• Tidak ada hasil yang ditemukan

KTSP 2013 TKR SMK Al Falah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KTSP 2013 TKR SMK Al Falah"

Copied!
224
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Pengertian Kurikulum

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi tersebut.

2. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

(2)

b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

b) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/ media lainnya);

c) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

d) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

(3)

f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; g) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan

memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; h) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi

pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan i) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar Mata pelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menegah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:

1) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif;

2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses

pembelajaran. e. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

3. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

(4)

4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;

6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarMata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

B. Landasan Kurikulum 2013 1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:

(5)

mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama Mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.

(6)

reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

2. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” ( standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik ( learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis

(7)

tahun 2005 (PP 19/2005) yang sudah diubah dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian serta berpedoman pada Pedoman Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Lampiran 1 Permendikbud no. 81a) tentang Implementasi Kurikulum 2013

a. Pasal 36 Ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

b. Pasal 36 Ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

c. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Dari amanat undang-undang tersebut ditegaskan bahwa:

a. Kurikulum dikembangkan secara berdiversifikasi dengan maksud agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik; dan

b. Kurikulum dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

(8)

pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas Standar Kiompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. Empat dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Kompetensi Lulusan, Standar Isi (SI), Standar Proses, dan Standar Penilaian merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Landasan Yuridis pengembangan Kurikulum 2013 sebagai berikut:

1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2) Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No, 32 tahun 2013.

4) Permendikbud No.54 tahun 2013 tetang Standar Kompetensi Lulusan. 5) Permendikbud No.64 tahun 2013 tentang Standar Isi

6) Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses. 7) Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilain

8) Permendikbud No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

9) Permendikbud No. 81a tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013 10) Keputusan Direktur Pembinaan SMK tentang Spektrum SMK Kurikulum 2013 11) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/1997

Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda pada Sekolah Menengah Kejuruan

12) Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat No. 25 tahun 2007 Tentang Mata pelajaran Muatan Lokal bahasa Sunda

13) Peraturan Wali Kota No. 15 tahun 2008 tentang Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup

C. Prinsip-prinsip Penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan

(9)

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

(10)

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Agama

Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

9. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. 10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. 11.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan dengan

(11)

12. Kesetaraan Jender

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

D. Mekanisme Pengelolaan KTSP

KTSP dikelola berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasar-kan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

(12)

antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmata pelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antarkelas.

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar jenjang pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.

E. Tujuan Kurikulum 2013

(13)

BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Nasional

Sesuai dengan bunyi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah sebagai berikut:

Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai kejuruannya

C. Visi SMK Al Falah Kota Bandung

Menjadi sekolah unggulan di Kota Bandung dengan menghasilkan lulusan yang takwa,

cerdas, terampil, dan kompetetitif.

(14)

1) Menyelenggarakan pendidikan kejuruan dengan didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan sumber daya manusia yang profesional

2) Memberikan pelayanan yang baik kepada warga sekolah dan masyarakat

3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk menjadi lulusan yang berakhlakul karimah, profesional dalam bidangnya, dan kompetitif.

E. Tujuan Pendidikan SMK Al Falah Kota Bandung

1) Membekali peserta didik dengan wawasan agama yang memadai agar menjadi manusia yang berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja.

2) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipilihnya.

3) Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di DU/DI atau di instansi sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang dimilkinya.

4) Mempersiapkan peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

F. Tujuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Al Falah Kota Bandung

(15)

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM SMK AL FALAH KOTA BANDUNG PAKET KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

A. Analisis Kebutuhan Siswa

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembeajaran yang digunakan sebagai berikut:

1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu

2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar

3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah

4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pewmbelajaran berbasis kompetensi 5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu

6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran denganjawaban yang kebenarannya multi dimensi

7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif

(16)

9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat

10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi nketeladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

membangunkreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani) 11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat

12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru , siapa saja adalah siswa, dan di mana saja dalah kelas

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran, dan

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budayan peserta didik.

B. Struktur Kurikulum SMK

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Sekolah Menengah 1.1 Latar Belakang

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(17)

c. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

1.2. Pengertian

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

1.3 Tujuan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.

1.4 Ruang Lingkup

Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

1.5 Monitoring dan Evaluasi

(18)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

2. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel berikut.

(19)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI

KELAS X KELAS XI KELAS XII

1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan

Mengamalkan mengamalkan Mengamalkan

perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin, tanggung- disiplin, tanggung- disiplin, tanggung-jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, royong, kerjasama, royong, kerjasama, toleran, damai), toleran, damai), toleran, damai), santun, responsif dan santun, responsif dan santun, responsif dan

pro-aktif dan pro-aktif dan pro-aktif dan

menunjukan sikap menunjukan sikap menunjukan sikap sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari solusi atas berbagai solusi atas berbagai solusi atas berbagai permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara

efektif dengan efektif dengan efektif dengan

lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan lingkungan sosial dan alam serta dalam alam serta dalam alam serta dalam menempatkan diri menempatkan diri menempatkan diri sebagai cerminan sebagai cerminan sebagai cerminan

bangsa dalam bangsa dalam bangsa dalam

pergaulan dunia. pergaulan dunia. pergaulan dunia.

