&
d
re
w
&
w
s
w
&a.#
%
w
€
N
s
ry
H
re
€
%ee
Jurnal
Mcrt
Stcrt
Vol.
1 1No.
1Hlm.1-74
Jakarta
Januari 2011
ISSN:
1412 - 1220
JURNAL ILMIAH
ISSN:
1412-1220
C[
T
StUt
lssN 1412-1220
Mil''S
tut
Vol.
11
No.
1Januari
2A11
Jurnal ltmiah MATIMATIKA,,SIATISTIKA
(
Mo.
Stot
lditerbitkan oleh ]irekt*rar Ris*r <J*nilil
BINUS Universiry memfokuskan pada artiket ilmiah berupa hasit peneLiiiarr, pengembangan ilmu datam biclang matematika, statistika, dan aplikasinya. Tujuan pubtikasi jurrraI ini adaLah penyebaruiasan hJsit kajian dan penetitianui;;;;;r;;;il;ffi
penguasaan, pengembangan, penerapan matematika dan statistika datam bidang teknik, komputer dan industii, serta
aptikasi lainnya.
Pelindung
Penanggung Jawab Ketua Penyunting
Dewan Penyunting
Editor & Setter
Sekretariat
Alamat Sekretariat
Terbit & ISSN
Direktorat Riset dan HKI
Dekan FST Binus University
Drs. Ngarap im Manik, M.Kom.
Prof. Dr. Gerardus Potta, M.App.Sc
Prof. Dr. EdiAbdurachman. MS, M.Sc
Prof. Bahtiar S. Abbas, Ph.D
Dr. Haryono Soeparno, M.Sc Dr. Ashadi Salf m
Drs. lwa Sungkawa, MS
Rojali, S.5i, M.5i
Dra. Endang Ernawati, M.Lib. Prastari Asri Wiweko, 5.S.
Hotit
Angga Ferdiansyah
Anindito, S.Kom., M.Tl
Direktorat Riset dan Hl{t BINUS Uni',,erslty
Kampus,Anggrek, Jl.Kebnn Jeruk l{aya 22 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 1 1 530
Tetp. 021 -5360660 ext. 1 190
Fax. 021 -5300244
http:/ /www. binus.edu
e-mait: manik@binus.edui arrindito€rbinr:s.edu Terbit 2 (dua) kati datam setahun {Januari & Juti}
lssN 1412-1220
MilT'S
t..t
Vol.
11
No.
1Januari
2011Jurnal lLmiah MATEMATIKA,.STATISTIKA (
Mot
Srot
t diterbitkan oteh Direktorat Riset dan htKi BTNUS Universiry:l]{:lilj:li,tr*.,?:Y:l
l-tlll:1 ?:'yll.hasit, penetitian,,pensembangan irmuairi*
niJ"rglnatematika, sratistika, dan aplikasinya- Tuiuan pubtikasi jurnat ini aoatarr penyebarlrJasan nJsil kajian dan penetitianui;;i,
;Jri;;il;;ffi;
penguasaan, pengembangan, penerapan matematika dan statjstika datam bidang teknik, komputer dan industii, serta
aptikasi iainnya.
DATTAR
I5I
Sabungan H.Hutapea; Alryadi; Ngarap Im Manik
Rancangan Modet Simulasi OptimalisasiAntriarr Penumpang Busway-Transjakarta
dengan Metoda Multichannei eueue
(5i mulati on Ptanni ng Mode I
of
Busway-Transjakarta eueui ng apdmalizati onwi th lvlulti channel Queue lvlethod)....
Herry Pribawanto Suryawan
Generalized Mixed Fractional Brownian Molion as a Generatized White Norse
Functionat...
