• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFISIENSI PRODUKSI CPO (Crude Palm Oil) DI PT. AGRO MASANG PERKASA PLANTATION UNIT PALM OIL MILL KABUPATEN AGAM LAPORAN TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EFISIENSI PRODUKSI CPO (Crude Palm Oil) DI PT. AGRO MASANG PERKASA PLANTATION UNIT PALM OIL MILL KABUPATEN AGAM LAPORAN TUGAS AKHIR"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

MILL KABUPATEN AGAM

LAPORAN TUGAS AKHIR

FEBRI YUNITA NBP. 1111311021

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH PAYAKUMBUH

2015

(2)

OIL MILL KABUPATEN AGAM

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh : FEBRI YUNITA NBP. 1111311021

Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan (SST)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PRODUKSI PERTANIAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH PAYAKUMBUH

2015

(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi laporan tugas akhir yang saya tulis dengan judul ”Efisiensi Produksi CPO(Crude palm oil)di PT.

AgroMasangPerkasa Plantation Unit POM Kabupaten Agam ” merupakan hasil kerja atau karya saya sendiri dan bukan merupakan ciplakan dari hasil kerja atau karya orang lain, kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkan. Jika dikemudian hari pernyataan ini ternyata tidak benar, maka saya akan menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Tanjung Pati, 1 Juli 2015 Yang menyatakan,

Febri Yunita BP. 1111311021

(4)

FEBRI YUNITA. Efisiensi Produksi CPO (Crude palm oil) DI PT. Agro Masang Perkasa Plantation Unit Pom Kabupaten Agam. Dibimbing oleh Ir. Nelzi Fati.

MP dan Yuliandri SS, MTESOLLead.

Indonesia adalah negara penghasil CPO nomor satu di dunia setelah itu baru menyusul Malaysia (United States Departement Of Agriculture, 2015). Minyak kelapa sawit juga menghasilkan berbagai produk turunan yang kaya manfaat sehingga dapat dimanfaatkan diberbagai industri. Perusahaan pengolahan kelapa sawit harus melakukan efisiensi, dimana efisiensi adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mengetahui efisiensi produksi CPO (2) Mengetahui hubungan antara jumlah bahan baku dengan jumlah produksi CPO (3) Mengetahui mutu CPO di PT. AMP Plantation.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret sampai 11 Mei 2015 yang dilaksanakan pada PT. AMP Plantation Unit POM desa Tapian Kandis Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan analisis deskriptif untuk melihat efisiensi produksi CPO dan korelasi dengan SPSS 20 untuk melihat hubungan bahan baku dengan produksi CPO.

Hasil perhitungan produktivitas bahan baku tahun 2012 belum efisien namun tahun 2013 dan 2014 telah efisien. Hubungan antara jumlah bahan baku dan produksi signifikan dengan tingkat kepercayaan korelasi tersebut adalah 98%.

Rata- rata asam lemak bebas pada tahun 2014 adalah 4,11% sedangkan standar maksimal kandungan asam lemak dalah 5%. Rata- rata mutu berdasarkan kadar air 0,16% sedangkan standar kadar air dari perusahaan adalah 0,20%. Kadar kotoran minyak kelapa sawit di PT. AMP plantation adalah 0,18% sedangkan standar nasional untuk batasan kotoran dalam minyak kelapa sawit adalah 0,50%.

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis produksi CPO di PT. AMP plantation adalah tahun 2012 belum efisien dan 2013 dan 2014 sudah efisien, bahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volume produksi CPO dan mutu yang ditargetkan oleh perusahaan sudah tercapai dan memenuhi standar nasional.

Kata kunci: Efisiensi, Produksi, CPO, Bahan baku

(5)

EFISIENSI PRODUKSI CPO (Crude Palm Oil) DI PT. AGRO MASANG PERKASA PLANTATION UNIT PALM

OIL MILL KABUPATEN AGAM

Oleh :

FEBRI YUNITA NBP. 1111311021

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I,

Ir. Nelzi Fati, MP NIP. 196903101993032001

Dosen Pembimbing II,

Yuliandri, SS, MTESOLLead NIP.198507192008121002

Mengetahui,

Direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Ir. Gusmalini, M. Si NIP. 195711101987032001

Ketuan Jurusan Budidaya Tanaman Pangan

Ir. Setya Dharma, M.Si NIP. 196010061987031003

(6)

EFISIENSI PRODUKSI CPO (Crude Palm Oil) DI PT.

AGROMASANG PERKASA PLANTATION UNIT PALM OIL MILL KABUPATEN AGAM

Oleh :

FEBRI YUNITA NBP. 1111311021

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji Laporan Tugas Akhir Program Studi Manajemen Produksi Pertanian

Jurusan Budidaya Tanaman Pangan

Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh tanggal 9 Juli 2015

TIM PENGUJI

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1. Silfia, SP, M.Si Ketua

2. Ir. Nin Patri Enati, MP Anggota

3. Ir. Nelzi Fati, MP Anggota

4. Yuliandri,SS, MTESOLLead Anggota

(7)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan),kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain) dan hanya kepada

Tuhanmulah Kamu berharap.

(Qs: Al-Insyirah 5-8)

Dengan hati yang tulus dan ikhlas, ku persembahkan karya sederhana ini kepada Sang Khaliq Allah SWT dan Habibullah Baginda Muhammad SAW, sebagai langkah untuk meniti dan menuju pintu

gerbang kesuksesan yang hakiki dalam mengharap Ridha-Nya.

Hari tak akan indah tanpa mentari dan rembulan begitu juga hidup tak akan indah tanpa tujuan, harapan serta tantangan meski terasa

berat namun manisnya hidup justru akan terasa ababila semua berjalan dengan baik meski memerlukan pengorbanan

Kupersembahkan karya ini kepada Almarhum Ayahanda Mukhnizen dan Ibunda Gusmaneli sebagai tanda baktiku, sosok pertama dari

tujuan dan motivasi utama hidupku

Terima kasih kepada kakakku Yulia dan ke dua adikku Iza dan Faid yang telah sama-sama berjuang dan selalu membrikan motivasi

kepadaku

Terima kasih kepada pamanku Rizal dan keluarga besarku yang telah memberikan dukungan moril berserta materil kepadaku

Terima kasih kepada ibu Ir. Nelzi Fati, MP dan Bapak Yuliandri SS, MTESOLLead selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing

penulis selam 4 tahun sampai akhirnya penulis menyelesaikan perkuliahan

Untuk Dosen Mapperta yang telah yang memberikan ilmu dan mendidikku sehingga mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan

kuucapkan terima kasih

(8)

serta Resqi, Rahma, Mila, Ayi, Dila, Taufik, Lina, Yuli, Helni, Fira, Berlian, Fiza, Ririt, dan Hedri walaupun kita tidak berjuang bersama

lagi. Dan Mapperta angkatan 2011 yang sama-sama berjuang untuk masa depan kita semoga kita mencapai kesuksesan

Kalau orang bilang masa SMA itu adalah masa terindah segalanya berubah setelah aku merasakan bangku kuliah terserah mau sepakat

atau tidak tapi 4 tahun ini jauh lebih baik dan jauh lebih indah bersama Mapperta dan Politani

Ya Allah berilah petunjuk-Mu sehingga aku bisa mencapai cita- cita dan masa depan yang lebih baik. Semoga ini awal yang baik untuk meniti karir dan kehidupan yang lebih religis, optimis dan profesional

Amien....

(9)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Laporan ini ditulis berdasarkan hasil penelitian pada kegiatan Pengalaman Kerja Praktik Mahasiswa yang berjudul “Efisiensi Produksi CPO (crude palm oil) di PT.

Agro Masang Perkasa Plantation Unit Palm Oil Mill Kabupaten Agam”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada orang tuaku Ayahanda Mukhnizen (Almarhum) dan Ibunda Gusmaneli serta keluarga yang telah memberi semangat dan dukungan moril sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Selanjutnya penulis mngucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Ir. Nelzi Fati, MP dan Bapak Yuliandri, SS, MTESOLLead selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

2. Ibu Ir. Nin Patri Enati, MP dan Ibu Silfia, SP, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

3. Bapak Alfikri S.Pt, M.Si selaku ketua program studi Manajemen Produksi Pertanian Politenik Pertanian Negeri Payakumbuh.