3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami, menerapkan,

menerapkan dan menerapkan, dan menganalisis, dan

Menganalisis menganalisis Mengevaluasi

pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural konseptual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif prosedural, dan berdasarkan rasa berdasarkan rasa metakognitif dalam ingin tahunya tentang ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, teknologi, seni, teknologi, seni, budaya, dan budaya, dan budaya, dan humaniora humaniora dengan

humaniora dalam dalam wawasan wawasan kemanusiaan,

wawasan kemanusiaan, kemanusiaan, kebangsaan, kebangsaan, kebangsaan, kenegaraan kenegaraan, dan kenegaraan, dan , dan peradaban terkait peradaban terkait peradaban terkait penyebab fenomena penyebab fenomena penyebab fenomena dan kejadian dalam dan kejadian dalam dan kejadian dalam bidang kerja yang bidang kerja yang bidang kerja yang

spesifik untuk spesifik untuk spesifik untuk

(20)

4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan ranah konkret dan ranah konkret dan mencipta dalam ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait ranah konkret dan Dengan dengan pengembangan dari ranah abstrak terkait pengembangan dari yang dipelajarinya di dengan

yang dipelajarinya di sekolah secara pengembangan dari sekolah secara mandiri, bertindak yang dipelajarinya di mandiri, dan mampu secara efektif dan sekolah secara melaksanakan tugas kreatif, dan mampu mandiri, dan mampu spesifik di bawah melaksanakan tugas melaksanakan tugas pengawasan langsung. spesifik di bawah spesifik di bawah

pengawasan langsung. pengawasan langsung.

3. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1

Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;

Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

4. Struktur Kurikulum

STRUKTUR KURIKULUM SMK ALFALAH

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK OTOMOTIF

(21)

No. Mata Pelajaran

Kelas/Semester

X XI XII

1 2 3 4 5 6

KELOMPOK WAJIB A

1. Pendidikan Agama 3 3 3 3 3 3

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4

4. Matematika 4 4 4 4 4 4

5. Sejarah 2 2 2 2 2 2

6. Bahasa Ingris 2 2 2 2 2 2

KELOMPOK WAJIB B

7. Seni Budaya 2 2 2 2 2 2

8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2

9. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3 3 3 3

Jumlah jam 27 27 27 27 27 27

KELOMPOK PILIHAN C

C1 DASAR BIDANG KEAHLIAN

10. Fisika 2 2 2 2 -

-11. Kimia 2 2 2 2 -

-12. Gambar Teknik 2 2 2 2 -

-C2 DASAR PROGRAM KEAHLIAN

13. Teknik Dasar Otomotif 6 6 - - -

-14. Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif 6 6 - - -

-15. Teknik Listrik Dasar Otomotif 4 4 - - -

-16. Simulasi Digital 2 2 - - -

-C3 PAKET KEAHLIAN

17. Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan - - 6 6 8 8 18. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga

Kendaraan Ringan - - 6 6 8 8

19. Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan 6 6 8 8

JUMLAH JAM C1 + C2 + C3 24 24 24 24 24 24

MUATAN LOKAL

20. Bahasa Sunda 2 2 2 2 2 2

21. Pendidikan Lingkungan Hidup 1 1 1 1 1 1

TOTAL JUMLAH JAM 51 51 51 51 51 51

B. Muatan Kurikulum 1. Mata Pelajaran

(22)

(C1), kelompok mata pelajaran Dasar Program Keahlian (C2),dan kelompok mata pelajaran Paket Keahlian (C3) dengan jumlah jam 24 jam pelajaran per minggu. Sehingga jumlah jam pelajaran perminggu untuk SMK sebanyak 48 jam ditambah Muatan Lokal Bahasa Sunda 2 jam dan Pendidikan Lingkungan Hidup 1 jam. Jumlah total 51 jam pelajaran per rombel per minggu. Dengan adanya kekompok mata pelajaran pilihan itu, peserta didik dapat memilih program keahlian dan paket keahlian yang sesuai dengan minatnya karena peserta didik itu merupakan subjek pendidikan. Nama-nama mata pelajaran untuk Paket Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Al

Falah Kota Bandung sebagaimana tercantum pada struktur kurikulum, yaitu: Kelompok mata pelajaran Wajib A: Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, dan Bahasa Inggris; Kelompok mata pelajaran Wajib B: Seni Budaya, Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Prakarya dan Kewirausahaan; Kelompok mata pelajaran Pilhan C1 : Fisika, Kimia, dan Gambar Teknik; C2 : Teknik Dasar Otomotif, Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Teknik Listrik Dasar Otomotif, Simulasi Digital; C3 : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan, Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan, Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan; dan Muatan Lokal Bahasa Sunda dan pendidikan Lingkungan Hidup.