10-19Alexander A 5 Gunawan
Hubungan Deret Eertingkat Berdasar Bitangan fulerian ciengan operator Beda
({,ascade Series relations based an Eulerian Number with Diff erent
operatarl...
z0-26 Margaretha 0hyverPenerapan Metode Transformasi Wavetet Kontinu dan Partial Least Squares pada Data Gingerol
(Continue Wavelet Transform and Portial Ledst Squares Nethad Appraach
in
GingerotData)
ZZ-33Ro'fah Nur Rachmawati
Pendugaan Furrgsi Intensitas Proses Poisson Periodik dengan Tren Fungsi pangkat
Menggunakan Metode Tipe Kernet
(Estimating lntensity Function of a periodic poisson Process with Cubic Function Trend using Kernet. Type lAethod)..
1-9
Sangadji
Pecahan Berlanjut Berhingga
(Finite Continuous Fraction).
Sudi Mungkasi
Metode Volume Hingga untuk Menyelesaikan Masalah Bendunqan-Bobol
(Finite Volume Method to Conclude Collapse Dam).
Nusar Hajarisman
Atgoritma Penduqaan Modet Regresi Kekar melalui Fenrjuga-M
(Estimated Algorithm
af
Robust Regression Martel through Estimator-N)34-42
43-51
57-62
METODE VOLUME HINGGA
UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
BENDUN
GAN.BOBOL-Sudi
Nlungkasi
Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta 55002
sudi@usd.ac.id
ABSTRACT
A lot
of clonts ctLn be ./btmcl in Intlonesicr, y,hiclt is an ogric'tLlfirrol cottntr\:. Dcttn-breok rrtrtt're5rrit in a catastrophic collapse aromtcl the clam. L,nclerstctncling the behot'iour of v'ttter if'dntn-break
hoppens is then important.
In
thi,s paper, v,e ,solt,e clam-breok problents using.finite t,olunte. methotls inthe one-clintensionol cctse. The mctthematicol eclrtations colled the shollov,ttuter eqLtttlirttts got'erning the y:ctter flows ond the anctlytical solutietn
lo
c/um-breuk problent ore pre,\enrccl. Centrttl-upvirulnrcthod, one oJ'.finite yolrune methocls, is tested to solte clcunJreuli ltroltlent.
Keywords:.finite yolurne ntethods, clanrbreak problem, shollov'rt'uter ecltrcrlir.tns
ABSTRAK
Terclapat banyak benclungon yang clopat dijuntpui cli Intlonasicr, !-otlg ruerupakan sttcttlt ilegctr(t
ogrttris. BenclLmgan-bobol clopcrt menyebttbkon kehuncurail ):tuto hebat di dueroh sekitur benclungun.
tJleJt lcttrena ittt, pemahaman sifat gerakan air
jika
bencltmgan-bobol terjodi ntenrpctkcrn hal ycutgpenttng. Daleru mok(tlah
ini,
mosolah bendungan-bobol tliselesaikon ntenggunakctn netocle volmnehinggct tmtuk kestts sattr climensi. Persumctctn ruulemati,s .vang tlisebrrt persantcttrrt
oir
clangkcrl yungclttpttt ntenjelaskan uliron
air
dan penyelesaian onnlitis tutttLk nutscrlah bendungut-bobol disaiikurt.Melocle central-ttpw*ind,
yang
merupokansqlah
sotujenis
nrctocle t'oltune hingga,diLtji
untukrueny e I es uikon mas al q h b encl un gan -b o b o l.
