i
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DESA LAMUK
KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Gesti Indah Pratiwi
NIM: A11300895
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa Skripsi Yang Berjudul:
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DESA LAMUK
KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
Disusun Oleh:
Gesti Indah Pratiwi
NIM: A11300895
Telah disetujui dan dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Sawiji, S.Kep., Ns, M.Sc) (Wuri Utami, M.Kep)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DESA LAMUK
KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
Disusun Oleh:
Gesti Indah Pratiwi
NIM: A11300895
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal ………..
Susunan Dewan Penguji:
1. ... (Penguji I) ...
2. Sawiji, S.Kep., Ns, M.Sc (Penguji II) ...
3. Wuri Utami, M.Kep (Penguji III) ...
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Gesti Indah Pratiwi
NIM : A11300895
Program Studi : S1 Keperawatan Jenis Karya : Skripsi
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DESA LAMUK
KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen Pada Tanggal : Juli 2017
Yang Menyatakan
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh permainan lompat tali terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga” dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini penulis susun sebagai persyaratan untuk mencapai derajat sarjana S1minat utama program studi ilmu keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp., Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Sawiji, S.Kep., Ns, M.Sc, selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Wuri Utami, M.Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan baik isi maupun penyusunnya. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan bagi pembaca pada umumnya.
vii
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Juli 2017
Gesti Indah Pratiwi 1) Sawiji 2) Wuri Utami 3)
PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP PERKEMBANGAN
MOTORIK KASAR ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK DESA LAMUK
KECAMATAN KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
ABSTRAK
Latar Belakang : Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan menentukan kualitas perkembangan masa depan. Ada berbagai tugas perkembangan di masa pra sekolah yang harus di kuasai anak sebelum mencapai tahap selanjutnya, hambatan dalam mencapai tugas perkembangan tersebut akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Jika anak banyak bergerak, dia akan semakin banyak mendapat manfaat bahwa ia makin terampil menguasai gerakan motoriknya. Lompat tali/skipping sudah bisa dimainkan semenjak anak usia dini
Tujuan : Mengetahui pengaruh permainan lompat tali terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga
Metode : Penelitian ini menggunakan metode Quasi experiment dengan rancangan one group pre-post-test. Sampel berjumlah 30 sampel yang diambil secara purposive sampling. Data dianalisa menggunakan analisa deskriptif dan menggunakan uji paired t test.
Hasil : sebelum intervensi permainan lompat tali, 23 dari 30 anak (76.7%) memiliki perkembangan motorik kasar kategori sesuai. Setelah intervensi seluruh responden 30 anak (100%) memiliki perkembangan motorik kasar kategori sesui.
Kesimpulan : Ada pengaruh permainan lompat tali terhadap perkembangan
motorik kasar anak usia prasekolah di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga (p=0.003).
Kata Kunci : lompat tali, motorik kasar, anak usia prasekolah
viii
S1 PROGRAM OF NURSING DEPT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG Mini-thesis, July 2017
Gesti Indah Pratiwi1) Sawiji2) Wuri Utami3)
THE EFFECT OF ROPE JUMPING GAME ON THE ROUGH MOTOR DEVELOPMENT OF PRE-SCHOOL CHILDREN IN THE KINDERGARTEN OF
LAMUK, KEJOBONG PURBALINGGA
ABSTRACT
Backgroun: The development of a child in the early years is very important that will determine his quality in the future. During pre-school period, a child has to acquire various developmental tasks before stepping to the next stage. Obstacles in achieving the development tasks will affect the further development. If the child has active movement, he will get more benefits that can make him more skillful in controlling his motor movements. Rope Jumping or skipping can be done since the early childhood
Objective: To determine the effect of rope jumping game (skipping) on the rough motor development of pre-schoole children in the Kindergarten of Lamuk, Kejobong Sub-district, Purbalingga regency.
Method: This study is a quasi experiment with one group pre-test-post-test design. The samples were 30 children taken by purposive sampling. Data were analyzed by using descriptive analysis and also by correlative analysis using paired t test.
Result: Before the intervention of rope jumpimg game (skipping), 23 of 30 children (76.7%) have rough motor development in appropriate category. After the intervention, however, all of the 30 children (100%) have also appropriate category of rough motor development.
