• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. SUMI INDO KABEL Tbk N E R A C A 30 JUNI 2009 dan 2008 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ( BELUM DIAUDIT )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. SUMI INDO KABEL Tbk N E R A C A 30 JUNI 2009 dan 2008 ( Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) ( BELUM DIAUDIT )"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

A K T I V A 30 Juni 2009 30 Juni 2008 KEWAJIBAN DAN EKUITAS 30 Juni 2009 30 Juni 2008

AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN

Kas dan setara kas 3 266,677,220,749 119,014,891,118

Piutang KEWAJIBAN LANCAR

Usaha Hutang

Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang Usaha 8

ragu-ragu sebesar Rp914.749.842 pada Juni 2009 Pihak ketiga 4,245,652,190 10,735,061,992

dan Rp. Nihil pada Juni 2008 4 33,457,963,567 98,982,511,605 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11 27,244,880,600 120,045,599,532

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11 51,138,643,320 99,503,989,637 Lain-lain 1,047,993,198 1,935,679,509

Lain-lain Hutang pajak 9 4,936,526,968 6,074,139,241

Pihak Ketiga 13,015,988 75,116,134 Biaya masih harus dibayar 11 5,883,605,298 3,637,733,028

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 11 19,440,000 18,990,000 Uang muka pelanggan 10 12,813,857,481 11,246,253,865

Persediaan 5 85,934,409,822 126,638,850,859 Hutang dividen 34,372,300,199 144,608,514

Uang muka pemasok 2,331,842,326 185,895,701

Biaya dibayar di muka 798,471,747 514,605,526

Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 6 11,345,114,889 9,459,080,542

JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 90,544,815,934 153,819,075,681

JUMLAH AKTIVA LANCAR 451,716,122,408 454,393,931,122

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR

AKTIVA TIDAK LANCAR Penyisihan beban jasa karyawan 16 9,289,316,000 7,920,788,000

Aktiva pajak tangguhan 9 5,954,654,842 7,702,261,523

Penyertaan saham 11,670,731,524 11,670,731,524

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan JUMLAH KEWAJIBAN 99,834,131,934 161,739,863,681

sebesar Rp 132.639.407.545 pada Juni 2009 dan

Rp 121.489.894.257 pada Juni 2008 7 120,317,742,235 123,339,986,630

Lain - lain 6 3,982,985,865 4,428,757,513 EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 per saham Modal dasar - 321 juta saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh -

306 juta saham 12 306,000,000,000 306,000,000,000

JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 141,926,114,466 147,141,737,190 Agio saham - bersih 1,576,787,460 1,576,787,460

Saldo laba *

Telah ditentukan penggunaanya untuk cadangan umum 13 8,500,000,000 6,500,000,000

Belum ditentukan penggunaannya 2b 177,731,317,480 125,719,017,171

JUMLAH EKUITAS 493,808,104,940 439,795,804,631

JUMLAH AKTIVA 593,642,236,874 601,535,668,312 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 593,642,236,874 601,535,668,312

Tangerang, 31 Juli 2009 PT. Sumi Indo Kabel Tbk

(2)

PENJUALAN BERSIH 11,14,20 446.912.579.920 835.236.806.399

BEBAN POKOK PENJUALAN 11,15 367.958.398.155 771.824.735.741

LABA KOTOR 78.954.181.765 63.412.070.658

BEBAN USAHA 11,16,17

Penjualan 10.356.753.082 8.677.412.436

Umum dan Administrasi 11.302.778.616 10.216.110.685

Jumlah Beban Usaha 21.659.531.698 18.893.523.121

LABA USAHA 57.294.650.067 44.518.547.537

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Penghasilan bunga 469.308.740 1.340.230.903 Rugi selisih kurs-bersih (22.990.851.681) (2.949.943.393) Beban keuangan (235.608.459) (173.968.106) (Laba) rugi pelepasan aset tetap 7 (437.888.143) 2.727.273 Lain-lain bersih 11 721.580.792 365.799.239

Beban Lain-lain Bersih (22.473.458.751) (1.415.154.084)

LABA SEBELUM BEBAN

(MANFAAT) PAJAK 34.821.191.316 43.103.393.453

BEBAN (MANFAAT)PAJAK 9

Kini 10.031.681.520 12.804.693.500

Tangguhan (132.578.756) (47.649.721)

Beban Pajak - Bersih 9.899.102.764 12.757.043.779

LABA BERSIH 24.922.088.552 30.346.349.674

(3)

Saldo 31 Desember 2007 306.000.000.000 1.576.787.460 3.000.000.000 129.472.667.497 440.049.454.957

Pemindahan saldo laba ke

cadangan umum 13 - - 3.500.000.000 (3.500.000.000)

-Dividen kas 13 - - - (30.600.000.000) (30.600.000.000)

Laba bersih Juni 2008 - - - 30.346.349.674 30.346.349.674

Saldo 30 Juni 2008 306.000.000.000 1.576.787.460 6.500.000.000 125.719.017.171 439.795.804.631

Laba bersih Tahun 2008 - - - 67.340.211.757 67.340.211.757

Saldo 31 Desember 2008 306.000.000.000 1.576.787.460 6.500.000.000 193.059.228.928 507.136.016.388

Pemindahan saldo laba ke

cadangan umum 13 - - 2.000.000.000 (2.000.000.000)

-Dividen kas 13 - - - (38.250.000.000) (38.250.000.000)

Laba bersih Juni 2009 - - - 24.922.088.552 24.922.088.552

Saldo 30 Juni 2009 306.000.000.000 1.576.787.460 8.500.000.000 177.731.317.480 493.808.104.940

(4)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 556.137.826.996 817.083.212.376 Pembayaran kas kepada

pemasok dan karyawan (352.328.763.372) (729.983.297.297)

Pembayaran kas untuk beban

pabrikasi dan beban usaha (28.098.720.205) (28.750.876.931) Kas diperoleh dari

aktivitas operasi 175.710.343.419 58.349.038.148

Pembayaran pajak (40.523.224.029) (39.867.867.335)

Penerimaan :

Pengembalian pajak penghasilan

-Penghasilan bunga 469.308.740 1.340.230.903

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas

Operasi 135.656.428.130 19.821.401.716

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan deviden kas 602.105.456 676.872.608 Hasil penjualan aset tetap 25.136.362 2.727.273

Perolehan aset tetap (5.218.698.968) (2.602.995.815)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas

Investasi (4.591.457.150) (1.923.395.934)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran dividen kas - (27.292.892.900) Pengaruh penjabaran kurs mata uang

asing atas kas dan setara kas (22.155.975.214) (3.456.110.193)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 108.908.995.766 (12.850.997.311)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 157.768.224.983 131.865.888.429

KAS DAN SETARA KAS AKHIR

(5)

1. U M U M

a. Pendirian Perusahaan

PT Sumi Indo Kabel Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 23 Juli 1981 berdasarkan akta notaris Chusu Nuduri Atmadiredja No. 121, wakil notaris di Tangerang, dengan nama PT Industri Kawat Indonesia. Perusahaan mengubah namanya menjadi PT IKI Indah Kabel Indonesia berdasarkan akta notaris Lieke Lianadevi Tukgali, S.H. No. 67 tanggal 19 Maret 1982. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/289/18 tanggal 30 April 1982 serta didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tangerang dengan No. 23/PN/TNG/1982 tanggal 24 Mei 1982.

