PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR
K R I T I S S I S W A P A D A M A T E R I P O K O K S U H U DAN KALOR KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN
Oleh: Yaumil Silvini
4101121035
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat yang dikaruniakan-Nya kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Terhadap Hasil Belajar dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Kelas X SMA Negeri 16 Medan” diajukan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd, Bapak Drs.J. B Sinuraya, M.Pd, dan Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr Marabangun Harahap, M.S selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Ucapan terima kasih juga disampaikan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M. Si selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika serta Bapak Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj.
v
Ucapan terima kasih teristimewa penulis ucapkan kepada Ibunda tercinta yaitu Rahmawati, S.E dan Ayahanda Samsul Kamar, serta Kembaran yang terlahir bersama Yaumil Silvina yang terus memberikan do’a serta motivasi dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rizky Utama yang telah membantu banyak dalam pembuatan skripsi ini dan buat seluruh teman –teman jurusan fisika stambuk 2010 khususnya kelas Dik C, Sahabatku yang tidak pernah jenuh memberikan saran dan penyemangat (Minta Ito, Ari semayang, dan
Abdah Rohimah), teman kos yang baik hati mau membantu ketika susah dan senang bersama Siti Hajar dan teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis,
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS
SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN
Yaumil Silvini (4101121035) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X SMA Negeri 16 Medan.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA SMA Negeri 16 Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yang ditentukan dengan teknik Simple Random Sampling yaitu kelas X IPA 4 (sebagai kelas eksperimen) dan X IPA 3 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing terdiri dari 41 siswa. Sebagai alat pengumpul data, dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda untuk hasil belajar dan tes essay untuk berpikir kritis. Sebelum tes pilihan berganda dan essay diberikan kepada siswa yang hendak diteliti terlebih dahulu tes divalidkan oleh dua orang dosen dan satu orang guru fisika sebagai validator.
Dari nilai rata-rata pretes diperoleh hasil belajar dan kemampuan berfikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kontrol berturut-turut adalah 32.31 dan 28.35 untuk hasil belajar serta 16.03 dan 15.48 untuk kemampuan berfikir kritis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas sama. Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Setelah diberi perlakuan, dari nilai rata-rata postes diperoleh hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol berturut-turut adalah 65.54 dan 58.53. Setelah diuji t, diperoleh thitung = 1.82 sedangkan ttabel = 1.669 dengan demikian
maka thitung > ttabel, atau dengan kata lain terdapat perbedaan hasil belajar akibat
pengaruh model pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelas. Untuk nilai rata-rata postes kemampuan berfikir kritis diperoleh pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut-turut 47.01 dan 27.98. Setelah diuji t, diperoleh thitung
=8.11sedangkan ttabel = 1.669 dengan demikian maka thitung > ttabel, atau dengan
kata lain terdapat perbedaan kemampuan berfikir kritis siswa akibat pengaruh model pembelajaran yang dilakukan pada kedua kelas.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Batasan Masalah 5
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Pengertian Belajar 8
2.1.2. Aktivitas Belajar 9
2.1.3. Hasil Belajar 10
2.1.4. Berpikir Kritis 12
2.2.Model Pembelajaran 15
2.2.1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15 2.2.2. Ciri-Ciri Khusus Pembelajaran Bersdasarkan Masalah 17 2.2.3. Manfaat Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19 2.2.4. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19 2.2.5. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 20
2.3.Penelitian Terdahulu 22
2.4.Kerangka Konseptual 23
2.5.Hipotesis 24
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 25
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 25
3.3.Variabel Penelitian 25
3.4.Jenis dan Desain Penelitian 26
vii
3.4.2. Desain Penelitian 26
3.5.Prosedur Penelitian 27
3.6.Instrumen Penelitian 28
3.6.1. Tes Hasil Belajar 28
3.6.2. Tes Berfikir Kritis 28
3.6.3. Instrumen Sikap 29
3.6.4. Instrumen Keterampilan 29
3.6.5. Validitas Tes 29
3.7.Teknik Analisis Data 30
3.7.1.Analisis Data Hasil Belajar 31
3.7.2.Analisis Data Sikap (Afektif Siswa) 32
3.7.3.Analisis Data Observasi Keterampilan(Psikomotorik) Siswa 32 3.7.4.Analisis Data Kemampuan Berfikir Kritis 32
3.7.1.1.Uji Normalitas 33
3.7.1.2. Uji Homogenitas 34
3.7.1.3. Uji Hipotesis 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian 37
4.1.1 Data Hasil Penelitian 37
4.1.2 Analisis Perbedaan Tes Hasil Belajar Dan Kemampuan Berfikir
Kritis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45