Berikut ini Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar setiap mata pelajaran :

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR KELOMPOK MATA PELAJARAN WAJIB A dan B

1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

KELAS : X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada mengamalkan ajaran agama Malaikat-malaikat Allah SWT.

yang dianutnya. 1.2 Berpegang teguh kepada Al-Quran, Hadits dan Ijtihad sebagai pedoman hidup.

(23)

1.4 Berpakaian sesuai dengan ketentuan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam perilaku jujur, disiplin, kehidupan sehari-hari sebagai

tanggung- jawab, peduli (gotong implementasi dari pemahaman Q.S. Al-royong, kerjasama, toleran, Maidah (5): 8, dan Q.S. At-Taubah (9): damai), santun, responsif 119 dan hadits terkait.

dan pro-aktif dan menunjukkan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh sikap sebagai bagian dari solusi kepada orang tua dan guru sebagai atas berbagai permasalahan dalam implementasi dari pemahaman Q.S. Al-berinteraksi secara efektif Isra (17): 23 dan hadits terkait.

dengan lingkungan sosial dan 2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri alam serta dalam menempatkan (mujahadah an-nafs), prasangka baik diri sebagai cerminan bangsa (husnuzzhan), dan persaudaraan. dalam pergaulan dunia.

(ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits yang terkait.

2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits yang terkait.

2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari

pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait.

2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman Asmaul Husna Kariim, Mu’min, Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir.

2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan semangat menegakkan kebenaran sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Mekah.

2.8 Menunjukkan sikap semangat ukhuwah sebagai implementasi dari pemahaman strategi dakwah Nabi di Madinah.

(24)

konseptual, prosedural berdasarkan (49) : 10; serta hadits tentang kontrol diri rasa ingin tahunya tentang ilmu (mujahadah an-nafs), prasangka baik pengetahuan, teknologi, seni, (husnuzzhan), dan persaudaraan(ukhuwah). budaya, dan humaniora dengan 3.2 Memahami manfaat dan hikmah control wawasan kemanusiaan, kebangsaan diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik , kenegaraan, dan peradaban terkait

kejadian, serta menerapkan (husnuzzhan) dan persaudaraan

pengetahuan prosedural pada bidang (ukhuwah), dan menerapkannya dalam kehidupan. kajian yang spesifik sesuai dengan

bakat dan minatnya untuk 3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra’ (17) : 32, dan memecahkan masalah.

Q.S. An-Nur (24) : 2, serta hadits tentang 3.4 Memahami manfaat dan hikmah

larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina 3.5 Memahami makna Asmaul Husna:

al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil, al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir.

3.6 Memahami makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.

3.7 Memahami Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikannya kepada sesame

3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam

3.9 Memahami pengelolaan wakaf.

Memahami substansi dan strategi dakwah Rasullullah saw. di Mekah.

3.10

Memahami substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. di Madinah.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. Anfal (8): 72); Q.S. Al-menyaji dalam ranah Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat konkret dan ranah abstrak (49) : 10, sesuai dengan kaidah tajwid

terkait dengan dan makhrajul huruf.

pengembangan dari yang 4.1 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-dipelajarinya di sekolah Anfal (8) : 72); Q.S. Al-Hujurat (49) : 12; secara mandiri, dan mampu QS Al-Hujurat (49) : 10 dengan lancar. menggunakan metoda 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. sesuai kaidah keilmuan. An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah

tajwid dan makhrajul huruf.

(25)

dengan lancar.

4.3 Berperilaku yang mencontohkan keluhuran budi, kokoh pendirian,

pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari

pemahaman makna Asmaul Husna Kariim, Mu’min, Wakiil, Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, dan al-Akhiir

4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT

4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu

4.6 Menyajikan macam-macam sumber hukum Islam

4.7 Menyajikan dalil tentang ketentuan Wakaf

4.7 Menyajikan pengelolaan wakaf 4.8 Mendeskripsikan substansi dan

strategi dakwah Rasullullah SAW di Mekah

(26)

KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada mengamalkan ajaran Kitab-kitab Allah SWT.

agama yang dianutnya. 1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Rasul-rasul Allah SWT.

1.3 Berperilaku taat kepada aturan. 1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam

dalam penyelenggaraan jenazah. 1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam

dalam pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah di masyarakat.

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam mengamalkan perilaku kehidupan sehari-hari sebagai implentasi jujur, disiplin, tanggung- dari pemahaman Q.S. At Taubah (9) : 119 jawab, peduli (gotong dan hadits terkait.

royong, kerjasama, toleran, 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh damai), santun, responsif kepada orang tua dan guru sebagai dan pro-aktif dan implentasi dari pemahaman Q.S. Al Isra’ menunjukkan sikap (17) : 23-24 dan hadits terkait.

sebagai bagian dari solusi 2.3 Menunjukkan perilaku kompetitif dalam atas berbagai kebaikan dan kerja keras sebagai permasalahan dalam implementasi dari pemahaman QS. Al berinteraksi secara efektif Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dengan lingkungan sosial dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits dan alam serta dalam yang terkait.

menempatkan diri sebagai

2.4 Menunjukkan sikap toleran, rukun dan cerminan bangsa dalam

menghindarkan diri dari tindak pergaulan dunia.

kekerasan sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32, serta hadits terkait.