4. Bapak Ir. Setya Dharma M.Si selaku kepala jurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

5. Ibu Ir. Gusmalini M.Si selaku direktur Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

6. Pihak PT. AMP Plantation yaitu Bapak Bambang, Bapak Yuda, Bapak Jainuddin, Bapak Martias, Bapak Arlendra, Bapak Faisal, Bapak Yono, dan Abang Rinal serta seluruh tenaga kerja pada perusahaan ini yang telah memberikan waktu, informasi, bimbingan, motivasi, dan dukungan selama penulis melaksanakan kegiatan magang disana.

7. Kepada sahabat-sahabat terbaik penulis yaitu Intan, Jenit, Neti, Resqi, Rahma, Mila, Dila, Hendri dan Taufik yang senantiasa memberikan

(10)

ii

semangat, dukungan, bimbingan dan motivasi kepada penulis sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

8. Kepada teman-teman seperjuangan MAPPERTA angkatan 2011 yang selalu mengingatkan satu sama lain, berjuang bersama baik suka maupun duka dan memberikan semangat, selama menempuh pendidikan empat tahun dikampus tercinta ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini dimasa mendatang.

Tanjung Pati, Juni 2015

FY

(11)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1992 di Jorong Padang Aro, Kenagarian Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, sebagai anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Alm. Muknizen (Ayah) dan Gusmaneli (Ibu).

Penulis menamatkan pendidikan dasar di SDN 14 Padang Aro Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2005 di Padang Aro, pendidikan menengah pertama di SMPN 3 Solok Selatan pada tahun 2008 di Timbulun dan pendidikan menengah atas di SMAN 3 Solok Selatan pada tahun 2011 di Lubuk Gadang . Pada tahun 2011, penulis melanjutkan kuliah pada program studi Manejemen Produksi Pertanian, Jurusan Budidaya Tanaman Pangan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

Selama mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi penulis pernah mengikuti beberapa perlombaan yang dilaksanakan dalam lingkungan kampus diantaranya yaitu: peserta Lomba Matematika tingkat mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh tahun 2012, finalis lomba karya tulis ilmiah ilmu pertanian tingkat Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh tahun 2012, finalis lomba pemilihan mahasiswa berprestasi (MAPRES) tingkat Politeknik Negeri Payakumbuh tahun 2013, finalis Lomba Ilmu Terapan (LIT) tingkat Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh tahun 2013. Penulis juga aktif disalah satu organisasi kemahasiswaan yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai staf Departemen Kesejahteraan Mahasiswa (KESMA) periode 2012 sampai 2013 dan sekretaris Departemen Rencana Strategi Pengembangan Organisasi (RESPO) periode 2013 sampai 2014.

Selama kuliah penulis menetap di Tanjung Pati, Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota dan domisili orang tua di Jorong Padang Aro, Kenagarian Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

e-mail: febriyunita142@gmail.com.

(12)

iv DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Aspek Komoditas ... 6

2.1.1 Sejarah kelapa sawit ... 6

2.1.2 Aspek taksonomi dan morfologi kelapa sawit ... 7

2.1.3 Tipe kelapa sawit ... 10

2.1.4 Syarat tumbuh kelapa sawit ... 11

2.2 Proses pengolahan TBS Menjadi CPO ... 11

2.2.1 Penimbangan ... 11

2.2.2 Loading ramp ... 11

2.2.3 Perebusan TBS ... 12

2.2.4 Pemipilan ... 14

2.2.5 Pengepresan ... 15

2.2.6 Penyaringan ... 15

2.2.7 Pemurnian ... 15

2.2.8 Penyimpanan ... 16

2.3 Mutu CPO ... 17

2.4 Efisiensi ... 19

2.5 Efektivitas ... 20

2.6 Produksi ... 20

III METODE PENELITIAN ... 21

3.1 Waktu dan Tempat ... 21

(13)

v

3.2 Jenis Data dan Sumber Data ... 21

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 22

3.4 Teknik Analisis dan Metode Pengujian ... 22

IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 26

4.1 Sejarah Perusahaan ... 26

4.2 Lokasi Perusahaan ... 27

4.3 Visi dan Misi ... 28

4.4 Struktur organisasi ... 29

4.5 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan ... 30

4.6 Jumlah Tenaga Kerja perusahaan ... 34

4.7 Jam Kerja ... 35

4.8 Sistem Pengupahan dan Fasilitas Karyawan ... 36

4.9 Mesin dan Peralatan ... 37

4.10 Proses pengolahan CPO ... 38

V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

5.1 Efisiensi Produksi ... 47

5.2 Hubungan Bahan Baku dengan Produksi CPO ... 58

5.5 Mutu CPO di PT. AMP Plantation ... 61

VI KESIMPULAN ... 66

6.1 Kesimpulan ... 66

6.2 Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 71

(14)

vi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Tingkat kematangan buah sawit ... 19

2. Jumlah tenaga kerja di lingkungan PT.AMP Plantation ... 34

3. Jumlah operator yang dibutuhkan dalam satu shift pada pabrik ... 35

4. Jam kerja karyawan PT. AMP Plantation ... 35

5. Jam kerja karyawan bagian pabrik PT.AMP Plantation ... 36

6. Mesin dan peralatan produksi PT.AMP Plantation ... 37

7. Penilaian mutu yang tepat di PT. AMP Plantation ... 40

8. Ketentuan dan standar kualitas tandan buah yang ditolak ... 41

9. Data rencana dan realisasi pemakaian bahan baku dan produksi CPO tahun 2012 sampai 2013 ... 48

10. Perhitungan selisih target dan realisasi produktivitas pemakaian bahan baku tandan buah segar PT. AMP Plantation ... 48

11. Perbandingan rendemen yang diperoleh dengan target internal dan eksternal perusahaan ... 51

12. Tingkat efektivitas produksi PT. AMP Plantation tahun 2013 sampai 2014 ... 54

13. Proyeksi pemakaian tandan buah segar dan produksi yang efisien di PT. AMP Plantation tahun 2015 sampai 2017 ... 58

14. Pemakaian bahan baku TBS dan produksi CPO yang dihasilkan pada tahun 2014 ... 59

15. Hasil analisis korelasi antara bahan baku dan produksi CPO... 59

16. Mutu CPO berdasarka FFA, moisture, dobi dan dirt ... 61

17. Perhitungan korelasi dengan menggunakan SPSS 20 ... 75

18. Perhitungan proyeksi tandan buah segar untuk tahun 2015 sampai 2016 ... 77

(15)

vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Tahapan pelaksanaan penelitian ... 25 2. Struktur organisasi pabrik kelapa sawit PT.AMP Plantation ... 29 3. Proses produksi di PT.AMP Plantition ... 38

(16)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Hasil perhitungan korelasi dengan SPSS 20 ... 71 2. Perhitungan proyeksi tandan buah segar untuk tahun 2015 sampai

2016 ... 72 3. Dokumentasi pelaksanaan penelitian ... 74 4. Dokumentasi pelaksanaan pelaksanaan PKM di perkebunan kelapa

Sawit PT. AMP Plantation ... 75

(17)

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama Indonesia. Produk ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu penyumbang devisa negara yang terbesar jika dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya (Fauzi, Yustina dan Rudi, 2014). Indonesia termasuk negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Kebutuhan buah kelapa sawit meningkat tajam seiring dengan meningkatnya kebutuhan CPO (crude palm oil) dunia.

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tahun 2009 sampai dengan 2014 perkembangan luas areal perkebunan yaitu 7.125.331 ha menjadi 10.956.231 ha perkembangan ini hampir mencapai dua kali lipat dan hal ini juga diiringi dengan meningkatnya produksi CPO di Indonesia (Dirjen Perkebunan, 2015).

