ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 4.1 CONTOH KASUS
Tn.A usia 45 tahun dengan alamat Perak MRS di Rumah Sakit Moejidto pada tanggal 26 Oktober 2016 sesak nafas ketika melakukan aktifitas dan pada saat batuk. Setalah dilakukan pengkajian, didapatkan TTV klien : tekanan darah 160/110 mmHg, nadi 110x/menit, RR 28x/menit, suhu 37⁰C, ekspresi wajah tampak cemas dan pucat. Pasien mengatakan keadaannya lemah dan merasa pusing. Hasil pemeriksaan ekokardiografi tampak adanya pembesaran (dilatasi) ventrikel kanan, tanpa adanya kelainan struktur pada jantung kiri.. Dari pemeriksaan laboratorium menyebutkan bahwa pasien didiagnosa mengalami jantung paru (cor pulmonal) . 4.2 Pengkajian A. Identitas Klien Nama : Tn. A Umur :45Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh pabrik Pendidikan :
-Alamat : Perak No. Reg :12024
Tgl. MRS :26 Oktober2016 (13.00) Diagnosis medis : cor pulmonary
Tgl Pengkajian :26 Oktober2016 (13.00)
B. Penanggung Jawab
Nama :Sutini
Umur :40 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Hubungan dengan pasien : Istri
4.2 Riwayat Keperawatan 1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas ketika melakukan aktifitas dan pada saat batuk.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RS Moedjito pada tanggal 26 Oktober 2016 pada pukul 13.00 dengan keluhan sesak napas, nyeri dada. TD : 160/100 mmHg, Nadi : 110x/menit, RR : 28x/menit, S : 370C. Ekspresi wajah cemas dan pucat.
3. Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien mengatakan jika sebelumnya pernah menderita hipertensi pulmonary. Namun pasien mengatakan sering terpapar polusi dari pabrik tempat bekerja dan perokok aktif.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan jika dikeluarganya belum pernah ada yang terkena cor pulmonary.
5. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien tinggal bersamakeluarga. Keluarga pasien mengatakan lingkungan rumahnya bersih. 4.2 Pemeriksaan Fisik TD : 160/100 mmHg RR : 28x/menit Suhu : 370C Nadi : 110x/menit
4.5 Pemeriksaan Per Sistem A. System pernapasan
Anamnesa :Pasien meneluh sesak nafas saat beraktifitas dan batuk Hidung
Inspeksi : Ada napas cupping hidung Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Mulut
Inspeksi :mukosa bibir kering Area dada
Inspeksi : dada simetris Palpasi : adanya nyeri tekan Perkusi : suara sonor
Auskultasi :suara nafas wheezing
B. Cardiovascular danLimfe Anamnesa :tidak ada keluhan Wajah
Inspeksi :sembab,pucat,konjungtivapucat
Leher
Inspeksi : Ada bendungan vena jugularis
Dada
Inspeksi : Simetris
Palpasi : iktus cordis di RIC V Perkusi : pekak
Auskultasi : BJ1 Bj2 normal
Ekstrimitasatas
Inspeksi : Tidak sianosis
Palpasi : tidak ada CRT, suhu akral panas
Ekstrimitasbawah Inspeksi :Tidak sianosis
Palpasi :Tidak ada CRT, suhu akral panas, tidak adanya odem
Paru-paru :
Inspeksi : simetris
Palpasi : fremitus kiri = kanan Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler C. Persyarafan
Anamnesa : tidak ada pusing
1. Ujinervus 1 olfaktorius (pembau) : tidak bisa membedakan bau 2. Ujinervus II opticus (penghilatan) : Tidak ada rabun
