Latar
beiakang masalah merupakan bagianyang paling penting dari
setiap.tsnlutt penelitian. Dalam penilaian suatu usulanuntuk r.,"*p"to1eh
dana, banyak penyandang dana memberikan bobottertinggi untuk latar
belakang masalahini. Ini
dapat dimengerti,karenilatar
belakang masalah merupakaninti
usulan, sedangkan isi usulan selebihnya hanya menguraikan lebih lanjut apa yang telahdikemukakan
dalamlatar
belakang tersebut.Agar mudah
diikuti
dan dipahami pembaca, uraian dalam Latar Belakang Masalah hendaknya mencakup 4 hal yang lebih mudahdiikuti bila
disusun dalamurutan
sebagaiberikut:
1
Pernyataan tentang masalah penelitian serta besaran masalah2
Apa yang sudahdiketahui
(what is known)3 Apa
yangbelum diketahui
(what is not known-
knowledge gap)4
Apayang dapat diharap dari penelitianyang direncanakanuntukmenutup
knowledge gaPtetsebut
36 Usulanpenelitian.
L MesarAH
DAN BEsARAN MASALAHIdentifikasi masalah penelitian merupakan hal pertama yang harus dilakukan oleh tiap peneliti. Masalah kesehatan terjadi bila terdapat kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (ilas Sollen) dengan yang sekarang ada (das Sein), Masalah dalam bidang kedokteran
dan kesehatan amat banyak; namun, apakah semua
masalahtersebut layak untuk diangkat menjadi masalah penelitian?
Jawabnya
adalah 'Tidak'; tidak
setiap masalah kesehatan layak dikembangkan menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian harus dapat dipecahkan sebagian atau seluruhnya dengan penelitian, dan kemungkinan jawabannya harus lebih dari satu. Misalnya, masalah kesehatanyang cukup
besarbahwa
"sebagian besar pasien anak dengan penyakit jantung bawaan di Indonesia tidak ditangani denganmemadai" bukanlah
merupakan masalahpenelitiary oleh
karena jawabannya sudah ada dan hanya ada satu, yakni kekurangan uang dan fasilitas yang diperlukan.Selain jenis masalatu besaran masalah (magnitude of the problem) juga harus
diuraikan.
Pengetahuan tentang epidemiologi penyakit atau masalah kesehatan diperlukan agar pembaca dapatdiyakinkan
bahwa masalah tersebut memang penting untuk dicari pemecahannya melalui penelitian. hrsidens atau prevalens suatu penyakit yang tinggi merupakan masalah kesehatanbila
menyebabkankesakitan
atau kematian yangtinggi.
Namun insidens penyakit yang rendah,bila menyebabkan kematian atau kecacatan yang bermakna juga merupakan
masalahyang perlu diteliti. Dimensi waktu,
apakah masalah tersebut sekarang masih berlangsung, serta area geografikdan demografik perlu dikemukakan untuk
mempertegas betapapentingnya
masalah.Agar suatu
masalah kesehatanlayak untuk diangkat
menjadi masalah penelitian diperlukan beberapa syarat. Di antara syarat yangdiajukan oleh para ahli, rumusan Hulley dan Cummings cukup
komprehensif,informatil
dan mudahuntuk
diingat yakni: mampu laksana, menarik, memberikan sesuatu yang baru, selaras denganetika,
serta relevan.Ini dirumuskan
denganbaik
sebagai FINER(F e a s ib I e,
lnt
er e sting, N o a el, Ethi cal,
Rel ea ant) .Sudi g do S astr o asmor o dkk.