Perkembangan perkebunan kelapa sawit juga didukung oleh produk- produk turunan kelapa sawit yang beraneka ragam dan mempunyai banyak kegunaan. Produk utamanya terdiri dari minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit. Minyak kelapa sawit juga menghasilkan berbagai produk turunan yang kaya manfaat sehingga dapat dimanfaatkan diberbagai industri. Indonesia adalah negara penghasil CPO nomor satu di dunia (United States Departement Of Agriculture, 2015). Konsumsi CPO dalam negeri cukup besar mengingat industri yang menggunakan CPO sebagai bahan baku juga berkembang. Industri yang menggunakan CPO sebagai bahan baku yaitu industri minyak goreng, margarin dan sabun.

(18)

Pengolahan kelapa sawit merupakan salah satu faktor menentukan keberhasilan usaha perkebunan kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh ialah minyak sawit mentah / CPO (Crude Palm Oil), minyak inti sawit / PKO (Palm Kernel Oil), serabut, cangkang, dan tandan kosong sawit. Pengolahan kelapa sawit melibatkan banyak faktor seperti faktor modal, tenaga kerja, lahan, dan bahan baku. Faktor-faktor ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga saling berkaitan (Indah, Melinda, Widya dan Trimei, 2009). Salah satu tujuan utama perusahaan adalah tercapainya produksi sesuai dengan target perusahaan.

Efisiensi produksi dilihat dari pencapaian target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Perusahaan pengolahan kelapa sawit harus melakukan efisiensi, dimana efisiensi adalah suatu kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar.

Dikatakan efisien apabila keluaran (output) yang dicapai lebih tinggi dibandingkan dengan masukan (input) yang digunakan (Handoko, 2001 cit.

Utami, 2013).

Efisiensi merupakan perbandingan rasio output dan input, seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah input yang dimiliki perusahaan (Bayangkara, 2008 cit. Hijayati, Moch dan Achmad, 2014). Produksi pada dasarnya memiliki tujuan untuk tercapainya hasil yang efektif dan efisien dari semua faktor- faktor yang mempengaruhi produksi. Efisiensi produksi dapat dilihat dari segi pencapaian target produksi dari bahan baku yang sudah digunakan. Efisiensi produksi melihat apakah dengan bahan baku yang ada sudah memenuhi kapasitas produksi pabrik.

(19)

PT. AMP Plantation unit POM (PT. Agra Masang Perkasa Plantation- Palm Oil Mill) merupakan suatu perusahaan swasta yang tergabung dalam Wilmar Group. PT. AMP POM bergerak dibidang pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit menjadi minyak mentah atau disebut juga CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit. PT. AMP Plantation memiliki kapasitas produksi 80 ton/jam. Pada pabrik pengolahan kelapa sawit efisiensi produksi perlu diperhatikan dari segi pencapaian produksi yang sesuai dengan target produksi, rendemen dan mutu yang diharapkan oleh perusahaan.

Volume produksi, rendemen dan mutu CPO yang dihasilkan tergantung dengan bahan baku yang masuk ke perusahaan. Dengan demikian untuk melihat efisiensi produksi CPO di PT. AMP Plantation maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah (tugas akhir) yang berjudul “Efisiensi Produksi CPO di PT. Agra Masang Perkasa Plantation Unit POM Kabupaten Agam”.

1.2 Rumusan Masalah

PT. AMP Plantation unit POM merupakan unit pengolahan kelapa sawit yang tegabung ke dalam Wilmar Group. Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan kelapa sawit yang memiliki kapasitas olah 80 ton/jam sedangkan bahan baku yang diolah belum memenuhi kapasitas terpasang pabrik. Produk yang dihasilkannya yaitu minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit. Volume produksi, rendemen dan mutu CPO yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh bahan baku yang masuk ke perusahaan.

Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana baiknya sumber- sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk mengkasilkan output

(20)

(Gasper, 2005). Efisiensi pada pabrik pengolahan kelapa sawit perlu dilihat dari segi pencapaian produksi, rendemen dan mutu yang diharapkan oleh perusahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efisiensi produksi CPO di PT. AMP Plantation?

2. Bagaimana hubungan antara produksi CPO dengan bahan baku yang digunakan?

3. Bagaimana mutu CPO di PT. AMP Plantation?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Efisiensi Produksi CPO pada Pabrik Kelapa Sawit PT. AMP Plantation”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui efisiensi produksi CPO di PT. AMP Plantation

2. Mengetahui hubungan antara jumlah bahan baku dengan jumlah produksi CPO di PT. AMP Plantation

3. Mengetahui mutu CPO di PT. AMP Plantation.

1.4 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi pihak perusahaan (Pabrik Kelapa Sawit PT. AMP Plantation), penulis, maupun bagi pembaca. Bagi Perusahaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai proses produksi CPO yang efektif pada masa yang akan datang. Pada akhirnya dapat menjadi masukan atau informasi sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan oleh pihak perusahaan. Bagi penulis penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan, serta

(21)

sebagai pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah. Bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efisiensi Produksi CPO pada Pabrik Kelapa Sawit PT. AMP Plantation.

(22)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aspek Komoditas 2.1.1 Sejarah kelapa sawit

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman utama penghasil minyak nabati yang mempunyai produktivitas lebih tinggi dari pada tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Berdasarkan asal-usulnya kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848. Usaha perkebunan kelapa sawit dirintis oleh seseorang dari Belgia yang bernama Adrien Hallet. Perkebunan kelapa sawit pertama di Indonesia berlokasi di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas areal perkebunannya mencapai 5.123 ha (Adi, 2012).

Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesis oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari Mauritius dan Amsterdam untuk ditanam di Kebun Raya Bogor.

Tanaman kelapa sawit mulai dibudidayakan secara komersial pada tahun 1911 (Fauzi, dkk, 2014).

Masa pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit mengalami perkembangan yang cukup pesat. Indonesia menggeser dominasi ekspor negrara Afrika pada waktu itu. Namun, kemajuan pesat yang dialami oleh Indonesia tidak diikuti oleh peningkatan perekonomian nasional. Hasil perolehan ekspor minyak sawit hanya meningkatkan perekonomian Negara asing yang berkuasa di Indonesia termasuk Belanda. Memasuki masa pendudukan Jepang, perkembangan

(23)

kelapa sawit mengalami kemunduran. Secara keseluruhan perkebunan kelapa sawit terhenti (Fauzi, dkk, 2014).

Pemerintah Indonesia mengambil ahli perkebunan kelapa sawit setelah pemerintah Belanda dan Jepang meninggalkan Indonesia. Pada tahun 1957 pemerintah menempatkan perwira- perwira militer disetiap jenjang manajemen perkebunan yang bertujuan mengamankan jalannya produksi. Pemerintan juga membentuk BUMIL (buruh militer) yang merupakan wadah kerja sama antara buruh perkebunan dengan militer. Memasuki orde baru pembangunan kelapa sawit diarahkan untuk menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat dan sebagai sumber devisa negara (Fauzi, dkk, 2014).

2.1.2 Aspek taksonomi dan morfologi kelapa sawit Klasifikasi kelapa sawit adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Family : Palmaceae

Genus : Elaeis

Spesies : Elaeis guineensis Jacq.

Kelapa sawit berbentuk pohon yang tingginya dapat mencapai 24 m. Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping. Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerase (Adi, 2012).

Menurut Fauzi (2014) ciri fisiologis dari tanaman kelapa sawit bisa dilihat dari bentuk daun, batang, akar, bunga dan buah.

(24)

a. Daun

Daun kelapa sawit mirip kelapa, yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap, dan bertulang sejajar. Daun- daun membentuk satu pelepah yang panjangnya mencapai lebih dari 7,5 – 9 m. Jumlah anak daun disetiap pelepah berkisar 250- 400 helai. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat.

Pada tanah yang subur, daun cepat membuka sehingga makin efektif melakukan fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis dan sebagai alat respirasi.