3. Ujinervus III oculomotorius : tidak ada odem pada kelopak mata 4. Ujinervus IV toklearis : ukuran pupil normal 4-5 mm
5. Ujinervus V trigeminus : dapat menutup mulut secara tiba-tiba 6. Ujinervus VI abdusen : Gerakan bola mata simetris
7. Ujinervus VII facialis : Dapat menggembungkan pipi dan dapat menaik turunkan alis mata
9. Ujinervus IX glosoparingeal :Tidak ada reflek muntah
10. Ujinervus X vagus : Dapat menelan, menggerakan lidah dengan benar 11. Ujinervus XI aksesorius : Dapat menggerakan bahu dan kepala
12. Ujinervus hypoglossal : Dapat menjulurkan lidah
A. Sistempencernaan-EliminasiAlvi Anamnesa : tidak mengalam i keluhan
Mulut
Inspeksi : Tidak ada sianosis Palpasi : tidak ada nyeritekan
Abdomen (dibagimenjadi 4 kuadran) : Inspeksi :Tidak ada luka
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan Perkusi :suara perut (tympani) Kuadran I
Hepar : tidak ada nyeritekan Kuadran II
Gaster : tidak ada distensi abdomen Kuadran III
Ileum :tidak ada nyeritekan Kuadran IV
B. System muskuluskeletaldan integument Anamnesa :tidak ada nyeri
Kekuatanotot : 3 3
5 5
Keterangan:
0: Tidak ada kontraksi
1: Kontaksi (gerakan minimal)
2: Gerakan aktif namun tidak dapat melawan gravitasi 3: Gerakan aktif, dapat melawan gravitasi
4: Gerakan aktif,dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan ringan
5: Gerakan aktif,dapat melawan gravitasi serta mampu menahan tahanan penuh
C. System endokrindan eksokrin
Anamnesa : Tidak ada keluhan pada pola eliminasi Kepala
Inspeksi :Tidak ada odem Leher
Inspeksi :Tidak ada pembesarankelenjar tyroid
Palpasi : tidak ada pembesarankelenjartyroid dan nyeritekan Ekstrimitasbawah :tidak ada edema
D. System reproduksi
Anamnesa : tidak ada keluhan
E. Persepsisensori
Anamnesa :tidak ada nyeri pada mata, tidak ada masalah pada penglihatan Mata
Inspeksi : simetris. Kornea : Normal berkilau
Iris dan pupil :warna iris dan ukuran normal Lensa : Normal jernih dan transparan
Sclera ; warna ( putih)
4.5 Diagnosa Keperawatan
NS.
DIAGNOSIS : (NANDA-I)
00032
Ketidakefektifan Pola Nafas
______________________________________________ Domain : 4 Aktivitas/Istirahat
Kelas : 4 Respon Kardiovaskuler/Pulmonal
DEFINING CHARACTERI STICS
Bradipnea Dispnea
Fase ekspirasi memanjang Ortopnea
Penggunaan otot bantu pernafasan Penggunaan posisi tiga titik
Peningkatan diameter anterior-pasterior Penurunan kapasitas vital
Penurunan tekanan ekspirasi Penurunan tekanan inspirasi Penurunan ventilasi semenit Pernafasan bibir
Pernafasan cuping hidung Perubahan ekskursi dada
Pola nafas abnormal (mis., irama, frekuensi, kedalaman) Takipnea
RELATED FACTORS:
Ansietas
Cedera Medula Spinalis Deformitas Dinding Dada Deformitas Tulang
Disfungsi Neuromuskular Gangguan Muskuloskeletal
trauma kepala, gangguan kejang) Hiperventilasi
Imaturasi Neurologis Keletihan
Keletihan Otot Pernafasan Nyeri
Obesitas
Posisi Tubuh yang menghambat ekspansi paru Sindrom Hipoventilasi
A S
S E
Subjective data entry
Pasien mengeluh sesak nafas ketika melakukan aktifitas dan pada saat batuk.
Pasien mengatakan keadaannya lemah dan merasa pusing.