Ksts kunci: metode t,olunte ltinggu, rnasalsh bendungan-brfiol, per.\utltqot7 uir tlongkcrl
i.i
.lan nrakalah ini pemah diikutsertakan dan menjadi finalis dalam Olimpiade Kar-va Tulis lnovatil2009 yangr
,:--'riggarakan oleh Perhimpunar.r Pelajar lndonesia di Perancis.PENDAHULUAN
Sebagai suatu negara agraris, Indonesia
memiliki
banyak bendunganuntuk
membantu pengairan' Dalam keadaan yang tidak menguntungkan, misalnya gempa bumi, tinggul bendungan bisa saja bobol dan menyebabkan kerusakan wilayahdi
sekitarnya. oleh^sebab itu, p;;ahamanaliran air
apabila bendungan bobol sangatlah penting. Hal
ini
dapat mlmbantu menjawuf uugui*una sebaiknyapembangunan bendungan ditempatkan, sehingga kerugLn dapat dibuat seklcil
-rrrikl,
apabila terjadikebobolan bendungan. Masalah bendungan-boLol dengan topografi rata sudah
dite;kan
penyelesaiananalitisnya. Penyelesaian masalah tersebut dengan topografiTatu d,atar telah ditemukan sejak
1g92
oleh Ritter untuk kasus yang sederhana (Ritter, 1892), sedangkan penyelesaian untuk rata miring telah
dipaparkan oleh chanson (2006). Dalam praktek yang sebJnarnya irampir tidak ada suafu masalah
bendungan-bobol dengan topografi yang rata sempurna. Dengan demikian, suatu metode yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah ini dengan topografi slembarang sangatlah diperlukan.
Makalah
ini
memaparkan persamaan gelombang air dangkal atau cukup disebut persamaanAir
Dangkal (PAD) serta suatu metode numeris yang disebut Metode Volumeinrggo
(Mt/H). pAD
adalah suatu persamaan matematis yang menjelaskan masalah aliran air termasuk
ma-salah
bendungan-bobol'
MVH
adalah suatu metode numeris yang dapat digunakan untuk menyelesaikanpAD
dengan sembarang topografi. Agar sederhana, pembahasan dalamLakalah ini terbataspada masalah-masalah satu dimensi,yang artinya hanya vektor dengan arah ke kanan/kiri yang dimodielkan, sedang arah ke depan/belakang dan
ke
atas/bawahtidak
ikut
dimodelkan.PAD
merupakan suatu model yangdiperoleh berdasarkan perpindahan massa, momentum,
dan
energi,yang
ketiganya merupakankuantitas-kuantitas kekal. Persamaan
ini
membentuk suatu sistem hiperbolik,orrlirii.
dan rnampumemberikan penyelesaian diskontinu meskipun keadaan awalnya halus. Terapan pAD cukup
banyak,
meliputi: bendungan-bobol, perambatan tsunami, aliran air sungai, dan
lainlain.
Untuk*"rrdrpuiku,
penyelesaian eksak secara analitis sering kali sangatlah sulit. oGh karena itu, metode-metode numeris termasuk MVH telah dikembangkan.
MVH didasarkan pada bentuk integral hukum kekekalan. Metode ini memecah-mecah domain
menjadi banyak sel dan mengambil nilai pendekatan rata-rata kuantitas dalam setiap sel.
Di
setiapwaktu, nilai-nilai tersebut diperbarui oleh pendekatan/luxpada setiap ujung sel. Keakuratan metode ini sangat bergantung pada fungsi flux numeris yang rnemberikan pendekatan flux yang sesungguhnya
|e!ai-k mungkin. Tujuan makalah
ini
adalah_untuklenerapkanMVH
pada penyelesaianbendungan-bobol' Hukum kekekalan massa dan kekekalan momentum digunakan pada^pAb dalam makalah
ini
unluk memodelkan
profil
air dangkal. Selain itu, metodecenial-upwiia
yangmerupakan salah satujenis
MYH
akandiuji
untuk menyelesaikan masalah bendungan-bobol. sJtaniutnya,penampilan metode numeris ini dianalisis secara kuantitatif dari kesalahan yang dihasilkan.
anllisis
t<uatitatii3ugadilakukan dengan membandingkan grafik oenyelesaian numeris dengan grafik penyelesaian analitis.
Fersamaan
Air
Dangkar dan Masarah Bendungan-Bobol
Bab ini terdiri atas dua seksi. Seksi pertama menjelaskan notasi-notasi yang digunakan
dalam persamaan-persamaan matematis serta menyatakan bentuk
PAD.
