PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA
DIKLAT KEWIRAUSAHAAN SISWA
KELAS XI SMK NEGERI 1
LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
WINDI PRASETYA
509111041
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Windi Prasetya, NIM : 509111041. Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Kewirausahaan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kewirausahaan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Dari data hasil penelitian terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 9 siswa (30%) untuk kategori tidak aktif, 5 siswa (16,67%) untuk kategori cukup, 10 siswa (33,33%) untuk kategori aktif dan 6 siswa (20%) untuk kategori sangat aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 3 siswa (10%) untuk kategori tidak aktif, 6 siswa (20%) untuk kategori cukup aktif, 9 siswa untuk kategori aktif (30%), dan 12 siswa (40%) untuk kategori sangat aktif. Untuk nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 63 meningkat menjadi 69 pada siklus II.
Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 9 siswa (30%) untuk kategori tidak kompeten,8 siswa (26,67%) untuk kategori cukup kompeten, 12 siswa (40%) untuk kategori kompeten dan 1 siswa (3,33%) untuk kategori sangat kompeten. Sedangkan pada siklus II diperoleh 4 siswa (13,33%) untuk kategori tidak kompeten, 6 siswa (20%) untuk kategori cukup kompeten, 15 siswa (50%) untuk kategori kompeten dan 5 siswa (16,67%). Persentase ketuntasan hasil belajar siswa 70% pada siklus I dengan perolehan nilai rata-rata 75,33 meningkat menjadi 86,67% dengan perolehan nilai rata-rata 80,57 pada siklus II.
ii ABSTRACT
Windi Prasetya, NIM : 509111041. Application of Learning Strategies Problem Based Learning To Improve The Activity And Learning Outcomes Entrepreneurship in Class XI Student Architecture Engineering Skills Programs SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Thesis. Faculty of Engineering State University of Medan 2015.
The problem in this study is the low activity and learning outcomes of student in the learning process. The study aims to improve the activity and learning outcomes of student Entrepreneurship.
This research is action research held at SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. The subjects were students of class XI Architecture Engineering Skills Programs totaling 30 people. Data collection techniques in this study was a test and observation of student activity sheet to see the learning activities of student during the learning process takes place.
From the data observations of student activity showed an increase in the first cycle of 9 students (30%) for the category incompetent, 8 students (26,67%) for the category fairly competent, 12 students (40%) for the category competent, and 1 student (3,33%) for the category very competent . While on the second cycle was obtained 4 students (13,33%) for the category incompetent, 6 students (20%) for the category fairly competent, 15 students (50%) for the category competent, and 5 students (16,67%) for the category very competent . The persentage completeness of student learning outcomes 70% in the first cycle with the acquisition of the average value of 75,33 increased to 86,67% with the acquisition of the average value of 86,67% in the second cycle.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam”. Shalawat dan salam selalu tercurah atas pimpinan ummat,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan seluruh generasi setelahnya,
semoga kelak di hari perhitungan kita mendapat pengakuan dari beliau sebagai
ummatnya. Amin ya Rabbal’alamin.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat nasehat,
bimbingan, arahan, kritik dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril
maupun materi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Drs. Asri Lubis, ST.,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
dan juga selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan, yang mana telah memberikan waktu,
tenaga, pikiran, ide serta nasehat selama membimbing penulis.
2. Bapak Drs. Nono Sebayang, S.T.,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan juga selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan yang selalu memberi nasehat dan bimbingan selama penulis
iv
3. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan
Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Juanda Sianipar, M.Pd, selaku Dosen Narasumber penulisan
skripsi.
5. Bapak Drs. Edim Sinuraya, ST.,M.Pd, selaku Dosen Narasumber
penulisan skripsi.
6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, K. M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan Ilmu Pengetahuan
selama penulis melakukan perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu pegawai administrasi Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
9. Bapak Drs. Kiniken, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Lubuk Pakam atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis
melaksanakan penelitian
10. Ibu Enita Damanik, S.Pd selaku guru mata diklat Kewirausahaan SMK
Negeri 1 Lubuk Pakam atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis
melaksanakan penelitian.
11. Teristimewa kedua orangtua yang penulis hormati, cintai dan penulis
sayangi Nurmanto dan Tina Purba Tambak yang telah membina,
membesarkan, dan mendidik penulis sehingga dapat duduk di bangku
v
Fadly dan Trisna Rizky Fauziah, yang telah memberikan motivasinya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan stambuk
2009, yang telah membantu memberikan saran dan kritiknya kepada
penulis.