4.1.3 Pengujian Hipotesis 48
4.1.4 Analisis Data Sikap (Afektif) Siswa 50
4.1.5 Analisis Data Observasi (Psikomotorik) Siswa 51
4.2. Pembahasan 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 56
5.2 Saran 57
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1. Aspek Kemampuan Berikir Kritis 14
2.2. Sintak Pembelajaran Berdasarkan Masalah 19
2.3. Penelitian Terdahulu 21
3.1. Two Group Pretes – Postes Design 26
3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar 28
3.3. Predikat Ketuntasan Hasil Belajar Kognitif 30
3.4. Predikat Kompetensi Penilaian Afektif 30
3.5. Predikat Kompetensi Penilaian Psikomotorik 31 3.6. Predikat Penilaian Kemampuan Berfikir Kritis 32 4.1. Hasil Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 37 4.2. Hasil Pretes Berfikir Kritis Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 39 4.3. Hasil Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 41 4.4. Ringkasan Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai, Standar Deviasi Dan
Varians Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 42 4.5. Hasil Postes Berikir Kritis Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 43 4.6. Ringkasan Hasil Perhitungan Rata-Rata Nilai, Standar Deviasi Dan
Varians Berfikir Kritis Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44 4.7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Tes Hasil Belajar Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol 46
4.8. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kemampuan Berfikir Kritis Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol 47
4.9. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Kedua Kelas 48 4.10.Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Tes Kemampun Berfikir
Kritis Kedua Kelas 48
4.11.Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/Pretes
Tes Hasil Belajar Siswa 48
4.12.Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal/Pretes
Berfikir Kritis Siswa 49
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman 4.1. Diagram Histogram Nilai Pretes Hasil Belajar Kelas Eksperimen 38 4.2. Diagram Histogram Nilai Pretes Hasil Belajar Kelas Kontrol 38 4.3. Diagram Histogram Nilai Pretes Kemampuan Berfikir Kritis
Kelas Eksperimen 39
4.4. Diagram Histogram Nilai Pretes Kemampuan Berfikir Kritis
Kelas Kontrol 40
4.5. Diagram Histogram Nilai Postes Hasil Belajar Kelas Eksperimen 41 4.6. Diagram Histogram Nilai Postes Hasil Belajar Kelas Kontrol 42 4.7. Diagram Histogram Nilai Postes Kemampaun Berfikir Kritis
Kelas Eksperimen 43
4.8. Diagram Histogram Nilai Postes Kemampaun Berfikir Kritis
Kelas Kontrol 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 60 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 70 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 81 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 91
Lampiran 5. LKS I 102
Lampiran 6. LKS II 105
Lampiran 7. LKS III 109
Lampiran 8. LKS IV 112
Lampiran 9. Bahan Ajar 114
Lampiran 10. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 116
Lampiran 11. Kisi – Kisi Berpikir Kritis 127
Lampiran 12 Tes Hasil Belajar 137
Lampiran 13 Tes Kemampuan Berfikir Kritis 142
Lampiran 14 Rubrik Penilaian Kemampuan Berfikir Kritis 145 Lampiran 15. Instrumen Penilaian Aspek Sikap Dan Keterampilan
Sosial 146
Lampiran 16. Instrumen Sikap Kelas 147
Lampiran 17 Data Pretest Dan Postest Kelas Eksperimen 166 Lampiran 18 Data Pretest Dan Postest Kelas Kontrol 151 Lampiran 19 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Hasil Belajar Kelas
Eksperimen 153
Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Hasil Belajar Kelas
Kontrol 150
Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Berfikir Kritis
Kelas Eksperimen 157
Lampiran 22 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Tes Berfikir Kritis
Kelas Kontrol 159
Lampiran 23 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Hasil Belajar Kelas
Eksperimen 161
Lampiran 24 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Hasil Belajar Kelas
Kontrol 163
Lampiran 25 Rekapitulasi Hasil Jawaban Posttes Tes Berfikir Kritis
Siswa Kelas Eksperimen 165
Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Tes Berfikir Kritis
Kelas Kontrol 167
Lampiran 27 Perhitungan Rata-Rata, Varians Dan Standar Deviasi 170
Lampiran 28 Uji Normalitas 176
Lampiran 29 Uji Homogenitas 180
Lampiran 30 Uji Hipotesis 183
Lampiran 31 Distribusi Skala Sikap Kelas Eksperimen 192 Lampiran 32 Distribusi Skala Sikap Kelas Kontrol 194 Lampiran 33 Distribusi Nilai Psikomotorik Kelas Eksperimen 196
xii
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Banyaknya permasalahan yang dirasakan oleh pendidikan kita saat ini, ketika guru hanya melakukan sesuai dengan pekerjaannya seperti masuk kelas, mengajar, lalu pulang. Guru hanya peduli pada beban materi yang harus disampaikan kepada siswa. Guru hanya menjalankan perintah sesuai dengan program yang sudah disusun. Bukan permasalahan guru tidak menguasai materi, tetapi kurangnya guru mempunyai kepedulian terhadap kesulitan siswa. Sehingga banyaknya keritikan kepada guru khususnya guru bidang studi fisika yang terlalu menekankan kepada materi.
