182
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
183
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015 Penerapan sistem Teknologi Informasi (TI) yang andal
merupakan salah satu kunci keunggulan BCA dalam menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang beragam.
BCA senantiasa memperkuat infrastruktur teknologi informasi untuk memastikan bahwa Bank memiliki kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam memenuhi pertumbuhan permintaan layanan transaksi perbankan, baik melalui jaringan cabang maupun jaringan elektronik. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi terbaru, BCA terus memberikan berbagai solusi terkini bagi nasabah, dengan fokus khusus pada penyempurnaan layanan transaksi online sebagai suatu standar gaya hidup baru masyarakat kelas menengah di perkotaan. Dalam era digital, layanan perbankan yang mudah, cepat, nyaman dan aman telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari industri perbankan.
Untuk tetap menjadi bank transaksi terkemuka di Indonesia, BCA terus mengembangkan dan menerapkan strategi layanan digital yang inovatif. Pada tahun 2015, BCA melakukan investasi pada sejumlah pengembangan teknologi informasi yang dirancang untuk membawa layanan digital ke tingkat selanjutnya, dengan menggunakan teknologi terkini guna menyediakan produk dan layanan terbaik bagi nasabah BCA.
Infrastruktur Teknologi Informasi
Infrastruktur teknologi informasi yang solid merupakan prasyarat utama layanan perbankan berkualitas di era digital. Pada tahun 2015 BCA melakukan sejumlah inisiatif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk peremajaan berbagai sistem teknologi informasi seperti core network system, mainframe, database, dan server. BCA juga melakukan optimasi serta peningkatan kapasitas perangkat keras dan jaringan untuk mengantisipasi peningkatan volume transaksi.
Untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui jaringan multi-channels, BCA mengoperasikan dua data center berstandar internasional yang saling melengkapi satu sama lain, serta dapat dioperasikan secara independen untuk memastikan keberlangsungan usaha apabila terdapat gangguan pada salah satu data center. Kedua server tersebut dirancang untuk memelihara redundansi data, dimana masing-masing data center memiliki kemampuan untuk menangani seluruh proses transaksi nasabah. Selain hal tersebut, data center ini juga dilengkapi dengan kapasitas pendukung (backup capacity).
Sejalan dengan semakin padatnya trafik data, kompleksitas sistem dan infrastruktur teknologi informasi dapat menjadi kendala utama dalam aktivitas operasional yang dapat mengganggu kinerja layanan transaksi serta menyebabkan peningkatan biaya dan risiko operasional. Secara rutin, BCA mengatasi masalah ini melalui pengembangan infrastruktur TI yang berkelanjutan, dengan menggunakan teknologi terkini untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan biaya, dengan tetap menjaga kualitas layanan kepada nasabah.
Solusi Bagi Nasabah
Di era layanan digital, teknologi informasi merupakan bagian penting dalam efektivitas penyediaan solusi yang nyaman dan efisien untuk transaksi perbankan para nasabah.
Untuk menjawab kebutuhan nasabah segmen korporasi dan komersial, BCA telah mengembangkan ‘KlikBCA Bisnis Integrated Solution’, sebuah inovasi layanan perbankan yang mengutamakan layanan penyelesaian pembayaran bagi nasabah bisnis dan komunitas bisnisnya. Nasabah segmen bisnis dapat menikmati proses pembayaran dengan lebih cepat melalui ‘KlikBCA Bisnis Integrated Solution’, yang telah dilengkapi fitur-fitur cash management seperti Account Services, Payment Management, Collection
& Receivable Management dan Supply Chain Management.
Fitur ini akan terus dikembangkan seiring dengan perkembangan bisnis nasabah segmen korporasi dan komersial skala besar.
184
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Bisnis e-commerce di Indonesia tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Nasabah memperoleh manfaat dari e-commerce yaitu kemudahan untuk berbelanja maupun memperoleh informasi mengenai produk dan layanan selama 24 jam dalam satu hari. BCA melihat pesatnya tingkat adopsi bisnis e-commerce sebagai kesempatan untuk memperkuat bisnis perbankan transaksi yang telah menjadi kekuatan utama BCA.
Sehubungan dengan hal tersebut, BCA terus berupaya mengembangkan platform sistem pembayaran guna memberikan layanan yang lebih baik bagi perusahaan- perusahaan maupun pengguna e-commerce. Strategi untuk transaksi pembayaran e-commerce yang diterapkan oleh tim teknologi informasi BCA diwujudkan melalui beberapa inisiatif teknikal, termasuk dalam pengembangan e-Commerce Gateway, Application Programming Interface (API) Gateway dan Server-Based Electronic Money. Pengembangan aplikasi e-Commerce Gateway dan API Gateway didesain untuk memberikan kenyamanan bagi merchant penyedia jasa e-commerce untuk mengakses jaringan BCA.
TI BCA turut berperan dalam mengembangkan produk
‘Sakuku’ yang inovatif, suatu bentuk uang elektronik (server-based electronic money) yang berbasis aplikasi pada smartphone dengan target pengguna adalah generasi muda. ‘Sakuku’ dapat diunduh oleh semua sistem operasi smartphone terbaru dan dapat digunakan untuk pembayaran belanja di toko maupun melalui internet, pengisian pulsa telepon seluler, transfer, tarik tunai maupun transaksi perbankan lainnya.