2.5 Menunjukkan sikap semangat menumbuh- kembangkan ilmu pengetahuan dan kerja keras sebagai implementasi dari masa kejayaan Islam. 2.6 Menunjukkan perilaku kreatif, inovatif,

dan produktif sebagai implementasi dari sejarah peradaban Islam di era modern.

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; dan menganalisis Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah pengetahuan faktual, (9) : 105, serta hadits tentang taat,

konseptual, prosedural, kompetisi dalam kebaikan, dan etos

dan metakognitif kerja.

berdasarkan rasa ingin 3.2 Menganalisis Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan tahunya tentang ilmu Q.S. Al-Maidah (5) : 32, serta hadits pengetahuan, teknologi, tentang toleransi dan menghindarkan diri seni, budaya, dan dari tindak kekerasan.

(27)

kebangsaan, kenegaraan, 3.4 Memahami makna iman kepada Rasul-dan peradaban terkait rasul Allah SWT.

penyebab fenomena dan 3.5 Memahami makna taat kepada aturan,

kejadian, serta menerapkan kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras. pengetahuan prosedural 3.6 Memahami makna toleransi dan kerukunan. pada bidang kajian yang 3.7 Memahami bahaya perilaku tindak

spesifik sesuai dengan bakat kekerasan dalam kehidupan. dan minatnya untuk

memecahkan masalah 3.8 Menelaah prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam.

3.9 Memahami pelaksanaan tatacara penyelenggaraan jenazah.

3.10 Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh dan dakwah.

3.11 Menelaah perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan.

3.12 Menelaah perkembangan Islam pada masa modern (1800- sekarang).

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-menyaji dalam ranah Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105 konkret dan ranah abstrak sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul

terkait dengan huruf.

pengembangan dari yang 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An- Nisa (4) dipelajarinya di sekolah : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah (9) secara mandiri, bertindak : 105 dengan lancar.

secara efektif dan kreatif,

4.3 Membaca Q.S. Yunus (10) : 40-41 dan serta mampu menggunakan

metoda sesuai kaidah Q.S. Al -Maidah (5) : 32sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf. keilmuan.

4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus(10) : 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5) : 32 dengan lancar.

4.5 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Kitab-kitab

Suci Allah SWT.

4.6 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT. 4.7 Menampilkan perilaku taat kepada aturan,

kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras. 4.8 Menampilkan contoh perilaku toleransi

dan kerukunan.

4.9 Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak kekerasan dalam kehidupan.

4.10 Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi Islam.

4.11 Memperagakan tata cara penyelenggaraan jenazah. 4.12 Mempraktikkan khutbah, tabligh, dan dakwah. 4.13 Mendiskripsikan perkembangan Islam pada

masa kejayaan.

(28)

KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada hari akhir. ajaran agama yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada qada

dan qadar.

1.3 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam melaksanakan pernikahan.

1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam melakukan pembagian harta warisan. 2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan

perilaku jujur, disiplin, tanggung sehari-hari sebagai

- jawab, peduli (gotong royong implementasi dari pemahaman Q.S. At- Taubah , kerjasama, toleran, damai), (9) : 119 dan Q.S. Lukman (31): 14 serta santun, responsif dan pro-aktif hadits terkait.

dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan berbakti atas berbagai permasalahan dalam kepada orangtua dan guru Q.S. Al-Isra (17): berinteraksi secara efektif 23 dan hadits terkait.

dengan lingkungan sosial 2.3 Menunjukkan sikap kritis dan demokratis dan alam serta dalam sebagai implementasi dari pemahaman menempatkan diri sebagai Q.S. Ali Imran (3) : 190-191

cerminan bangsa dalam dan 159, serta hadits terkait. pergaulan dunia.

2.4 Menunjukkan perilaku saling menasihati dan berbuat baik (ihsan)sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman (31) : 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits terkait.

