• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Usia Ibu dengan Komplikasi Kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Tahun 2014-2015 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Usia Ibu dengan Komplikasi Kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan Periode Tahun 2014-2015 Chapter III VI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Teori

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka kerangka teori dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1. Kerangka teori penelitian

Nutrisi Usia

Riwayat kelainan obstetrik

Komplikasi Kehamilan

Plasenta Previa Pertumbuhan Janin Preeklampsia Terhambat (PJT)

- Plasenta previa letak rendah

- Preeklampsia ringan

(2)

3.2. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penilitan, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan pada ibu yang melakukan persalinandi RSUP H Adam Malik Medan periode Januari 2014 – Desember 2015 , maka kerangka konsep yang terbentuk adalah sebagai berikut :

Variable independen Variabel dependen

Gambar 3.2. Kerangka konsep penelitian

3.3. Hipotesis

Hipotesis untuk penelitian ini adalah terdapat hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan pada ibu yang melakukan persalinan di RSUP H. Adam Malik Medan periode Januari 2014 – Desember 2015.

Usia Ibu

K

om

p

lika

si

K

eha

m

ila

n

Plasenta Previa

Pertumbuhan Janin Terhambat

(3)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan di RSUP H Adam Malik Medan periode tahun 2014-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan data rekam medik, dimana obyek penelitian hanya diobservasi sekali dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel obyek pada saat pemeriksaan dengan cara pendekatan dan pengumpulan data sekaligus pada satu saat.28

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

4.2.1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan.

4.2.2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus - Oktober 2016.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah sejumlah subyek besar yang mempunyai karakteristik tertentu. Karakteristik subjek ditentukan sesuai dengan ranah dan tujuan penelitian.29 Populasi untuk penelitian ini adalah seluruh Ibu yang melakukan persalinan dan tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan pada tahun 2014 – 2015.

4.3.2. Sampel

(4)

Consecutive sampling ini merupakan jenis non- probability sampling yang paling baik, dan sering merupakan cara termudah. Dengan menggunakan teknik tersebut, maka populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dilakukan penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dijadikan sebagai sampel penelitian.30

Penentuan jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus tunggal untuk estimasi proporsi suatu populasi :

� =��

%��

�%

P = Proporsi dari keadaan yang akan dicari (dari pustaka) Q = 1-P

Zα = Nilai Z pada tingkat kemaknaan (ditetapkan)

d = Tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki (ditetapkan)

Tingkat kemaknaan yang akan digunakan adalah 95% = 1,96 dan tingkat ketetapan absolut yang dikehendaki adalah 10% = 0,1. Dari penelitian sebelumnya diambil proporsi dari keadaan yang akan dicari sebesar 0,362 untuk plasenta previa8, 0,161 untuk preeklampsia9 dan 0,198 untuk PJT10

(5)

Dari perhitungan rumus diatas, digunakan hasil perhitungan tertinggi sebagai jumlah sampel minimal untuk penelitian ini yaitu sebesar 89 pasien.

4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria inklusi

Ibu yang melakukan persalinan dan didiagnosa plasenta previa dan/atau preeklampsia dan/atau PJT, serta tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan pada tahun 2014 – 2015.

b. Kriteria Eksklusi

Pasien dengan data rekam medik yang tidak lengkap.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari rekam medik yang berada di ruangan khusus penyimpanan rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan.

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan izin yang diperoleh akan dikirim ke bagian diklat RSUP H Adam Malik. Setelah mendapat izin peneliti mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan melihat rekam medik semua pasien yang melahirkan di Bagian Obstetri dan Ginekologi.

Data yang dikumpulkan adalah data mengenai usia ibu yang melahirkan dan komplikasi kehamilan yang meliputi plasenta previa, preeklampsia, dan pertumbuhan janin terhambat (PJT).

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

(6)

adalah dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.