Seksi keduamembahas masalah bendungan-bobol.
Persamaan
Air
DangkalAliran air dangkal dapat digambarkan seperti tampak pada Gambar 1. Notasi yang digunakan adalah sebagai berikut:
x
mewakili jarak yang ditempuh aliran,r
mewakili variabelwakti,
z(x)
adalah topografidi titik
x,
h(x,t)
adalah ketinggian air dititik
x
pada waktut,
ty:
z-t
h
disebfi dengan stage, danu(x,/)
mewakili kecepatan aliran di titik x pada waktu l.Mefode Vo/ume Hinggo,,..,, (Sudi Mungkasr)
53
----perrilukaitn ilil'
f,,IJ ""-**-"*"s
.€
[image:6.612.123.488.73.289.2]r
Gambar 1 Aliran air satu dimensi
pAD yang juga terkenal dengan nama sistem Saint-Venant merupakan sistem dua persamaan
simultan yang terairi atas hukurn kekekalan massa dan hukum kekekalan momentum, secara berturut-turut diberikan sebagai berikut
h, +
(ht),
=O,
II
trr
(htt), +(hu1
+!ght), =-ghz,.
)Di
sini,g
adalah konstanta gravitasi dengannilai
9.81 m/s2. Dalam bentuk vektor, PAD (1)dapat ditulis sebagai q, + .f (q)
,: s
dengan kuantitas q,flux
.f (q) , dan sumber s diberikan oleh(
-
1,,'
Masalah Bendungan-Bobol
Menyelesaikan masalah bendungan-bobol artinya adalah menentukan aliran yang disebabkan
oleh
bobolnya bendungan secara tiba-tiba. Penyebab bobolnya bendunganini
bisa karena usiabendungan yang sudah tua disertai tidak kuatnya tanggul bendungan menahan air dengan volume yang
terlalu besar, atau bisa saja karena disertai gempa bumi.
Diasumsikan bahwa suatu bendungan terdiri atas dua bagian dengan ketinggian air yang lebih
rendah pada bagian kanan seperti tampak pada Gambar 2, dan diasumsikan pula bahwa air pada kedua
sisi dalam keadaan diam pada saat awal
(/
=0).
Secara matematis, kondisi awalini
dapat dituliskansebagai berikut
(3)
clengan catatan bahwa
h,rho >0.
Pada saatl=0,
dinding bendungan (tanggul) secara spontanbobol c1a1 menyebabkan mengalirnya
air
yang lebih tinggike
sisi yang lebih rendah pada waktu berikutnya. Profil aliran dalam rnakalahini
terdiri atas ketinggian air, momentum dan kecepatan di trtik.r sembarang dan pada waktu I sembarang.l'rr^')' '
=[-;,.)
/
ft\
'
=lo,)'
1 @)rr(
r.o): o
,,.,.0,=
{f;
],ll
i];
Jurna/ltt* St t, Vol, I
I
No.I
Jonuori 2011: 52-62(2)
Gambar 2 Keadaan Awal suafu Bendungan dengan Dua Bagian yang Berbeda.
Penyelesaian analitis masalah tersebut clengan Jn
:0 , ho:0,
dan
hrrO
pertama kali diternukan oleh Ritter (1892). Beberapa penulis misalnya Jakeman (2006), Mungkasi (200g) danStoker (1957)
jrga
membahas penyelesaian masalahanalitis
bendungan-bofiol,yang
mana
penyelesaiannya dapat dituliskan sebagai
dan
dan
(5) Io
,,trl
=],
[0
ho
0
,..
=r(.'*4*;)
(6)
1,,,
,.r<-rrg/r,
l(r)=
1t,,-:"(,gr,
-l,l
-rrg/r,
<x<2trglt,
I
[o
'
'r>2ttglr,
,
,
<-tnQf
/t
, =
i(,, glt,-
;l
-trglt,
<.r<2rrglr,
.
x>2rrgi,
untuk setiap waktu
I
>0.