F
-
Feqsibleo
Tersedio subyek Penelitiono
Tersediq donoo
Tersediq woktu, olot, don keqhlion|
-
lnterestingo
Mosolqh hendoknyo menqrik bogi peneliti N-
Novelo
Mengemukokon sesuqtu Yong boruo
Membqntoh olou mengkonfirmosi penemuon terdohuluo
Melengkopi otou mengembongkon hosil penelition terdohuluE
-
Erhicqlo
Tidok bertentongon dengon etikoR
-
Relevqnfo
Untuk pengembongon ilmu pengetohuonr
Untuk peningkotontolo
loksono posien otou kebiiokon kesehotqno
Sebogoi dqsor untuk penelition seloniutnyo37
L
KemampulaksanaanKemampulaksanaan merupakan hal yang tidak dapat ditawar. Banyak kesenjangan dalam bidang kedokteran yang daPat dikembangkan menjadi masalah penelitian yang baik, menjanjikan hal yang baru, dan relevan dengan pelayanan
masyarakat dan
pengembanganilmu,
namuntidak
cukup subyek penelitian, dana, sarana, keahliarL atau waktu. sebagian kendala tersebut mungkin diatasi dengan modifikasi desain, penyesuaianbesar sampef mengurangi jenis pemeriksaan, danpelbagii kiat lainnya.
Namun bila segala manuveryang dilakukan
iersebut sangat mengurangi atau meniadakan nilai penelitian, hendaklah
peneliti mempertimbangkan kembali
aPakahpenelitian
dapatal4,rttun.
Jadi pertimbangan praktislah yang akhimya menentukan, apakah masalah kesehatan dapat dijawab dengan penelitian'38 Usulan penelitian.
2 Menarik
Penelitian yang
baik
sangatmenyita pikiran,
tenaga,waktu,
dan biaya. Pelbagai kendala, baik yang telah diantisipasi maupun yangmuncul kemudian, dapat
mengancamdari waktu ke waktu. Di
lain sisi, peneliti jugadituntut untuk
selalujujur
dan taat asas dalam seluruh tahapan penelitian sampai dengan pelaporanhasilnya. Oleh karenaitulah
peneliti harus tertarik pada substansi yangditelitinya.
Bila tidak, maka terdapat duakemungkinannegatif yang dapat terjadi:
mungkin ia akan cepat menyerah apabila dihadapkan pada pelbagai kendal4 atau ia tidak akan taat asas pada penelitian yang dirancangnya sendiri.
3 Memberikan nilai
baruNilai
baru dalam penelitian sering dihubungkan dengan orisinalitassuatu penelitiary hal yang seringkali membuat
gamang peneliti.Penelitian yang sama sekali baru disebut sebagai penelitian
orisinal,
sedangkan yang mengulang penelitian terdahulu disebutreplikatif.
Di
antara pelbagai kelompok peneliti, para peserta programdoktor
palingkhawatir
kalau-kalau rencanapenelitiannya'tidak
orisinal'.Penelitian yang semata-mata mengulang penelitian terdahulu yang hasilnya telah jelas (established), memang berarti membuang banyak sumber daya secara sia-sia. Namun bukan berarti semua penelitian harus sama sekali baru. Pada
umumnya
penelitian ulangan dapatdibenarkan
apabila:o
Peneliti ingin menguji konsistensi hasil penelitian terdahulu, apakahhal yang
sama terjadibila
diterapkan pada kondisi atau populasi yang berbeda (beda ras, usi4 kondisiklinig
dan sebagainya).
Peneliti melihat kekurangan pada metodologi, pelaksanaary analisis, atau simpulan penelitian sejenis yangdipublikasi
sebelumnya.Ini
jugaberarti
bahwa penelitianulang
yangvaliditasnya lebih rendah daripada penelitian terdahirlu
tidak layak dilakukan. Alasan pengulangan penelitian harus.
dijelaskan secara spesifik dan eksplisit dalam latar belakang usulan penelitian.S u di gdo S as tr o asmor o dkk. 39
Dari literatur
dapatdisimpulkan
bahwabutir-butir berikut ini
merupakan penelitian yang dapat dianggap orisinal:1
Melakukanpenelitianbelum
pernah dilakukan sebelumnya2
Meneruskan hasil penelitian orisinal yang sudah ada3
Mengembangkan ide orisinalmilik
orang lain dan kemudian melaksanakannya4
Menggunakan teknik baruuntuk
memperoleh data empiris5
Merancang penelitian orisinal untuk dilaksanakan oranglain
6 Menguji
ide oranglain
dengan metode yang belum pemahdigunakan
7
Menemukan dataempiris
yangbelum
pernahdilaporkan
B
Melakukan penelitian serupa dengan yang dilakukan diluar
negeri9
Menggunakanteknik
lamauntuk
area baru10 Memberi
eaidencebaru untuk
masalah lama1
1
Melakukan studi lintas disiplin yang baru untuk masalah lamaL2 Menerapkan hasil studi orang lain pada populasi yang
berbedaBiasanya usulan penelitian yang
baik
dapat mengandung lebihdari
satu aspek orisinalitas tersebut.4
EtisPenelitian apa pun, khususnya yang menggunakan manusia sebagai subyek, tidak boleh bertentangan dengan etika. Kesulitan
mungkin timbul
karenaetika bukan hal yang mudah untuk didefinisikan.