4.6. Definisi Operasional

1. Variabel : Usia Ibu

Definisi operasional : Umur setiap wanita yang melakukan persalinan yang tercatat pada rekam medik di RSUP H Adam Malik Medan tahun 2014-2015 dengan hasil ukur yang digolongkan menjadi 3 kategori yang diambil berdasarkan ketentuan POGI terhadap kerentanan mengalami komplikasi kehamilan

Cara Ukur : Observasi

Alat Ukur : Data rekam medik Hasil ukur : 1. Ibu berusia <20 tahun

2. Ibu berusia 20-34 tahun 3. Ibu berusia ≥35 tahun

Skala ukur : Ordinal

2. Variabel : Plasenta Previa

Defini operasional : Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium uteri internum.4

Cara Ukur : Observasi

Alat Ukur : Data rekam medik

Hasil ukur : Ibu yang didiagnosa plasenta previa dan ibu yang tidak didiagnosa plasenta previa.

Skala ukur : Nominal

3. Variabel : Preeklampsia

(7)

hipertensi ≥140/90 mmHg atau ada kenaikan tekanan

sistolik ≥30mmHg atau kenaikan tekanan diastolik ≥15

mmHg, proteinuria 300mg per 24 jam atau 30mg/dl dan edema nondependent.12,13

Cara Ukur : Observasi

Alat Ukur : Data rekam medik

Hasil ukur : Ibu yang didiagnosa preeklampsia dan ibu yang tidak didiagnosa preeklampsia.

Skala ukur : Nominal

4. Variabel : Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT)

Defini operasional : Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah janin dengan berat badan kurang atau sama dengan 10 persentil, atau lingkaran perut kurang atau sama dengan 5 persentil atau FL/AC > 24.18,19

Cara Ukur : Observasi

Alat Ukur : Data rekam medik

Hasil ukur : Ibu yang memiliki janin yang didiagnosa PJT dan tidak memiliki janin yang didiagnosa PJT.

(8)

4.7. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Maret 2016

April 2016

Mei 2016

Juni 2016

Agustus – Oktober

2016

November– Desember

2016

1 Pengajuan Judul

2 Studi

Kepustakaan

3 Survei Awal

4 Pegumpulan

Data

5 Pengolahan dan

Analisis Data

6 Laporan Hasil

Penelitian

(9)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau no. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan. RSUP Haji Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan rawat jalan, dan untuk pelayanan rawat inap mulai berfungsi tepatnya pada tanggal 2 Mei 1992. Rumah sakit ini mulai beroperasi secara total pada tanggal 21 Juli 1993 yang diresmikan oleh mantan Presiden RI, H. Soeharto.

RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit kelas A sesuai dengan SK Menkes No.355/ Menkes/ SK/ VII/ 1990. Dengan predikat rumah sakit kelas A, RSUP H. Adam Malik Medan telah memiliki fasilitas kesehatan yang memenuhi standar dan tenaga kesehatan yang kompeten. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Pada tanggal 6 September 1991, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502/ Menkes/ IX/ 1991 RSUP H. Adam Malik Medan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

RSUP H. Adam Malik Medan juga memiliki ruangan Rekam Medis yang digunakan untuk menyimpan data-data rekam medis semua pasien yang berobat di rumah sakit ini. Di ruangan Rekam Medis inilah lokasi pengambilan data pada penelitian ini dilakukan.

5.1.2 Distribusi frekuensi

(10)

dan 424 pada tahun 2015. Dari keseluruhan pasien yang melahirkan pada periode 2014-2015 ditemukan sebanyak 283 pasien yang mengalami komplikasi kehamilan. Berdasarkan ketersediaan rekam medik dan penyesuaian kriteria inklusi dan eksklusi maka rekam medik yang memenuhi ketentuan berjumlah 93 kasus diantaranya 31 kasus plasenta previa, 43 kasus preeklampsia dan 19 kasus PJT. Nilai ini memenuhi ketentuan besar sampel minimal yaitu 89 kasus, dan telah diambil seluruhnya untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian ini.

Gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat sebagai berikut :

A. Distribusi Usia yang Mengalami Komplikasi Kehamilan

Untuk melihat distribusi usia yang mengalami komplikasi kehamilan pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Ibu

Kelompok Usia (Tahun) Frekuensi Persentase

< 20 0 0%

20 - 34 27 29%

35 66 71%

Total 93 100%

(11)

B. Distribusi Komplikasi Kehamilan

Untuk melihat distribusi komplikasi kehamilan pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi berdasarkan Komplikasi Kehamilan

Komplikasi Kehamilan Frekuensi Persentase

Plasenta Previa 31 33,3%

Preeklampsia 43 46,2%

PJT 19 20,4%

Total 93 100%

Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa dari 93 kasus komplikasi kehamilan, frekuensi terbanyak terdapat pada preeklampsia yakni sebanyak 43 kasus (46,2%), sedangkan plasenta previa sebanyak 31 kasus (33,3%) dan pertumbuhan janin terhambat (PJT) sebanyak 19 kasus (20,4%).

C. Distribusi Plasenta Previa berdasarkan Usia

Untuk melihat distribusi kasus plasenta previa pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Plasenta Previa berdasarkan Usia

Kelompok Usia (Tahun) Plasenta Previa

Frekuensi Persentase

< 20 0 0%

20 – 34 12 38,7%

35 19 61,3%

Total 31 100%

(12)

kasus, pasien dengan usia 20-34 tahun berjumlah 12 orang (38,7%), sedangkan pasien dengan usia ≥35 tahun berjumlah 19 orang (61,3%).

D. Distribusi Preeklampsia berdasarkan Usia

Untuk melihat distribusi kasus preeklampsia pada ibu yang melahirkan di RSUP H. Adam Malik periode tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Preeklampsia berdasarkan Usia

Kelompok Usia (Tahun) Preeklampsia

Frekuensi Persentase

< 20 0 0%

20 – 34 8 18,6%

35 35 81,4%

Total 43 100%

Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa dari 43 kasus preeklampsia, pasien dengan usia 20-34 tahun berjumlah 8 orang (18,6%), dan pasien dengan usia ≥35 tahun berjumlah 35 orang (81,4%).

E. Distribusi PJT berdasarkan Usia

(13)

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi PJT berdasarkan Usia

Kelompok Usia (Tahun) PJT

Frekuensi Persentase

< 20 0 0%

20 – 34 7 36,8%

35 12 63,2%

Total 19 100%

Dari tabel 5.5. dapat dilihat bahwa dari seluruh kasus PJT yakni 19 kasus, didapatkan sebanyak 7 pasien (36,8%) dengan usia 20-34 tahun, dan 12 pasien (63,2%) dengan usia ≥35 tahun.

5.1.3 Analisis hasil data

(14)

A. Hubungan usia ibu dengan plasenta previa

Tabel 5.6. Analisis Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Plasenta Previa

Kelompok mengalami plasenta previa yaitu sebanyak 12 orang (44,4%) dan yang tidak mengalami plasenta previa sebanyak 15 orang (55,6%). Sedangkan ibu dengan kelompok usia ≥35 tahun yang mengalami plasenta previa yaitu sebanyak 19 orang (28,8%) dan yang tidak mengalami plasenta previa sebanyak 47 orang (71,2%). Analisis hubungan usia ibu dengan plasenta previa didapatkan nilai p=0,146 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan plasenta previa.

B. Hubungan usia ibu dengan preeklampsia

Tabel 5.7. Analisis Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian Preeklampsia

(15)

Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa ibu dengan kelompok usia 20-34 tahun yang mengalami preeklampsia yaitu sebanyak 8 orang (29,6%) dan yang tidak mengalami preeklampsia sebanyak 19 orang (70,4%). Sedangkan ibu dengan kelompok usia ≥35 tahun merupakan frekuensi terbanyak mengalami preeklampsia yaitu sebanyak 35 orang (53,0%) dan yang tidak mengalami preeklampsia sebanyak 31 orang (47,0%). Dari analisis hubungan usia ibu dengan kejadian preeklampsia didapatkan nilai p=0,040 (p<0,05) yang berarti ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia.

