• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PENGGUNAAN WAKTU OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN RIZKI KURNIA TOHIR E

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA PENGGUNAAN WAKTU OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN RIZKI KURNIA TOHIR E"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

POLA PENGGUNAAN WAKTU OLEH ORANGUTAN SUMATERA (Pongo abelii, LESSON 1827) DI TAMAN MARGA SAWTA RAGUNAN

RIZKI KURNIA TOHIR E34120028

Dosen

Prof. Dr. Ir. Yanto Santosa, DEA

PROGRAM STUDI KONSERVASI BIODIVERSITAS TROPIKA SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Taman Margasatwa Ragunan (TMR) merupakan sarana konservasi bagi kekayaan alam flora dan fauna yang berfungsi sebagai tempat penelitian, edukasim dan sarana rekreasi masyarakat. Berdasarkan surat Keterangan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.970/KPRS-II/1968, tentang lembaga konservasi tumbuhan dan satwaliar disebutkan bahwa kebun binatang memiliki fungsi sebagai lembaga konservasi ex-situ, yang melakukan usaha perawatan penangkaran berbagai jensi satwa dalam rangka membentuk dan mengembangkan habitat baru sebagai sarana perlindungan dan pelestarian alam dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan, pengembangan IPTEK serta sarana yang sehat.

Orangutan sumatera (Pongo abelii) merupakan salah satu satwa yang dijadikan objek konservasi eksitu di TMR. Berdasarkan IUCN status orang utan sumatera dinyatakan kritis. Orangutan sumatera termasuk kedalam daftar satwa dilindungi oleh UU No.5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Hayati dan ekosistemnya, PP NO. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa dan PP No.8 tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwaliar untuk melindungi keberadaan orangutan dan habitatnya. Habitat orangutan di TMR berbentuk kandang sehingga akan mempengaruhi perilaku.

Praktikum kali ini akan dikaji bagaimana perilaku orangutan sumatera yang dikaitkan dengan pola penggunaan waktu oleh orangutan sumatera di TMR. Hasil dari praktikum ini akan dilihat apakah kondisi habitat orangutan saat ini apakah sesuai dan memenuhi kebutuhan perilaku harian orangutan di habitat aslinya atau tidak. Sehingga pengelola dapat meningkatkan pengelolaan perkandangan yang menyerupai habitat aslinya.

(3)

BAB II METODE

Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta pada Jumat, 6 Mei 2016.

Alat dan Objek

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis dan tally sheet untuk mencatat penggunaan ruang oleh orangutan, kamera untuk mendokumentasikan perilaku orangutan. Objek penelitian ini adalah orangutan sumatera betina dewasa.

Pengumpulan Data

Pengambilan data digunakan dengan metode focal animal sampling dan secara ad libitum, dengan mengamati aktivitas orangutan secara vertical pada dua area yaitu atas dan bawah (tanah) dengan interval waktu 5 menit, mulai pukul 09.00-16.00 WIB.

Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan habitat dengan perilaku orangutan digunakan Uji Khi-kuadrat. Hubungan-hubungan dimaksud di antaranya adalah:

a. Jenis aktivitas dengan posisi dalam ruang (ketinggian pada pohon/vegetasi). b. Jenis aktivitas pada posisi tertentu dalam ruang dengan waktu.

c. Jenis aktivitas dengan waktu.

Hipotesa-hipotesa yang diuji sebagai H0, yaitu tidak adanya hubungan antara aktivitas tertentu yang dilakukan orangutan dengan ruang yang digunakan. Untuk menguji hipotesis nol (H0) dengan cara menghitung semua frekuensi harapan bagi setiap sel. Pengujian hipotesa menggunakan rumus:

𝑋2 = ∑(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖)

2

𝐸𝑖

𝑘

(4)

Dimana:

Oi = Frekuensi hasil pengamatan ke-i Ei = Frekuensi yang diharapkan

Pengujian dilakukan dengan X2 tabel pada tingkat signifikan 0,05. Jika X2 hitung >X2 tabel, maka tolak H0 dan jika X2 hitung < X2 tabel , maka terima H0.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas pola penggunaan waktu orangutan sumatera di TMR didapatkan 7 perilaku (Tabel 1). Dari 7 perilaku, aktivitas tertinggi yaitu bermain selama 115 Menit (31.94%) dan aktivitas terendah adalah mengawasi 5 menit (1.39%). Menurut penelitian Kuncoro (2004) aktivitas bermain akan timbul apabila orangutan berkumpul, terlebih pada praktikum ini objek pengamatan berupa betina dewasa yang memiliki anak, sehingga cenderung mangasuh anaknya. Keberadaan orangutan di kandang, menyebabkan aktivitas mengawasi berkurang karena orangutan merasa aman, berbeda dengan orangutan di habitat alaminya, menurut Benfika (1998) orangutan akan mengawasi kondisi sekelilingnya dari predator apabila akan membuat pohon sarang.