Seseorang
mungkin mengatakan
sesuatuhal
secaraetis
masihberterima, namun bagi orang lain mungkin hal tersebut
sudah melanggar etika. Oleh karena itulah tiap penelitian yang menggunakan manusia sebagai subyek harus lebih dahulu memperoleh persetujuandari komisi
etika independen setempat.Uraian lebih lanjut
dapat dibaca dalam Bab L8. Penggunaan plasebo padauji klinis
senantiasa menjadi bahan diskusi dalam sidang komisi etika. Modifikasi usulanpenelitian mungkin perlu dilakukan
atas sarandari komisi
etika tersebut.40 Usulanpenelitian.
5
RelevanRelevansi merupakan hal utama yang harus
dipikirkan
pada awalsetiap penelitian. Tiap peneliti harus dapat memprediksi hasil
penelitian yang akan diperoleh, apakah relevan dengan kemajuanilmu,
tata laksana pasien, kebijakan kesehatary atau sebagai dasaruntuk penelitian
selanjutnya.Dapat ditambahkan bahwa setelah menentukan
topik
penelitian,peneliti harus
membatasidiri pada pertanyaan penelitian
yang paling penting. Menjawab satu atau dua pertanyaan penelitian yangpenting
secaraadekuat lebih baik daripada menjawab banyak
pertanyaanyang
remeh-temeh.Hal ini perlu
ditekankaru karenaterlalu
banyak pertanyaan dalam satupenelitian
akan menambahkesulitan dalam pemilihan
desain,penghitungan
besar sampel, interpretasi uji statistik4 serta masalah metodologis lainnya, di samping memerlukan tambahan logistik berupa biaya, waktu, tenaga, fasilitaslain.
Parapeneliti muda
cenderunguntuk
memasukkan sebanyakmungkin pertanyaan dalam satu penelitian; hal ini
seyogianya dihindarkan. Praktik untuk menambahkan satu atau lebih pertanyaan penelitian setelah dataterkumpul
(misalnya karena ada data yang menarik yang sebelumnya tidak terpikirkan), jugatidak
selayaknyadilakukan.
Sumber masalah
penelitian
Masalah
penelitian dapat dikembangkan dari pelbagai
sumber, termasuk:1 Kepustakaan (buku
ajar,karangan asli dalam jurnal,
telaah sistematik/
meta-analisis, abstrak). Pertanyaandalam artikel
ilmiah bahwa terdapat suatu hal belum disepakati oleh para ahli merupakan petunjuk bahwa hal tersebutperlu diteliti.
Tinjauan pustaka yang baik seringdiakhiri
dengan saran tentang hal atau aspek yang perluditeliti
lebih lanjut. Reaiew sistematik atau meta- analisis merupakan sumber informasi yang amat berhargauntuk
memperoleh sumber masalah penelitian. Setiap calon peneliti harus berupayauntuk
mencaripublikasi ilmiah
terbaru, teristimewa dengan menggunakan internet.Su digdo S astr o asmor o dkk.