Conclusion: There is an effect of rope jumping game (skipping) on the development of rough motor movement of pre-school children in the Kindergarten of Lamuk, Kejobong, Purbalingga (p=0.003).
Keywords : Rope jumping game, rough motor movement, pre-school children
1) Student
2) First Consultant
ix
MOTTO
Kebanggaan yang kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal tetapi bangkit kembali
setiap kita jatuh (Muhammad Ali)
Sesungguhnya brsama kesukaran itu ada kemudahan (Q.S Al-Insyiroh: 6)
Man Jadda Wajada “ barang siapa yang bersungguh-sungguh
maka ia akan berhasil
In order to succeed, your desire for success should be greater than your fear of failure
x
PERSEMBAHAN
Dengan rakmat Allah yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk :
1. Teruntuk kedua orang tuaku
Ibu Umaeni dan Bapak Teguh Saputra Roisun terimakasih atas limpah kasih sayang yang tak terhingga, motivasi, serta doa. Yang selalu menjadi penyemangat dalam menyelesaikan Skripsi ini dan tak kenal lelah untuk memberi kebahagian kepadaku. Semoga Ibu Bapak selalu dalam lindungan Allah SWT. Amiiiin
2. Ade Agung Wibowo adikku yang menjadi penyemangatku, terimaksih doa dan semangat yang diberikan.
3. Imam Nur Kharis yang selalu mendengarkan keluh kesahku, terimakasih karna kamu telah mengembalikan semangat untukku dan membuatku menjadi lebih bersemangat dalam mengejar cita-cita yang ku inginkan. 4. Untuk keluarga besarku (mbah ayati, mbah sudarso, budhe Sumarni, Mba
Yanti, Mba Anita) terimakasih untuk doa dan semangat yang kalian berikan.
5. Untuk keponakan-keponakanku (Azka, Candra, Abay, Keanu, Dewan, Ifa) kalian yang menjadi penyemangatku
6. Teman-teman seperjuanganku Hikmah Setia Tresnowati
Teman yang sudah ku anggap sebagai mbaku sendiri, kau yang selalu crewet, kau yang selalu memarahiku disaat aku salah, terimakasih telah memberikanku semangat dan motivasinya
Sri Wahyuni
Teman yang crewet, bawel, kau teman yang selalu mengajariku dan teman yang selalu ada disaat susah maupun senang.
xi
Teman yang selalu ada buatku, teman yang selalu menemaniku kemana yang aku mau, teman yang selalu perhatian kepadaku, teman yang selalu ngeyel, terimakaih semangatnya.
Dwi Riski Mardiana
Teman yang selalu mengingatkanku untuk sholat 5 waktu, dan selalu memberikan motivasi. Terimakasih
Fifin Novritasari
Teman dekatku yang selalu memberi semangat, semangat untuk mengejar cita-citamu
Tri Kurniawati & Utari Ayu Putri
Teman seperjuanganku teman satu pembimbing Skripsi, terimakasih semangatnya. Sukses untuk kita. Amiiiin
Tentunya kalian teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2013 yang tak dapat saya sebutkan satu-persatu. Terimakasih untuk semua motivasi, semanagat, masukannya. Dan kebersamaan yang telah kalian berikan selama 4 tahun ini. Sukses untuk kita semua. Amiiiin
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... v
KATA PENGANTAR ... vi
3. Pengaruh Permainan Lompat Tali Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah ... 20
B. Kerangka Teori ... 21
C. Kerangka Konsep... 22
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 20 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia
Prasekolah Sebelum Intervensi Permainan Lompat Tali di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga ... 30 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia
Prasekolah Sesudah Intervensi Permainan Lompat Tali di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga .... 31 Tabel 4.3 Pengaruh Permainan Lompat Tali Terhadap Perkembangan
Motorik Kasar Anak Usia Prasekolah di TK Desa Lamuk
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Perijjinan
Lampiran 2. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 4. Lembar Observasi
Lampiran 5. Surat Studi Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh kembang dikatakan terlambat jika seorang anak tidak mencapai tahap pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada usia yang semestinya, dengan keterlambatan di suatu proses sangat bervariasi, penelitian yang dilakukan Dudley mencatat 3,3-17% anak mengalami keterlambatan (Dudley, 2010).