Dalam mendukung upaya Pemerintah untuk mempromosikan branchless banking, pada tahun 2015 BCA memperkenalkan produk perbankan baru berbasis teknologi telepon genggam, ‘Laku’ dan ‘Duitt’. ‘Duitt’
merupakan produk server-based electronic money yang menggunakan nomor telepon seluler sebagai identitas dan rekening, sedangkan ‘Laku’ merupakan produk berbasis rekening yang dirancang sebagai layanan dasar perbankan untuk menjangkau masyarakat kelas bawah secara luas.
Memperkuat Sistem Keamanan TI
Menjaga kepercayaan nasabah sekaligus memberi keamanan dalam bertransaksi merupakan hal yang penting dalam bisnis perbankan. Untuk itu, sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi, BCA fokus untuk memastikan Bank terlindungi dengan baik terhadap fraud di industri keuangan, dengan menerapkan sistem-sistem keamanan bertaraf internasional untuk mencegah maupun mendeteksi adanya transaksi yang mencurigakan.
Dengan semakin meningkatnya penggunaan transaksi perbankan melalui media internet, bisnis perbankan dihadapkan pada ancaman cyber-crime, termasuk pencurian dan penyalahgunaan informasi rekening nasabah. Titik terlemah dalam transaksi online melalui media internet adalah pada komputer/perangkat yang digunakan oleh nasabah, yang mudah disusupi oleh malware. Untuk itu, BCA telah mengimplementasikan sistem untuk mendeteksi malware pada perangkat milik nasabah sebagai tindakan pencegahan terhadap ancaman transaksi melalui internet banking. Lebih lanjut, BCA secara proaktif terus melakukan sosialisasi, melalui berbagai media, kepada nasabah mengenai pentingnya untuk menjaga keamanan sekaligus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan ancaman cyber-crime. BCA juga terus meningkatkan keamanan sistem internet banking, diantaranya dengan mengirim pemberitahuan melalui SMS untuk transaksi-transaksi di atas jumlah tertentu serta keharusan untuk mendaftarkan penerima pembayaran baru.
Pada tahun 2015, BCA telah melakukan beberapa langkah untuk memperkuat sistem keamanan TI, diantaranya berupa penerapan sistem untuk mendeteksi transaksi yang dianggap sebagai fraud (Transaction Fraud Control System), peningkatan pengamanan jaringan BCA dengan implementasi Smart Firewall/Application-Based Security, serta penggunaan sistem untuk mengelola semua user ID dan otorisasi akses. Selain itu, BCA juga telah melakukan upgrade beberapa sistem dan aplikasi security seperti antivirus dan Intrusion Preventing System (IPS).
Teknologi Informasi
185
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015 IPS merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk
mendeteksi aktivitas yang mencurigakan serta melakukan pencegahan dini terhadap ancaman keamanan suatu jaringan komputer.
Keberlangsungan Usaha
BCA telah membangun business continuity plan secara komprehensif untuk memastikan bahwa Bank tetap dapat beroperasi apabila terjadi suatu kejadian luar biasa (force majeure). Di bawah koordinasi Satuan Kerja Enterprise Security (SKES), secara berkala BCA melakukan review, evaluasi maupun uji coba terhadap sistem, kebijakan maupun prosedur keberlangsungan usaha (business continuity). BCA juga secara berkala menjalankan Business Impact Analysis dengan mengkaji proses transaksi-transaksi penting dan memastikan bahwa Bank memiliki beberapa sistem back up untuk mendukung transaksi-transaksi tersebut. Dari analisis ini, Bank dapat meminimalkan kemungkinan down time operasional bila terjadi bencana dan dapat mengurangi potensi kerugian.
BCA telah menyelesaikan pembangunan Secondary Work Place sebagai alternatif tempat kerja bagi masing- masing kantor wilayah dan memiliki Secondary Operation Center sebagai alternatif tempat kerja bagi unit kerja operasional kantor pusat. Secondary Center tersebut dirancang untuk memastikan operasional tetap berjalan bila terjadi gangguan di lokasi kerja utama. Pada tahun 2015, Bank terus meningkatkan kemampuan Command and Crisis Center di Surabaya sebagai pusat operasional
alternatif bagi para pejabat dan tim krisis apabila terjadi gangguan di Jakarta. Disaster recovery center di Surabaya adalah kunci keberlangsungan operasional BCA bila terjadi gangguan bencana dari dua pusat data mirroring di Jakarta.
Rencana Ke Depan
BCA terus mengembangkan kapabilitas dan kapasitas sistem TI sejalan dengan arah strategi dan perkembangan bisnis. BCA akan terus melakukan investasi secara terukur di bidang teknologi informasi dan digital banking untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional di era digital yang semakin dinamis. Sehubungan dengan hal tersebut, BCA terus melakukan penyempurnaan infrastruktur TI dan akan berupaya mengembangkan kemampuan sistem cloud computing, big data dan kehandalan data center.
Sebagai salah satu faktor utama pendukung bisnis BCA, sistem teknologi informasi akan terus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan produk dan layanan perbankan di tahun-tahun mendatang.
BCA berupaya tetap menjadi yang terdepan dalam menyediakan teknologi terkini di Indonesia guna memberikan layanan yang melebihi harapan nasabah serta membuka lini bisnis baru di era digital banking yang semakin dinamis.
186
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
186
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015