Kenyataannya penekanan materi fisika yang disampaikan oleh guru membuat siswa berusaha menguasai materi dengan bermacam cara, ada dengan menghafal, membuat catatan sampai kepada penghafalan rumus fisika tanpa adanya pemahaman maksud apa materi tersebut dikuasai oleh siswa. Siswa
hanya menerima penjelasan yang disampaikan oleh guru, mencatatnya kemudian dihafal rumus- rumusnya. Ketika penyelesaian masalah pada soal, siswa membuka kembali lembaran sebelumnya untuk dicontohkan. Ketika salah satu simbol yang tampak disoal yang diberikan guru berbeda dari sebelumnya. Maka siswa pun mulai kebingungan.
2
pembelajaran konvensional. Bapak P. Marpaung mengatakan metode ceramah yang sering dilgunakannya selain metode diskusi dan model pembelajaran dengan menjelaskan materi, mengerjakan contoh soal, kemudian siswa disuruh mengerjakan soal latihan. Apabila menggunakan metode diskusi kelompok, siswa kebanyakan ribut dan tidak fokus mengerjakan hasil diskusinya, siswa mencari alasan untuk mengulur waktu diskusinya. Padahal ketuntasan kompetensi minimal (KKM) di sekolah tersebut untuk mata pelajaran fisika adalah 75. Beliau mengatakan bahwa nilai rata- rata siswa masih belum optimal, dan pada saat ujian semester, kurang dari 50% siswa yang mencapai ketuntasan minimal (KKM) sehingga banyak siswa remedial untuk mata pelajaran fisika.
Dari uraian diatas, jelaslah model pembelajaran dan metode yang digunakan oleh guru dapat mempengaruhi proses hasil belajar siswa. Belum lama ini kurikulum KTSP pun berubah menjadi kurikulum berkarakter 2013 yang
membutuhkan siswa mengembangkan kemampuan berfikir kritisnya. Oleh karena itu guru dituntut menggunakan model pembelajaran yang membuat
siswa aktif dan kreatif.
Kemampuan berfikir kritis dan kreatif sangat diperlukan oleh siswa mengingat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan tatanan hidup serta perubahan global. Jika para siswa tidak dibekali dengan kemampuan berfikir kritis dan kreatif maka mereka tidak akan menghadapi tantangan akibat perubahan tersebut. Oleh karena itu kemampuan berfikir kritis adalah merupakan kemampuan yang penting dalam mata pelajaran fisika.
3
membuat siswa dapat menggunakan dan mengasah kemampuan berfikir kritisnya yaitu dengan cara menggunakan model pembelajaran.
Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu upaya solusinya. Model pembelajaran ini berpusat kepada siswa, siswa diberikan tantangan berupa masalah dalam kehidupan nyata dihubungkan dengan materi fisika yang disajikan. Sehingga siswa lebih paham terhadap konsep fisika yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari.
Menurut Istarani (2011) adapun yang menjadi kelebihan pembelajaran berbasis masalah adalah dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan,khususnya dengan dunia kerja. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, apabila menghadapi permasalahan didalam kehidupan masyarakat, keluarga dan pekerjaan. Model ini merangsang pengembangan kemampuan berfikir siswa secara keratif dan
menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari
pemecahan.
Sedangkan menurut Wina Sanjaya (220-221) kelebihan dari pembelajaran berbasis masalah adalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. Model pembelajaran ini dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. Pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. Dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis masalah juga dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
4
model pembelajaran berdasarkan masalah dengan perbantuan computer adalah 42,8 sedangkan rata- rata hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan perbantuan computer adalah 72,2. Artinya ada perbedaan yang signifikan ketika siswa diajarkan dengan menggunakan metode dan model pembelajaran berdasarkan masalah. Saran dari peneliti sebelumnya mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah, kemudian pada saat praktikum berlangsung disarankan agar lebih membimbing siswa dengan cara aktif bertanya kepada siswa tentang kendala yang dihadapi, memotivasi dan mengarahkan agar siswa aktif berdiskusi. Disarankan untuk memperhatikan efesien waktu pada saat penggunaan media computer.
Peneliti selanjutnya adalah menelitian mengenai model pembelajaran berdasarkan masalah yang dilakukan oleh Lailatul Husna (2012) hasil belajar sebelum menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 45,14
sedangkan rata- rata hasil belajar setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah adalah 68,14. Artinya da perbedaan yang signifikan ketika
siswa diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran berdasarkan masalah. Saran dari peneliti bagi mahasiswa calon guru yang akan meneliti lebih lanjut dengan model pembelajaran berdasarkan masalah agar lebih memperhatikan efesiensi waktu terhadap “mengembangkan dan menyajikan hasil karya”, karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin menampilkan hasil diskusi mereka.