Lebih lanjut, penyelesaian analitis masalahdi
muka denganro
=0
danhr,
ho >0
dapat dinyatakan sebagaih(x)
=hl
/_
fr, =
*
\l
sh,
-J'
,
x<-tEi
-rr[i[<r'<r(,,-G[)
/
_\
rl,,,-.lsn,)<
r<rS,
-r > /S,
r
<-/
rig/r,-
trih,
< -r < r(,,.-.,s[)
,(,.
-
,Etr)..,.,s,
-r > 15.
(4)
h,=+(,trS-')
u(.t) =
rr, =
s.
-
;1.[r*
,
rr
]i'J
(7)ttrrggLrl
[image:7.612.173.473.75.230.2]t > O .
Di
sini kecepatan gelombang shockS,
bernilai kons2ghr)
tan dan diberikan oleh
s,
=
2{sh.
*(,
.,,[
#)
-(r
ro,f$
METODE
Metode Volumen Hingga
(MVH)
digunakan untuk menyelesaikanPAD
secara uumeris' Rumusan pendekatan hukum keiekalan dipergunakan untuk_rnenurunkan skema umumMVH'
Perludiketahui bahwa
MVH
clapat dipergunakanuntuk
menyelesaikan hukum kekekalandan
sistemhiperbolik secara umum. Dipandang
PAD (1)
dengan z,
--
0.
SuatuMVH
didasarkan padapemecah-mecahan dor-nait-r ruang menjadi banyak sel, dan terus tnenelus lllemantau pendekatan
integral kuantitas cl pada setiap sel tersebut (LeVeque, 2002: 64-65)' Sel ke-l dinotasikan dengan
C,=
(x,-r,z.,xi*ttz)
yang merupakan suatu interval dari
lfr-rrz
hinggaXi*,2. Nilai
Qi
ne*akili
pendekata, nilairata-rata kuantitas r7 pada interval ke-i pada waktu 1,, . yaitu
L
qG,t,)
clx untuk setiap waktupersamaan
dengan
Ax
=
xi+1t2-
xi-tt2
adalah panjang untuk rata-rata flux dititik
Jli=
J;+1/2 , yaitu(8)
( 10)
pendekatan (e)
Oi'-L
Ax
sel.
Notasi F,lr,rdigunakan
sebagai1
Dil -I'.-t tltt L , t
-Lt
* t
c1(x,t)ctx:
.f'(q@,-,,,,t))'
f
(q@,.,,r,/))
Pengintegralan persamaan (11) terhadap variabel r'vaktu dari t,, hiugga /,,*, menghasilkan
I,rQ,t,,*,)
dx-
L
q-,t,,) clx=
L
-f(q(*,-,,r,il)dt
-
l'
t(ufxi*r2'D)tu'
l,','.'f
(q(*
it1 t 2,))
dt
(11)
(1 2)
(13)
dengan
Lt
=
t,,n,-
/,,
tlerupakan satu langkah waktu'Karena massa total dalarn sel
ini
berubah hanya bergantung padaflux di
ujung-ujung sel sepertitampak pada Gambar 3, kita dapatkan persalnaan
tp I1
t )t] (
)".
Gambar 3 Pembaharuan nilai
pi'
disebabkan oleh fluxdi ujung-ujung sel yang digambarkan dalam ruang x-t.
Dengan sedikit operasi aljabar dan pembagian oleh
ar
diperoreh bentuklrlt
^
I
q(*-t,,-,\dx
=l
Lq$.t,,)dx
Ar
{,
Ar
{,'
*t
!"'
f(,q@,-,'"0)dt-
1,,'.'.f
Gt*,.r,.,
t!)
cltl,
(14)
( 16)
mempunyai topografi yang topografi yang
tidak
rata(17) yang juga dapat ditulis
( 1s)
menurut notasi yang diberikan oleh (9) dan (10). Bentuk (14) merupakan bentuk diskrit-penuft; bentuk setengah-diskrit yang berkaitan dengan bentuk ini adalah
)
Lr,+e:
'dt-'
+
F,;,,,,-
Filr,,
=0.