Jumlah kedudukan dan pelepah daun pada batang sawit disebut filotaksis yang dapat ditentukan berdasarkan perhitungan susunan anak daun, yaitu dengan menggunakan rumus duduk daun 1/8. Artinya setiap satu kali berputar melingkari batang, terdapat duduk daun (pelepah) sebanyak delapan helai.

b. Batang

Kelapa Sawit merupakan tanaman monokotil, yaitu batangnya tidak mempunyai kambium dan umumnya tidak bercabang. Batang berfungsi sebagai struktur tempat melekatnya daun, bunga dan buah. Batang juga berfungsi sebagai organ penimbun zat makanan yang memiliki sistem pembuluh yang mengangkut air dan hara mineral dari akar ke tajuk serta fotosintrat (hasil fotosintesis) dari daun keseluruh bagian tanaman. Batang kelapa sawit berbentuk silinder dengan diameter 20- 75 cm. Tanaman yang masih muda batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh pelepah daun.

c. Akar

Tanaman kelapa sawit berakar serabut. Perakarannya sangat kuat karena tumbuh kebawah dan kesamping membentuk akar primer, sekunder, tersier dan kuarter. Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam

(25)

tanah dan respirasi tanaman. Selain itu, akar tanaman kelapa sawit juga berfungsi sebagai penyangga berdirinya tanaman kelapa sawit sehingga mampu menyokong tegaknya tanaman pada ketinggian yang mencapai puluhan meter ketika tanaman sudah berumur 25 tahun. Akar tanaman kelapa sawit tidak berkuku , ujungnya runcing dan berwarna putih atau kekuningan.

d. Bunga

Kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu (monoecious), arinya bunga jantan dan bunga betina terdapat dalam satu tanaman serta masing- masing terangkai dalam satu tandan. Rangkaian bunga jantan dan bunga betina terpisah.

Setiap rangkaian bunga muncul dari pangkal pelepah daun (ketiak daun). Setiap ketiak daun hanya menghasilkan satu inflorensen (bunga majemuk). Bunga jantan bentuknya lonjong memanjang dengan ujung kelopak agak agak meruncing dan garis tengah bunga lebih kecil, sedangkan bunga betina bentuknya agak bulat dengan ujung kelopak agak rata dan garis tengah lebih besar.

Rangkaian bunga jantan dihasilkan bergantian dengan rangkaian siklus bunga betina sehingga pembungaan secara bersamaan sangat jarang terjadi. Pada umumnya, di alam hanya terjadi penyerbukan silang, sedangkan penyerbukan sendiri secara buatan dapat dilakukan dengan menggunakan serbuk sari yang diambil dari bunga jantan dan ditaburkan ke bunga betina.

e. Buah

Kelapa sawit mempunyai warna bervariasi, dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari setiap pelepah. Buah terdiri dari tiga lapisan:

1. Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.

(26)

2. Mesoskarp, serabut buah

3. Endoskarp, cangkang pelindung inti

4. Inti sawit (kernel, yang sebetulnya adalah biji) merupakan endosperma dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi. Kelapa sawit berkembang biak dengan cara generatif. Buah sawit matang pada kondisi tertentu embrionya akan berkecambah menghasilkan tunas (plumula) dan bakal akar (radikula) (Setyamidjaja, 1991).

2.1.3 Tipe kelapa sawit

Menurut Adi (2012) tipe kelapa sawit berdasarkan ketebalan cangkang, yaitu:

a. Dura

Dekripsinya yaitu tempurung tebal (2-8 mm), tidak terdapat lingkaran serabut pada bagian luar tempurung. Daging buah relatif tipis, yaitu 35-50% terhadap buah. Kernel (daging buah) besar dengan kandungan minyak rendah. Dalam persilangan, dipakai sebagai pohon induk betina.

b. Pisifera

Deskripsinya yaitu ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada, daging buah tebal, lebih tebal daripada daging buah dura. Daging biji sangat tipis. Tidak dapat diperbanyak tanpa menyilangkan dengan jenis lain dan dipakai sebagai bahan pohon induk jantan.

c. Tenera

Merupakan hasil dari persilangan dura dan pisifera, memiliki tempurung tipis (0,5-4 mm) dan terdapat lingkaran serabut di sekeliling tempurung. Daging

(27)

buah sangat tebal (60-50% dari buah), tandanya lebih banyak, tetapi ukurannya relatif kecil.

2.1.4 Syarat tumbuh kelapa sawit

Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropika basah di antara 120 LU- 120 LS pada ketinggian 0- 500 m dpl. Curah hujan optimum rata- rata yang diperlukan tanaman kelapa sawit adalah 2.000- 2.500 mm/tahun dengan distribusi merata sepanjang tahun tanpa bulan kering (defisit air) yang berkepanjangan. Tanaman kelapa sawit memerlukan intensitas cahaya yang tinggi untuk berfotosintesis, kecuali saat kondisi tanaman masih di pre-nurseri. Suhu optimum yang dibutuhkan agar tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik adalah 24- 280 C. Kelembaban optimum bagi pertumbuhan kelapa sawit adalah 80% (Fauzi, dkk, 2014).

2.2 Proses Pengolahan TBS menjadi CPO

Proses yang dilalui dalam pengolahan TBS menjadi CPO adalah penimbangan, perebusan, pemipilan, pengadukan dan pelumatan, pengepresan, penyaringan serta pemurnian.

2.2.1 Penimbangan

Sebelum masuk ke loading ramp, TBS ditimbang terlebih dahulu.

Penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat muatan (TBS) yang diangkut sehingga mempermudah dalam proses perhitungan atau pembayaran hasil panen serta memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya. TBS yang sudah ditimbang kemudian diperiksa dan disortir terlebih dahulu, terutama dalam tingkat kematangan buah menurut fraksi- fraksinya. Fraksi dengan kualitas yang diinginkan adalah fraksi 2 dan 3. Kerena tingkat rendemen minyak yang

(28)

dihasilkan pada fraksi tersebut maksimum, sedangkan kandungan asam lemak bebas (free fatty acid) minimum (Pardamean, 2012).

2.2.2 Loading ramp

TBS yang sudah selesai ditimbang selanjutnya dibongkar di loading ramp dengan menuang langsung dari truk. Loading ramp merupakan suatu bangunan dengan lantai berupa kisi- kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan kemiringan 45 derajat. Kisi- kisi tersebut berfungsi untuk memisahkan kotoran berupa pasir, kerikil dan sampah yang terikut dalam TBS. loading ramp dilengkapi pintu- pintu keluaran yang digerakkan secara hidrolisis sehingga memudahkan dalam pengisian TBS ke dalam lori untuk proses selanjutnya. Setiap lori memuat 2,5 – 2,75 ton (lori kecil) dan 4,5 ton TBS (lori besar) (Adi, 2012). Stasiun loading ramp di PT. AMP Plantation dapat dilihat dalam lampiran Gambar 1.

2.2.3 Perebusan TBS

Buah sawit kemudian direbus dalam suatu tempat perebusan (sterilizer) atau dalam ketel rebus. Perebusan dilakukan dengan cara mengalirkan uap panas selama 1 jam atau tergantung dengan besarnya uap. Perebusan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar minyak dan pemucatan kernel. Sebaliknya, perebusan dalam waktu yang terlalu pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok dari tandannya. Stasiun sterilizer di PT. AMP Plantation dapat dilihat pada lampiran Gambar 2.

(29)

Menurut Adi (2012) Tujuan dilakukannya perebusan tandan buah segar pada pabrik pengolahan kelapa sawit yaitu:

a. Menghentikan aktivitas enzim

Buah yang dipanen mengandung enzim lipase dan oksidase yang tetap bekerja dalam buah sebelum sebelum enzim itu dihentikan dengan pelaksanaan tertentu. Enzim lipase bertindak sebagai katalisator dalam pembentukan trigliserida dan kemudian memecahkannya kembali menjadi asam lemak bebas (ALB).

b. Menurunkan kadar air

Sterilisasi buah dapat menurunkan kadar air buah dan inti, yaitu dengan cara penguapan baik pada saat penguapan maupun saat sebelum pemipilan.

