b a c k n e x t h o m e
1/21/2013
GALENIKA
•
Minyak atsiri terbentuk langsung
dari proto-plasma, akibat adanya
peruraian lapisan resin dari dinding
sel, atau oleh karena hidrolisis dari
glikosida tertentu.
Parenkhim
Sel minyak
Citrus
Thymi
Schyzogen & Lysigen
Rambut Kelenjar Mahkota Bunga
Penyimpanan Minyak Atsitri
Isolasi minyak atsiri :
Perlakuan pendahuluan:
- pengecilan ukuran
- pengeringan
- pelayuan/fermentasi
Isolasi : - konvensional
- modern
Metode konvensional:
- penyulingan : air
air dan uap
uap
- pengepresan
- penyarian dengan pelarut
mudah menguap
- penyarian dengan lemak
-- dingin
b a c k n e x t h o m e
1/21/2013
PENYULINGAN
Penyulingan adalah proses pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari 2 macam campuran atau lebih, berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses ini dilakukan terhadap minyak atsiri yang tidak larut dalam air.
---
Penguapan minyak + air ditentukan oleh :
• Besarnya tekanan uap
• BM masing-masing komponen dalam minyak
Kelemahan cara Penyulingan
• Tidak baik bagi jenis minyak yang mengalami kerusakan karena panas dan air
• Minyak atsiri yang mengandung fraksi ester • Komponen minyak yang larut dalam air tidak tersuling
• Komponen minyak yang bertitik didih tinggi tidak ikut tersuling
• Bau wangi minyak yang dihasilkan sedikit berubah
Rendemen & Mutu Minyak
• Perajangan
• Pengisian bahan baku dalam ketel harus
homogen
• Dicegah terbentuknya jalur-jalur uap
• Suhu dan Laju Penyulingan optimum
• khususnya pada penyulingan
uap, jumlah air yang kontak
langsung dengan bahan harus
seminimal mungkin, tetapi
harus ada air untuk menjaga
kelancaran diffusi.
Penyulingan Air
•
Penyulingan air baik untuk bahan yang menggumpal jika langsung kena uap, seperti bubuk almond,bunga mawar, bunga jeruk.
Keuntungan
Kerugian
•
Tidak dapat digunakan untuk bahan mudahtersabunkan, titik didih tinggi, dan mudah
Penyulingan Uap dan Air
Keuntungan
Mengurangi terjadinya
dekomposisi komponen oleh adanya air
Kerugian
Tidak cocok untuk
bahan yang terlalu halus dan yang
Penyulingan Uap
•
Keuntungan
•
Terjadi pembengkakan sel
•
Pembebasan minyak lebih mudah
•
Uap melindungi minyak dari
oksidasi
•
Kondensasi minyak serta air
dalam pendingin terjadi dalam
waktu sama, sehingga
mengurangi minyak yang terlarut
dalam air
Penyulingan Uap
•
Kerugian
•
Pada metode ini, diperlukan
peralatan tambahan yaitu ketel
penghasil uap.
•
Ketel tersebut memerlukan
konstruksi yang kuat serta alat
pengaman yang baik dibanding
metode penyulingan yang lain
Pengepresan
• Umumnya dilakukan terhadap
bahan berupa biji, buah dan kulit
buah
• Almond, apricot, lemon, grape, dan
kulit jeruk
Tipe alat pengepres :
Hidrolik
Ekspeller
Pengepresan
Keuntungan
Murah Mudah Kerugian
Penggunaannya terbatas Minyak tercampur kotoran dan air Perlu penanganan lebih lanjut
Pengepresan
Pengepresan
Penyarian
• Umumnya digunakan untuk mengekstraksi
minyak atsiri yang mudah rusak oleh
pemanasan dengan uap dan air,
• Terutama untuk mengekstrak minyak dari
bunga-bungaan
'• Misalnya bunga cempaka, melati, mawar,
"gardenia", "lavender", "lily", kenanga, dan
"geranium".
Penyarian
Penyarian
Syarat Penyari
• Melarutkan sempurna
• Titik didih rendah
• Tidak campur air
• Tidak meninggalkan sisa
• Tidak mudah terbakar
• Inert dan Murah
Penyarian
• Pelarut dapat dengan mudah
menembus jaringan bunga
dan melarutkan minyak yang
ada dalam kelenjar minyak.
Kerugian
• Diperlukan tenaga yang terlatih.
• Digunakan untuk mengambil
minyak yang berasal dari bunga.
• Mahal.
Penyarian
Penyarian dengan lemak
• Penyarian panas
digunakan untuk bunga yang tidak meneruskan proses fisiologis setelah dipetik, contoh mawar, orange, mimosa, akasia.