Di Indonesia, data mengenai penyimpangan perkembangan anak pra sekolah belum terdata secara akurat dan spesifik, namun UNESCO dapat memperkirakan anak yang memiliki kecenderungan menyimpang mencapai paling sedikit 10% dan hal ini dapat menjadi rujukan yang kuat, sementara itu berdasarkan data Badan Statistik Pusat Nasional saat ini diperkirakan ada 351.000 anak berkebutuhan khusus berada bawah umur lima tahun (Soetjiningsih & Ranuh, 2014).
Tumbuh kembang dikatakan terlambat jika seorang anak tidak mencapai tahap pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan pada umur yang semestinya, dengan ketertinggalan dalam populasi yang normal (Rudolph, 2011). Pada tahun 2013 sekitar 35,4% anak di Indonesia menderita penyimpangan perkembangan seperti penyimpangan dalam motorik kasar (Soedjatmiko, 2008). Menurut hasil penelitian Ariana (2008) mencatat 23,2% -24,6% anak mengalami keterlambatan motorik kasar seperti melompat dengan satu kaki bergantian, meloncat dan menangkap bola.
Masa prasekolah disebut masa keemasan (gold period), jendela kesempatan (window of opportunity), dan masa kritis (critical period). Anak yang berada dalam rentang usia 0-4 tahun perkembangan kecerdasan meningkat sekitar 50%, dan usia 4-8 tahun berkembang menjadi 80%. Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting dan akan menentukan kualitas di masa depan. Di masa pra sekolah terdapat berbagai tugas perkembangan yang harus dikuasai anak sebelum dia mencapai tahap
2
perkembangan selanjutnya, adanya hambatan dalam mencapai tugas perkembangan tersebut akan menghambat perkembangan selanjutnya (Setiadi, 2012).
Upaya mengoptimalkan segala kemampuan yang dimiliki anak usia dini yang berdasarkan prinsip PAUD, seharusnya pendidikan anak usia dini memahami setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangan karena segenap upaya yang dilakukannya harus berdasarkan tumbuh kembang anak agar mencapai hasil. Menurut Santrock (2012), pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan juga perlu mengetahui kebutuhan setiap anak untuk mengembangkan otot-otot besar dan kecilnya pada setiap tingkatan usia
Motorik anak perlu dikembangkan karena tubuh anak belum banyak memiliki keterampilan yang akan berbenturan dengan keterampilan yang baru dipelajarinya pada permainan lompat tali, anak lebih berani pada waktu kecil, tanggung jawab dan kewajiban anak lebih kecil. Menurut Harsono (2008), lompat tali/skipping sudah bisa dimainkan semenjak anak usia dini (TK). Jadi sekitar 4-5 tahun karena motorik kasar mereka telah siap. Apalagi bermain tali dapat menutupi keingintahuan mereka akan bagaimana rasanya melompat.
3
menguasai gerakan motoriknya. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak akan tidak berdaya, kondisi ketidakberdayaan tersebut secara cepat 4 atau 5 tahun pertama kehidupannya, anak dapat mengendalikan gerakan kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian tubuh yang digunakan untuk berjalan, berlari, berenang dan sebagainya. Setelah berusia 5 tahun koordinasi otot-otot semakin baik yang melibatkan kelompok otot yang lebih kecil, seperti melempar, menangkap bola, menulis dan menggunakan alat. Bambang (2012) mengemukakan jika anak banyak bergerak maka akan semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh anak ketika ia makin terampil menguasai gerakan motoriknya.
Studi pendahuluan pada bulan Januari di TK Pertiwi, Desa Lamuk, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, jumlah anak usia pra sekolah ada 55 anak. Berdasarkan observasi menggunakan penilaian tumbuh kembang menggunakan KPSP terhadap 10 anak usia 4-5 tahun, 3 diantaranya perkembangannya mengalami keterlambatan dalam motorik kasar seperti belum sanggup berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Hasil wawancara diketahui anak-anak belum pernah memainkan lompat tali. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengidentifikasikan pengaruh permainan lompat tali terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah “ Apakah ada pengaruh permainan lompat tali terhadap
4
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan lompat tali terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah sebelum permainan lompat tali di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.
b. Mengetahui perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah setelah permainan lompat tali di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti
a. Dapat menambah wawasan dan pengalaman khususnya tentang lompat tali dengan perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah.
b. Dapat mengaplikasikan (menerapkan) metode pengukuran perkembangan anak agar dapat membantu tenaga kesehatan / pendidik dalam melakukan deteksi dini pada anak sehingga dapat mengantisipasi penyimpangan terhadap perkembangan anak.