Bahan diskusi dan materi konferensi, seminar, simposium, lokakarya, dan
sebagainya. Banyakhal yang muncul
dalamdiskusi resmi, ataupun dalam
pembicaraaninformal
dengan pakar saat rehat kopr" dapat memunculkan masalah yangmungkin
bagusuntuk
dikembangkan menjadi masalah penelitian.Masalah dalam pengalaman sehari-hari seringkali dapat
dikembangkan menjadi masalah penelitian. Kontroversi antara yang tertulis dalam buku dengan fakta dalam praktik merupakan sumber masalah yang tidak akan pernah habis. Dikatakanbahwa cara terbaikuntuk
menjadi peneliti yangmandiri
ialah mencari masalah penelitian yang bersumberdari praktik
sehari-hari.Pendapat pakar yang masih bersifat spekulatif seringkali dapat dicari landasan teorinya
untuk
dikembangkan menjadi masalah penelitian.Sumber non-ilmiah dapat pula merupakan
sumber masalah penelitian. Berita surat kabar,misalnya'penyakit aneh'di
suafu daerah yang merenggut banyak korban dapatdijadikan
dasardan
dikembangkan menjadi masalah penelitian'2
APE YANG SUDAH DIKETAHUISetiap masalah kedokteran atau kesehatan
hampir
pasti sudah ada upaya pemecahan,baik
dengan dasarbukti yang
sahihmelalui
penelitian (eaidence-bssed) maupun langsung dilaksanakan oleh para praktisi. Dengan studi literatur yang komprehensif dapat dijelaskan hal-hal apa saja yang telahdilakukan
orang, khususnya penelitian yang bermaksud mengatasi masalah tersebut. Pemilihanliteratur
yang relevan dan cukupmutakhir
diperlukan agar batas-batas yang sudah diketahui menjadi jelas.Uraian tentang
apayang sudah diketahui ini harus
ringkas,namun lengkap
dankritis.
Semua sumber pustakayang dirujuk
harus telah ditelaah
dengankritis,
sehinggadapat diidentifikasi
sumber mana yang sahih, mana yang kurang sahih, dan mana yangtidak
sahih.Hal-hal yang memerlukan uraian lebih lanjut
dapatdikemukakan dalam
Bab 2usulan penelitian yakni
Bab Tinjauan 4142 Usulanpenelitian.
Pustaka. Kebiasaan lama
untuk
membuattinjauan
dengan hanya membaca sumber sekunder tanpamelakukan
telaahkritis
harus ditinggalkan. Dengan demikian maka dapat diambil simpulan yang mantap yang menggarisbawahi pentingnyapenelitian
dilakukan.3 ApI.
YANG BELUM DIKETAHUIHal
yangbelum diketahui
dalam pemecahan masalah merupakan kesenjangan pengetahuan (knornledge gap) yang seyogianyaditutup
dengan penelitian. Kita tahu bahwa hasil penelitian yang berupaya menjawab masalah dapat menimbulkan masalah baru yang harus pula dijawab dengan penelitian. Identifikasi apa yang sudah diketahui dalam juga sekaligus dapat mengidentifikasi yang belum diketahui.Mungkin terdapat laporan penelitian yang sudah dipublikasi, namun hasilnya kontroversial atau tidak konsisten;
ini
menandakan bahwa penelitian sejenis layak dan harus dilakukan kembali, dengan catatan kualitasnya harus lebih baik daripada yang sudah dipublikasi.Di lain
sisimungkin
sudah cukup banyakpenelitian
dianggap dapat menjawab pertanyaan sejenisdi
negara maju,namun
data di negara berkembang atau di Indonesia belum ada, padahal cukup alasanuntuk menduga bahwa situasinya besar kemungkinan
berbeda. Keadaan yang sering ditemukan adalah kebiasaan
untuk
mengekstrapolasi hasil penelitian ke dalam populasi yang berbeda.