5
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan 2. Pembelajaran yang didominasi oleh aktifitas guru, sehingga siswa kurang
aktif dalam kegiatan pembelajaran
3. Model dan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga siswa merasakan situasi belajar yang membosankan
4. Minat belajar siswa terhadap fisika yang masih kurang.
1.3. Batasan Masalah
Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berdasarkan masalah dan pembelajaran konvensional.
2. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan T.P 2013/2014
3. Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah suhu dan kalor. 4. Perangkat pembelajaran yang digunakan meliputi Bahan ajar, RPP, Kisi-kisi
tes hasil belajar,Kisi-kisi Berpikir Kritis, dan LKS.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut :
6
2. Apakah ada perbedaan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan model pembelajaran konvensional materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?
3. Bagaimana kemampuan berfikir kritis siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?
4. Apakah ada perbedaan terhadap kemampuan berfikir kritis setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor
di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan.
2. Untuk mengetahui ada perbedaan terhadap hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dengan model pembelajaran konvensional materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan.
3. Untuk mengetahui kemampuan berfikir kritis siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan.
7
1.6.Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
Untuk Guru
1. Menambah kepustakaan guru.
2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bidang studi untuk mempertimbangkan penggunaan model pembelajaran berdasarkan masalah dalam proses belajar mengajar.
3. Sebagai pembanding untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas.
Untuk Mahasiswa
1. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan mengenai pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa. 2. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang
akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama Untuk Siswa
1. Meningkatkan hasil belajar siswa.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor dikelas X semester II SMA Negeri 16 Medan adalah 16 orang siswa tuntas sesuai
KKM dengan nilai X = 82,03. Sedangkan hasil belaja fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah dilihat dari
ketuntasan kelas adalah X = 65.54
2. Terdapat perbedaan Hasil belajar fisika siswa setelah menerapkan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA
Negeri 16 Medan adalah X = 58,5 dan X = 65,5. Memiliki perbedaan sekitar 7 poin atau sekitar 8,68%. Sehingga memiliki peningkatan hasil belaja siswa sebesar 11.97%.
3. Kemampuan berpikir kritis fisika siswa setelah menerapkan model pembelajaran berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X semester II SMA Negeri 16 Medan adalah 2 orangsiswa tuntas
sesuai dengan KKM dengan nilai X = 76.25.
4. Terdapat perbedaan Hasil kemampuan berfikir kritis siswa setelah menerapkan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran
berdasarkan masalah pada materi pokok Suhu dan Kalor di kelas X
57
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa calon guru hendaknya lebih memahami model pembelajaran berdasarkan masalah sebagai salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa belajar, menambah kreativitas dan semangat belajar
siswa, serta meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berdasarkan masalah, disarankan untuk memperhatikan efisien waktu pada saat penggunaan media, tahap pembagian kelompok dan pada saat membimbing masing-masing kelompok siswa.
58
DAFTAR PUSTAKA
Anderson,Lorin.W & Krathwonhl.,David.R. 2010. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Jakarta: Pustaka Pelajar
Arikunto, Suharismi. 2009 . Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara
Arsyad,Azhar. 2008, Media Pembelajran. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada
Astra, Made. 2007. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama
Dahar, Ratna Wilis. 2002. Teori- Tori Belajar. Jakarta: Erlangga
Daryanto dan Raharjo, Mulyo.2012. Model Pembelajaran inovatif. Yogyakarta: Gava Media
Djamarah, Z. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Feldman, Daniel. 2010. Berfikir Kritis. Jakarta: PT Indeks
Fisher, Alec. 2008. Berfikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga
Gulo, W. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia
Husna, Miftahul. 2013. Pengaruh Model Pembelajran Berdasarkan Masalah Berbantuan Komputer Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 SMA Negeri 16 Medan Tahun Pelajran 2012/2013. Medan: FMIPA UNIMED Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada
Kanginan, Marthen . 2012. Fisika Untuk SMA/MA kelas X . Jakrta : Erlangga
Lubis, Lailatul Husna Br. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan MAsalah Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester 2 Di SMA Negeri 1 Labuhan Deli Tahun Pelajaran 2011/2012. Medan : FMIPA UNIMED
59
Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Group Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Tarigan, R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis Model Pembelajaran Konstruktivis Untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Analitis, Kreatif Siswa SMA. Medan : FMIPA Unimed
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana
http://helmisme.wordpress.com/2008/03/
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint
http://paasca.undiksha.ac.id/ejournal/inde.php/jurnal_pendas/article/viewFile/769/554 http://www.slideshare.net/Jayadipura/kemampuan-berfikir-kritis-kreatif-dan-