2.5 Menunjukkan sikap mawas diri dan taat beribadah sebagai cerminan dari kesadaran beriman kepada hari akhir.

2.6 Menunjukkansikap optimis, berikhtiar dan bertawakal sebagasi cerminan dari kesadaran beriman kepada Qadha dan Qadar Allah SWT. 2.7 Menunjukkansika semangat melakukan

penelitian di bidang ilmu pengetahuan sebagai implementasi dari pemahaman dan

(29)
(30)

KURIKULUM 2013 SMK AL FALAH

PAKET KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN Page 30

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191, menganalisis dan mengevaluasi dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits

pengetahuan faktual, konseptual tentang berpikir kritis dan bersikap demokratis. , prosedural, dan metakognitif 3.2 Menganalisis Q.S. Luqman (31): 13-14 dan berdasarkan rasa ingin tahunya Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits tentang tentang ilmu pengetahuan, saling menasihati dan berbuat baik (ihsan). teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Memahami makna iman kepada hari akhir. humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, humaniora dengan 3.4 Memahami makna iman kepada Qadha dan Qadar.

kebangsaan, kenegaraan,

3.5 Memahami hikmah dan manfaat saling menasihati dan berbuat baik (ihsan) dalam kehidupan

kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait 3.6 Memahami ketentuan pernikahan dalam Islam

Memahami hak dan kedudukan wanita dalam dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

3.7

keluarga berdasarkan hukum Islam. yang spesifik sesuai dengan 3.8 Memahami ketentuan waris dalam Islam. bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah. bakat

3.9 Memahami strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia.

dan minatnya untuk

3.9 perkembangan Islam di Indonesia. Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan

3.8 3.9 3.10

Memahami ketentuan waris dalam Islam. Memahami strategi dakwah dan

perkembangan Islam di Indonesia. Memahami strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia. Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan Memahami strategi dakwah dan

perkembangan Islam di Indonesia. Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan kemunduran peradaban Islam di dunia. Memahami strategi dakwah dan perkembangan Islam di Indonesia. Menganalisis faktor-faktor kemajuan dan kemunduran peradaban Islam di dunia.

4. Mengolah, menalar, 4.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 menyaji, dan mencipta

alam ranah konkret dan

dan Q.S. Ali Imran (3): 159; sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul ranah abstradk terkait huruf.

dengan pengembangan dari 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali yang dipelajarinya di sekolah Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran secara mandiri serta bertindak (3): 159 dengan lancar.

secara efektif dan kreatif, dan 4.3 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al mampu menggunakan Baqarah (2): 83 sesuai dengan kaidah tajwid dan metoda sesuai kaidah keilmuan. - makhrajul huruf.

(31)

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

KELAS : X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan mengamalkan ajaran agama kepercayaan dalam kehidupan

yang dianutnya bermasyarakat.

1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan 29 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Menghayati dan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam mengamalkan perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

jujur, disiplin, bernegara

tanggungjawab, peduli 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung (gotong royong, kerjasama, dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar toleran, damai), santun, Negara Republik Indonesia Tahun 1945 responsif dan pro-aktif dan dalam kehidupan berbangsa dan

menunjukkan sikap sebagai bernegara.

bagian dari solusi atas 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung berbagai permasalahan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar dalam berinteraksi secara Negara Republik Indonesia Tahun 1945 efektif dengan lingkungan dalam berbagai aspek kehidupan ideologi, sosial dan alam serta dalam politik, ekonomi, sosial budaya,

menempatkan diri sebagai pertahanan dan keamanan, serta hukum. cerminan bangsa dalam

2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat pergaulan dunia.

beragama dan kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara..

2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan harmoni keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia.

2.6 Mengamalkan nilai dan budaya

demokrasi dengan mengutamakan prinsip musyawarah mufakat dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran

menganalisis pengetahuan HAM dalam rangka pelindungan dan faktual, konseptual, pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai prosedural berdasarkan Pancasila dalam kehidupan

rasa ingintahunya tentang bermasyarakat, berbangsa, dan

ilmu pengetahuan, bernegara.

teknologi, seni, budaya, dan 3.2 Memahami pokok pikiran yang

humaniora dengan terkandung dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar wawasan kemanusiaan, Negara Republik Indonesia Tahun 1945

kebangsaan, kenegaraan, 3.4 Memahami hubungan struktural dan fungsional dan peradaban terkait pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-penyebab fenomena dan Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 kejadian, serta menerapkan

(32)

pada bidang kajian yang nasional dalam lingkup NKRI.

spesifik sesuai dengan 3.6 Menganalisis kasus pelanggaran hakdan bakat dan minatnya untuk pengingkaran kewajiban sebagai warga negara memecahkan masalah 3.7 Menganalisis indikator ancaman terhadap negara

dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai

BhinnekaTunggal Ika.

3.8 Memahamipentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji kasus–kasus pelanggaran HAM menyaji dalam ranah dalam rangka perlindungan dan

konkret dan ranah abstrak pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai terkait dengan Pancasila dalam kehidupan

pengembangan dari yang bermasyarakat, berbangsa, dan dipelajarinya di sekolah bernegara.

secara mandiri, dan mampu 4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok menggunakan metoda pikiran Pembukaan Undang-Undang sesuai kaidah keilmuan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.