Objective data entry
TD: 160/110 mmHg, N: 110x/menit, RR: 28x/menit, Suhu: 37⁰C
Ekspresi wajah tampak cemas dan pucat
Hasil pemeriksaan ekokardiografi tampak adanya pembesaran (dilatasi) ventrikel kanan, tanpa adanya kelainan struktur pada jantung kiri
D I A G N O S I S Client Diagnostic Statement: Ns. Diagnosis (Specify): 00032
Ketidakefektifan Pola Nafas Related to:
4.5 INTERVENSI KEPERAWATAN
NIC NOC
Intervensi Aktifitas Outcome Indikator
Menejemen jalan nafas Definisi : fasilitas kepatenan jalan nafas
1.Buka jalan nafas dengan teknik chin
lift atau jawthrus, sebagai mana
mestinya
2.posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
3.motifasi pasien untuk bernafas pelan dalam berputar dan batuk.
4.instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif.
5.auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan. 6. posisikan untuk meringankan sesak nafas.
7. monitor status pernafasan dan oksigenasi, sebagai mana mestinya.
Perfusi jaringan : pulmunari. Definisi : kecukupan aliran darah melalui pembuluh darah pulmonari untuk perfusi unit alveolar/kapiler.
1.(040814) irama pernafasan ( 4 ) 2.(040805) Nyeri dada (4) 3.(040806) suara napas abnormal pada pleura (4) 4.(040823) sesak nafas (4) 5.(040824) ganguan pertukaran gas. (4)
4.8 IMPLEMENTASI
NO NO
DIAGNOSA
Hari
Tgl/ Jam TINDAKAN PARAF
1. 00032 Ketidakefekti fan Pola Nafas b.d Sindrom Hipoventilasi Rabu, 26 Oktober 2016 / 15.00
1. Membuka jalan nafas dengan teknik
chin lift atau jawthrus, sebagai mana
mestinya
2.Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 3. Observasi TTV : a. TD : 160/100 mmHg b. Nadi : 100x/menit c. Suhu : 370C d. RR : 28x/menit 2. 00032 Ketidakefekti fan Pola Nafas b.d Sindrom Hipoventilasi Kamis, 27 Oktober 2016 / 09.00
1. Memonitor status pernafasan dan oksigenasi, sebagai mana mestinya. 2. Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan. 3. Memotifasi pasien untuk bernafas pelan dalam berputar dan batuk. 4. Observasi TTV :
a. TD : 140/90 mmHg b. Nadi : 90x/menit c. Suhu : 370C d. RR : 24x/menit
3. 00032 Ketidakefekti fan Pola Nafas b.d Sindrom Hipoventilasi Jumat, 28 Oktober 2016/ 10.00
1. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
2. Instruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif.
Observasi TTV : a. TD : 130/90 mmHg b. Nadi : 90x/menit c. Suhu : 370C d. RR : 23x/menit 4.9 EVALUASI NO MASALAH KEPERAWATAN /KOLABORASI HARI,TG L,JAM
CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
1 . 00032 Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Sindrom Hipoventilasi Rabu, 26 Oktober 2016 / 21.00
S : Pasien mengeluh sesak nafas O : Observasi TTV :
a. TD : 160/100 mmHg b. Nadi : 100x/menit c. Suhu : 370C d. RR : 25x/menit A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1 . 00032 Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Sindrom Hipoventilasi Kamis, 27 Oktober 2016 / 15.00
S : Sesak sudah lumayan teratasi O : Observasi TTV :
a. TD : 140/90 mmHg b. Nadi : 90x/menit c. Suhu : 370C d. RR : 24x/menit A : masalah sudah teratasi P : lanjutkan intervensi
2 . 00032 Ketidakefektifan Pola Nafas b.d Sindrom Hipoventilasi Jumat, 28 Oktober 2016 / 20.00
S : Pasien sudah tidak mengalami sesak nafas O : Observasi TTV : a. TD : 130/90 mmHg b. Nadi : 90x/menit c. Suhu : 370C d. RR : 23x/menit A : masalah sudah teratasi P : hentikan observasi