• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA KAJIAN PUSTAKA

B. Lima Kode Pembacaan

5. Kode Semik

4.1.5 Analisis Scene 8

objek utama, yaitu pamflet yang memuat foto Reza dan kawan-kawan dengan tulisan Wrong Direction di atasnya. Segi pencahayaan tergolong dalam kategori high key yang bernuansa riang dan cerah. Warna yang digunakan adalah kategori warm yang berkesan riang.

B. Lima Kode Pembacaan

1. Kode Hermeneutika

Mengapa pamflet bergambar Reza dan kawan-kawan ditempel pada sebatang pohon? Mengapa di bagian atas pamflet tertulis “Wrong Direction”? Mengapa pamflet tersebut memuat gambar Yosi, Martin, Reza, Moreno, dan Jhony?

Mengapa Yosi mengenakan T-shirt hitam, jaket abu-abu bertudung, celana jeans hitam, dan sepatu kets? Mengapa Martin mengenakan kacamata, T-shirt putih bergambar, celana jeans, dan sepatu kets? Mengapa Moreno memakai topi hitam dengan cara dimiringkan? Mengapa dia memakai T-shirt yang dilapisi kemeja yang digulung sampai ke siku? Mengapa beberapa kancing kemejanya dibiarkan terbuka? Mengapa dia memakai jeans dan sepatu kets? Mengapa Jhony mengenakan T-shirt abu-abu, jaket jeans biru, celana jeans, dan sepatu kets?

2. Kode Proaretik

Scene ini mengenalkan lima pemeran utama di video Takotak Miskumis.

Itulah mengapa shot di scene kali adalah sebuah pamflet yang ditempel di sebatang pohon. Pamflet itu memuat gambar Yosi, Martin, Reza, Moreno, dan Jhony. Mereka berlima adalah lima pemeran utama di video ini.

T-shirt hitam, jaket abu-abu bertudung, celana jeans hitam, dan sepatu kets membuat Yosi terlihat trendi dan kasual. Penampilan Martin dengan kacamata, T- shirt putih bergambar, celana jeans dan sepatu kets memberikan kesan sederhana, rapi, namun tidak kaku. Topi Moreno yang dipakai miring menampilkan kesan pribadi yang suka memberontak. Kemeja yang digulung sampai ke siku mengesankan dirinya sebagai pribadi yang aktif dan berorientasi pada aksi.

Kancing kemeja yang dibiarkan terbuka memberikan kesan santai. Penggunaan

jeans dan sepatu kets memberi kesan kasual. Sama halnya dengan Jhony yang mengenakan T-shirt abu-abu, jaket jeans biru, celana jeans, dan sepatu kets.

3. Kode Simbolik

“Wrong Direction” berarti “salah arah”. Tulisan dan visualisasi yang menyertai shot ini merujuk pada video Cameo Project terdahulu, yang berjudul

“What Makes You Beautiful [Parody]”. Foto Yosi serta rekan-rekannya pun bermaksud memparodikan band One Direction, pemilik lagu berjudul sama yang karyanya dipakai sebagai musik latar video Cameo Project tersebut.

Teknik pengambilan gambar medium shot menciptakan kesan hubungan personal dengan penonton. Eye level angle menciptakan kesan kesetaraan antara pemain dan penonton. Selective focus meminta perhatian penonton tertuju pada satu objek tertentu, yaitu pamflet bergambarkan Reza dan kawan-kawan.

Pencahayaan high key menciptakan nuansa yang riang dan cerah. Pewarnaan yang hangat memberi kesan optimis serta penuh semangat.

4. Kode Kultural

Nama Cameo Project mulai menuai perhatian publik sejak diunggahnya video

“Jokowi Basuki – What Makes You Beautiful (parody)”. Video parodi ini mengangkat isu tentang Pilkada Jakarta. Liriknya menyampaikan bahwa masyarakat Jakarta sudah muak menghadapi kekacauan Jakarta yang tak ada habisnya, seperti kemacetan, birokrasi yang buruk, suap, dan korupsi anggaran pembangunan. Video ini menggunakan lirik yang ‘menyentil’ jajaran pemerintah DKI Jakarta, seperti ‘Kok s’lalu macet kayak gini? Udah lama kok gak bisa diatasi? Katanya pada mau buat MRT? Tau gini, gue pindah ke Bali. Malah macet di Semanggi’. Melodi dari lagu “What Makes You Beautiful” dipakai sebagai musik yang mengiringi lirik di video itu.