Misalnya eaidenceuntuk pasien dewasa tersedia, namun
untuk
anaktidak
tersedia sehinggapata dokter
anak menggunakan eaidence pada orang dewasa tersebut untuk populasi anak. Banyak hal dalampraktik
(di semuadisiplin
dalam kedokteranklinik)
Iazim dilakukan padahalbelum
ada eaidence yangkuat. Hal ini juga
menjadi area yang perluuntuk diverifikasi
dengan penelitian.4 API,
YANG DIHARAP DARI PENELITIANKetiga
uraian di
atas (masalah dan besarnya masalah, aPayang
sudah diketahui, dan apa yang belum diketahui) kemudiandiakhiri
dengan pernyataanpentingnya penelitian dilakukan,
bagaimana penelitian akandilakukan,
sertahasil
apa yang dapat diharapkanSudigdo S astr o qsmor o dkk. 43
dari
penelitian yang direncanakan.Apabila
disusun dengan baik,maka latar
belakang masalah akanmengawali "benang
merah"yang kemudian
dilanjutkan
dengan rumusan masalatt pertanyaan penelitiary hipotesis, tujuary serta manfaat penelitian (lihat bawah).Jadi untuk mengidentifikasi
masalahpenelitian yang laik teliti diperlukan
penguasaan substansi. Karenanya, sebelum menulis masalah penelitian, peneliti harus melakukan penelusuran pustaka, diskusi mendalam dengan senior atau sejawat lain, apabila diperlukan korespondensi dengan pakar dalam dan luar negeri. Karena itu sering dikatakan bahwapenelitian
adalahpekerjaan otak
dan sebagianbesar dilakukan di perpustakaan, bukan sekedar pekerjaan teknis di lapangan atau laboratorium.
B lpEwnrxasr DAN RuuusnN Mnsnreu
Identifikasi
masalah padaumumnya
merupakan ringkasan uraiandalam Latar
Belakangyang dibuat
secara padat, tajam, spesifik.Dengan ringkasan
ini
maka masalahpenelitian
menjadi jelas dan terlokalisasi, yangsekaligus menjadi dasar bagi Rumusan Masalahatau Pertanyaan Penelitian. Rumusan masalah penelitian ini mempunyai
syarat sebagai beikut:1
Rumusan masalahhendaknya disusun dalam kalimat
tanya (interogatif). Rumusan masalah dalamkalimat
tanyaini
sangat dianjurkary karena dapat lebih bersifat khas dan tajam; karenaitu
rumusan masalah disebut pula sebagai pertanyaan penelitian (research question)."Dengan rumusan dalam bentuk kalimat
tanya, masalah penelitian lebih terfokus, spesifik, dan tajam.2 Substansi yang dimaksud hendaknya bersifat khas, tidak
bermakna ganda. Pertanyaan penelitian "Bagaimana pengaruh pemberian obat A pada fungsi ventrikel kirT?" tidak bersifat khas,r
Catatan: Seperti banyak hal dalam metodologi, ada kontroversi di sini. Suatuinstitusi penyandang -dana .resmi melarang peggunaan. kalimat tanya untuk rumusan pertanyaan penelitian, sedangkan instutisi resmi lainnya menganggaP bahwa peneliti vang-tidak dapat merumuskan masalah penelitiannya dalam kalimat'tanya y'ang"khas
berirti
tidak menguasai masa'lah penelitian yang direncanakair. Kami setuju dengan pendapat kedua ini.44 Usulan penelitian.
karena fungsi ventrikel kiri terdiri atas banyak parameter. Pertanyaan:
'Apakah penambahan obat A berhubungan dengan peningkatan curah jantung?" Lebih khas,
tidak
dapatditafsirkan
lain.3
Bila terdapatbanyak pertanyaan penelitiary maka masing-masing pertanyaan harus diformulasikan terpisah, agar tiap pertanyaandapat dijawab
secaraterpisah pula. Contoh
penggabungan pertanyaan berikut tidak dapat dijawab dengan satu uji hipotesis:'Apakah pemberian kalium intravena akan menurunkan tekanan darah, mempercepat laju nadi, serta tidak berpengaruh terhadap
kinerja global miokardium?"