4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan kedaulatan negara sesuai dengan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

4.4 Menyaji hasil telaah hubungan

struktural dan fungsional pemerintahan pusat dan daerah menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.5 Menyaji hasil telaah sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI 4.6 Menyaji analisis penanganan kasus

pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara

4.7 Menyaji hasil analisis tentang indikator ancaman terhadap negara dalam

membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

4.8 Menyaji analisis tentang pentingnya kesadaran berbangsa dan bernegara dilihat dari konteks sejarah dan geopolitik Indonesia

4.9 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

4.10 Menyaji bentuk partisipasi

kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional

KELAS: XI

(33)

1. Menghayati dan 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan mengamalkan ajaran agama prinsip-prinsip solidaritas yang dilandasi yang dianutnya ajaran agama dan kepercayaan yang

dianutnya

1.2 Mengamalkan isi pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

1.3 Menghayati persamaan kedudukan warga negara tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender, golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara 2. Menghayati dan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam

mengamalkan perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa

jujur, disiplin, dan bernegara.

tanggungjawab, peduli 2.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung (gotong royong, kerjasama, dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar toleran, damai), santun, Negara Republik Indonesia Tahun

responsif dan pro-aktif dan 1945dalam kehidupan berbangsa dan menunjukkan sikap sebagai bernegara.

bagian dari solusi atas 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung berbagai permasalahan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar dalam berinteraksi secara Negara Republik Indonesia Tahun 1945 efektif dengan lingkungan dalam berbagai aspek kehidupan

sosial dan alam serta dalam (ipoleksosbudhankam dan hukum). menempatkan diri sebagai

2.4 Menghayati berbagai dampak dan bentuk cerminan bangsa dalam

ancaman terhadap negara dalam pergaulan dunia

mempertahankan Bhinneka Tunggal Ika. 2.5 Menghayati budaya demokrasi dengan

mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat dan kesadaran bernegara kesatuan dalam konteks NKRI.

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran HAM dan menganalisis dalam rangka pelindungan, pemajuan, pengetahuan faktual, dan pemenuhan HAM

konseptual, prosedural, dan 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang mengatur metakognitif berdasarkan tentang wilayah negara, warga negara dan rasa ingin tahunya tentang penduduk, agama dan kepercayaan, ilmu pengetahuan, pertahanan dan keamanan

teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menganalisis perkembangan demokrasi humaniora dengan dalam kehidupan bermasyarakat, wawasan kemanusiaan, berbangsa dan bernegara

kebangsaan, kenegaraan,

3.4 Menganalisis sistem pembagian dan peradaban terkait

kekuasaan pemerintahan negara, penyebab fenomena dan

kementerian negara, dan pemerintahan kejadian, serta menerapkan

daerah menurut Undang-Undang Dasar pengetahuan prosedural

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan 3.5 Menganalisis praktik perlindungan dan bakat dan minatnya untuk penegakan hukum dalam masyarakat memecahkan masalah untuk menjamin keadilan dan kedamaian

(34)

pengingkaran kewajiban sebagai warga negara

3.7 Menganalisisstrategi yang telah

diterapkan oleh negara dalam mengatasi ancaman untuk membangun integrasi nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.8 Menganalisis dinamika kehidupan bernegara sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai konsep federal dilihat dari konteks geopolitik

3.9 Menganalisis macam-macam budaya politik di Indonesia

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji hasil análisis tentang kasus menyaji dalam ranah pelanggaran HAM dalam pelindungan, konkret dan ranah abstrak pemajuan, dan pemenuhan HAM terkait dengan 4.2 Menyaji hasil kajian pasal-pasal yang pengembangan dari yang mengatur tentang wilayah negara, warga dipelajarinya di sekolah negara dan penduduk, agama dan

secara mandiri, bertindak kepercayaan, pertahanan dan keamanan secara efektif dan kreatif, 4.3 Menyaji hasil análisis tentang

serta mampu menggunakan perkembangan demokrasi dalam metoda sesuai kaidah kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

keilmuan dan bernegara

4.4 Menyaji hasil analiasis tentang sistem pembagian kekuasaan pemerintahan negara, kementerian negara dan

(35)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 4.5 Menyaji hasil analisis praktik

perlindungan dan penegakan hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara

4.6 Menyaji hasil analisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara

4.7 Menyaji hasil análisis tentang strategi untuk mengatasi ancaman terhadap negara dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika

4.8 Menyaji hasil análisis tentang dinamika kehidupan bernegara sesuai konsep NKRI dan bernegara sesuai konsep federal dilihat dari konteks geopolitik

4.9 Menyaji hasil analisis tentang budaya politik di Indonesia

4.10 Menyaji hasil análisis tentang perkembangan demokrasi dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara

4.11 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

4.12 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional

KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Mengamalkan ketaatan terhadap agama mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut dalam yang dianutnya kehidupan berbangsa dan bernegara.

1.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam pasal 28E dan 29 ayat 2 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(36)

dan bernegara.