Permohonan Perusahaan untuk mengubah status Perusahaan menjadi perusahaan patungan Penanaman Modal Asing sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 (yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 Tahun 1970) disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal berdasarkan Surat No. 49/V/PMA/1994 tanggal 3 November 1994, yang diubah dengan Surat No. 35/III/PMA/1995 tanggal 30 Januari 1995.

Berdasarkan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. No. 12 tanggal 4 Desember 1998, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Sumi Indo Kabel Tbk. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-2138.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Januari 1999.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. No. 43 tanggal 29 Juni 2009 mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.J.1 yang pokok-pokoknya sesuai dengan “Konsep Rancangan Anggaran Dasar PT. Sumi Indo Kabel Tbk”.

Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah memproduksi konduktor, kabel listrik, kabel kontrol dan kabel telekomunikasi. Perusahaan beserta pabriknya berlokasi di Desa Pasir Jaya, Tangerang. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di pasar lokal dan ekspor, dengan proporsi antara penjualan lokal dan ekspor sampai dengan Juni 2009 masing-masing sebesar 23% dan 77%.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 21 Januari 1991, Perusahaan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 3.500.000 saham melalui Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) (yang telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia). Setelah pencatatan saham sebanyak 1.500.000 dan 17.500.000 saham masing-masing pada tanggal 21 Januari 1991 dan 1 September 1992, pembagian 13.500.000 saham bonus pada tanggal 8 September 1993 dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I sebanyak 270.000.000 saham pada tanggal 23 April 1998, jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat menjadi 306.000.000 saham.

(6)

1. U M U M (lanjutan)

c. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi

Berdasarkan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2009, yang diaktakan dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. No. 2 tanggal 1 Juni 2009, susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut :

Komisaris Direksi

1. Uray Sjaiful Hamid - Presiden Komisaris 1. Shigefumi Ushitani - Presiden Direktur 2. Hiroyuki Takenaka - Komisaris 2. Sulim Herman Limbono - Direktur 3. Hirokazu Sugawara - Komisaris 3. Shigeru Tanaka - Direktur 4. Husin Chandra - Komisaris Independen 4. Andri Adhitya Hamid - Direktur 5. Fathurin Zen - Komisaris Independen 5. Takaaki Usui - Direktur 6. Takahiro Nakano - Direktur

Berdasarkan risalah rapat umum tahunan pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2008, yang diaktakan dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. No. 13 tanggal 12 Mei 2008, susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2008 adalah sebagai berikut :

Komisaris Direksi

1. Uray Sjaiful Hamid - Presiden Komisaris 1. Shigefumi Ushitani - Presiden Direktur 2. Hiroyuki Takenaka - Komisaris 2. Sulim Herman Limbono - Direktur 3. Hirokazu Sugawara - Komisaris 3. Shigeru Tanaka - Direktur 4. Husin Chandra - Komisaris Independen 4. Andri Adhitya Hamid - Direktur 5. Fathurin Zen - Komisaris Independen 5. Katsushige Mizuhashi - Direktur 6. Takaaki Usui - Direktur

Jumlah kompensasi yang diterima dewan komisaris dan direksi Perusahaan sebesar Rp4.795.444.222 dan Rp4.115.749.087 masing-masing pada 30 Juni 2009 dan 2008.

Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan memiliki masing-masing 460 dan 463 karyawan tetap (tidak diaudit).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan terlampir disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.

(7)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)

Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah mata uang Rupiah.

b. Kuasi-Reorganisasi

Dalam rangka memperbaiki struktur keuangan dan agar Perusahaan dapat melakukan pembagian dividen tanpa terbebani akumulasi defisit, pada tanggal 1 Januari 2000, Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”. Kuasi reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi. Dengan metode ini, seluruh aktiva dan kewajiban dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya dan defisit dan selisih penilaian kembali aktiva dan kewajiban dieliminasi keakun agio saham. Dengan penerapan kuasi reorganisasi, defisit dan selisih penilaian kembali pada tanggal 1 Januari 2000 masing-masing sebesar Rp.59.535.075.643 dan Rp.64.287.612.773 dieliminasi ke akun agio saham.

Nilai wajar aktiva dan kewajiban Perusahaan dalam rangka kuasi-reorganisasi ditentukan berdasarkan nilai pasar. Bila nilai pasar tidak tersedia, estimasi nilai wajar didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia. Estimasi nilai wajar dilakukan dengan mempertimbangkan harga aktiva sejenis dan teknik penilaian yang paling sesuai dengan karakteristik aktiva dan kewajiban yang bersangkutan.

c. Setara Kas

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun.

e. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga , diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

(8)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih

(the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata

tertimbang (weighted average method).

Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan fisik persediaan pada akhir tahun.

g. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

h. Penyertaan Saham

Penyertaan saham Perusahaan pada PT Karya Sumiden Indonesia (KSI), dengan persentase pemilikan sebesar 4,49%, disajikan sebesar biaya perolehan (cost method). Ruang lingkup kegiatan usaha KSI adalah memproduksi kawat tembaga.

i. Aset Tetap

Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007), ”Aset Tetap“, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), ”Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain“ dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan“, dimana Perusahaan telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount“) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20

Prasarana 20

Mesin dan peralatan 15

Peralatan dan perabot kantor 5

(9)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

i. Aset Tetap (lanjutan)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah” biaya yang berhubungan dengan proses pembaruan hak hukum atas tanah, meliputi biaya legal audit, biaya notaris, pajak dan biaya lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah.

PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva” mensyaratkan perusahaan melakukan penelaahan nilai aktiva yang dapat dipulihkan apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tersebut mungkin tidak dapat dipulihkan kembali. Penurunan nilai aktiva, jika ada, dibebankan pada operasi tahun berjalan.

j. Aktiva Tidak Berwujud

Sesuai dengan PSAK No. 19 (revisi 2000), “ Aktiva Tidak Berwujud“, pembelian dan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan piranti lunak (sistem) komputer yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun, dikapitalisasi dan diamortisasi menggunakan metode garis lurus (straight line) selama masa manfaat yaitu 4 (empat) tahun.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat barang diserahkan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Dolar AS (AS$) 10.225,00 9.225,00

(10)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang bersangkutan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara dasar komersial dan fiskal untuk aktiva dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak pada masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi.

