kesukaan

1,96 : koefisien standar deviasi pada taraf 95%

x

� : nilai kesukaan rata-rata

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

Lampiran 6. (lanjutan)

(15)
(16)
(17)

Lampiran 9. Gambar lipstik dengan dan tanpa menggunakan pewarna ekstrak bunga tasbih

1 2 3 4 5 6

Keterangan:

Sediaan 1 : Formula tanpa pewarna ekstrak bunga tasbih

(18)

Lampiran 10. Gambar hasil uji oles

Sediaan 1 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 32% dengan lima kali pengolesan

Sediaan 2 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 34% dengan lima kali pengolesan

Sediaan 3 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 36% dengan lima kali pengolesan

Sediaan 4 : Formula dengan konsentrasi pewarna ekstrak bunga tasbih 38% dengan lima kali pengolesan

(19)

Lampiran 11. Gambar hasil uji homogenitas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Adanya akumulasi vorticity yang dikandung oleh vortex dan aliran fluida menyebabkan seolah-olah partikel fluida mengalami perlam- batan ke arah down stream , sehingga defisit

Berdasarkan beberapa kutipan di atas, disimpulkan bahwa citra Laura Hessel ditinjau dari segi fisik, Laura Hessel digambarkan sebagai sosok perempuan yang

In this case of high water saturation, where Knudsen diffusion is assumed to be insignificant, the dusty gas model predicts greater flux rates than the Fickian model, as indicated

7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 perihal "Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan serta Laporan Tertentu dari Bank yang disampaikan kepada

MOTIVASI BELAJAR SISWA ADA YANG DAPAT DIPERKUAT DENGAN CARA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA ADA YANG DAPAT DIPERKUAT DENGAN CARA PEMBELAJARAN DAN HAL INI SANGAT

8/11/DPbS tanggal 7 Maret 2006 perihal "Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia nomor 7/56/DPbS tanggal 9 Desember 2005 perihal "Laporan Tahunan, Laporan Keuangan

Previous research conducted in the United States and Great Britain (individualist cultures) has shown that many factors influence impulsive buying behavior: the consumer’s mood