1.4 Menghargai karakter berakhlak mulia dalam memperkuat komitmen negara kesatuan.

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Menghayati dan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila mengamalkan perilaku sebagai pandangan hidup dan ideologi jujur, disiplin, nasional dalam kehidupan

tanggungjawab, peduli bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (gotong royong, kerjasama, 2.2 Mengamalkan kesadaran berkonstitusi toleran, damai), santun, berdasarkan pemahaman latar belakang, responsif dan pro-aktif dan proses perumusan dan pengesahan, serta menunjukkan sikap sebagai perkembangan aktualisasi

Undang-bagian dari solusi atas Undang Dasar Negara Republik Indonesia berbagai permasalahan Tahun 1945

dalam berinteraksi secara 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung efektif dengan lingkungan dalam Pembukaan Undang-Undang sosial dan alam serta dalam Dasar Negara Republik Indonesia Tahun menempatkan diri sebagai 1945dalam kehidupan berbangsa dan cerminan bangsa dalam bernegara

pergaulan dunia

2.4 Mengamalkan tanggungjawab warga negara untuk mengatasi ancaman terhadap negara

2.5 Mengamalkan budaya demokrasi dengan mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat, dan integrasi nasional dalam konteks NKRI.

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis berbagai kasus pelanggaran menganalisis dan HAM secara argumentatif dan saling mengevaluasi pengetahuan keterhubungan antara aspek ideal, faktual, konseptual, instrumental dan praksis sila-sila

prosedural, dan Pancasila

metakognitif berdasarkan 3.2 Memahami pelaksanaan pasal-pasal yang rasa ingin tahunya tentang mengatur tentang keuangan, BPK, dan ilmu pengetahuan, kekuasaan kehakiman

teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menganalisis dinamika pengelolaan humaniora dengan kekuasaan negara di pusat dan daerah wawasan kemanusiaan, berdasarkan Undang-Undang Dasar kebangsaan, kenegaraan, Negara Republik Indonesia Tahun dan peradaban terkait 1945dalam mewujudkan tujuan negara penyebab fenomena dan

3.4 Menganalisis kasus pelanggaran hak dan kejadian, serta menerapkan

pengingkaran kewajiban sebagai warga pengetahuan prosedural

negara pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan 3.5 Mengevaluasi peran Indonesia dalam bakat dan minatnya untuk hubungan Internasional

memecahkan masalah 3.6 Menganalisis strategi yang diterapkan negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam

(37)

Bhinneka Tunggal Ika

(38)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menalar, 4.1 Menyaji pembahasan kasus pelanggaran HAM menyaji, dan mencipta secara argumentatif dan saling

dalam ranah konkret dan keterhubungan antara aspek ideal, ranah abstrak terkait instrumental dan praksis sila-sila dengan pengembangan dari Pancasila

yang dipelajarinya di 4.2 Menyaji pelaksanaan pasal-pasal yang sekolah secara mandiri mengatur tentang keuangan, BPK, dan serta bertindak secara kekuasaan kehakiman

efektif dan kreatif, dan 4.3 Menyaji hasil analisis dinamika

mampu menggunakan pengelolaan kekuasaan negara di pusat metoda sesuai kaidah dan daerah berdasarkan Undang-Undang

keilmuan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945 dalam mewujudkan tujuan negara 4.4 Menyaji analisis penanganan kasus

pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara

4.5 Menyaji hasil evaluasi dari berbagai media massa tentang peran Indonesia dalam hubungan internasional.

4.6 Menyaji hasil analisis strategi yang diterapkan negara Indonesia dalam menyelesaikan ancaman terhadap negara dalam memperkokoh persatuan bangsa. 4.7 Menyaji hasil analisis dinamika

penyelenggaraan negara dalam konsep NKRI dan konsep negara federal 4.8. Berinteraksi dengan teman dan orang

lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.

4.8. Menyaji bentuk partisipasi

(39)

3. Komkpetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

KELAS : X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan mengamalkan ajaran agama keberadaan bahasa Indonesia dan

yang dianutnya menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempersatukan bangsa

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi 1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, mengamalkan perilaku peduli, responsif, dan santun dalam jujur, disiplin, menggunakan bahasa Indonesia untuk tanggungjawab, peduli membuat anekdot mengenai

(gotong royong, kerjasama, permasalahan sosial, lingkungan, dan toleran, damai), santun, kebijakan publik

responsif dan pro-aktif dan 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, menunjukkan sikap sebagai tanggung jawab, dan proaktif dalam bagian dari solusi atas menggunakan bahasa Indonesia untuk berbagai permasalahan melaporkan hasil observasi

dalam berinteraksi secara 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung efektif dengan lingkungan jawab, dan disiplin dalam menggunakan sosial dan alam serta dalam bahasa Indonesia untuk menunjukkan menempatkan diri sebagai tahapan dan langkah yang telah cerminan bangsa dalam ditentukan

pergaulan dunia.