Penurunan kandungan air buah menyebabkan penyusutan buah sehingga terbentuk rongga kosong pada perikarp yang mempermudah proses pengempaan.

c. Melepaskan serat dari biji

Perebusan buah yang tidak sempurna dapat menimbulkan kesulitan pelepasan serat dari biji dalam polishing drum, yang menyebabkan pemecahan biji lebih sulit dalam alat pemecahan biji. Penetrasi uap yang cukup baik akan membantu proses pemisahan serat perikap dari biji yang dipercepat oleh proses hidrolisis. Apabila serat tidak lepas, maka lignin yang terdapat diantara serat akan menahan minyak.

d. Membantu proses pelepasan inti dari cangkang

(30)

Perebusan yang sempurna akan menurunkan kadar air biji hingga 15%. Kadar air biji susut sedangkan tempurung biji tetap, maka terjadi inti yang lekang dari cangkang.

e. Menguraikan zat- zat lendir dari daging buah

Jika tidak diuraikan zat lendir akan menghambat pemisahan minyak dan air dalam proses klarifikasi.

2.2.4 Pemipilan

Pada proses ini, buah yang telah direbus diangkut dengan dua cara yaitu hosting crane dan happering. Cara pertama dilakukan dengan menggunakan hoisting crane dan dituang ke dalaam tresher melalui hooper yang berfungsi untuk menampung buah rebus. Sementara cara kedua dilakukan dengan menggunakan happering yang kemudian diangkut dengan elevator (auto feeder).

Pada proses ini, tandan buah segar yang telah direbus kemudian dirontokkan atau dipisahkan dari janjangnya. Pemipilan dilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatan putaran 23- 25 rpm. Buah yang terpisah akan jatuh melalui kisi- kisi dan ditampung oleh fruit elevator dibawa dengan distributing conveyer untuk didistribusikan ke unit- unit digester (Adi, 2012).

Di dalam digester, buah diaduk dan dilumat untuk memudahkan daging buah terpisah dari biji. Digester terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak yang di dalamnya dipasang pisau- pisau pengaduk sebanyak 6 tingkat yang di ikatkan pada poros dan digerakkan oleh motor listrik. Untuk memudahkan proses pelumatan, diperlukan panas 90- 950C yang diberikan dengan cara menginjeksikan uap 3 kg/cm2 langsung atau melalui mantel. Proses pengadukan/

pelumatan berlangsung selama 30 menit. Setelah masa buah dari proses

(31)

pengadukan selesai, kemudian dimasukkan ke dalam alat pengepresan (screw press) (Pardamean, 2012). Stasiun perontokkan di PT.AMP Plantation dapat dilihat dalam lampiran 3 Gambar 6.

2.2.5 Pengepresan

Pengepresan berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari daging buah (pericarp). Masa yang keluar dari digester diperas dalam screw press pada tekanan 50 – 60 bar dengan menggunakan air pembilas. Suhu yang digunakan berkisar 90 - 950C, dari pengepresan tersebut, akan diperoleh minyak kasar, ampas dan biji (Pardamean, 2012). Stasiun pengepresan di PT. AMP Plantation dapat dilihat dalam lampiran 3 Gambar 3.

2.2.6 Penyaringan

Minyak kasar (crude oil) yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan vibrating screen. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing, seperti pasir dan serabut yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester. Vibrating screen terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas permukaan 2 m2. Tingkat atas menggunakan saringan ukuran 20 mesh, sedangkaan tingkat bawah memakai saringan 40 mesh. Minyak yang telah disaring kemudian ditampung ke dalam crude oil tank (COT). Suhu didalam COT dipertahankan berkisar 90- 950C agar kualitas minyak yang terbentuk tetap baik (Pardamean, 2015). Oil tank di PT. AMP Plantation dapat dilihat dalam lampiran 3 Gambar 5.

2.2.6 Permurnian

Tahap selanjutnya, minyak dimasukan ke dalam tangki klarifikasi. Prinsip dari proses pemurnian minyak didalam tangki pemisah adalah melakukan

(32)

pemisahan bahan berdasarkan berat jenis bahan sehingga campuran minyak kasar dapat terpisah dari air. Pada tahapan ini, dihasilkan 2 jenis bahan yaitu crude oil dan slude. Minyak kasar yang dihasilkan kemudian ditampung sementara di dalam oil tank.

Minyak kemudian dimurnikan menggunakan purifier. Tujuannya untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarakan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal. Sludge yang dihasilkan dari clarifier tank kemudiaan dialirkan ke dalam decanter. Di dalam alat ini terjadi light phase, heavy phase dan solid. Light phase yang dihasiikan kemudian dialirkan kembali ke dalam crude oil tank, sedangkan heavy phase akan ditampung dalam bak tampungan ( fat fit).

Sludge yang dihasilkan dari clarifier tank kemudian dialirkan ke dalam decanter. Di dalam alat ini, terjadi pemisahan antara light phase , heavy phase dan solid. Light phase yang dihasilkan kemudian akan dialirkan kembali ke dalam crude oil tank, sedangkan heavy phase akan ditampung dalam bak penampungan (fat fit). Solid atau padatan yang dihasilkan akan diolah menjadi pupuk atau bahan penimbun. Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air. Untuk mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier.

Disini, minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalam minyak. Minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akan turun kebawah dan kemudian dialirkan ke storage tank (Pardamean, 2012).

2.2.7 Penyimpanan

(33)

CPO yang dihasilkan kemudian dialirkan kedalam storage tank (tangki timbun). Suhu simpan dalam storage tank dipertahankan antara 45- 550C.

Tujuannya agar kualitas CPO yang dihasilkan tetap terjamin sampai waktu pengiriman.

2.3 Mutu CPO

Kualitas merupakan faktor utama produsen sebelum membeli barang dan jasa, sehingga kualitas merupakan faktor utama dalam keberhasilan suatu produk dipasaran. Produsen yang baik tentu akan mempertahankan mutu supaya tidak terlalu banyak variasi. Kualitas suatu produk ditentukan oleh mutu suatu produk tersebut. Segala ciri yang mendukung persyaratan disebut karakteristik kualitas.

Ciri- ciri itu bisa berupa ukuran, fungsi, sifat kimia, daya tahan hidup dan yang lainnya (Astuti (2007) cit. Julia (2009).

Mutu minyak kelapa sawit bisa diukur dengan angka- angka dari minyak sawit itu sendiri. Beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk mengukur kualitas minyak kelapa sawit harus dipahami benar oleh produsen jika ingin produknya diterima oleh konsumen, terutama konsumen luar negeri. Kadar asam lemak bebas (ALB), kadar air dan kadar kotoran merupakan kriteria untuk melihat mutu CPO (Julia, 2009).

Berikut ini adalah beberapa pengertian dari beberapa karakteristik mutu menurut Mangoensoekarjo dan Semangun (2003) cit. Julia (2009):

1. Asam lemak bebas (ALB) adalah asam yang dibebaskan pada hidrolisis lemak. ALB tinggi adalah suatu ukuran ketidakberesan dalam panen dan pengolahan.

(34)

2. Kadar air adalah bahan yang menguap yang terdapat dalam minyak sawit pada pemanasan 1050C. kadar air tinggi diatas 0,1% membantu hidrolisis . 3. Kadar kotoran adalah bahan- bahan yang tak larut dalam minyak, yang dapat

disaring setelah minyak dilarutkan dalam suatu pelarut dalam kepekatan 10%.

Untuk memperoleh minyak sawit dengan standar serta mutu yang baik, maka perlu diperhatikan faktor- faktor yang mempengaruhi mutu produksi, terutama ALB dalam minyak kelapa sawit. ALB adalah faktor mutu yang paling cepat berubah selama proses terjadi, ALB dalam konsentrasi tinggi yang terikut dalam minyak kelapa sawit sangat merugikan (Julia, 2009).

Beberapa hal yang menyebabkan kadar ALB tinggi dalam minyak kelapa sawit menurut Julia (2009) antara lain:

1. Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu

2. Keterlambatan dalam pengumpulan dan pegangkutan buah 3. Proses hidrolisa selama pemprosesan dipabrik

Menurut Pardamean (2012), tingkat kematangan buah akan berpengaruh pada kualitas buah. Jika panen dilakukan pada keadaan buah lewat matang, kandungan asam lemak bebas yang terdapat pada minyak akan meningkat.