Pertanyaankompleks
tersebutharus diuraikan menjadi
3, sehinggatiap pertanyaan
dapat dijawab denganuji
hipotesis yang sesuai secara terpisah.Masalah yang seringkali timbul adalah apabila pertanyaan
penelitian sangat banyak, sehingga bila dipertanyakan satu per satumenjadi amat berlebihan. Misalnya ingin diketahui hubungan
antara penerimaanKB
dengan beberapakarakteristik
demografi dan sosial-ekonomi suami-isteri. Tentu akan berlebihanbila dibuat pertanyaan terpisah tentang hubungan antara penerimaan
KB dengan usia isteri, usia suami, suku, agarr.a, tingkat pendidikan, jenis pekerjaary usia saat menikatr, dan sebagainya. Dalam halini
maka penggabungan menjadi karakteristik demografi dan sosial-ekonomi keluargayang
dapat dibenarkary asaldalam definisi
operasional dijelaskan semua yang dimaksud.Biasanya rumusan masalah
diawali
dengan pengantar seperti:Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah
di
atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:atau
Uraian dalam latar belakang masalah di atas memberi dasar bagi
peneliti untuk
merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:atau
Dengan mdmperhatikan latar belakang masalah
di
atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:Sudi gdo S astr o asmor o dkk. 45
Contoh
Apakah bayi yang
lahir
dariibu
yang suaminya perokok mempunyai berat lahir lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir dari ibu yang suaminya bukan perokok?Apakah terdapat hubungan antara tingkat pendidikan
ibu
dengan keberhasilan program KB di suatu daerah urban?
C HIpornsIs
Setelah masalah
penelitian dirumuskan, langkah berikut
adalahmerumuskan hipotesis penelitian. Hipotesis adalah
pernyataan sebagaijawaban sementara
ataspertanyaan penelitianr lang
harus diuji validitasnya
secaraempiris. Jadi hipotesis tidak
dinilai benar atau salatu melainkandiuji
dengan data empiris apakah sahih (aalid) atau tidak.Tidak
semuajenis penelitian memerlukan hipotesis.
Surveiataupun studi eksploratif yang tidak mencari hubungan
antar- variabel, jadi hanya bersifat deskriptif, tidak memerlukan hipotesis,misalnya penelitian tentang prevalens hipertensi pada
pasien obesitas,atau rerata kadar natrium murid
sekolah.Perlu
atau tidaknya hipotesis dapatdilihat
dari pertanyaan penelitian; apabila dalam pertanyaan penelitian terdapat kata-kata:lebih
besaq,lebihkecil, berhubungan dengan, dibandingkan, menyebabkan, terdapat korelasi, dan
sejenisnya, makaberarti diperlukan
(satu atau lebih) hipotesis. Dalam konteksini
yang dimaksudkan dengan hipotesis adalah hipotesis peneli tian (resear ch hypothesis), y angharus dibedakan dengan hipotesis dalamuji
kemaknaanyaitu
hipotesisnol
dan hipotesis alternatif.Lihat
Bab 15.Syarat
hipotesis yang baik
Formulasi hipotesis yang baik harus memenuhi persyaratan berikut:
1
Dinyatakan dalamkalimat
dekralatif yang jelas dan sederhana,tidak
bermakna ganda.46 Usulanpenelitian.
Mempunyai
landasanteori yang kuat. Hipotesis tidak
serta- merta datang dengansendirinya namun
harusdibangun
atas dasar teori, pengalamary serta sumberilmiah lain
yang sahih.Menyatakan hubungan antara safu variabel tergantung dengan satu atau
lebih
variabel bebas. Kadang hipotesis menyatakan hubungan antara beberapa variabel bebas dengan satu variabeltergantung, misalnya pada studi faktor-faktor risiko
dengananalisis
multivariat. Namun
dalam satu hipotesis hanya boleh terdapat satu variabel tergantung. Hipotesis yang menyebutkanlebih dari
satuvariabel tergantung
(disebut sebagai hipotesis yang kompleks) harus dipecah menjadi dua atau lebih hipotesis sederhana.Contoh hipotesis yang kompleks:
Tingkat pendidikan ibu berperan dalam tumbuh-kembang anak
Meski kalimatnya pendek dan mudah dimengerti, namun hipotesis tersebut tidak dapat diuji dengan satu uji hipotesis, dan harus dipecah menjadi:
Tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan pertumbuhan anak
dan
Tingkat pendidikan ibu berhubungan dengan perkembang- an anak
Sebaliknya hipotesis
yang dinyatakan dalam kalimat
paniang dapat disebut sebagai sederhana apabila memenuhi ketiga syaratdi
atas.Contoh:
Bayi dengan masa kehamilan kurang dari 32 minggu yang mendapat oftsigen lebih dari 60% dalam minggu pertama hidupnya mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menderita displasia bronkopulmoner dibandingkan dengan bayi yang tidak memperoleh oksigen 60%.