Tabel 1 Perilaku orangutan sumatera dan penggunaan waktunya

No Perilaku Waktu (menit) Persentase (%)

1 Ingestive 110 30.5 2 Bermain 115 31.9 3 Memelihara anak 30 8.33 4 Mengawasi 5 1.38 5 Membuang kotoran 10 2.77 6 Istirahat 25 6.94 7 Lokomosi 10 2.77

(5)

Hasil uji hubungan perilaku orangutan dengan ruang pada taraf nyata 0,05 menyatakan bahwa X2 hitung < X2 tabel = 38,18 < 43,773. Hasil ini menunjukkan

untuk menerima H0 dan menolak H1. Secara deskriptif dapat dikatakan bahwa bahwa perilaku bermain orangutan mendominasi dibandingkan perilaku lainnya. Berbeda dengan hasi penelitian Marwada (2009) bahwa aktivitas tertinggi orangutan di Kebun Binatang Surabaya adalah beristirahat, hal ini diakbatkan karena sebagian besar waktu dihabiskan dalam kandang, baik kandang terbuka maupun kandang tertutup, sehingga membatasi perilaku bergerak.

Kesimpulan

Pola penggunaan waktu orangutan sumatera di dominasi oleh perilaku bermain, hal ini karena berkaitan dengan status orangutan objek penelitian yang sedang memiliki anak, sehingga cenderung mengasuh anak. Dalam hal ini dilakukan pengujian statistic yang memiliki hasil mengenai dominansi perilaku bermain terhadap waktu harian yang digunakan.

Daftar Pustaka

Benfika. 1998. Perilaku dan Pola Bersarang pada Orangutan (Pongo pygmaeus abelli, Lesson, 1827) di Beberapa Tipe Hutan di Pusat Penelitian Suaq Balimbing, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Selatan. Universitas Nasional. Jakarta Skripsi tidak dipublikasikan.

Kuncoro P. 2004. Aktivitas Harian Oranutan Kalimantan Rehabilitasi di Hutan Lindung Pegunungan Meratus, Kalimantan Timur [skripsi]. Bali(ID): Universitas Udayana.

Marwada P A. 2009. Perilaku Harian Orangutan dalam Konservasi Eksitu di Kebun Binatang Surabaya [Skripsi]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh November.

(6)

Lampiran 1 Pengolahan data hubungan antara aktivitas harian dengan pola penggunaan waktu orangutan sumatera di TMR

Jam ke-i

Perilaku

Ingestive Bermain Memelihara

anak Mengawasi

Membuang

kotoran Istirahat Lokomosi Total

1 4 0 0 0 0 0 0 4 2 5 2 1 1 1 1 0 11 3 1 8 0 0 0 1 1 11 4 3 5 1 0 0 1 1 11 5 2 6 4 0 0 0 0 12 6 7 2 0 0 1 2 0 12 Total 22 23 6 1 2 5 2 61

Ho : perilaku bermain dominansi dibandingkan perilaku lainnya H1 : perilaku bermain tidak dominansi dibandingkan perilaku lainnya Frekuensi harapan = total baris x total kolom

total pengamatan e1A = (4 x 22)/61 = 1,44 e1A = (4 x 23)/61 = 1,50 e1A = (4 x 6)/61 = 0,39 e1A = (4 x 1)/61 = 0,06 e1A = (4 x 2)/61) = 0,13 e1A = (4 x 5)/61 = 0,33 e1A = (4 x 2)/61 = 0,09 e1B = (11 x 22)/61 = 3.97 e1B = (11 x 23)/61 = 4,14 e1B = (11 x 6)/61 = 1,08 e1B = (11 x 1)/61 = 0,18 e1B = (11 x 2)/61) = 0,36 e1B = (11 x 5)/61 = 0,90 e1B = (11 x 2)/61 = 0,36 e1D = (11 x 22)/61 = 3,97 e1D = (11 x 23)/61 = 4,14 e1D = (11 x 6)/61 = 1,08 e1D = (11 x 1)/61 = 0,18 e1D = (11 x 2)/61) = 0,36 e1D = (11 x 5)/61 = 0,90 e1D = (11 x 2)/61 = 0,18 e1C = (11 x 22)/61 = 3,97 e1C = (11 x 23)/61 = 4,14 e1C = (11 x 6)/61 = 1,08 e1C = (11 x 1)/61 = 0,18 e1C = (11 x 2)/61) = 0,36 e1C = (11 x 5)/61 = 0,90 e1C = (11 x 2)/61 = 0,36