C. Hubungan usia ibu dengan PJT

Tabel 5.8. Analisis Hubungan Usia Ibu dengan Kejadian PJT

Kelompok didapatkan nilai p=0,400 (p>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian PJT.

(16)

independen dengan masing-masing variabel dependen, hasil analisa data hubungan usia ibu dengan plasenta previa didapatkan nilai p= 0,146 yang berarti H0 diterima, analisa data hubungan usia ibu dengan preeklampsia didapatkan nilai p= 0,040 yang berarti H0 ditolak dan analisa data hubungan usia ibu dengan PJT didapatkan nilai p= 0,400 yang berarti H0 diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan komplikasi kehamilan yaitu preeklampsia, sementara tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan plasenta previa dan PJT di RSUP H. Adam Malik pada tahun 2014-2015.

5.2. Pembahasan

Akhir - akhir ini , mengejar pendidikan dan karir telah membuat banyak perempuan

menunda hamil dan melahirkan anak sampai mereka berada di usia 30-an . Tren ini

telah mengakibatkan peningkatan jumlah wanita berusia 35 tahun ke atas mengalami

kehamilan pertama mereka.11 Penelitian menyebutkan bahwa dalam beberapa tahun

terakhir pasangan di negara-negara industri memilih untuk menunda perkawinan dan melahirkan anak sehingga terdapatnya banyak ibu hamil berusia tua yang rentan mengalami berbagai komplikasi kehamilan.27

Dari hasil penelitian yang di lakukan di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2014-2015 yang terdiri 93 sampel didapatkan bahwa ibu hamil dengan usia 20-34 tahun sebanyak 27 orang (29%), ibu dengan usia ≥35 tahun sebanyak 66 orang (71%), serta tidak didapatkan ibu dengan usia <20 tahun. Ibu dengan kelompok usia ≥35 tahun merupakan frekuensi terbanyak.

(17)

dengan Swedia, dimana pada tahun 2007, 10% dari ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih tua.32

Penelitian yang dilakukan di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado juga menunjukan hal yang sama dimana pada penelitian tersebut diperoleh jumlah persalinan tahun 2011 yaitu sebanyak 4155 kasus persalinan. Pada usia ≥ 35 tahun diperoleh 846 kasus (20,36%). Jumlah persalinan pada usia > 35 tahun juga mengalami peningkatan sebesar ±2 kali lipat di dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dan RSUP Dr. M. Jamil Padang. Pada penelitian yang dilakukan di RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado jumlah persalinan tahun 2010 adalah sebanyak 2612 kasus persalinan.Dan pada penelitian yang dilakukan di RSUP Dr. M. Jamil Padang diperoleh sebanyak 346 kasus persalinan (12,3%) pada usia ≥ 35 tahun dari total 2810 kasus persalinan.33

Dari ketiga jenis kompikasi kehamilan yang diteliti pada penelitian ini yaitu plasenta previa, preeklampsia dan PJT ditemukan frekuensi terbanyak terdapat pada ibu dengan kelompok usia ≥ 35 tahun. hal tersebut dikarenakan ibu dengan usia yang lebih tua kesehatan dan kemampuan alat reproduksinya sudah menurun dan semakin tuanya usia ibu maka usia ovum yang dihasilkan juga semakin tua.34

Hal ini sesuai dengan hasil berbagai studi yang meneliti hubungan usia ibu dengan berbagai komplikasi kehamilan misalnya penelitian yang di lakukan di Iran pada tahun 2015 mengatakan bahwa wanita dengan usia yang lebih tua lebih sering mengalami komplikasi kehamilan dan luaran perinatal yang merugikan dimana dari hasil penelitian tersebut ibu dengan usia diatas 35 tahun memiliki angka kejadian yang lebih tinggi pada kejadian preeklampsia (p<0.001), diabetes melitus gestasional (p<0.001), abrupsio plasenta (p<0.003), skor apgar rendah (p<0.001) dibandingkan ibu dengan usia kurang dari 35 tahun.35

