1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sirosis hati merupakan suatu penyakit hati kronis yang ditandai dengan
adanya inflamasi, nekrosis dan proses regenerasi berupa fibrosis dan pembentukan
nodul-nodul di sekitar parenkim hati.1,2 Sirosis hati merupakan stadium lanjutan
dari penyakit hati kronik dan kondisi ini dapat mengarah pada komplikasi akibat
hipertensi portal. Pada saat didiagnosis, hampir sekitar 50% penderita sirosis hati
telah mengalami varises esofagus dengan berbagai derajat.3 Varises esofagus
merupakan komplikasi utama yang sering muncul pada 30-40% penderita sirosis
hati stadium kompensata dan 60% pada penderita sirosis hati stadium
dekompensata.4 Perdarahan varises esofagus itu sendiri merupakan kondisi yang
dapat mengancam nyawa yang insidensinya sekitar 5% pada penderita dengan
varises esofagus yang berukuran kecil dan lebih dari 15% pada mereka yang
dengan varises esofagus berukuran besar. Angka mortalitas tiap kejadian
perdarahan adalah berkisar antara 10-20% dan angka survival 1 tahunnya hanya
sekitar 63%.5,6,7,8 Pada tahun 1998 di rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta,
Djojoningrat melaporkan bahwa prevalensi perdarahan saluran cerna bagian atas
yang disebabkan karena ruptur varises esofagus sebesar 70,2% dengan angka
mortalitas sebesar 26,6%, sedangkan berdasarkan data dari World Gastroenterology Organization perdarahan varises esofagus mencapai 10-30% dari semua kasus perdarahan saluran cerna atas.9,10 Oleh sebab itu, skrining
varises esofagus pada penderita sirosis hati sangat direkomendasikan dalam setiap
konsensus.11,12,13 Metode skrining saat ini adalah tindakan endoskopi tiap 2-3
tahun pada penderita tanpa varises esofagus, dan tiap 1-2 tahun pada mereka
dengan varises esofagus yang berukuran kecil, namun pemeriksaan endoskopi
secara periodik atau berkala sangatlah mahal dan sering tidak semua pusat
pemberi pelayanan kesehatan terutama di daerah yang memiliki fasilitas
endoskopi serta adanya keterbatasan kompetensi dari seorang dokter untuk
2
melakukan pemeriksaan endoskopi.1 Sehingga dibutuhkan pemeriksaan non-invasive marker yang berhubungan dengan hipertensi portal, yang dapat mengidentifikasi adanya varises esofagus pada penderita sirosis hati.14,15
Saat ini ada beberapa metode seperti : pemeriksaan klinis, biokimia,
ultrasonografi, dan elastografi (Transient Elastography-TE) yang telah diajukan dan sebagian dari metode tersebut telah divalidasi sebagai alternatif yang non-invasive terhadap endoskopi.16,17 Berdasarkan konsep bahwa perkembangan hipertensi portal merupakan akibat dari fibrosis hati sebagai faktor utama yang
penting berperan dalam peningkatan tekanan intrahepatik, maka non-invasive marker dari fibrosis hati dengan pemeriksaan serum darah telah diuji sebagai prediktor varises esofagus pada penderita sirosis hati dengan hasil yang
menjanjikan.18
Sheng-di Wu dkk (2011) meneliti beberapa pemeriksaan serum non-invasive marker dalam memprediksi kejadian fibrosis hati pada penderita dengan hepatitis B kronis, dimana pada penelitian ini mereka memperkenalkan suatu
non-invasive marker dengan nama AIAG Score yang terdiri dari komponen Age,
INR, Albumin dan GGT sebagai untuk mendeteksi adanya fibrosis hati. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa AIAG Score merupakan pemeriksaan yang sederhana, non-invasive yang dapat dipergunakan oleh klinisi untuk menilai derajat fibrosis hati dan didapati hasil bahwa AIAG Score memiliki korelasi yang lebih tinggi terhadap fibrosis hati dibandingkan dengan pemeriksaan non-invasive
lain.19
Penelitian mengenai akurasi AIAG Score dalam memprediksi ukuran varises esofagus belum pernah diteliti sebelumnya, hanya beberapa pemeriksaan
penanda serum non-invasive yang pernah di teliti dalam memprediksi adanya varices esofagus termasuk APRI Score, Fib-4 Index, Forns Index dan Lok Score
oleh Stefanescu dkk (2011), oleh karena itu peneliti bermaksud untuk menilai
akurasi AIAG Score sebagai pemeriksaan non-invasive dalam memprediksi ukuran varises esofagus pada penderita sirosis hati berdasar pada marker laboratorium dan membandingkannya dengan endoskopi untuk penyediaan referensi dalam hal
3
memprediksi ukuran varises esofagus pada penderita sirosis hati khususnya di
daerah dimana fasilitas endoskopi belum memadai.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan antara AIAG Score dengan besar varises esofagus secara endoskopi pada penderita sirosis hati.
1.3 Hipotesis
Terdapat hubungan antara AIAG Score dengan besar varises esofagus secara endoskopi pada penderita sirosis hati.
1.4 Tujuan penelitian 1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara AIAG Score dengan besar varises esofagus secara endoskopi pada penderita sirosis hati.
1.4.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui nilai cut-off AIAG Score dalam memprediksi besarnya varises esofagus.
b. Mengetahui akurasi AIAG Score dalam memprediksi besarnya varises esofagus.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 AIAG Score dapat menjadi salah satu alternatif pemeriksaan non–invasive
penganti endoskopi dalam hal memprediksi besar varises esofagus serta
pertimbangan terapinya pada daerah geografis yang fasilitas
endoskopinya belum memadai.
1.5.2 Penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar penelitian-penelitian
selanjutnya.
4
1.6 Kerangka Konsep
AIAG
Score
Varises Esofagus Besar
Sirosis Hati
Variabel bebas Variabel tergantung
Varises Esofagus Kecil Endoskopi