Persamaan (16) rne,ruat asumsi bahwa masalah yang diselesaikan
rata
datar(2,:0).
Apabila masalah yang drseiesaikan mernpunyai(z,
*
0 ), maka bentuk setengah-diskrit (16) menjailiLr,Le:'
'dt''
+F,Ir,r-
F,l,,r=
Ar,
s,,
dengan S, adalah diskritisasi sumber.
HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Terdapat dua seksi yang akan disajikan,
yaitu: hasil
simulasi bendungan-bobol dengantopografi rata datar dan hasil simulasi dengan topografi ticlak rata. Secara garis besar, flux-flux dalarn
selrua simulasi dihitung menggunakan ru1-nusan central-rtpw,izrl rnenurut Kurganov,
dkk.
(200l).
Sebagai tambahan, apabila ditemukan suatu topografi 1,ang tidak rata,
yaitu
z.
* 0,
MVH
yang_
_ ttjptadalblumelltnaao*_,
/Sudi Munokosi) 57{ rtt'u
[image:9.612.62.527.67.440.2]terimbang dengan baik atau biasa disebut well-balanced
finite
volume methods menurut Audusse, dkk. (2004) dan Noelle, dkk. (2006) diterapkan. Semua simulasi dilakukan menggunakan metode berorde dua dengan pembatas lereng minmod;air
dengan ketinggianlebih
rendahdari 10-6
m
tidak dimasukkan dalam perhitunganflux;
bilangan
CFL=1.0.
Selainitu,
stage
w=z*h
danmomentum
p
=hu
dianggap kekal. Error dalam perhitungan dikuantifikasi dengan rumus(18)
dengan i/adalah banyaknya sel, serta
q,
danQ,
secara berturut-turut adalah nilai eksak kuantitas dannilai pendekatannya untuk sel ke-i. Satuan besaran yang digunakan adalah Sistem Internasional
(S!.
Simulasi Bendungan-Bobol dengan Topografi Rata DatarDipandang suatu masalah bendungan-bobol dengan keadaan awal
lJ-E--)
la.-O
IV
a'''
'1
rz(x,O)
:
0
dan ( 1e)dengan topografi ruta datar seperti tampak pada Gambar 4. Dalam hal
ini,
z =0
dan h =w.
Keadaanawal tersebut menyatakan bahwa terdapat dua tanggul bendungan, yang satu terdapat pada posisi 500
m dan yang satunyapada posisi 1500 m dari acuan. Ada tiga bagian dalam gambar dengan tinggi air berbeda: sisi
kiri
adalah sisi kering, bagian tengah mempunyai ketinggianair
10m
dan sisi kanan [image:10.612.135.459.571.720.2]mempunyai ketinggian air 5 m. Pada saat
t
= 0 , kedua tanggul bobol. Selanjutnya simulasi dikerjakan untuk memperoleh gambaran gerak air di sembarang titik x dan sembarang waktu l.Gambar 5 menunjukkan hasil simulasi 20 detik setelah bendungan bobol dengan panjang sel
seragam
Ax:5.
Dalam simulasiini
didapatkan error untuk stage, momentum dan kecepatan secaraberturut-turut sebesar 0,028; 0,260; dan 0,606. Nampak pada gambar bahwa ada gelombang yang
bergerak ke
kiri
dan bergerak ke kanan menuju ke arah air yang lebih rendah. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa penyelesaian numeris terjadi penyebaran (difusi\ pada batas afltara wilayah kering dan wilayah basah. Selainitu,
terjadi pula ketidak-akuratan penyelesaian numerisdi
sekitarsudut-sudut seperti nampak pada gambar. Hal-hal tersebut merupakan kekurangan metode numeris dalam menyelesaikan masalah.