13. Rekan-rekan yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi,
penulis khususkan kepada Miza, Sulaiman, Alfat, Melgibson, Siddik,
Rizky Silaen, Raden, Pahala, Ari, Away, Ali Manurung, Dicky
Ramadhan, Ahermadhani, Wenni, Safwan, Ryal dan lainnya yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata
bahasa. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas
keterbatasan yang ada, dengan mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi perbaikan isi skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Penulis ucapkan banyak terima kasih.
Medan, April 2015 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 12
A. Kerangka teoritis ... 12
1. Hakikat Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 12
2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 19
3. Hakikat Hasil Belajar Kewirausahaan ... 21
B. Kerangka Berpikir ... 25
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
B. Subjek Dan Objek Penelitian ... 27
C. Defenisi Operasional ... 28
D. Prosedur Penelitian ... 29
E. Kegiatan penelitian ... 31
F. Teknik Dan Analisis Pengumpulan Data ... 36
1. Instrumen Penelitian ... 36
2. Uji Coba Instrumen ... 39
G. Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 46
A. Hasil Penelitian ... 46
1. Pelaksanaan Siklus I ... 46
2. Pelaksanaan Siklus II ... 54
B. Uji Hipotesis Penelitian ... 59
C. Pembahasan penelitian ... 62
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Implikasi ... 65
C. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perolehan Hasil Belajar Ulangan Akhir Kewirausahaan Kelas
XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
1 Lubuk Pakam ... 3
Tabel 2.1 Langkah-langkah Problem Based Learning ... 16
Tabel 3.1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan pada Siklus I ... 33
Tabel 3.2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan pada Siklus II ... 35
Tabel 3.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 36
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Kewirausahaan Siklus I ... 38
Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Kewirausahaan Siklus II ... 39
Tabel 4.1. Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I ... 50
Tabel 4.2. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 52
Tabel 4.3. Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II ... 55
Tabel 4.4. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 56
Tabel 4.5. Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus I & Siklus II ... 59
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 30
Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 51
Gambar 4.2. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 52
Gambar 4.3. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 56
Gambar 4.4. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 57
Gambar 4.5. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ... 59
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 69
Lampiran 2 RPP Siklus I ... 70
Lampiran 3 RPP Siklus II ... 76
Lampiran 4 Materi Pembelajaran ... 82
Lampiran 5 Instrumen Hasil Belajar Siklus I ... 96
Lampiran 6 Instrumen Hasil Belajar Siklus II ... 101
Lampiran 7 Lembar Jawaban Instrumen Hasil Belajar ... 105
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Hasil Belajar ... 106
Lampiran 9 Data Hasil Uji Instrumen ... 108
Lampiran 10 Analisis Validitas pada Butir Soal Siklus I ... 110
Lampiran 11 Analisis Tingkat Kesukaran pada Butir Soal Siklus I ... 113
Lampiran 12 Analisis Daya Pembeda pada Butir Soal Siklus I ... 115
Lampiran 13 Uji Reliabilitas pada Butir Soal Siklus I ... 119
Lampiran 14 Data Hasil Uji Instrumen ... 121
Lampiran 15 Analisis Validitas pada Butir Soal Siklus II ... 123
Lampiran 16 Analisis Tingkat Kesukaran pada Butir Soal Siklus II ... 126
Lampiran 17 Analisis Daya Pembeda pada Butir Soal Siklus II ... 128
Lampiran 18 Uji Reliabilitas pada Butir Soal Siklus II ... 132
Lampiran 19 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa ... 134
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber
daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan hal-hal baru yang
dapat dikembangkan dan diperoleh untuk menghadapi tantangan yang ada sesuai
dengan perkembangan jaman, teknologi dan budaya. Tujuan pendidikan nasional
dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yang menyatakan bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan
formal yang dirancang untuk menyiapkan siswa ataupun lulusan yang siap
memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang
kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang
produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah, memiliki
kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja dan membangun jiwa wirausaha.