(7)

e1E = (12 x 22)/61 = 4,33 e1E = (12 x 23)/61 = 4,52 e1E = (12 x 6)/61 = 1,18 e1E = (12 x 1)/61 = 0,19 e1E = (12 x 2)/61) = 0,39 e1E = (12 x 5)/61 = 0,98 e1E = (12 x 2)/61 = 0,39

Derajat bebas = (jumlah baris – 1) (jumlah kolom – 1) = (6-1) (7-1) = 30 𝑋2 = ∑(𝑂𝑖 − 𝐸𝑖) 2 𝐸𝑖 𝑘 𝑖=1 X2 = ((4-1,44)^2/1,44)+((0-1,5)^2/1,5)+((0-0,39)^2/0,39)+((0-0,06)^2/0,06)+((0-0,13)^2/0,13)+((0-0,09)^2/0,09) + ((5- 3,97)^2/3,97)+((2-4,14)^2/4,14)+1,08)^2/1,08)+0,18)^2/1,08)+0,36)^2/0,36)+0,9)^2/0,9)+((0-0,36)^2/0,36) + ((1- 3,97)^2/3,97)+((8-4,14)^2/4,14)+((0-1,08)^2/1,08)+((0-0,18)^2/0,18)+((0-0,36)^2/0,36)+((1-0,9)^2/0,9)+((1-0,36)^2/0,36) + ((3- 3,97)^2/3,97)+((5-4,14)^2/4,14)+((1-1,08)^2/1,08)+((0-0,18)^2/0,18)+((0-0,36)^2/0,36)+((1-0,9)^2/0,9)+((1-0,36)^2/0,36) + ((2- 4,33)^2/4,33)+((6-4,52)^2/4,52)+((4-1,18)^2/1,18)+((0-0,19)^2/0,19)+((0-0,39)^2/0,39)+((0-0,98)^2/0,98)+((0-0,39)^2/0,39) + ((7-4,33)^2/4,33)+((2-4,52)^2/4,52)+((0-1,18)^2/1,18)+((0-0,19)^2/0,19)+((1-0,39)^2/0,39)+((2-0,98)^2/0,98)+((0-0,39)^2/0,39) + ((7-4,33)^2/4,33)+((2-4,52)^2/4,52)+((0-1,18)^2/1,18)+((0-0,19)^2/0,19)+((1-0,39)^2/0,39)+((2-0,98)^2/0,98)+((0-0,39)^2/0,39) = 38,18 X tabel = 43.773

Hasil uji hubungan perilaku/aktifitas orangutan dengan ruang pada taraf nyata 0,05 menyatakan bahwa χ2 hit < χ2 tab = 38,18 < 43,773. Hasil ini menunjukkan untuk menerima H0 dan menolak H1. Hal tersebut meunujukkan bahwa perilaku bermain orangutan mendominasi dibandingkan perilaku lainnya.

e1F = (12 x 22)/61 = 4,33 e1F = (12 x 23)/61 = 4,52 e1F = (12 x 6)/61 = 1,18 e1F = (12 x 1)/61 = 0,19 e1F = (12 x 2)/61) = 0,39 e1F = (12 x 5)/61 = 0,98 e1F = (12 x 2)/61 = 0,39

Referensi

Dokumen terkait

(3) Proses pembuatan karya pop art WPAP (Wedha’s Pop Art Portrait ) ini terdiri dari 2 macam cara, yaitu dengan cara manual dan dengan cara komputer (digital).. (4)

(2) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang membidangi kesehatan dan sosial sebagai Instansi teknis pembina pada kesehatan lanjut usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d.. (3)

SEKRETARIAT JENDERAL UNIT LAYANAN PENGADAAN. KELOMPOK

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor:BA-127/ULPD/WI.2/2016 Tanggal 16 Juli 2016 dan Penetapan Pemenang oleh Kelompok Kerja (Pokja) ULPD Kementerian Keuangan

Panitia ULP/ Panitia Pengadaan pada Satker Direktorat Advokasi dan KIE akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa ketrampilan menyimak cerita pendek perlu ditingkatkan lagi, karena pada hasil yang dicapai pada pembelajaran yang telah

Windmill Water Flow Top benefited from the force of gravity to the ater entering the turbine blade, so that power is generated not only from the kinetic energy comes

Kepastian hukum bukan hanya berupa Pasal-Pasal dalam undang-undang, melainkan juga adanya konsistensi dalam putusan Hakim antara putusan yang satu dengan putusan Hakim yang