(18)

Pada penelitian ini kejadian plasenta previa tidak menunjukan perbedaan yang bermakna secara statistika dimana kejadian plasenta previa pada ibu dengan kelompok usia 20-34 tahun sebanyak 12 orang (44,4%) sementara pada ibu dengan kelompok usia ≥35 tahun sebanyak 19 orang (28,8%). Hal serupa ditemukan pada penelitian mengenai hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan yang dilakukan di Iran pada tahun 2015 dimana tidak ada hubungan yang signifikan pada kejadian plasenta previa antara ibu dengan usia <35 tahun dan ≥ 35 tahun dengan nilai p= 0,142 (p>0,05).35

(19)

Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan pada penelitian ini dimana angka kejadian PJT pada ibu dengan kelompok usia 20-34 tahun adalah 7 orang (25,9%) sementara ibu dengan kelompok usia ≥35 tahun angka kejadiannya adalah 12 orang (18,2%). Penelitian terdahulu juga menunjukkan hal serupa dimana dari 31 ibu yang melahirkan bayi dengan PJT di Iran selatan pada tahun 2015, sebanyak 12 orang berusia <35 tahun dan 19 orang berusia ≥35 tahun serta didapatkan nilai p=0,142 yang menunjukkan tidak adanya hubungan

yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian PJT.35

(20)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan usia ibu dengan komplikasi kehamilan di RSUP H. Adam Malik Medan periode tahun 2014-2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ibu hamil yang mengalami komplikasi kehamilan berupa plasenta previa, preeklampsia dan PJT di RSUP H Adam Malik pada tahun 2014-2015 adalah sebanyak 29% pada kelompok usia 20-34 tahun dan 71% pada kelompok usia ≥35 tahun serta tidak ditemukan ibu dengan usia <20 tahun.

2. Terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian preeklampsia, dengan nilai p = 0,040 (p<0,05). Dimana ibu dengan kelompok usia ≥35 tahun lebih tinggi daripada ibu dengan kelompok usia 20-34 tahun. 3. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu dengan kejadian

plasenta previa dan PJT, dimana pada plasenta previa nilai p = 0,146 dan pada PJT nilai p = 0,400 (p>0,05)

6.2 Saran

Berdasarkan hasil yang didapat pada penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu dilaksanakan lebih banyak penelitian yang memperdalam lebih jauh topik-topik tentang faktor usia dan angka kejadian komplikasi kehamilan serta hubungan keduanya di Indonesia dengan cakupan jumlah sampel dan lokasi penelitian yang lebih besar lagi.

(21)

Gambar

Gambar 3.1. Kerangka teori penelitian
Gambar 3.2. Kerangka konsep penelitian
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Ibu
+6

Referensi

Dokumen terkait

GAMBARAN PROTEIN URIN PADA IBU HAMIL PRE-EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSUP.. GAMBARAN PROTEIN URIN PADA IBU HAMIL PRE-EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSUP. ADAM MALIK MEDAN.. PADA

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini di Poliklinik Ibu Hamil RSUP Haji Adam Malik Medan Tahun

“Bagaimana gambaran kasus HIV pada kehamilan di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2008 sampai

Berdasarkan hasil dari penelitian, tingkat pengetahuan ibu hamil di Poliklinik Ibu Hamil, RSUP Haji Adam Malik, Medan terhadap Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah

Dalam menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan antara usia ibu hamil dengan angka kejadia abortus di RSUP H.. Adam Malik periode Januari 2011

berdasarkan mata yang terkena katarak di RSUP Haji Adam

data rekam medik dengan kasus kista ovarium di RSUP Haji Adam Malik Medan.. periode Januari 2012 sampai dengan

GAMBARAN PENATALAKSANAAN TRAUMA TORAKS DI RSUP. ADAM MALIK