Hal ini dimuat dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan
2
pendidikan nasional bertujuan untuk : (1) Menyiapkan siswa agar mampu
mengembangkan diri; (2) Menyiapkan siswa untuk memenuhi lapangan kerja
serta mengembangkan sikap profesional; (3) Menyiapkan tenaga kerja menengah
untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri pada saat ini maupun
saat yang akan datang; (4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang
produktif, adaptif dan kreatif.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran memiliki
posisi yang sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator yaitu
membantu siswa sehingga mengantarkan siswa ke dalam proses pembelajaran
yang bermakna. Guru dalam mentransfer pengetahuannya kepada siswa harus
mampu menguasai dan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif dan
efisien. Strategi pembelajaran yang dianggap efektif apabila guru menyampaikan
pelajaran sesuai dengan kebutuhan serta materi pelajaran yang akan diajarkan
kepada siswa menjadi tepat sasaran.
Kewirausahaan merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di SMK
khususnya di Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
Negeri 1 Lubuk Pakamdan juga sangat bermanfaat buat lulusan siswa SMK untuk
mengembangkan potensi berwirausaha sesuai dengan bidang dan keahlian lulusan
siswa SMK nantinya. Seiring dengan visi dan misi Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan maka SMK diharapkan mampu menurunkan tingkat
pengangguran dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan
3
tengah masyarakat. Oleh karena itu sangat memerlukan pemahaman dan latihan
di dalam mempelajari Kewirausahaan. Sehingga dalam penyampaiannya guru
harus mampu merancang, mengelola dan mengevaluasi pembelajaran dengan baik
yang akhirnya terlihat pada kemampuan siswa untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan, bahwa hasil belajar
Kewirausahaan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih kurang sesuai dengan yang diharapkan, hal
ini dilihat dari nilai hasil belajar ulangan akhir semester Kewirausahaan siswa
kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, seperti pada tabel di
bawah ini :
Tabel 1.1 Perolehan Hasil Belajar Ulangan Akhir Semester Kewirausahaan Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Lubuk Pakam
Sumber: Guru Mata diklat Kewirausahaan Kelas XI SMKN 1 Lubuk Pakam
Tahun Pelajaran KKM Interval Kelas Frekuensi Absolut
4
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukan bahwa hasil
belajar mata pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih
terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara nilai siswa yang lulus KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai siswa yang tidak lulus. Hasil ini juga
belum sesuai dengan syarat nilai kelulusan yang telah ditentukan di sekolah
tersebut, syarat nilai kelulusan Kewirausahaan di SMK ini adalah ≥70 untuk tiap
siswa dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam
kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud
dalam Trianto, 2011 : 241). Tetapi menurut Trianto berdasarkan ketentuan KTSP
penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang
dikenal dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal, dengan berpedoman pada
tiga pertimbangan yaitu : kemampuan setiap siswa berbeda-beda; fasilitas setiap
sekolah berbeda; dan daya dukung setiap sekolah berbeda. Maka dalam penelitian
ini, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran Kewirausahaan di
sekolah tempat penulis melakukan penelitian, maka ketuntasan individual adalah
70 dan ketuntasan secara klasikal adalah 85%.
Berdasarkan perbandingan nilai tersebut maka penulis menyatakan
pencapaian nilai pada mata pelajaran Kewirausahaan masih rendah dan belum
tercapai dengan sempurna. Rendahnya hasil belajar Kewirausaan bisa disebabkan
oleh beberapa faktor yang meliputi siswa, guru, metode atau strategi pembelajaran
yang saling berhubungan satu sama lain.
Pembelajaran Kewirausahaan yang berlangsung di sekolah saat ini masih
5
yang bertumpu pada aktivitas guru. Masih terdapat beberapa guru yang masih
cenderung menggunakan metode ceramah dalam mengajar Kewirausahaan
karena mudah dilakukan dan hanya bersifat satu arah, serta prosesnya cepat.
Proses pembelajaran seperti inilah yang menimbulkan kurang berkembangnya
sikap kemandirian belajar pada siswa saat belajar Kewirausahaan. Tanpa guru,
siswa merasa tidak dapat belajar dan tidak perlu belajar secara teratur. Siswa akan
belajar manakala ada guru yang memberikan materi pembelajaran kewirausahaan
melalui ceramah, sehingga siswa merasa ada guru yang berceramah berarti ada
proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Hal ini didukung oleh
Slameto (2010 : 65 ) yang mengatakan bahwa “guru biasa mengajar dengan
metode ceramah saja, siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat
saja. Guru yang progresif, berani mencoba metode – metode yang baru yang dapat
membantu meningkatkan kegiatan pembelajaran. Agar siswa dapat belajar dengan
baik maka metode mengajar harus diusahakan yang tepat, efisien, dan efektif ” .