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aktiva dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan atas kewajiban pajak diakui pada saat ketetapan pemeriksaan diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, ketika hasil dari keberatan tersebut telah ditetapkan.

n. Penyisihan Beban Jasa Karyawan

Perusahaan mengakui penyisihan imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13“) sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja“.

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004). biaya penyisihan imbalan kerja karyawan ditentukan menggunakan metode “projected unit credit actuarial valuation”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian tersebut diakui dengan metode garis lurus sepanjang prakiraan rata-rata sisa umur kerja para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan program imbalan pasti atau perubahan imbalan terutang pada program imbalan pasti yang sudah ada, diharuskan untuk diamortisasi selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

o. Pelaporan Segmen

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, segmen usaha menyajikan informasi produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.

p. Laba bersih Per Saham Dasar

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. Laba bersih pada Juni 2009 dan 2008, masing-masing adalah sebesar Rp 24.922.088.552 dan Rp 30.346.349.674. Jumlah rata-rata tertimbang saham adalah 306 juta saham untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008.

(11)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

q. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan di dalamnya. Karena terdapat risiko ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin akan didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari :

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Kas

Dolar AS (AS$4.215 pada 30 Juni 2009

dan AS$3.157 pada 30 Juni 2008) 43.098.375 29.123.325

Rupiah 4.657.110 4.663.477

Sub Jumlah 47.755.485 33.786.802

Bank Pihak ketiga

PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Rekening Dolar AS (AS$848.174

pada 30 Juni 2009 dan AS$ 1.215.715

pada 30 Juni 2008) 8.672.580.410 11.214.975.119

Rekening Rupiah 7.511.804.309 4.467.829.578

Rekening Yen Jepang

(JPY460.952 pada 30 Juni 2009

dan JPY 194.500 pada 30 Juni 2008) 49.132.274 16.867.468 PT Bank Central Asia Tbk

Rekening Dolar AS (AS$968.939 pada 30 Juni 2009 dan AS$ 557.341

pada 30 Juni 2008) 9.907.402.604 5.141.470.817

Rekening Rupiah 1.037.777.927 2.795.371.993

The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. Jakarta Rekening Dolar AS (AS$340.720

pada 30 Juni 2009 dan AS$859.870

pada 30 Juni 2008) 3.483.864.454 7.932.296.322

(12)

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Bank Pihak ketiga

PT Bank Mizuho Indonesia Rekening Dolar AS (AS$204.732

pada 30 Juni 2009 dan AS$481.131

pada 30 Juni 2008) 2.093.384.496 4.438.434.859

Rekening Rupiah 245.962.486 68.208.412

PT Bank Mandiri (Persero)Tbk

Rekening Rupiah 1.994.876.470 192.244.433

Sub Jumlah 35.544.465.264 40.181.104.316

Deposito berjangka-Pihak ketiga PT Bank Central Asia Tbk

Rupiah - 5.000.000.000

Dolar AS

(AS$1.400.000 pada 30 Juni 2009

dan AS$Nihil pada 30 Juni 2008) 14.315.000.000 -PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

Dolar AS

(AS$21.200.000 pada 30 Juni 2009

dan AS$8.000.000 pada 30 Juni 2008) 216.770.000.000 73.800.000.000

Sub Jumlah 231.085.000.000 78.800.000.000

Jumlah 266.677.220.749 119.014.891.118

Deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh bunga berkisar antara 0,08% sampai dengan 2,75% pertahun pada 30 Juni 2009 dan antara 2,00% sampai dengan 3,00% per tahun pada 30 Juni 2008. Sedangkan deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh bunga berkisar antara 5,25% sampai dengan 6,75% per tahun pada 30 Juni 2008.

4. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Pihak ketiga

Jo Zelan Primanaya Joint Operation 8.967.503.628 -Petrofac E & C International Ltd, Uni Emirat Arab 4.972.837.134 -CME Engineering FZCO 3.946.582.514 -PT Inti Karya Persada Tehnik 3.227.785.787 -PT Gunanusa Utama Fabricators 2.711.478.262 1.049.188.217

(13)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Pihak ketiga

Sanko Material Supply Co.,Ltd, Jepang 1.016.280.337 5.234.680.125 PT. Kinden Indonesia 772.977.132 6.026.849.352 BUT Sumitomo Corporation 565.115.012 13.780.118.168 Mitsubishi Heavy Industries Ltd., Jepang 385.891.500 13.761.107.775 PT. Taiyo Sinar Raya Teknik 342.834.318 11.367.920.004 PT Rekayasa Industri 100.605.713 4.526.229.555 PT Tripatra Engineers & Constructors 23.673.949 7.062.425.156 CTEP FZCO, Uni Emirat Arab - 7.729.969.102 PT Kutai Chip Mill - 5.380.966.009 PT Petrosea Tbk - 4.524.609.735 Ssangyong PL-Totalindo Joint Operation - 2.341.510.060 PT Kota Minyak Internusa - 2.137.284.442 Toshiba Plant Systems & Services Corp., Jepang - 1.910.555.987 Hitachi Plant Engineering & Construction

Singapore - 1.800.720.000

PT Global Mandira Sakti - 1.152.722.790 Showa Astec Co.,Ltd., Jepang - 1.122.825.488 Lain-lain (masing-masing

dibawah Rp. 1 Miliar) 7.339.148.123 8.072.829.640

Sub-jumlah 34.372.713.409 98.982.511.605

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 914.749.842

-Bersih 33.457.963.567 98.982.511.605

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 11)

Sumitomo Electric Industries Ltd.,

Jepang 43.350.559.288 88.902.713.363

Sumitomo Electric Industries (Philippines) Inc

Filipina 2.820.055.000

-Hokkaido Electric Industries Ltd., Jepang 2.044.402.860 723.911.580 Sumitomo Electric (Thailand), Ltd.,Thailand 1.849.509.759 -Sumitomo Electric Wire & Cable Inc.,

Jepang 606.841.480 403.527.330

J. Power Systems Corp.,Jepang 452.763.000 8.976.493.260 PT Karya Sumiden Indonesia 14.511.933 -Toyokuni Electric Cable Co.,Ltd., Jepang - 497.344.104

Sub-jumlah 51.138.643.320 99.503.989.637

(14)

4. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Ringkasan piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008 Pihak ketiga Dolar AS 23.021.406.210 92.379.501.513 Rupiah 11.351.307.199 6.603.010.092 Sub-jumlah 34.372.713.409 98.982.511.605

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu 914.749.842 -

Bersih 33.457.963.567 98.982.511.605

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dolar AS 51.138.643.320 99.503.989.637

Jumlah 84.596.606.887 198.486.501.242

Rincian umur piutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :

30 Juni 2009 30 Juni 2008

1 bulan atau kurang 6.066.604.802 54.108.149.287

> 1 bulan - 3 bulan 24.420.302.999 37.508.613.864

> 3 bulan - 6 bulan 738.812.616 1.323.293.909

> 6 bulan - 1 tahun 1.981.998.137 5.088.384.534

> 1 tahun 1.164.994.855 954.070.011

Jumlah 34.372.713.409 98.982.511.605

Rincian umur piutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut :

30 Juni 2009 30 Juni 2008

1 bulan atau kurang 46.696.265.280 94.988.538.482

> 1 bulan - 3 bulan 4.442.378.040 4.515.451.155

Jumlah 51.138.643.320 99.503.989.637

Penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 914.749.842 pada 30 Juni 2009 dan Rp. Nihil pada 30 Juni 2008.