Sementara jika penen dilakukan pada buah yang masih mentah, akan menurunkan kandungan minyak dari buah. Kematangan tandan yang dipanen terdiri dari beberapa tingkatan seperti pada Tabel 1.

(35)

Tabel 1. Tingkat kematangan buah sawit

Fraksi Jumlah brondolan Tingkat kematangan

00 Tidak ada, buah berwarna hitam Sangat mentah

0 1- 12,5% buah luar membrondol Mentah

1 12,5- 25% buah luar membrondol Kurang matang

2 25- 50% buah luar membrondol Matang I

3 50- 75% buah luar membrondol Matang II 4 75- 100% buah luar membrondol Lewat matang I 5 Buah dalam juga membrondol, ada buah yang

busuk

Lewat matang II Sumber: Pusat Penelitian Marihat (1982) cit. Fauzi, dkk (2014)

2.4 Efisiensi

Efisiensi diartikan sebagai rasio output dan input, seberapa besar output yang dihasilkan dengan menggunakan sejumlah input yang dimiliki perusahaan (Bayangkara, 2008 cit. Hijayati, Moch dan Achmad, 2014).

Pengukuran Produktivitas Bahan Baku (PB)

Perhitungan produktivitas bahan baku (PB) sama dengan perhitungan mencari rendemen minyak kelapa sawit. Perhitungan rendemen yaitu jumlah produksi yang dihasilkan dibagi jumlah bahan baku yang dipakai lalu dikali 100%. Jadi jika sudah dilakukan perhitungan terhadap produktivitas bahan baku maka perhitungan rendemen juga sudah didapatkan.

Pemanfaatan segala sumberdaya yang dimiliki perusahaan secara efektif merupakan salah satu langkah efisien dalam suatu perusahaan, karena sumber daya dalam suatu perusahaan memberikan kontribusi yang penuh terhadap kelangsungan hidup perusahaan (Pradhitya, 2010).

(36)

2.6 Efektivitas

Menurut Bhayangkara (2011) cit. Suryani, Moch dan Dwiatmanto (2015) efektivitas dapat dipahami sebagai tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai suatu tujuannya. Apabila suatu organisasi mencapai suatu tujuan maka organisasi tersebut dikatakan efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan derajat keberhasilan suatu organisasi mencapai tujuannya.

Analisis untuk menilai efektivitas bagian produksi dapat dihitung menggunakan rumus achievement rate (AR) yaitu:

2.7 Produksi

Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Pengertian produksi dan operasi tercakup setiap proses yang mengubah masukan- masukan (inputs) dan menggunakan sumber- sumber daya yang menghasilkan keluaran- keluaran (outputs), yang berupa barang- barang dan jasa- jasa. Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan menghasilkan barang atau jasa, dapat diukur kemampuan mennghasilkan atau transformasinya, yang sering dikenal dengan apa yang disebut produktivitas untuk setiap masukan (input) yang dipergunakan, kecuali bahan (Assauri, 1999).

(37)

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret sampai 11 Mei 2015 yang dilaksanakan pada PT. Agra Masang Perkasa Plantation Unit Palm Oil Mill desa Tapian Kandis Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam. Penelitian ini dilakukan selama 53 hari.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh langsung dari PT.AMP Plantation Unit POM, yang terdiri atas : gambaran umum perusahaan, data produksi CPO tahun 2012 sampai 2014, data bahan baku tandan buah segar 2012 sampai 2014 dan data mutu CPO tahun 2014. Sedangkan data sekunder lainnya diperoleh dari (bahan pustaka) buku, hasil laporan penelitian terkait CPO, catatan-catatan yang dimiliki perusahaan dan literatur mengenai kelapa sawit dan pengolahan CPO.

Data primer dikumpulkan melalui hasil pengamatan, pencatatan langsung di lapangan dan wawancara dengan responden. Responden dari penelitian ini yaitu pihak perusahaan antara lain manajer, asisten manejer, supervisor proses, karyawan, dan pihak perusahaan lainnya yang berkaitan. Data primer yang dikumpulkan berupa: kapasitas olah pabrik, mengenai produksi CPO dan bahan baku tandan buah segar. Responden ini dipilih sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa responden mengetahui dan dapat memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan dengan baik, khususnya mengenai produksi CPO dan mutu CPO.

(38)

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur- literatur, jurnal, dan hasil penelitian lainnya yang berhubungan dengan objek penelitian. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan materi penunjang mengenai masalah yang sedang dibahas.

3.3.2 Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan yaitu melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang bersangkutan yang dalam penelitian ini yaitu pabrik kelapa sawit PT. AMP Plantation. Bentuk studi lapangan yang dilakukan yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada PT.

AMP Plantation, baik melalui pencatatan, observasi dan wawancara.

1. Pencatatan, dilakukan dengan cara mencatat data-data yang diperoleh dari sumber yang bersangkutan, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Observasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian yang diamati, kemudian mencatat informasi yang diperoleh selama pengamatan.

3. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan atau tanya jawab secara langsung kepada pihak- pihak yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. wawancara dilakukan dengan asisten, supervisor, karyawan perusahaan dan pihak lain yang terkait dalam penelitian ini.

(39)

3.3 Teknik Analisis dan Metode Pengujian

1. Metode Deskriptif

Metode deskriptif berfungsi untuk memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti sebagaimana adanya, tanpa melakukan anlisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2008). Penyajian data menggunakan tabel.

Efisiensi produksi dilihat dengan menilai efisiensi produktivitas bahan baku (Pb) dan efektivitas produksi menggunakan rumus Achievement Rate (AR) yaitu:

Perhitungan produktivitas bahan baku (PB) sama dengan perhitungan mencari rendemen minyak kelapa sawit. Efisiensi produksi dilihat dari segi produktivitas pemakaian bahan baku tandan buah segar, efektivitas produksi dan kapasitas olah pabrik dibandingkan dengan bahan baku yang diolah. Efisensi produksi dilihat secara teknik dan tidak melihat secara efisiensi biaya.

2. Metode trend kuadrat terkecil

Menurut Sondang, Alfikri dan Wiwik (2012) metode trend merupakan suatu metode analisis yang ditunjukkan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang. Metode kuadrat terkecil yang digunakan kasus data genap. Data yang digunakan yaitu data bahan baku tandan buah segar dan produksi CPO sebanyak 12 bulan pada tahun 2014. Metode ini digunakan untuk meramal penggunaan bahan tandan buah segar di PT. AMP Plantation untuk beberapa tahun yang akan datang.

(40)

Metode kuadrat terkecil diperoleh persamaan Y= a + bx dimana a= ∑Y/n

b= ∑XY/∑X2 n= banyak data

3. Metode analisis korelasi

Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Arah dinyatakan dalm bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefision korelasi (Sugiyono, 2008). Koefision korelasi terbesar = 1 dan koefision korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan terkecil adalah 0.

Jika koefision korelasi (r) positif (r > 0) berarti hubungan positif atau searah.

Artinya terjadi kenaikan pada rank x, maka akan diikuti kenaikan variabel y, atau jika terjadi penurunan variabel x maka akan diikuti dengan penurunan variabel y.

koefisien korelasi (r) negatif (r < 0) berarti apabila terjadi kenaikan pada variabel x maka akan diikuti penurunan variabel y atau apabila penurunan pada variabel x maka akan diikuti dengan kenaikan variabel y. Dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara jumlah tandan buah segar dengan volume produksi CPO. Variabel dalam penelitian ini yaitu:

X= bahan baku (Tandan buah segar) Y= Produksi CPO

(41)

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dan sistematis. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan untuk menyusun laporan penelitian dapat dilihat pada blok diagram penelitian Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan pelaksanaan penelitian Mulai penelitian PT. AMP

Plantation Unit POM

Penetapan rumusan masalah

Studi pustaka

Penetapan tujuan dan manfaat penelitian

Pengolahan data Pengumpulan data

Analisis dan evaluasi Kesimpulan

(42)

4.1 Sejarah Perusahaan

PT. AMP Plantation unit POM (PT. Agra Masang Perkasa Plantation- Palm Oil Mill) merupakan suatu perusahaan swasta yang tergabung dalam Wilmar Group. PT. AMP POM bergerak dibidang pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit menjadi minyak mentah atau disebut juga CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit. Perusahaan ini juga mengelola usaha perkebunan kelapa sawit.