.r', it I 5{{l .r . litta}
Gambar 4 Keadaan ar'val bendungan topografi rata datar dengan tiga bagian yang berbeda.
Tanggul dan topografi digambar dengan garis tebai. permukaan air dengan uaris putus-putr.rs.
fo
,jika
u(x,o)
=]to.
,it
u[s,litu
0<x<500
500<r<1500
1500<-r<2000
lii*r$ui
Jurno/Mut Stat, Vol. I
I
No,I
Jonuori 2011: 52-62tar:g.grrl
{J
0'
PosiFi
Gambar 5 Hasil simulasi setelah 20 detik bendungan bobol topografi rata datar.
Metode menggunakan
Ar
= 5 .Gambar 6 }.Iasil simuiasi setelah 20 detik bendungan bobol topografi rata datar.
Metode menggunakan
Ar
:
1 .Namutr deniikian, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi dengan menetapkan panjalg
sel
At
yanglebih kecil
dengan catatan perhitungan matematis rnenjadi lebih banyak sehingga simulasi menjadi lebih larna. Sebagai contoh adalah Gambar 6, yang menunjukkal hasil siurulasidengan panjang sel seragam
At
= 1 . Error untuk stage, molrentum dan kecepatan dalam simulasi rnisecaraberturut-turutadalahsebesar0,006:0,0571 danO,4gJ.Jelasbahr,vaerroryallgdihasilkandalam simulasi ini jauh lebih kecil drbandingkan hasil simulasi sebelumnya. Tampak pula dalam garnbar
s
G
L 0
ql
*1
4 2
D
P.si5i
* o,
o
Itr
[image:11.612.178.473.72.308.2] [image:11.612.160.468.376.599.2]bahwa gelombang yang bergerak
ke
kanan dapat dikontruksi oleh penyelesaian numeris yangdihasilkan
oleh
MVH
dengan tepat.Hal
ini
adalah kelebihanMVH
yang dapat menghasilkan penyelesaian akurat untuk gelombang shock. Keakuratanini
disebabkan oleh penurunanMVH
yang didasarkan pada bentuk integral hukum-hukum kekekalan sebagaimana dijelaskan dalam persamaan(8)-(15). Pada gambar
ini
juga
tampak bahwa penyebaran penyelesaian numeris masih terjadi di sekitar perbatasan kering dan basah.Hal ini
bisa terjadi karenaflux
yang diperhitungkan dalamsimulasi adalah hanya flux dari sel-sel yang mempunyai ketinggian air minimum 10-6 m.
Simulasi Bendungan-Bobol dengan Topograli Tidak Rata
Sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab PENDAHULUAN, masalah bendungan-bobol dengan topografi rata, sudah ditemukan penyelesaian analitisnya. Akan tetapi,
jika
topografinya tidakrata, berlekuk-lekuk, atau bahkan diskontinu, masalah bendungan-bobol hanya mungkin dicari
penyelesaiannya menggunakan metode numeris.
Sebagai contoh masalah bendungan-bobol dengan topografi tidak rata adalah sebagai berikut. Dipandang suatu keadaan awal (19) dengan topografi diberikan oleh
:l[h::::,,,
(20,2
+3,6.10-2x
-24,jika
1500 < x < 2000. [image:12.612.84.499.432.613.2]Masalah ini diilustrasikan seperti tampak pada Gambar 7.
Gambar 7 Keadaan awal bendungan topografi tidakrata dengan tiga bagian yang berbeda.
Tanggul dan topografi digambar dengan garis tebal, permukaan air dengan garis putus-putus
Setelah 20 detik bendungan bobol, hasil sirnulasi gerakan air rnenggunakan
MVII
dapat dilihat padaGarnbar
8.