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen perusahaan berpendapat bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan piutang ragu-ragu di Juni 2008 karena seluruh piutang tersebut dapat tertagih.

(15)

5. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Barang jadi 24.769.443.786 19.138.841.350

Barang dalam proses 45.627.519.994 86.592.250.598

Bahan baku 6.443.510.089 12.410.138.660

Suku cadang 9.093.935.953 8.199.563.521

Barang Dalam Perjalanan - 298.056.730

Jumlah 85.934.409.822 126.638.850.859

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 42.000.000.000 pada tanggal 30 Juni 2009. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak diperlukan pembentukan penyisihan persediaan usang.

6. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DIBAYAR DI MUKA

Rincian ketetapan pajak atas pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai (“PPN“) adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) tanggal 16 Mei 2008, Direktorat Jendral Pajak menyetujui tagihan restitusi PPN periode pajak Januari – Desember 2007 dengan jumlah sebesar Rp. 5.314.258.450. Perusahaan telah menerima tagihan restitusi PPN ini pada bulan Juli 2008.

Berdasarkan SKPLB tanggal 11 November 2008, Direktorat Jendral Pajak menyetujui tagihan restitusi PPN periode pajak Januari – Juni 2008 dengan jumlah sebesar Rp. 947.444.000. Perusahaan telah menerima tagihan restitusi PPN ini pada bulan Desember 2008.

Pada tanggal 13 April 2007, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas PPN untuk tahun pajak 2006 dari Direktorat Jendral Pajak sebesar Rp. 1.978.757.176. Perusahaan telah menerima pengembaliannya sebesar Rp. 1.946.810.704, setelah dikompensasi dengan kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp.31.946.472. Perbedaan antara taksiran tagihan restitusi pajak yang dicatat dan jumlah yang disetujui oleh kantor pajak dibebankan pada usaha tahun 2007.

Pada tanggal 3 Februari 2003, Perusahaan menerima Surat Tagihan Pajak (STP) atau denda pajak untuk tahun 1998 dan 1999 dari Dirjen Pajak sebesar Rp. 2.040.011.970.

Pada tanggal 2 September 2004, Kantor Pajak mengkompensasi denda pajak untuk tahun 1998 dan 1999 sebesar Rp. 2.040.011.970 dengan restitusi PPN untuk periode pajak bulan Desember 2003. Kompensasi ini dicatat sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar – Lain-Lain“ pada neraca.

(16)

6. PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)

Pada tanggal 7 November 2005, Perusahaan menyampaikan surat keberatan kepada Kantor Pajak atas denda pajak untuk tahun pajak 1998 dan 1999 sebesar Rp. 2.040.011.970 dan meminta untuk menghapuskan denda pajak tersebut. Kantor Pajak menolak surat keberatan Perusahaan melalui suratnya tertanggal 26 Desember 2005.

Selanjutnya, pada tanggal 19 Januari 2006, Perusahaan menyampaikan surat permohonan banding kepada Pengadilan Pajak atas Surat Keputusan Kantor Pajak tanggal 26 Desember 2005 dan meminta untuk menghapuskan denda pajak untuk tahun pajak 1998 dan 1999 tersebut.

Pada tanggal 18 Juli 2006, Pengadilan Pajak menolak Surat Permohonan Banding Perusahaan. Kemudian, pada tanggal 12 Oktober 2006, Perusahaan mengajukan “Permohonan Peninjauan Kembali“ atas keputusan Pengadilan Pajak tanggal 18 Juli 2006.

Sampai dengan tanggal 30 Juni 2009, tanggal penyelesaian laporan keuangan, hasil permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung belum diputuskan.

7. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 16.143.300.000 - - 16.143.300.000 Bangunan 28.926.300.988 264.927.000 - 29.191.227.988 Prasarana 12.608.884.605 256.633.854 - 12.865.518.459 Mesin dan peralatan 181.109.796.177 5.565.524.017 1.789.784.707 184.885.535.487 Peralatan dan perabot kantor 2.860.013.240 80.957.000 177.367.729 2.763.602.511 Kendaraan 7.067.813.035 101.545.900 61.393.600 7.107.965.335

Jumlah Nilai Tercatat 248.716.108.045 6.269.587.771 2.028.546.036 252.957.149.780

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 12.962.051.003 686.321.902 - 13.648.372.905 Prasarana 6.669.563.995 313.281.180 - 6.982.845.175 Mesin dan peralatan 99.290.850.123 6.397.180.911 1.356.467.728 104.331.563.306 Peralatan dan perabot kantor 2.383.737.448 129.115.460 161.688.306 2.351.164.602 Kendaraan 5.081.456.846 302.415.663 58.410.952 5.325.461.557

Jumlah Akumulasi Penyusutan 126.387.659.415 7.828.315.116 1.576.566.986 132.639.407.545

Nilai Buku 122.328.448.630 120.317.742.235

30 Juni 2008 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah 16.143.300.000 - - 16.143.300.000 Bangunan 26.061.667.083 670.770.760 - 26.732.437.843 Prasarana 12.264.973.683 124.820.816 - 12.389.794.499 Mesin dan peralatan 178.010.585.405 1.853.227.593 - 179.863.812.998 Peralatan dan perabot kantor 3.167.438.890 51.738.567 - 3.219.177.457 Kendaraan 6.587.915.635 14.104.500 120.662.045 6.481.358.090

Jumlah Nilai Tercatat 242.235.880.696 2.714.662.236 120.662.045 244.829.880.887

(17)

7. ASET TETAP (lanjutan)

30 Juni 2008 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung

Bangunan 11.681.553.521 649.894.324 - 12.331.447.845 Prasarana 6.051.226.801 306.538.521 - 6.357.765.322 Mesin dan peralatan 88.493.262.582 6.325.166.263 - 94.818.428.845 Peralatan dan perabot kantor 2.503.191.702 174.247.574 - 2.677.439.276 Kendaraan 5.193.934.089 231.540.925 120.662.045 5.304.812.969

Jumlah Akumulasi Penyusutan 113.923.168.695 7.687.387.607 120.662.045 121.489.894.257

Nilai Buku 128.312.712.001 123.339.986.630

Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut :

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Nilai Buku 18.662.072 -

Harga jual 14.090.907 2.727.273

Laba (rugi) penjualan aset tetap (4.571.165) 2.727.273

_________________ ________________

Penyusutan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar Rp 7.828.315.116 dan Rp7.687.387.607 masing-masing pada 30 Juni 2009 dan 2008.

Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp. 121.000.000.000 pada tanggal 30 Juni 2008. Manajemen perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko-risiko tersebut. Perusahaan memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang dimiliki sebagai berikut:

Nomor HGB Tanggal Berakhir HGB

HGB No. 252/Tangerang, Banten 26 Juli 2014

HGB No. 165/Tangerang, Banten 17 Agustus 2028

HGB No. 344/Tangerang, Banten 21 Nov 2036

Manajemen berkeyakinan bahwa HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya habis.

Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan, seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 48, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai asset Perusahaan.

(18)

8. HUTANG USAHA

Rincian hutang usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Pihak ketiga

PT Riken Asahi Plastic Indonesia 2.567.544.842 5.143.783.709

PT. Tembaga Mulia Semanan 458.626.833 591.452.757

PT. Walsin Lippo Industries 352.043.683 320.764.320

Luvata Malaysia Sdn Bhd - 1.690.229.131

Suhhae Industrial Co, Korea - 1.168.761.375

Lain-lain (masing-masing di bawah

Rp 300 juta) 867.436.832 1.820.070.700

Sub-jumlah 4.245.652.190 10.735.061.992

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 11)

PT Karya Sumiden Indonesia 26.290.324.294 120.045.599.532

Sumitomo Electric International (Singapore)

Pte. Ltd., Singapura 927.964.762 -

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang 26.591.544 -

Sub-jumlah 27.244.880.600 120.045.599.532

Jumlah 31.490.532.790 130.780.661.524

Rincian umur hutang usaha pihak ketiga dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

1 bulan atau kurang 3.549.068.932 9.234.188.485

> 1 bulan - 3 bulan 696.583.258 1.500.873.507

Jumlah 4.245.652.190 10.735.061.992

Umur hutang usaha pihak yang mempunyai hubungan istimewa dihitung sejak tanggal faktur adalah 1 bulan atau kurang pada 30 Juni 2009 dan 2008.

Ringkasan hutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut :

30 Juni 2009 30 Juni 2008 Pihak ketiga Dolar AS 3.569.860.283 9.689.567.033 Rupiah 675.791.907 1.045.494.959 Sub-jumlah 4.245.652.190 10.735.061.992

(19)

8. HUTANG USAHA (lanjutan)

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Dolar AS 27.244.880.600 120.045.599.532

Jumlah 31.490.532.790 130.780.661.524

9. HUTANG PAJAK

Hutang pajak terdiri dari:

30 Juni 2009 30 Juni 2008 Pajak penghasilan Pasal 21 953.361.692 566.112.039 Pasal 23 313.281.526 330.847.344 Pasal 25 - 2.228.349.490 Pasal 26 3.667.753.750 2.944.558.809 Pasal 4 (2) - final - 4.271.559 Final – konstruksi 2.130.000 - Jumlah 4.936.526.968 6.074.139.241

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Laba sebelum beban (manfaat) pajak

sesuai dengan laporan laba rugi 34.821.191.316 43.103.393.453 Pendapatan bunga yang dikenakan pajak

Final (469.308.740) (1.340.230.903)

34.351.882.576 41.763.162.550 Beda temporer

Penyusutan aset tetap 171.871.871 158.832.402

Laba (rugi) pelepasan aset tetap 358.443.152 -

Beda tetap

Sumbangan 29.976.000 37.073.426

Jamuan dan representasi 160.805.644 159.149.501

Gaji dan kesejahteraan karyawan 83.702.046 33.130.616

Lain-lain 670.753.142 589.297.080

Taksiran penghasilan kena pajak 35.827.434.431 42.740.645.575

(20)

9. HUTANG PAJAK (lanjutan)

Perhitungan beban pajak kini dan taksiran hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan) 35.827.434.000 42.740.645.000

Beban pajak kini 10.031.681.520 12.804.693.500

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka:

Pasal 22 395.976.617 655.485.799

Pasal 23 104.551.718 106.214.628

Pasal 25 16.772.721.687 15.077.596.656

Fiskal luar negeri - 27.000.000

Jumlah 17.273.250.022 15.866.297.083

Taksiran hutang pajak penghasilan (7.241.568.502) (3.061.603.583)

Manfaat (beban) pajak tangguhan atas beda temporer untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Aset tetap (132.578.756) (47.649.721)

Manfaat pajak tangguhan (132.578.756) (47.649.721)

Rincian aktiva pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Aset tetap 3.529.879.421 5.326.025.123

Gaji dan kesejahteraan karyawan 2.322.329.000 2.376.236.400

Penyisihan piutang ragu-ragu 102.446.421 -

Jumlah 5.954.654.842 7.702.261.523

Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku dengan laba sebelum beban (manfaat) pajak dan beban pajak sesuai laporan laba rugi untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Laba sebelum beban (manfaat) pajak 34.821.191.316 43.103.393.453 Dikurangi: penghasilan bunga yang dikenakan

pajak final (469.308.740) (1.340.230.903)

34.351.882.576

(21)

9. HUTANG PAJAK (lanjutan)

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Beban pajak berdasarkan tarif pajak

yang berlaku 9.618.527.000 12.511.448.592

Pengaruh pajak atas beda tetap

Sumbangan 8.393.280 11.122.028

Jamuan dan representasi 45.025.580 47.744.850

Gaji dan kesejahteraan karyawan 23.436.573 9.939.185

Pengaruh perubahan tarif pajak 15.909.451 -

Lain-lain 187.810.880 176.789.124

Beban Pajak 9.899.102.764 12.757.043.779

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

10.UANG MUKA PELANGGAN

Pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, akun ini merupakan uang muka atas pemesanan penjualan yang diterima dari pelanggan.