Penyarian dilakukan pada suhu 50-70o C.
• Penyarian dingin
digunakan untuk bunga yang masih meneruskan proses fisiologis setelah dipetik, contoh melati, sedap malam
• Hasil Penyarian disebut Pomade
Enfleurage
Keuntungan
Rendemen lebih tinggi dibanding ekstraksi Minyak berbau lebih natural dan “wangi”
Kerugian
Tidak untuk semua bunga.
Lemaknya hanya terbatas sekali pakai Lemak yang mengandung antioksidan
dapat mempengaruhi bau minyak atsiri
Metode lain yang
dikembangkan
Penyulingan molekular :
Minyak yang diperoleh memiliki
warna yang lebih bagus, aroma
lebih alami dibanding minyak
hasil produksi dengan metode
konvensional.
Metode lain yang
dikembangkan
Penyulingan uap-ekstraksi pelarut
berkelanjutan
:
•
Pelarut yang digunakan lebih sedikit
•
Mutu minyak dapat dipertahankan
pada setiap proses ekstraksi
.
Metode lain yang
dikembangkan
Metode Ekstraksi fluida superkritik/
fluida sub kritik
:
•
Metode ini didasarkan pada efek pelarut.
•
Ada 2 jenis metode :
Metode lain yang
dikembangkan
Metode Ekstraksi fluida superkritik/
fluida sub kritik
:
•
Pada metode tidak langsung,
komponen minyak atsiri diserap absorben
(resin), kemudian disari dengan fluida
superkritik/ subkritik, selanjutnya fluida
dibiarkan menguap pada suhu kamar.
•
Fluida yang digunakan adalah CO
2Metode lain yang
dikembangkan
Penyerapan dengan resin berongga
besar
:
•
terutama untuk minyak atsiri dari bunga
•
Absorben yang digunakan bersifat non- ionik
(ko-polimer divinil benzena-vinil diameter
kurang lebih 0,5-1,5 mm).
•
Selanjutnya minyak diekstraksi kembali
Penanganan
Minyak atsiri
Penanganan
Penjernihan dan Pemisahan terpena dari
minyak
Pengemasan
Penyimpanan
Penjernihan
Menghilangkan sisa air dengan NaSO
4anhidrat
Kekeruhan dihilangkan dengan
Kieselguhr
Warna gelap dihilangkan dengan asam
berbasa II atau lebih (tartrat / sitrat)
Pemisahan Terpena
Dilakukan dengan penyulingan fraksi
pada tekanan vakum.
Atau
Ekstraksi persenyawaan yang
teroksigenasi dengan menggunakan
etanol encer
Pengemasan
Dapat menjamin mutu produk yang dikemas
Mudah dipakai
Tidak mempersulit penanganan. Dapat melindungi isi pada waktu pengangkutan
Tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi
Mempunyai bentuk dan rupa yang menarik.
Pengemasan
gelas : baik, tidak bereaksi, tidak praktis
Plastik : PVC., PVDC
minyak atsiri tertentu dapat bereaksi
Drum bahan yang baik :
Besi, besi galvanis, Aluminium (tapi
tidak tahan fenol), Stainless steel (tapi
mahal)
Tembaga (tidak baik)
Pengisian
Diberi ruang kosong (
head space
)
sekitar 5%; atau
Ruang kosong diisi gas C0
2, atau
Penyimpanan
Suhu di bawah 20
oC
Tidak kena cahaya
Minyak atsiri
• Penentuan bobot jenis
• Penentuan putaran optik
• Penentuan indeks bias
• Penentuan kelarutan dalam alkohol
• Titik beku
• Residu penguapan
Kontrol Kualitas
Minyak atsiri
• Tergantung dari komponen kimia yang akan
ditentukan (kadar ester, total alkohol , dsb)
• Metode yang digunakan:
1) Konvensional (titrasi, gravimetri)
2) Modern (menggunakan KLT, GLC, GC-MS)
Kontrol Kualitas
Minyak atsiri
• Penentuan bobot jenis
• Penentuan putaran optik
• Penentuan indeks bias
• Penentuan kelarutan dalam alkohol
• Titik beku
• Residu penguapan
Kontrol Kualitas
Penentuan sifat fisika
• Bobot jenis minyak atsiri pada suhu 15/15oC
adalah perbandingan antara berat minyak
pada suhu 15oC dengan berat air pada volume
air yang sama dengan volume minyak pada suhu 15oC.
Penentuan Putaran Optik
Digunakan alat “
half shadow instrument
” tipeLippich.
• Dilakukan pada suhu kamar dengan panjang kolom transmisi cairan 100 mm.
Penentuan Indeks Bias
Digunakan “
refraktometer Pulfrich“
atau
“refraktometer Abbe
”. Diukur pada suhu 20oC.
Bila suhu lebih dari 20oC, hasil perhitungan
ditambah faktor koreksi 0,00045 / oC
Penentuan Kelarutan
dalam etanol
• Kelarutan ditentukan dengan
alkohol konsentrasi mulai dari
50%, 60%, 70%, 80%, 95%.
Penentuan titik beku
• Sejumlah minyak dimasukkan ke dalam tabung • Dinginkan dalam air/bahan pendingin
• Suhu 5o C lebih rendah dari titik beku
• Menggunakan termometer berskala -5o s/d +50o C
• Minyak harus kering dan bebas air.
Penentuan sisa penguapan
• Alat yang digunakan adalah cawan penguapan dari gelas pyrex dengan alas datar
• Diameter 80 mm, tinggi 25 mm. • Penguapan di atas w.b.
• Kadar sisa penguapan = berat sisa dibagi berat bahan kali 100%
Minyak atsiri
• Tergantung dari komponen kimia yang akan
ditentukan (kadar ester, total alkohol , dsb)
• Metode yang digunakan:
1) Konvensional (titrasi, gravimetri)
2) Modern (menggunakan KLT, GLC, GC-MS)
Kontrol Kualitas
Penetapan Asam
Sebagian besar minyak atsiri
mengandung sejumlah kecil asam bebas.
Jumlah asam bebas biasanya dinyatakan dalam bentuk bilangan asam.
Penetapan Ester
Dinyatakan dengan bilangan ester,
yaitu dengan cara menyabunkan minyak dengan basa
• menggunakan labu penyabunan
Penetapan Alkohol
Dilakukan asetilasi,
Diikuti dengan penyabunan
Menggunakan labu asetilasi
Penetapan Aldehida dan Keton
Dengan metode : bisulfit, sulfida netral, fenilhidrazina, dan hidroksilamin Menggunakan labu Cassia
Penetapan Fenol
• Fenol akan bereaksi dengan
alkali hidroksida, sehingga
meningkatkan kelarutan senyawa
fenolat dalam air.
• Penetapan menggunakan alat seperti
gambar
Penetapan Sineol
Didasarkan pada pembentukan padatan,
Yaitu persenyawaan antara sineol bebas dengan
asam fosfat.
Padatan yang terbentuk dilarutkan dalam air
(menggunakan labu Cassia),
dan sineol yang telah dibebaskan
kembali jumlahnya dapat dibaca melalui skala pada leher labu.
Penetapan Askaridol USP
Didasarkan atas kelarutan askaridol terhadap asam asetat encer
(menggunakan labu Cassia).
Kadar askaridol ditetapkan dari jumlah volume minyak yang tidak terlarut.
Penetapan Kamfor
Kandungan kamfor dari minyak atsiri yang tidak mengandung gugus karbonil yang lain, dapat dilakukan dengan metode gravimetri (metode Aschan).
Penetapan Alil Isotiosianat
Dengan volumetri, didasarkan pada reaksi radikal
isotiosianat dengan perak nitrat.
Kelebihan perak nitrat dititrasi dengan
amonium-isotiosianat yang berisi ferri,
sampai terbentuk warna merah ferritiosianat.
Penetapan Asam Sianida (HCN)
Ditetapkan dengan metode titrimetri
(USP).
Didasarkan atas pengendapan sianida
dengan perak nitrat (AgNO3).
Titik akhir ditandai dengan terbentuknya
warna merah perak chromat.
Pemeriksaan Penyusun Minyak Atsiri
Dengan KLT
(Kromatografi Lapis Tipis).
Dengan GLC
(Gas Liquid Chromatography)
Dengan GC-MS
(Gas Chromatography – Mass Spectro).
Pemalsuan
Minyak lemon
terpentin
Asetanilida + Vanilin
Minyak jeruk
Kerosin atau
fraksi minyak mineral
Deteksi
Terpentin :
mengurangi BJ., kelarutan dan putaran optik
Petroleum dan minyak bumi :
penurunan BJ., Indeks bias, putaran optik dan kelarutan minyak
Minyak dan lemak pangan :
- Memperbesar bilangan ester dan residu penguapan minyak atsiri
- Dapat disabunkan, sehingga membentuk busa
Tugas
Buatlah makalah mengenai minyak mawar
meliputi:
Tanaman penghasil
Bagian yang digunakan
Waktu panen yang tepat
Perlakuan pendahuluan sebelum isolasi