2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, peduli, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk bernegosiasi dalam perundingan

(40)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks menganalisis pengetahuan anekdot, eksposisi, laporan hasil faktual, konseptual, observasi, prosedur kompleks, dan prosedural berdasarkan rasa negosiasi baik melalui lisan maupun ingintahunya tentang ilmu tulisan

pengetahuan, teknologi, 3.2 Membandingkan teks anekdot, laporan seni, budaya, dan hasil observasi, prosedur kompleks, dan humaniora dengan wawasan negosiasi baik melalui lisan maupun kemanusiaan, kebangsaan, tulisan

kenegaraan, dan peradaban 3.3 Menganalisis teks anekdot, laporan hasil terkait penyebab fenomena observasi, prosedur kompleks, dan dan kejadian, serta negosiasi baik melalui lisan maupun menerapkan pengetahuan tulisan

prosedural pada bidang 3.4 Mengevaluasi teks anekdot, eksposisi, kajian yang spesifik sesuai laporan hasil observasi, prosedur dengan bakat dan minatnya kompleks, dan negosiasi berdasarkan untuk memecahkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan

masalah maupun tulisan

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menginterpretasi makna teks anekdot, menyaji dalam ranah eksposisi, laporan hasil observasi, konkret dan ranah abstrak prosedur kompleks, dan negosiasi baik terkait dengan secara lisan maupun tulisan

pengembangan dari yang 4.2 Memproduksi teks anekdot, eksposisi, dipelajarinya di sekolah laporan hasil observasi, prosedur secara mandiri, dan mampu kompleks, dan negosiasi yang koheren menggunakan metoda sesuai dengan karakteristik teks yang sesuai kaidah keilmuan akan dibuat baik secara lisan mupun

tulisan

4.3 Menyunting teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

4.4 Mengabstraksi teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi baik secara lisan maupun tulisan

4.5 Mengonversi teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan

KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan mengamalkan ajaran agama keberadaan bahasa Indonesia dan

(41)

bangsa

1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami,

menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi

kompleks, dan ulasan/reviu film/drama 1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan

keberadaan bahasa Indonesia dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui cerita pendek, pantun, cerita ulang, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu film/drama

2. Menghayati dan 2.1 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, mengamalkan perilaku responsif dan imajinatif dalam

jujur, disiplin, menggunakan bahasa Indonesia untuk tanggungjawab, peduli berekspresi

(gotong royong, kerjasama, 2.2 Menunjukkan perilaku tanggung jawab, toleran, damai), santun, peduli, dan proaktif dalam menggunakan responsif dan pro-aktif dan bahasa Indonesia untuk memahami dan menunjukkan sikap sebagai menyampaikan permasalahan

bagian dari solusi atas 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung berbagai permasalahan jawab, dan disiplin dalam menggunakan dalam berinteraksi secara bahasa Indonesia untuk bercerita ulang efektif dengan lingkungan

2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, sosial dan alam serta dalam

peduli, dan santun dalam menggunakan menempatkan diri sebagai

bahasa Indonesia untuk menyampaikan cerminan bangsa dalam

paparan pergaulan dunia

2.5 Menunjukkan perilaku jujur, peduli, santun, dan tanggung jawab dalam penggunaan bahasa Indonesia untuk menyampaikan penjelasan

3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks dan menganalisis cerita pendek, pantun, cerita ulang, pengetahuan faktual, eksplanasi kompleks, dan ulasan/reviu konseptual, prosedural, dan film/drama baik melalui lisan maupun metakognitif berdasarkan tulisan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, 3.2 Membandingkan teks cerita pendek, kenegaraan, dan peradaban pantun, cerita ulang, eksplanasi

Gambar

Gambar Teknik
gambar (caption), sesuai dengan konteks
gambar teknik berdasarkan fungsi dan
gambar potongan dan  penempatan

Referensi

Dokumen terkait

Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan.Kepemilikan manajerial berpengaruh pada

Selanjutnya hasil dari penampang resistivitas 2D tersebut dibandingkan dengan penampang resistivitas 2D hasil dari metode lainnya pada lintasan yang sama untuk mengetahui

Analisis ini akan dideskripsikan tentang pengumpulan data tentang pengembang materi pembelajaran (X 1 ) dan kesiapan belajar (X 2 ) dengan peningkatan kemampuan

Bapak Pimpinan, ingin menambahkan kalau disebutkan Pasal 31 tentunya FPP pun juga sudah memasukkan dalam usulannya, seperti yang tertera dalam halaman 38 ayat

Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan pernyataan tersebut dengan memberi tanda silang (X) :silanglah : SS bila SANGAT SESUAI S bila SESUAI TS bila TIDAK SESUAI

Faculty of Law, University of Indonesia in this case was able to meet the demand, considering the number of faculty and alumni of the Faculty of Law , University of Indonesia who

Di Madrasah Ibtidaiyah Assalam Martapura Kota masih dirasakan bahwa pembelajaran di kelas I khsusnya materi IPA (sains) masih berjalan secara

Ada tidaknya pertukaran ligan selama simulasi berlangsung disajikan dalam Gambar 10, yang menunjukkan bahwa molekul air (ligan air) selama simulasi tidak pernah