11.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang terdiri dari penjualan produk, pembelian bahan baku dan barang dalam proses, uang muka, komisi dan agen penjualan, penyediaan jasa manajemen dan jasa teknis. Rincian transaksi signifikan dan saldo akun dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (afiliasi) adalah sebagai berikut:

Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Jumlah Beban yang bersangkutan (%)

30 Juni 2009 30 Juni 2008 30 Juni 2009 30 Juni 2008

Piutang usaha Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 43.350.559.288 88.902.713.363 7,30 14,78 Sumitomo Electric Industries

(Philippines) Inc., Filipina 2.820.055.000 - 0,48 -Hokkaido Electric Industries Ltd.,

(22)

11. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Jumlah Beban yang bersangkutan (%)

30 Juni 2009 30 Juni 2008 30 Juni 2009 30 Juni 2008

Piutang usaha

Sumitomo Electric (Thailand) Ltd

Thailand 1.849.509.759 - 0,31 -Sumitomo Electric Wire & Cable Inc

Jepang 606.841.480 403.527.330 0,10 0,07 J.Power System Corp.,

Jepang 452.763.000 8.976.493.260 0,08 1,49 PT. Karya Sumiden Indonesia 14.511.933 - 0,00 -Toyokuni Electric Cable Co.,Ltd

Jepang - 497.344.104 - 0,08

Jumlah 51.138.643.320 99.503.989.637 8,61 16,54

Piutang lain-lain

PT Karya Sumiden Indonesia 19.440.000 18.990.000 0,00 0.00

Hutang usaha

PT Karya Sumiden Indonesia 26.290.324.294 120.045.599.532 26,33 74,22 Sumitomo Electric International

(Singapore) Pte Ltd., Singapura 927.964.762 - 0,93 -Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 26.591.544 - 0,03

-Jumlah 27.244.880.600 120.045.599.532 27,29 74,22

Biaya masih harus dibayar : Komisi

Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 460.125.000 415.125.000 0,46 0,26 Sumitomo Electric Industries

(Philippines) Inc., Filipina 46.012.500 27.675.000 0,05 0,02

Jumlah 506.137.500 442.800.000 0,51 0,28

Penjualan Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 222.270.675.356 525.129.054.465 49,73 62,87 PT Karya Sumiden Indonesia 10.428.739.664 19.083.323.093 2,33 2,28 J.Power System Corp.,

Jepang 4.668.520.580 22.173.401.967 1,04 2,65 Hokkaido Electric Industries

Ltd., Jepang 4.228.460.297 723.911.580 0,95 0,09 Sumitomo Electric (Thailand) Ltd.,

(23)

-11. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Persentase dari Jumlah Aktiva/ Kewajiban/Pendapatan atau Jumlah Beban yang bersangkutan (%)

30 Juni 2009 30 Juni 2008 30 Juni 2009 30 Juni 2008

Penjualan

Sumitomo Electric Industries

(Philippines) Inc., Filipina 3.046.463.913 - 0,68 -Sumitomo Electric Wire & Cable

Inc., Jepang 1.255.686.653 781.962.872 0,28 0,09 Toyokuni Electric Cable Co.,

Ltd., Jepang - 878.485.081 - 0,11 PT Sumitomo Electric Wintec

Indonesia - 539.001.574 - 0,06 Sumitomo Electric International

(Singapore) Pte Ltd., Singapura - 451.060.494 - 0,05

Jumlah 249.213.359.373 569.760.201.126 55,75 68,20

Pembelian

PT Karya Sumiden Indonesia 251.441.338.217 700.593.232.899 83,15 91,54 Sumitomo Electric International

(Singapore) Pte Ltd., Singapura 10.521.348.851 - 3,48 -Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 524.403.130 - 0,17

-Jumlah 262.487.090.198 700.593.232.899 86,80 91,54

Beban komisi penjualan Sumitomo Electric

Industries Ltd., Jepang 1.306.064.346 959.290.876 32,82 41,45 Sumitomo Electric Industries

(Philippines) Inc., Filipina 99.282.000 55.336.000 2,50 2,39

Jumlah 1.405.346.346 1.014.626.876 35,32 43,84

Jasa manajemen

PT Karya Sumiden Indonesia 108.000.000 108.000.000 100,00 100,00

Penerimaan dividen kas

PT Karya Sumiden Indonesia 602.105.456 676.872.608 100,00 100,00

Pembayaran dividen kas Sumitomo Electric

(24)

11.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Pada tanggal 13 Maret 1998, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa Manajemen dengan PT Karya Sumiden Indonesia (KSI) dimana Perusahaan memberikan jasa manajemen kepada KSI, antara lain dalam bidang keuangan dan akuntansi, personalia dan administrasi. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Maret 1998 dan dapat dihentikan oleh kedua belah pihak dengan persetujuan tertulis. Pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian ini belum dihentikan. Penghasilan sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp 108.000.000 masing-masing pada Juni 2009 dan 2008 dan disajikan sebagai bagian “Penghasilan (Beban) lain-lain – Lain-lain-bersih” pada laporan laba rugi. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini sebesar Rp. 19.440.000 dan Rp18.990.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 disajikan sebagai “Piutang Lain-lain” pada neraca.

Mulai tahun 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian lisensi dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI) meliputi kabel telepon dan kabel serat optik. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, SEI menyediakan jasa “Know-How” antara lain manufaktur, informasi teknik, tenaga ahli, teknik-teknik dan informasi lainnya sehubungan dengan produksi dan penjualan kabel telepon dan kabel serat optik. Sebagai imbalannya, Perusahaan harus membayar royalti kepada SEI sebesar 1,0% dan 1,5% masing-masing dari nilai penjualan bersih kabel telepon dan kabel serat optik. Perjanjian lisensi tersebut secara otomatis diperpanjang setiap tahun kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian ini belum dihentikan. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp. Nihil masing-masing pada 30 Juni 2009 dan 2008.

Perusahaan mempunyai perjanjian bantuan teknis dengan SEI dimana Perusahaan setuju untuk menggunakan bantuan teknis dari SEI, setiap saat diperlukan, untuk kegiatan operasi Perusahaan. Perjanjian ini berlaku selama lima (5) tahun yang berakhir pada tahun 1999 dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun, kecuali apabila salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut. Pada tanggal 30 Juni 2009, perjanjian ini belum dihentikan. Perusahaan setuju untuk membayar imbalan seperti yang ditentukan dalam perjanjian. Pada 30 Juni 2009, perusahan tidak menggunakan jasa bantuan teknis tersebut, sehingga tidak ada jasa bantuan teknis yang dibebankan pada operasi di periode tersebut.

Pada tanggal 1 September 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI), dimana SEI akan memberikan jasa sehingga produk Perusahaan dapat dengan sukses diterima dan dibeli oleh pelanggan dinegara lain selain Jepang. Berdasarkan perjanjian pemberian jasa tersebut, SEI menyediakan jasa antara lain mencari pesanan penjualan, melakukan komunikasi dengan pelanggan mengenai masalah teknis atau bisnis yang berkaitan dengan produk-produk Perusahaan dan memberikan laporan ke Perusahaan mengenai situasi terakhir pasar dan promosi penjualan. Komisi yang dibayarkan AS$15.000 per bulan masing-masing pada Juni 2009 dan 2008. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp 1.171.284.276 dan Rp.959.290.876 masing-masing pada Juni 2009 dan 2008 dan disajikan sebagai bagian “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi. Hutang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp.460.125.000 dan Rp. 415.125.000 masing-masing pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dan disajikan sebagai bagian “Biaya Yang Masih Harus Dibayar” pada neraca. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu (1) satu tahun dan secara otomatis diperpanjang setiap tahun.