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa siswa
yaitu siswa mengaku kesulitan dalam memahami pembelajaran kewirausaahan.
Siswa merasa belajar Kewirausahaan terlalu banyak teori-teori yang sulit mereka
mengerti dibahas yang membuat mereka mengaku merasa bosan. Kondisi ini
terkadang menjadikan siswa enggan untuk belajar, merasakan kejenuhan dan
keinginan agar proses pembelajaran cepat selesai. Bahkan sebelum proses
pembelajaran selesai siswa cenderung mencari-cari alasan agar bisa keluar dari
6
Kurangnya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan sebagian besar
waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan yang
diberikan oleh guru. Guru masih cenderung menerapkan strategi pembelajaran
dengan metode ceramah. Siswa hanya mencatat dan mendengarkan serta melakukan
kegiatan sesuai perintah guru. Hal ini akan terasa sulit bagi siswa yang kurang
memiliki kemampuan menyimak dan mencatat dengan baik. Hal seperti ini juga
menyebabkan siswa tidak aktif dalam pembelajaran apalagi mengajukan pertanyaan,
sehingga siswa menjadi bosan dan cenderung pasif. Keadaan seperti ini tidak
merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga
dapat mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka dilakukan pemilihan strategi
pembelajaran yang lebih baik dan menyenangkan yang dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa. Banyak strategi pembelajaran yang baik dan
dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satu
alternatif yang dapat digunakan yaitu menerapkan strategi pembelajaran
berdasarkan Problem Based Learning (PBL) yang diharapkan dapat memberikan
ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpikir dan terlibat secara aktif serta
kreatif dalam suatu pembelajaran.
Strategi pembelajaran Problem Based Learning atau pembelajaran
berdasarkan masalah merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara
berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh
7
PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja
mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tersebut tetapi
juga mencari cara untuk memecahkan masalah tersebut. Bila pembelajaran
dimulai dengan suatu masalah, maka rasa ingin tahu siswa akan terdorong
sehingga memunculkan berbagai pertanyaan disekitar masalah yang dibahas. Dan
akhirnya siswa diharapkan akan dapat menyimpulkan pemecahan masalah
tersebut.
Strategi pembelajaran ini merupakan suatu perubahan yang bagus dari
ceramah secara langsung. Dengan menggunakan strategi ini, poin-poin dalam
belajar dapat berkembang sesuai yang diketahui oleh siswa yang kemudian
dijelaskan kembali oleh guru. Sehingga proses pembelajaran tidak terfokus pada
guru saja namun mengikut sertakan siswa, sehingga setiap siswa dalam kelompok
akan lebih aktif untuk belajar memahami pokok materi pembelajaran.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning akan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bermakna dan menyeluruh.
Sebab, selain memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi siswa untuk berpikir
kritis dan ikut langsung mendalami permasalahan yang timbul dalam
pembelajaran, siswa juga diajak untuk menyelesaikan masalah yang timbul dan
mempertanggung jawabkan penyelesaiannya serta dapat menggunakan
pengetahuan yang diperolehnya dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Guru
pada pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam
pembentukan pemahaman siswa. Siswa yang lebih memegang peranan dalam
8
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Strategi
Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa Kelas XI Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Guru masih cenderung menggunakan strategi pembelajaran dengan metode
ceramah.
2. Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efesien menyebabkan hasil
belajar Kewirausahaan di kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam rendah.
3. Strategi pembelajaran yang kurang efektif dan efesien cenderung membuat
siswa menjadi pasif sehingga menyebabkan aktivitas belajar Kewirausahaan
di kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1
Lubuk Pakam rendah.
4. Hasil belajar Kewirausahaan belum tercapai sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan SMK Negeri 1 Lubuk
9
C. Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat
kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah
dalam penelitian ini , yaitu :
1. Penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning
dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kewirausahaan pada
kompetensi dasar menganalisis peluang usaha dengan indikator
menjelaskan peluang dan resiko usaha, menjelaskan faktor-faktor
keberhasilan dan kegagalan usaha, menjelaskan tentang mengembangkan
ide dan peluang usaha, menjelaskan mengenai menganalisis kemungkinan
keberhasilan dan kegagalan usaha, menjelaskan memetakan peluang usaha
dan menjelaskan pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif.
2. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dilakukan
terhadap siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pelajaran 2014/2015.
3. Aktivitas yang dinilai dan digunakan di dalam penelitian ini adalah Visual
activities (memperhatikan pembelajaran), Oral activities (mengajukan pertanyaan), Listening activities (mendengarkan diskusi), Mental activities
(memberikan pendapat), dan Emotional Activities (menaruh minat pada
pembelajaran).
4. Kisi-kisi instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah C1
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning
dapat meningkatkan aktivitas belajar Kewirausahaan siswa kelas XI
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam Tahun Ajaran 2014/2015 ?
2. Apakah dengan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning
dapat meningkatkan hasil belajar Kewirausahaan siswa kelas XI Program
Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun
Ajaran 2014/2015 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Kewirausahaan siswa kelas
XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam melalui penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Kewirausahaan siswa kelas XI
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk
11
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif
diantaranya:
1. Ditemukan salah satu alternatif strategi pembelajaran yang tepat buat guru
bidang studi Kewirausahaan yaitu Problem Based Learning.
2. Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pihak sekolah dalam memilih
strategi pembelajaran Problem Based Learning yang sesuai dengan materi
67
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Jakarta: Yrama Widya.
Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah dan Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fadly. 2010. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ( Studi Pada Kelas X Bisnis dan Manajemen Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK ARDJUNA 1 Malang. http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/08/JURNAL1.pdf. (diakses 18 Juli 2014).
Hamalik, Oemar. 2010. Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rosmaini, dkk. 2004. “Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas Siswa Kelas 1.7 SLTP N 20 Pekan Baru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan T.A
2002/2003”. Jurnal Biogenesis Vol.1 No1 September, Tahun 2004.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta :Rajawali Pers.
Siskandar. 2009. “Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperative Pada Siswa SLTP Negeri Tanggerang”. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 45 Edisi 01. Halaman 179. Padang: UniversitasNegeri Padang Press.
68
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Trianto. 2011. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
64 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
dari penelitian, yaitu :
1. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I dengan nilai 63
masuk ke dalam kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada
siklus II yaitu dengan nilai rata-rata siswa 69 masuk ke dalam kategori
penilaian aktif.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal setelah dilakukan penerapan
strategi pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan,
yaitu dari siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal 70% dengan nilai
rata-rata 75,33 meningkat menjadi 86,67% dengan nilai rata-rata 80,57 pada
siklus II. Oleh karena itu, penerapan strategi pembelajaran Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK
65
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran mata diklat Kewirausahaan, oleh karena itu:
1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari hasil
lembar observasi aktivitas siswa yaitu siswa lebih aktif dalam
memperhatikan pembelajaran, bertanya, mendengarkan diskusi,
memberikan pendapat dan menaruh minat pada pembelajaran. Peningkatan
keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil lembar observasi aktivitas siswa
yaitu nilai rata-rata 63 masuk ke dalam kategori penilaian cukup, mengalami
peningkatan pada siklus II yaitu dengan nilai rata-rata siswa 69 masuk ke
dalam kategori penilaian aktif. Dengan demikian diketahui bahwa strategi
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa.
2. Pada siklus I materi yang diberikan adalah peluang dan resiko usaha,
faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan peluang usaha, dan mengembangkan ide
dan peluang usaha mendapat nilai rata-rata 75,33 meningkat pada siklus ke
II dengan materi menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan,
memetakan peluang usaha dan pemanfaatan peluang secara kreatif dan
inovatif yang mendapat nilai rata-rata 80,57. Sehingga dengan demikian
diketahui bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat
66
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, saran yang dapat diberikan
untuk pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning
adalah :
1. Bagi para guru khususnya guru mata pelajaran Kewirausahaan diharapkan
menjadikan strategi pembelajaran Problem Based Learning sebagai suatu
alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan agar dapat menjadikan strategi
pembelajaran Problem Based Learning sebagai pertimbangan dalam
memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan
efisien.
3. Bagi siswa hendaknya dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi
pembelajaran Problem Based Learning diharapkan siswa lebih giat dan rajin
dalam mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat dan membuat