Sudigdo S astro asmoro dldc.
Hipotesis
memungkinkan diuji
secara empiris.Hal ini mutlak
dalam semua studi empiris; suatu hipotesis, meski mempunyai dasar yangkuaf
tidak dapat disebut memenuhi syarat bilatidak
dapatdiuji
secara empiris.Contoh
Anak yang sama sekali tidak pernah berkomunikasi dengan orang dewasa akan mengalami hambatan mental yang berat.
(Pengujian empiris mustahil dilakukan, karena praktis tidak akan ada anak yang
tidak
pernah berkomunikasi dengan orang dewasa).Rumusan hipotesis harus
bersifat
khasdan
menggambarkan variabel-variabel yang diukur. Di sisi lainrumusannya jugaharuscukup longgar
sehingga membukapeluang untuk dilakukan
generalisasi. Rumusan yangbersifat terlalu umum
atau yangbermakna
ganda, harus dihindarkan.Contoh
Pemberian obat X dapat memperbaiki gangguan fungsi pencernaan. (Fungsi apa? Apakah fungsi digesti, absorbsi, atau fungsi ekskresi?)
Kesulitan mungkin
timbul
karena dalam latar belakang masalah belumdiuraikan
secararinci
hal-hal yang dikemukakan dalam hipotesis. (Oleh karenanya sebagianahli
berpendapat bahwa rumusan hipotesis sebaiknyatidak ditulis
dalam Pendahuluan, melainkan dituliskan setelah Tiniauan Pustaka). Untuk mengatasi hal ini, maka variabel-variabel yang diperlukan untuk penrnusan hipotesis harus dijelaskan denganrinci di
dalam latar belakang masalah, seperti pada usulan penelitianuntuk
penyandang dana yangtidak
memerlukan tinjauan pustaka secara terpisah.Untuk
keperluan skripsi, tesis, atau disertasi, hal-hal tersebut kemudiandiuraikan lebih rinci
dalam tinjauan pustaka.Hal yang sebaliknya terjadi, hipotesis penelitian yang terlalu
rinci
akanmenjadi sirlit untuk
digeneralisasikanke populasi
oleh karenatidak
sesuai dengan keadaanyang
sebenarnya dalampraktik
sehari-hari.47
48 Usulan penelitian.
Contoh
Pada pasien gagal iantung, pemberian
infus inotropik
Zdimulai
dari 2,5 mikrogram/kg/menit akan meningkatkan maximal peak ftow ztelocity pada jalan keluar ventrikelkiri
dari 1,5 m/detik menjadi 2,0 m/detik.
(karena maximal
peakfloul aelocity merupakan salah
satuparameter
curahjantung,
makacukup
disebut meningkatkan curahjantung
saja.Dalam definisi
operasionalbaru
dijelaskan parameter apayarrg digunakan untuk menyatakan curah jantung.Demikian pula dosis serta teknik pemberian obat dapat diuraikan
pada
cara penelitian,tidak
pada hipotesis)' Dengandemikian
hipotesis tersebut dapat'dilonggarkan' menjadi:Pada pasien dengan gagal jantung, pemberian obat infus
inotropik Z berhubungan
denganpeningkatan
curah jantung.Dikemukakan n
priori.
Hipotesis harus dikemukakan sebelumpenelitian dimulai,
sebelumdata terkumpul. Hipotesis
yang dirumuskan setelah penelitimelihat
data, yang disebut sebagai hipotesis aposteriori
atau posthoc hypothesis, pada dasarnya merupakan hipotesismultipel yang mempunyai
konsekuensidalam uji hipotesis (Kemungkinan bahwa
kemaknaanyang
diperoleh disebabkan semata-mata karena faktor peluang, atau kesalahantipe I
akan menjadi makin besar dengan bertambahbanyaknya hipotesis).
Sebagianahli menyebut prosedur ini
sebagaifishing expedition, atat data dredging, danbahkan dapat