Pada tanggal 1 Januari 2006, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric Industries (Philippines) Incorporated (SEPI), dimana Perusahaan menginginkan SEPI menyediakan jasa-jasa tertentu sehubungan dengan produk Perusahaan, antara lain melakukan aktivitas pemasaran di Philipina, mendukung personel yang ditunjuk oleh Perusahaan atas kunjungan mereka

(25)

11.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

ke konsumen tertentu, mengadakan kunjungan ke konsumen tertentu, dan memproses tuntutan dari konsumen tertentu tersebut. Sebagai imbalannya, Perusahaan membayar komisi kepada SEPI sebesar AS$1.500 dan AS$1.000 per bulan masing-masing pada Juni 2009 dan 2008. SEPI akan menagih kepada Perusahaan setiap tiga bulan. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Januari 2009 dan berlanjut hingga 31 Desember 2009. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp.99.282.000 dan Rp.55.336.000 masing-masing pada Juni 2009 dan 2008 disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi. Hutang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp. 46.012.500 dan Rp. 27.675.000 masing-masing pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dan disajikan sebagai bagian “Biaya Yang Masih Harus Dibayar” pada neraca.

Pada tanggal 11 Desember 2008, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jasa dengan Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang (SEI), dimana SEI, melalui SEI Dubai, antara lain melakukan komunikasi produk Perusahaan kepada pelanggan dan melaporkan kepada Perusahaan mengenai situasi pasar. Komisi yang dibayarkan AS$ 2.000 perbulan pada tahun 2008. Perjanjian ini berlaku sejak 1 Oktober 2008 dan berlanjut hingga 30 September 2009. Beban sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp. 134.780.070 pada Juni 2009 dan disajikan sebagai “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi. Hutang sehubungan dengan perjanjian ini sebesar Rp. Nihil pada tanggal 30 Juni 2009. Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut :

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat transaksi

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang Pemegang Saham Penjualan, pembelian bahan baku,

beban royalti, beban komisi, jasa bantuan teknis dan pembayaran deviden kas

Toyokuni Electric Cable Co., Ltd., Jepang Dalam satu Penjualan

Kepemilikan

Hokkaido Electric Industries Ltd., Jepang Dalam satu Penjualan

kepemilikan

PT Karya Sumiden Indonesia Dalam satu Penjualan, pembelian bahan baku,

kepemilikan beban antar perusahaan, jasa manajemen, dan penerimaan dividen kas

Sumitomo Electric (Thailand) Ltd.,Thailand Dalam satu Penjualan

kepemilikan

Sumitomo Electric Wire & Cable Inc., Dalam satu Penjualan

Jepang kepemilikan

PT Sumiden Serasi Wire Product Dalam satu Pembelian bahan baku

(26)

11.SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hubungan Sifat transaksi

J. Power System Corp. Jepang Dalam satu Penjualan

kepemilikan

Sumitomo Electric Asia. Ltd., Dalam satu Penjualan

Hongkong kepemilikan

Sumitomo Electric Industries (Philippines) Dalam satu Penjualan dan beban komisi

Inc., Filipina kepemilikan

Sumitomo Electric International (Singapore) Dalam satu Pembelian bahan baku

Pte., Ltd., Singapura kepemilikan

12. MODAL SAHAM

Rincian pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009

Jumlah Saham

Ditempatkan Persentase

Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

Pengurus

Sulim Herman Limbono (Direktur) 281.000 0,10% 281.000.000

Shigefumi Ushitani (Presiden Direktur) 10.000 0,00% 10.000.000

Bukan pengurus

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang 269.458.300 88,06% 269.458.300.000

Sumitomo Corporation, Jepang 15.300.000 5,00% 15.300.000.000

Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 20.950.700 6,84% 20.950.700.000

Jumlah 306.000.000 100,00% 306.000.000.000

(27)

12. MODAL SAHAM (lanjutan)

30 Juni 2008

Jumlah Saham

Ditempatkan Persentase

Pemegang Saham dan Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

Pengurus

Sulim Herman Limbono (Direktur) 265.000 0,09% 265.000.000

Shigefumi Ushitani (Presiden Direktur) 10.000 0,00% 10.000.000

Bukan pengurus

Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang 269.458.300 88,06% 269.458.300.000

Sumitomo Corporation, Jepang 15.300.000 5,00% 15.300.000.000

Masyarakat (masing-masing dengan

pemilikan kurang dari 5%) 20.966.700 6,85% 20.966.700.000

Jumlah 306.000.000 100,00% 306.000.000.000

13. SALDO LABA DAN DIVIDEN

Sesuai dengan risalah rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2008, yang diaktakan oleh akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. No. 13 tanggal 12 Mei 2008, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar Rp. 30.600.000.000 (Rp.100 per saham) atau sama dengan 39,50% dari laba bersih Perusahaan selama tahun buku 2007.

Sesuai dengan risalah rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 12 Mei 2008, pemegam saham menyetujui untuk memindahkan saldo laba ke cadangan umum sebesar Rp. 3.500.000.000.

Sesuai dengan risalah rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2009, yang diaktakan oleh akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H. No. 2 tanggal 1 Juni 2009, para pemegang saham memutuskan pembayaran dividen kas sebesar Rp. 38.250.000.000 (Rp.125 per saham) atau sama dengan 39,16% dari laba bersih Perusahaan selama tahun buku 2008.

Sesuai dengan risalah rapat umum pemegang saham tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2009, pemegam saham menyetujui untuk memindahkan saldo laba ke cadangan umum sebesar Rp 2.000.000.000.

(28)

14. PENJUALAN BERSIH

Rincian penjualan bersih menurut jenis produk adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008 Kabel 435.435.415.408 813.752.872.665 Lain-lain 11.477.164.512 21.483.933.734 Jumlah 446.912.579.920 835.236.806.399

Penjualan lokal dan ekspor Perusahaan masing-masing sebesar Rp 102.410.993.525 dan Rp 344.501.586.395 pada Juni 2009 dan masing-masing sebesar Rp 142.565.889.349 dan Rp 692.670.917.050 pada Juni 2008 (Catatan 20).

Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing sebesar Rp 249.213.359.373 dan Rp 569.760.201.126 atau 55,75% dan 68,20% dari penjualan bersih untuk

Juni 2009 dan 2008 (Catatan 11).

Penjualan di atas 10% dari nilai penjualan bersih Perusahaan berasal dari Sumitomo Electric Industries Ltd., Jepang sebesar Rp 222.270.675.356 dan Rp 525.129.054.465 masing-masing pada Juni 2009 dan 2008 atau 49,73% dan 62,87% dari penjualan bersih pada Juni 2009 dan 2008 (Catatan 11).

15. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Pemakaian bahan baku 309.261.735.480 766.205.539.833

Upah buruh langsung 7.436.506.914 7.113.737.340

Beban pabrikasi 25.188.120.432 25.132.045.713

Jumlah Beban Produksi 341.886.362.826 798.451.322.886

Barang dalam proses

Awal tahun 71.202.770.357 62.002.303.397

Pemakaian sendiri (369.052.691) (434.088.410)

Akhir Juni (45.627.519.994) (86.592.250.598)

Beban Pokok Produksi 367.092.560.498 773.427.287.275

Barang jadi

Awal tahun 25.783.487.813 17.649.861.264

Pemakaian sendiri (148.206.370) (113.571.448)

Akhir Juni (24.769.443.786) (19.138.841.350)

Beban Pokok Penjualan 367.958.398.155 771.824.735.741

(29)

15. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

Pembelian di atas 10% dari nilai penjualan bersih Perusahaan berasal dari PT Karya Sumiden Indonesia sebesar Rp 251.441.338.217 dan Rp 700.593.232.899 masing-masing pada Juni 2009 dan 2008 atau 56,26% dan 83,88% dari nilai penjualan bersih masing-masing pada Juni 2009 dan 2008.

16. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Penjualan

Komisi penjualan 3.979.024.844 2.314.417.668

Transportasi 4.365.785.835 3.824.854.736

Gaji dan kesejahteraan karyawan 1.270.714.632 1.204.587.584

Asuransi 154.097.526 319.072.175

Perbaikan dan pemeliharaan 70.926.372 338.760.879

Sewa 239.904.650 269.789.285

Pos dan Telekomunikasi 133.449.312 117.420.742

Jamuan dan representasi 31.755.998 40.359.714

Sumbangan 2.000.000 8.874.580 Lisensi 8.100.000 24.636.200 Lain-lain 100.993.913 214.638.873 Sub-jumlah 10.356.753.082 8.677.412.436

16. BEBAN USAHA (lanjutan)

30 Juni 2009 30 Juni 2008

Umum dan Administrasi

Gaji dan kesejahteraan karyawan 8.624.503.543 7.641.682.280

Pos dan telekomunikasi 449.778.319 528.396.391

Jasa tenaga ahli 421.255.764 238.481.704

Perbaikan dan pemeliharaan 182.813.421 88.525.864

Sewa 372.102.309 381.846.761

Sumbangan 23.881.000 19.597.846

Jamuan dan representasi 107.680.691 114.117.038

Transportasi 200.942.588 343.526.633

Iklan dan publikasi 124.713.000 169.389.000

Iuran keanggotaan 201.652.222 182.916.667 Lain-lain 593.455.759 507.630.501 Sub-jumlah 11.302.778.616 10.216.110.685 Jumlah 21.659.531.698 18.893.523.121

(30)

17. PENYISIHAN BEBAN JASA KARYAWAN

Perusahaan mencatat beban penyisihan jasa karyawan yang disajikan sebagai bagian dari beban gaji dan kesejahteraan karyawan dalam laporan laba rugi. Penyisihan tersebut ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 9 Januari 2009 dan 22 Januari 2008 dengan menerapkan metode “Projected Unit Credit ” dan menggunakan asumsi sebagai berikut:

2008 2007

Tingkat diskonto per tahun 13,00% 10,00%

Tingkat kenaikan gaji per tahun 10,00% 8,00%

Tingkat kematian CSO 1980 CSO 1980

Usia pensiun (tahun) 55 55

Pada tahun 2008 dan 2007, asumsi utama lain adalah sebagai berikut :

a. Tingkat perputaran karyawan per tahun adalah 10% pada umur 20 tahun dan berkurang secara linear menjadi 2% pada umur 45 dan seterusnya.

b. Tingkat kecacatan adalan 10% dari tingkat kematian.

Beban penyisihan jasa karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

2008 2007

Beban bunga 973.431.000 583.240.000

Beban jasa kini 624.538.000 768.001.000

Amortisasi biaya jasa lalu 95.786.000 49.984.000 Pembayaran beban pemutusan

hubungan kerja 82.658.000 99.499.000

Jumlah 1.776.413.000 1.500.724.000

Posisi dari penyisihan beban jasa karyawan berkaitan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

2008 2007

Nilai kini kewajiban 11.124.684.000 9.780.619.000

Biaya jasa lalu yang belum

diakui dan menjadi hak (246.603.000) (293.221.000) Kerugian aktuarial yang belum diakui (1.588.765.000) (1.566.610.000)

(31)

17. PENYISIHAN BEBAN JASA KARYAWAN (lanjutan)

Mutasi dari penyisihan beban jasa karyawan berkaitan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut :

2008 2007

Saldo awal tahun 7.920.788.000 6.563.296.000

Beban penyisihan jasa karyawan

tahun berjalan 1.776.413.000 1.500.724.000

Pembayaran beban pemutusan

hubungan kerja (407.885.000) (143.232.000)

Saldo akhir tahun 9.289.316.000 7.920.788.000

18. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN

a. Perusahaan membuat ikatan dengan pemasok untuk pembelian bahan baku yang akan dipenuhi pada berbagai tanggal dalam Desember 2009 sebesar AS$ 573.651,36 dan dalam Juli-Desember 2008 sebesar AS$ 1.369.080,54, EUR 81.200, JPY 958.000 dan Rp. 240.000.000. b. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai fasilitas letters of credit dari

bank-bank tertentu yang belum digunakan masing-masing sebesar AS$ 1.000.000.

c. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai fasilitas bank garansi yang belum digunakan dari bank-bank tertentu masing-masing sebesar AS$ 1.245.787 dan AS$ 514.212.

19. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Aktiva dan kewajiban moneter Perusahaan dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut:

Mata Uang Asing Setara Rupiah

Aktiva

Kas dan setara kas AS$ 24.966.780 255.285.330.339

JPY 460.952 49.132.274

Piutang Usaha AS$ 7.252.817 74.160.049.530

Kewajiban Hutang Usaha (AS$ 3.013.667) ( 30.814.740.883) Lain-lain (AS$ 18.684) ( 191.047.377) (JPY 486.460) ( 51.851.139) (GBP 650) ( 11.037.029)

Referensi

Dokumen terkait

Transaksi signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan harga dan syarat transaksi usaha normal maupun tidak, disajikan pada

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan

Ltd., China Pemegang saham Anak Perusahaan Penjualan, pembelian dan uang muka Transaksi pinjaman dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah tanpa jaminan dan

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tanpa harga dan persyaratan yang wajar sesuai yang dilakukan

Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak- pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk transaksi sewa menyewa, pinjaman

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana