• Tidak ada hasil yang ditemukan

اي ِصَب ًاعيِم َس َناك

Dalam dokumen Kumpulan Khutbah Jum'at & Hari Raya (Halaman 126-131)

Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil, sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik baiknya kepadamu, sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha melihat.

Ayat ini menjadi petunjuk bagi kita bahwa jabatan serta wewenang, kebijakan dan kekuasaan merupakan amanat yang

Kumpulan Khutbah Jum'at & Hari Raya | 121 bersumber dari Allah SWT. Amanat tersebut diberikan melalui orang banyak atau mayarakat. Masyarakat sendiri mempunyai hak untuk dipilih dan memilih siapa yang mereka inginkan untuk menjadi pemegang amanat sebagaimana dimaksud oleh ayat di atas.

Jabatan adalah amanat, bukan hak pribadi ataupun turunan, tetapi hak masyarakat. Ketika sahabat Abu Zar minta suatu jabatan, Nabi SAW, bersabda : “ itu adalah amanat, ia adalah nista dan penyesalan di hari kemudian, kecuali yang menerimanya dengan hak (sesuai aturan mainnya) dan menunaikan kewajibannya“ Nabi SAW juga bersabda:

ِةَعا َّسلا ِرِظَتْن اَف ِةَناَمَ ْلا ِتَعِي ُض اَذِا

“Apabila amanat disia-siakan maka nantikanlah kehancurannya.”

Ketika ditanya: bagaimana menyianyiakannya? Beliau menjawab: “apabila wewenang pengelolaan diserahkan kepada yang tidak mampu yakni menyerahkan tanggung jawab kepada seseorang yang tidak wajar memikulnya”.

Ketentraman dan stabilitas merupakan kebutuhan masyarakat dan itu tidak dapat terwujud tanpa undang-undang dan peraturan serta tanpa penguasaan atau wakil masyarakat yang mengelolanya dengan sifat lurus dan penuh rasa tanggung jawab. Sebaliknya konflik, pertikaian, perselisihan dan permusuhan, baik yang terjadi antar individu, antar kelompok, maupun antar mayarakat. Biasanya dipicu oleh penghianatan terhadap amanah dan janji atau kesepakatan, itulah sebabnya Islam menempatkan janji sebagai sesuatu yang mesti dihormati dan ditaati secara sungguh-sungguh dan konsisten.

Hadirin sidang jum’at rahimakumullah

Setiap janji harus kita hormati, sekalipun hanya kepada anak-anak kita sendiri. Orang tua sering menganggap remeh dan mudah melupakan janjinya kepada anak-anaknya. Mereka

122 | Dr. Khairul Hamim, MA.

tidak sadar bahwa anak juga memiliki hak untuk menagih janji. Ketika anak-anak itu tidak mampu menagihnya maka rasa kecewa dan sakit hati menghinggapinya. Tidak sedikit di antara mereka kemudian menganggap orang tuanya sebagai pembohong yang tidak perlu didengar kata katanya. Jika itu masih belum seberapa, ketika orang tua menganggap biasa soal ingkar janji, maka dalam waktu yang bersamaan mereka kemudian menyimpulkan sendiri bahwa mengingkari janji itu merupakan hal yang biasa bukan perbuatan tercela, secara tidak sadar orang tua telah mengajari anaknya untuk ingkar janji.

Secara alamiah anak-anak kita tumbuh dengan kepribadian yang buruk; mudah berjanji tapi mudah mengingkarinya.

Saudara kaum muslimin rahimakumullah

Di antara orang yang seringkali mudah berjanji dan mudah mengingkarinya adalah para pemimpin, terutama mereka yang berorientasi kekuasaan ansich. Untuk berkuasa memerlukan dukungan. Sementara untuk mendapatkan dukungan, mereka tak segan-segan menebar janji, apa lagi jika datang masa kempanye, bahkan janji-janji yang tak mungkin bisa dilaksanakan pun akhirnya terucap. Nauzubillah tsumma na’uzubillah

Dalam posoisi apapun, baik sebagai orang tua, pemimpin, pedagang, guru, dokter, hakim, calon legeslatif (caleg), atau apapun statusnya, bila kita terlanjur berjanji, maka janji tersebut harus ditepati. Jangan sekali-kali mengingkarinya, ingatlah bahwa Allah SWT, senantiasa memperhatikan gerak gerik kita, dan berseru kepada kita dengan firmannya dalam Q.S.Al-Isra’:

34

ًل ُؤ ْسَم َناك َدْهَعْلا َّنِإ ِدْهَعْلاِب اوُفْوَأَو

“Penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.