Perusahaan ini terletak di daerah Tapian Kandis Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Provinsi Sumbar. Daerah ini sangat potensial untuk dijadikan kawasan perkebunan kelapa sawit. Selain area perkebunan yang luas tanahmya juga subur dengan geografis yang mendukung. Kawasan ini semakin berkembang karena dilalui nagari Manggopoh menuju Simpang Empat Kabupaten Pasaman barat.

Pabrik ini mulai dibangun selama periode April 1995 sampai Desember 1996 (masa survey pembangunan hingga commissioning pabrik). Dalam relisasinya PT. AMP Plantation Unit POM menggunakan fasilitas penanaman modal asing (PMA) dengan nomor surat persetujuan dari presiden No.13- 109/press/5/1993, tanggal 31 Mei 1993 sesuai dengan surat pemberitahuan tentang persetujuan presiden dari MANIVES/ ketua BKMP No 99/1/PMA/1993, tanggal 11 Agustus perihal persetujuan usaha dan jenis kapasitas produksi dan perkebunan secara investasi.

Perusahaan PMA ini terdiri 89,75% saham nasional dan 10,25% saham asing. Sesuai dengan keputusan bupati kepala daerah tingkat II Agam No

(43)

04/006/Tapem/1997, maka diberikan izin mendirikan perusahaan industri pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan inti kernel kepada PT. AMP Plantation unit POM.

4.2 Lokasi Perusahaan

PT. AMP Plantation unit POM terletak di Tapian Kandis Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Sumatera Barat yang terletak diatas tanah milik adat dengan batas- batas sebagai berikut:

1. Sebelah timur berbatasan dengan tanah Erfat (jalan kebun PT. AMP Plantation POM)

2. Sebelah barat berbatasan dengan tanah Jaliryah/ Amai 3. Sebelah utara berbatasan dengan tanah Ali Umar

4. Sebelah selatan berbatasan dengan tanah Ali Umar/ Kurar

Faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi PT. AMP Plantation POM ini antara lain:

1. Faktor penyediaan bahan baku

Lokasi pabrik harus dekat dengan sumber bahan baku utama karena kelapa sawit mudah membusuk dan harus segera diolah setelah panen. Bahan baku tersebut dikelola oleh bagian perkebunan (estate) dari PT. AMP Plantation POM dan perkebunan masyarakat lainnya.

2. Faktor penyediaan air

Pabrik ini didirikan dengan lokasi dekat sungai yang bernama sungai Masang, sehingga mudah dalam proses produksi. Air merupakan sumber daya yang sangat penting untuk proses produksi di pabrik ini.

(44)

3. Faktor domisili penduduk

Dalam hal ini pabrik harus jauh dari lingkungan tempat tinggal penduduk, untuk menghindari pencemaran lingkungan bagi penduduk sekitar.

4.3 Visi dan Misi

Visi PT. AMP Plantation (Wilmar Group) adalah menjadi perusahaan terbaik, dikagumi, diakui dan bertaraf internasional dalam bidang perkebunan kelapa sawit.

Misi dari perusahaan ini adalah mengelola usaha perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan minyak sawit lestari dengan mengutamakan mutu dan kelestarian lingkungan melalui doktrin “good corporate governance” demi menjamin seluruh stakeholder perusahaan.

Etos kerja perusahaan ini adalah sebagai berikut:

1. Disiplin 2. Bekerja keras 3. Jujur

4. Kreatif

5. Berpikir positif

6. Bertindak cepat dan tepat

(45)

4.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. AMP Plantation Unit POM, dari tingkat pimpinan tertinggi sampai kepala dari beberapa asisten, dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 . Struktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit PT. AMP Plantation Mill Manajer

Ir. Syafrial Tanjung

Asmil Iskandar

KTU Erman Hartono

EHS Afrizal

SPC Process Arlendra

Oficer Maintenace Salimun

QC Labor Faisal

SPV Store Anto Sugito PGA

Gustina Dewi

Account Samsuar SPC Logistik

Elva Zuriati

Foremen Elektrian Sri Dastarto Asst. SPC Maint

Ilham Asst. SPC

Process Sunardi Idris Masrianto Tri Sri Santoso

Asst. SPC Sortasi Ahmad Nur Armansyah.S

(46)

4.5 Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan di PT. AMP Plantation Unit POM

Struktur organisasi perusahaan dibuat dengan tujuan memberikan gambaran tentang jalur-jalur perintah dan koordinasi serta birokrasi di perusahaan, dan terlihat jabatan yang menjalankan perintah.

Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi dapat dijelaskan pada uraian di bawah ini :

a) Manajer

Manajer adalah pimpinan tertinggi di pabrik. Tugas dan wewenangnya adalah mengambil kebijaksanaan dan keputusan, melaksanakan dan mengawasi proses pengolahan produksi sehingga tujuan perusahaan tercapai

Tugas dan tanggung jawabnya :

1. Menjabarkan dan melaksanakan langkah kebijakan Direksi dibidang tanaman, teknik, administrasi, tenaga kerja dan agraris serta menjalin hubungan baik dengan instansi terkait sesuai dengan kebijakan perusahaan.

2. Merencanakan dan mengawasi penempatan karyawan secara efektif dan efesien.

3. Mengawasi dan menilai hasil kerja bagian atau divisi secara terus menerus dan membandingkan hasil nyata dan norma kerja serta mengambil tindakan untuk mangatasi terjadinya penyimpangan.

4. Memberikan saran atau usul kepada direksi baik diminta ataupun tidak untuk efektifitas dan efesiensi dalam rangka penggelolaan perusahaan.

5. Menerima tugas khusus dan pelimpahan wewenang Direksi.

6. Menyusun usulan budget bersama–sama dengan Head Assistent.

7. Memimpin kegiatan perusahaan baik ke dalam maupun di luar.

(47)

8. Mengawasi dan terjun langsung pada semua kegiatan personil dari setiap organisasi.

Wewenang dari Manajer yaitu :

1. Membuat langkah kebijakan yang tidak bertentangan dengan peraturan perusahaan

2. Mengambil keputusan untuk tanggung jawab

3. Melakukan tindakan pembinaan terhadap bawahan yang indisipliner (membuat teguran, peringatan dan PHK) dan mutasi antar divisi dalam rangka

pembinaan jenjang karir/tugas.

4. Mengambil langkah pengamanan untuk menghindari penyimpangan

5. Mengeluarkan biaya yang berhubungan dengan bidangnya sebatas anggaran yang telah ditetapkan

6. Melakukan penilaian prestasi kerja dan pengaturan cuti bawahan b) Asisten manajer

Asisten manajer membantu Manager dalam melaksanakan rencana yang telah ditetapkan, mengawasi kegiatan proses produksi, memberikan penjelasan kepada supervisor baik pada rapat kerja maupun ditempat tugas masing-masing mengenai tugas-tugas yang diberikan.

Fungsi utama dari asisten manager yaitu membantu manajer mengelola perusahaan dalam rangka mengoptimalkan produksi sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan serta pengendalian biaya untuk pencapaian tujuan perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab asisten manajer adalah :

1. Mengkoordinir dan merekapitulasi laporan manajemen setiap bulan 2. Mengkoordinir laporan produksi untuk dilaporkan ke kantor direksi.

(48)

3. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan supervisor/ asisten supervisor untuk peningkatan prestasi dan kesejahteraan hidupnya.

4. Mengkoordinir, meneliti dan memberi petunjuk kepada supervisor dalam menyusun rencana kerja tahunan, serta rencana kerja operasional.

5. Membantu Manajer untuk mengidentifikasi persyaratan Sumber Daya Manusia (SDM) dan menugaskan personil terlatih terhadap seluruh posisi yang mempengaruhi mutu.