Hasilini
tentu saja berbeda dengan hasil pada Gambar5
dan Ganbar6.
Perbedaanrrencolok adalah
profil
airdi
sekitartitik
x:
500.
Setelah air melaluititik
x
=500,
air bergeraklebih cepat dari pada gerakan pada topografi rata datar.
fr,6
.ro-'r'
z(x):jO,t-10-rx
l-,,,
1o-5xt;rnggul
I\rl]rr!'lill'l
60 Jurno/ Ma Stut, Vol, I
I
No I
Jonuori 2011: 52-62Garnbar 8 Hasil simulasi setelah 20 detik be,dungan bobol topografi tidak rata.
Metode menggunakan atr = 1. Topografi digambarkan dengan
titik-titik.
UCAPAN
TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Associate Professor
Stephen Roberts (Australian
National University) atas birnbingan yang diberikan.
PENUTUP
Makalah ini teiah memaparkan Metode volume Hingga (MVH)
dan terapannya pada masalah
bendungan-bobol' MvH-didasaikan pada bentuk integrai
t-u?r--hrkum
kekekalan sehingga cukup akurat dalam me,yelesaikan Persamaan gelombang ai".orrftrl
(pAD)yang sering kali melibatkan gelombang shock' Keakuratan ini merupa"kan alasan
utama
-Jrgupu MVH
adalah mltode yang cocokuntuk
me.yelesaikan rnasalah bendungan-bobo1. nrrg"rr-^iiternukannyapenyelesaian masaiah
tersebut' gerakan
air
dapat diprediksi
sehingga dapa-t rnembantupl."n"ururn
pembangunan bendungan dengan baik' Dengan demikian, apabila benar-benar terjadi bendungan-bobol,kerugian yang diakibatkan dapat diminirnalkan.
1
8t
il
*l
l-)
al
E
(ri
r
J
qJ
t
to0*
Posisi
DAFTAR PUSTAKA
Audusse, E., Bouchut, F., Bristeau, M. O., Klein, R., and Perthame, B. (2004)
A
fast and stable well-balanced scheme with hydrostatic reconstruction fbr shallow water flows, SIAM Journol o.fScientific Computing. 25 (6): 2050-2065.
Chanson,
H.
(2006) Analytical solutions of laminar and turbulent darn break wave,Riler
Flow, hal. 465-474. London: Taylor & Francis Group.Jakeman, J. (2006) Honottrs Thesis: On lt{umericul Solutions of the Shallow Wuter Wate Ecluations,
tidak diterbitkan. Canberra: The Australian National University.
Kurganov, A., Noelle, S., and Petrova, G. (2001) Sernidiscrete central-upu,ind schemes for hyperbolic conservation laws and hamilton-jacobi equations, SIA]l,I Journol on Scientific Coruputing,23 (3):707-740.
LeVeque,
R.
J.
(2002) Finite-Volume Methods.for
Hyperbolic Problents. Carnbridge: CambridgeUniversity Press.
Mungkasi, S. (2008) Mosters Thesis: Finite Volume Methcttl.s.lbr"tlte One-Diruensionol Shallov'lllcter
Eqtrutions, tidak diterbitkan. Canberra: The Australian National University.
Noelle, S., Pankratz, N., Puppo, G., and Natvig, J. R. (2006) Well-balanced flnite
volutle
schemesof
arbitrary order of accuracy for shallow water flo.,vs, Journol of'Coutlttrtcrtiorutl Plnsics, 213 (2):474-499.
Ritter,
A.
(1892) Die fortpflan^)ng der wasserwellen, Zeitschrift cles Vereine.s Deutscher Ingenieure,36 (33): 941-9s4.
Stoker, J. J. (1957) Water Waves: The Mathematicol Theory with Applicalion. New York: Interscience Publishers.
Jurnol Ma Stut, Vol, I
I
No,I
Jonuori 2011: 52-62