Pribadi muslim tidak mungkin mengabaikan janji, sebab Islam memasukan persoalan ini dalam persoalan iman. artinya

Kumpulan Khutbah Jum'at & Hari Raya | 123 seseorang yang mudah mengingkari janji sama halnya dengan orang kafir, bahkan mereka disejajarkan dengan binatang ternak yang paling busuk baunya. Allah SWT berfirman Surah al- Anfal: 55-56

َنيِذَّلا * َنوُنِم ْؤُي ل ْمُهَف او ُرَفَك َنيِذَّلا ِ َّللها َدْنِع ِّبا َو َّدلا َّ َش َّنِإ

* َنوُقَّتَي ل ْمُه َو ٍةَّرَم ِّلُك ِف ْمُه َدْهَع َنو ُضُقْنَي َّمُث ْمُهْنِم َت ْدَهاع

“Sesungguhnya binatang (mahluk) yang paling buruk disisi Allah ialah orang orang kafir, karena mereka itu tidak beriman.

(yaitu) orang-orang yang telah kamu ambil perjanjian dari mereka. Sesudah itu mereka menghianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).”

Nah jika pengingkaran terhadap janji-janji antar manusia, menjadikan seseorang menjadi kafir, lalu bagaimana dengan pelanggaran terhadap janji kepada Allah? Ingatlah kisah Ta’labah yang telah berjanji kepada Allah akan memberikan sebagian hartanya kepada yang berhak jika Allah memberikan rizki kepadanya. Atas pelanggarannya Allah mengabadikannya dalam al-Quran Surah al-Taubah: 75-77

َّنَنو ُكَنَل َو َّنَق َّد َّصَنَل ِهِل ْضَف ْنِم اناتآ ْنِئَل َللها َدَهاع ْنَم ْمُهْنِم َو

ْم ُه َو ا ْوَّل َوَت َو ِهِب اوُل ِخَب ِهِل ْضَف ْنِم ْم ُهاتآ َّمَلَف * َيِ ِلا َّصلا َنِم مِب ُهَن ْوَقْلَي ِم ْوَي لِإ ْمِ ِبوُلُق ِف ًاقافِن ْمُهَبَقْعَأَف * َنو ُضِرْعُم

* َنوُبِذ ْكَي اوُناك مِب َو ُهو ُدَع َو ام َللها اوُفَل ْخَأ

“Dan diantara mereka ada yang telah berikrar kepada Allah

; sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karunianya kepada kami, pastilah kami akan bersadakah, dan pastilah kami termasuk orang orang yang sholeh.; maka setelah Allah memberikan sebagian karunianya kepada mereka, mereka kikir dan berpaling. Dan memang mereka adalah orang orang yang selalu berpaling, membelakangi (kebenaran) maka Allah

124 | Dr. Khairul Hamim, MA.

menimbulkan kemunafikan kepada mereka sampai kepada hari mereka bertemu Allah. Karena mereka mengingkari Allah akan apa apa yang mereka janjikan dan karena mereka berdusta.”

Menjalani suatu perbuatan yang telah dikatakan (diucapkan) baik kepada sesama, maupun kepada Allah SWT adalah bagian dari pada iman. Dalam arti bahwa orang yang beriman wajib menepati apa yang telah keluar dari lisannya. Siapapun yang mengingkari apapun yang dikatakannya (yang dijanjikan) maka sedikit demi sedikit harga diri atau kehormatannya pun akan menurun. Sebaliknya orang yang selalu memenuhi janji akan sempurna harga dirinya dan akan tanpak sifat keadilannya, dan juga hidupnya akan menjadi aman, tenang, mendapat ridho dari Allah SWT.

Demikian khutbah singkat yang dapat disampaikan, semoga Allah SWT selalu membimbing kita pada jalan yang lurus dan di ridhoinya. Amin ya rabbal alamin

ِهْيِف َمِب ْمُكاَّيِاَو ْيِنْعَفَنَو .ِمْيِظَع ِنَاْرُقْلا ِف ْمُكَلَو ْ ِل ُللها َكَراَب

ُهَّنِا ُهَت َو َلَت ْم ُكْنَم َو ْيِّنِم َلَّبَقَت َو .ِمْيِكَ ْلا ِرْك ِّذلا َو ِةَي َلْا َنِم

ْ ِل ِمْيِظَعْلا َللهاُرِفْغَت ْساَو ا َذَه ِلْوَق ُلْوُقَا .مْيِلَعْلا ُعْيِم َّسلاَوُه

ُتاَنِم ْؤُلا َو َ ْيِنِم ْؤُلا َو ُت َمِل ْسُلا َو َ ْيِمِل ْسُلا ِرِئا َسِل َو ْم ُكَل َو

. ِمْيِحَّرلا ُروفَغْلا َوُه ُهَّنِا ُه ْوُرِفْغَت ْساَف

Kumpulan Khutbah Jum'at & Hari Raya | 125

20

Dalam dokumen Kumpulan Khutbah Jum'at & Hari Raya (Halaman 126-131)