6. Membimbing supervisor dalam semua aspek kegiatan produksi.

c) Supervisor

1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan diatasnya kepada seluruh bawahan dan groupnya

2. Mengatur kelompok kerja pada group yang dipegangnya 3. Memberikan tugas kepada bawahannya

4. Melaksanakan tugas, proyek dan pekerjaan secara langsung 5. Memberikan training kepada bawahannya

6. Memimpin dan memotivasi bawahannya

7. Menegakkan aturan yang telah ditentukan oleh perusahaannya 8. Mendisiplinkan bawahannya

9. Memecahkan dan mencari solusi masalah sehari-hari yang rutin

10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh atasannya

11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahannya

12. Memberikan info kepada manajemen mengenai kondisi bawahan atau menjadi perantara antara pekerja dan manajemen.

(49)

d) Asisten laboratorium

Asisten laboratorium bertanggung jawab atas analisis hasil- hasil produksi PKS berupa CPO dan PK dan pengwasan atas limbah PKS. Tugas utama laboratorium adalah memastikan kualitas produk yang dihasilkan (CPO dan PK) sesuai dengan standar yang ditentukan dan menympaikan saran- saran perbikan.

Tugas asisten labor meliputi hal- hal sebagai berikut:

- Dalam hal analisis TBS, yaitu memonitor dan memeriksa TBS yang dikirim dari kebun untuk keperluan grading, memonitor pelaksanaan grading untuk mengetahui kualitas TBS yang dikirim, serta memastikan bahwa pelaksanaan grading telah dilakukan dengan benar dan akurat.

- Dalam hasil analisis pelaksanaan proses pengolahan TBS, yaitu memeriksa pengambilan sampel CPO dan kernel yang dilakukan oleh petugas sampel untuk memastikan bahwa sampel yang diambil sesuai dengan titik pengambilan, waktu pengambilan, dan jumlahnya, memonitor pelaksanaan pencampuran dari sampel yang diambil untuk mendapatkan sampel representative untuk dianalisis.

- Melakukan analisis untuk mengetahui kandungan minyak dalm TBS sebagai acuan terhadap pencapaian rendemen

- Menganalisa kualitas air

- Menyusun anggaran tahuanan bagian laboratorium

- Memonitor hasil kerja bawahan dan mengidentifiksi ketidaksesuaian dalam pelaksanaan pekerjaan.

(50)

e) Asisten maintenance

Asisten teknik bertanggung jawab terhadap perawatan dan pemeliharaan mesin- mesin PKS. Tugas utama asisten teknik adalah menjagaa agar peralatan dan mesin- mesin pabrik terjaga dengan baik dan dapat beroperasi secara optimal.

f) KTU

KTU bertanggung jawab atas pengolahan keuangan, administrasi, dan akuntansi PKS. KTU mengkoordinir bagian keuangan, pembukuan, kepala gudang (logistik), administrasi TBS, CPO dan PK, serta administrasi kantor.

4.6 Jumlah Tenaga Kerja Perusahaan

Tenaga kerja merupakan orang yang mau dan mampu melakukan pekerjaan guna dapat menghasilkan barang dan jasa baik dalam memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat. Data jumlah karyawan PT. AMP Plantation Unit POM dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah tenaga kerja di lingkungan PT.AMP Plantation Unit POM

No Bagian Jumlah tenaga kerja

1 Mill head 1

2 Asisten manager 1

3 Security 23

4 Weight bridge 4

5 Sortase 16

6 Laboratorium 13

7 Office admin 23

8 Process 95

9 Maintenance 25

10 Office girl 1

Jumlah 202

Sumber: PT. AMP Plantation Unit POM

(51)

Tabel 3. Jumlah Operator yang dibutuhkan dalam satu shift pada pabrik

No Stasiun Jumlah tenaga kerja Jumlah shift

1 Penerimaan TBS 1 2

2 loading ramp 6 2

3 Sterilizer 3 2

4 Capstant 6 2

5 Hoisting Crane 2 2

6 Pressan 3 2

7 Kernel 4 2

8 Klarifikasi 3 2

9 Boiler Operator 6 3

10 Engine drum 5 2

11 Laboratorium 5 2

12 Limbah 1 2

Sumber: Pabrik kelapa sawit PT. AMP Plantation

4.7 Jam Kerja di PT. AMP Plantation Unit POM

Dengan berlakunya peraturan Dinas Tenaga Kerja bahwa jam kerja seorang karyawan dalam perusahaan adalah 40 jam kerja per minggu, selebihnya akan dikira sebagai jam lembur. Sedangkan pengaturan jam kerja karyawan yang berlaku di PT. AMP Plantation dibagi atas 2 bagian, yaitu sebagai berikut :

a. Jam kerja kantor

Untuk bagian kantor hanya ada 1 shift dengan 7 jam kerja per hari dan 40 jam kerja per minggu dengan bagian seperti pada Tabel 3.

Tabel 4. Jam kerja karyawan kantor PT. AMP Plantation Unit POM

No Hari Waktu kerja Istirahat

1 Senin- Jumat 07.30 - 17.00 12.00 - 13.00/ 13.00 - 14.00

2 Sabtu 07.30 - 13.00 13.00

Sumber: Pabrik kelapa sawit PT. AMP Plantation

(52)

b. Jam kerja karyawan bagian pabrik

Jam kerja karyawan pabrik dapat dilihat pada Tabel 5 dibawah ini:

Tabel 5. Jam kerja karyawan bagian pabrik PT. AMP Plantation

No Shift Waktu Kerja

1 1 07.30 - 17.00

2 2 17.00 - 07.00

Sumber: Pabrik kelapa sawit PT. AMP Plantation 4.6 Sistem Pengupahan dan Fasilitas Karyawan

Dalam pembagian upah yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada karyawan dilakukan 1 kali setiap bulannya yaitu setiap tanggal 8. Jumlah gaji yang diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan golongan. Selain mendapat gaji bulanan, karyawan mendapat upah lembur bagi yang telah melaksanakan lembur.

Dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan, perusahaan juga menyediakan fasilitas sebagai berikut :

- Perumahan untuk setiap karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana yang berada di lokasi perkebunan yang tinggal di sekitar pabrik.

- Air untuk keperluan rumah tangga.

- Tunjangan keselamatan kerja, duka cita dan tunjangan hariannya.

- Adanya tempat ibadah yang berada di sekitar perumahan karyawan.

- Sarana olahraga yang tersedia.

- Adanya sarana transportasi.

Gambar

Gambar 1. Tahapan pelaksanaan penelitian Mulai penelitian PT. AMP
Gambar 2 . Struktur Organisasi Pabrik Kelapa Sawit PT. AMP Plantation Mill Manajer
Gambar 3.  Proses produksi CPO di PT. AMP Plantation
Tabel 9.  Data rencana dan realisasi pemakaian bahan baku tandan buah segar dan  produksi CPO tahun 2012- 2013
+3

Referensi

Dokumen terkait

Studi ini dilakukan melalui pengamatan langsung di pabrik kelapa sawit dan melalui analisa contoh minyak sawit yang diproduksi di laboratorium dengan mengambil beberapa parameter

2.3 Deskripsi Proses Pembuatan Asam Oleat Dari Minyak Sawit Mentah 2.3.1 Tangki Bahan Baku Minyak Sawit mentah. Tangki bahan baku ini dirancang dengan kapasitas 2000

Mutu minyak sawit tersebut yang diambil dari truk pengangkut minyak kelapa sawit yang akan dijual mempunyai mutu yang cukup baik atau semakin rendah kadar asam lemak bebasnya

Menurut Watkins (2001), jenis minyak yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan MES adalah kelompok minyak nabati seperti minyak kelapa, sawit, inti

Paduan Lengkap Kelapa Sawit Management Agribisnis dari Huli Hingga Hilir.. Jakarta:

Minyak sawit adalah minyak nabati yang diperoleh dari buah (mesocarp) kelapa sawit.Minyak sawit banyak digunakan sebagai bahan baku industri makanan (edible oil) karena

Teknik Budi Daya Panen Pengolahan Kelapa Sawit seri Budidya.. Yogyakarta

Eropa untuk memasukkan kelapa sawit sebagai kategori bahan baku yang bersifat tidak berkelanjutan sebagai upaya untuk menjaga kelestarian lingkungan. Terkait dengan hambatan