2. Manfaat bagi institusi pendidikan
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan referensi bagi mahasiswa keperawatan dan menjadi data untuk melakukan penelitian selanjutnya.
3. Manfaat bagi orang tua
5
4. Manfaat Bagi PAUD
Sebagai bahan masukan kepada PAUD, untuk menentukan dan merencanakan pelaksanaan permainan edukatif yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta.
Bambang S. dkk. (2012). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Depkes RI. (2012). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi Intervensi Tumbuh Kembang di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta.
Dudley L & Vasche T., (2010). Vision Therapy For a Patient With Developmental Delay, Journal of Behavioral Optometry. 21(2): 39-45.
Einon, Dororthy (Alih bahasa Damaring Tyas). (2009). Permainan Cerdas untuk Anak Usia 2-6 tahun. Permainan Imanjinatif, Permainan Sains, Permainan Seru, apapun Cuacanya. Jakarta: Erlangga.
Fikriyanti, M. (2013). Perkembangan Anak Usia Emas (Golden Age). Yogyakarta : Laras Media Prima
Fitriana, Surtikanti. (2015). Perkembngan Motorik kasar Anak Melalui Menari Pada Kelompok B2 di TK Al-IslM 1 Jamsaren Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fridarni, Lara, dkk. (2008). Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Harlimsyah. 2007. Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan. Jakarta: EGC. Harsono. (2008). Permainan Lompat Tali. Jakarta: Grasindo.
Hartati. (2008). Kemampuan Belajar pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Hibana S. Sahman. (2002). Konsep Dasar Pendidkan Anak Usia Dini.PGTKI Press: Yogyakarta.
Hidayati. (2013). Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Bakiak. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
1
Hurlock. (2008). Kemampuan Anak. Jakarta: Erlangga.
Kamtini, Tanjung. (2010). Bermain Melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-kanak. Jakarta : DIRJEN DIKTI
Mahendra, Agus (2011). Bola Tangan. DEPDIKNAS
Papalia, E,D, dkk. (2010). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Riwidikdo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka. Rudolph. (2011). Buku Ajar Pediatri. Jakarta: EGC
Saputra. (2008). Perkembangan Gerak. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktoran Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Santjaka. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medik.
Santrock, J, W. (2009). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga Santrock, J, W. (2012). Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga
Sumarjo, 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Surabaya: JP Book.
Sumantri, Ms. (2008). Model Pengembangan keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Syarifuddin. (2007). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Proyek Pembinaan tenaga Kependidikan, Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdikbud. Setiadi, (2012). Konsep dan Penulisan Dokumentasi Asuhan Keperawatan Teori
Dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu
Sitoresmi (2012). Perkembangan Motorik Anak Toddler Pada Ibu Bekerja Dan Ibu Tidak Bekerja.Surabaya: Universitas Airlangga
Soetjiningsih. (2008). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
2
Soedjatmiko. (2008). Pentingnya Stimulasi Dini Untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita Terutama Pada Bayi Resiko Tinggi. Sari Pediatri Vol. 8, No. 3, Desember 2006: 164-173
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia Press.
Sujiono. (2008). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sujiono. (2014). Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV. Alfabeta:
Bandung.
Syaodih, Ernawulan. (2010). Bimbingan Konseling Untuk Anak Usia Dini. Universitas Terbuka Jakarta.
Tadkiroatun, Musfiroh. (2008). Cerdas Melalui Bermain. Jakarta : Grasindo Tedjasaputra. (2011). Bermain, Mainan, dan Permainan. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Tim Bina Karya Guru. (2009). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Penerbit Erlangga. Utami (2015). Pengaruh stimulasi motorik halus terhadap perkembangan
motorik halus anak usia 4 – 5 tahun di taman kanak – kanak Pertiwi Tiripan Berbek Nganjuk. Nganjuk: STIKes Satria Bhakti Nganjuk
0
1
Frequencies
Frequency Table
Perkembangan M otorik Kasar Anak Usia Pra Sekolah Sebelum Intervens Permainan Lompat Tali
2
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Paired Samples Statistics
5
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Gesti Indah Pratiwi NIM : A11300895
Saat ini sedang mengadakan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan lompat tali terhadap perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah di TK Desa Lamuk Kecamatan Kejobong Kabupaten Purbalingga.
Saya mengharapkan partisipasi Anda yang menjadi subjek dalam penelitian ini dengan melakukan semua perintah yang berkaitan dengan lompat tali dan perkembangan motorik kasar anak usia prasekolah. Anda akan dijamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan. Anda dapat memilih untuk menghentikan atau menolak berpartisipasi dalam penelitian ini kapan pun tanpa ada tekanan. Jika Anda bersedia menjadi peserta penelitian ini, tolong perhatikan petunjuk yang ada dan menandatangani formulir persetujuan ini. Terimakasih atas perhatian dan partisipasi yang Anda berikan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
6
LEMBAR OBSERVASI KPSP
(KUESIONER PRA SKRENING PERKEMBANGAN)
No Karakteristik Observasi
Ya Tidak Umur 4 tahun
Anak dapat melompat dengan baik
Anak dapat melompat dengan kaki bergantian
Anak bisa berdiri dengan satu kaki dalam waktu 2 detik Anak dapat mendarat dengan 2 kaki
Umur 5 tahun
7
Observasi Kemampuan Melompat
No Evaluasi Hasil
Ya Tidak 1 Anak mampu melakukan hompipah atau pingsut
untuk menentukan dua orang pemain yang menjadi pemegang tali.
2 Anak mampu melakukan hompipah atau pingsut untuk menentukan giliran bermain terlebih dahulu jika ada pemain yang gagal melompat.
3 Anak mampu melompat dengan ketinggian 20 cm 4 Anak mampu melompat tali tanpa menyentuh tali
dengan ketinggian 20 cm
5 Anak mampu melompat tali tanpa menyentuh tali dengan ketinggian kurang dari 20 cm
6 Anak mampu melompat tanpa menggunakan alat bantu
8
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POKOK BAHASAN : PERMAINAN LOMPAT TALI
SUB POKOK BAHASAN : TEKNIK BERMAIN LOMPAT TALI
SASARAN : USIA PRASEKOLAH
TEMPAT : TK PERTIWI DAN TK NURUL QUR’AN
WAKTU : 30 MENIT
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta penyuluhan dapat melakukan lompat tali. 2. Tujuan Khusus
Teknik Bermain Lompat Tali Secara Efektif
B. Metode pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
4. Menyepakati kontrak waktu
9
No Waktu Tahap Kegiatan Media
2. 20 menit Pelaksanaan 1. Menjelaskan materi: lompat tali. 2. Mendemonstrasikan cara
bermain lompat tali.
3. Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya
4. Melakukan evaluasi kepada peserta dengan mengulas materi yang disampaikan
5. Meminta peserta untuk mendemonstrasikan kembali cara melakukan permainan lompat tali.
D. Media dan Alat Bantu
10
F. Evaluasi
Evaluasi diberikan melalui pertanyaan terbuka, dengan daftar pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana teknik melompat yang efektif ? 2. Demonstrasikan cara bermain lompat tali ?
G. Prosedur Bermain Lompat Tali
1. Para pemain melakukan hompipah atau pingsut untuk menentukan dua orang pemain yang menjadi pemegang tali.
2. Kedua pemain yang menjadi pemegang tali melakukan pingsut untuk menentukan siapa yang akan mendapat giliran bermain terlebih dahulu jika ada pemain yang gagal melompat.
3. Kedua pemain yang menjadi pemegang tali perentang tali karet dan pemain harus melompatinya satu persatu dengan ketinggian karet 20 cm. Pada tahap-tahap ketinggian ini, pemain harus melompat tanpa menyentuh tali karet. Jika ada pemain yang menyentuh tali karet ketika melompat, gilirannya bermain selesai dan ia harus menggantikan pemain yang memegang tali.
4. Pemain diperbolehkan menggunakan berbagai gerakan untuk mempermudah lompatan, asalkan tidak memakai alat bantu.