Di awal video, penonton disuguhi pemandangan seorang pemuda yang terbangun karena jam wekernya berbunyi. Pemuda itu lalu teringat dia harus membuat KTP di kelurahan terdekat. Panik karena waktunya sempit, pemuda itu buru-buru berganti pakaian kemudian keluar kamar. Alangkah kagetnya dia melihat kemacetan yang parah terjadi di depan matanya. Tidak hanya itu, di tepi

jalan sarat kemacetan itu seorang pengendara motor bertengkar dengan seorang lelaki pekerja kantoran yang bermobil sedan. Mereka hendak memukul satu sama lain, namun seorang pengangkut sampah mencoba melerai keduanya. Reza berperan sebagai si pemuda, Moreno berperan sebagai si pengendara motor, Jhony berperan sebagai pengangkut sampah.

Rupanya, ketiga orang itu bertujuan sama dengan karakter yang diperankan Reza, yaitu pergi ke kantor lurah untuk mengurus KTP. Namun, sesampainya di sana, mereka kaget mendapati antrian yang amat panjang. Rupanya petugas yang bertanggung jawab di sana tidak ada. Saat protes warga mulai memanas, seseorang yang ‘garang, dengan kumis yang panjang’, muncul. Orang itu berkata bahwa urusan KTP ini bisa dikerjakan dengan cepat, dengan syarat mereka memberi setoran.

Kontan saja si pemuda, si pengendara motor, si pekerja kantoran, dan si pengangkut sampah ternganga. Seolah berkata bahwa parodi mereka ini serius, Cameo Project sengaja menampilkan sosok penerima suap tersebut dengan kopiah hitam, baju batik, kumis hitam tebal, dan wajah garang. Penonton tak perlu ragu lagi bahwa sosok ini adalah personifikasi Fauzi Bowo, gubernur DKI Jakarta saat itu.

Mengingat fakta bahwa video “Jokowi Basuki – What Makes You Beautiful (parody)”adalah pendahulu video Takotak Miskumis, wajar bila wajah keempat orang itu sudah dikenal oleh penonton setia Cameo Project. Video “Jokowi Basuki – What Makes You Beautiful (parody)” tidak hanya menuai sukses secara viewcount, tetapi juga menandai kiprah Cameo Project sebagai pembuat video yang atraktif, peka secara sosial, dan mampu membetot perhatian masyarakat siber (cyber society) Indonesia.

Berkat kesuksesan itulah, banyak penonton yang familiar dengan Reza, Martin, Jhony, dan Moreno saat mereka muncul kembali di video Takotak Miskumis. Pamflet yang bermuatkan foto mereka berempat dan Yosi berfungsi sebagai pengingat bagi penonton yang sudah tahu, sekaligus berfungsi sebagai pengenal bagi penonton yang pertama kali menyaksikan karya Cameo Project lewat video ini.

Yosi Mokalu sendiri adalah salah seorang dari personel grup musik parodi Project Pop. Lelaki yang berprofesi sebagai penyanyi dan aktor ini lahir pada 27 November 1970. Yosi mengawali karir bermusiknya di grup P-Project pada tahun 1995. Pada tahun 1996, P-Project kemudian membentuk grup parodi yang diberi nama Project Pop. Personel lengkap Project Pop pada saat itu adalah Gumilar Nurochman (Gugum), Wahyu Rudi Astadi (Odie), Mochammad Fachroni (Oon), Kartika Rachel Panggabean (Tika), Doni Permato (Udjo), Hilman Mutasi (Hilman), dan Herman Josis Mokalu (Yosi). Hilman kemudian meninggalkan Project Pop pada tahun 2000.

Konsep musik Project Pop adalah membuat lagu-lagu yang sarat unsur komedi kreatif. Nuansa musik mereka terkenal riang dengan lirik yang jenaka.

Grup yang bernaung di bawah bendera Musica Studio ini hingga tahun 2009 sudah mengeluarkan delapan album, yaitu “Lumpia vs Bakpia”, “Tu Wa Ga Pat”,

“Bli Dong Plis”, “PopOK”. “POP Circus”, “Six-A-Six”, “Top of the Pop”, dan

“YOU GOT Project POP”. Project Pop menciptakan lagu-lagu bernuansa pop, dangdut, soul, rock, house, dan rap sepanjang karir mereka.

Pamor Yosi, baik sebagai anggota Project Pop maupun sebagai sosok individual cukup dikenal. Pada Pilkada Jakarta tahun lalu, Yosi mendapat Martin, salah satu talent utama Cameo Project dalam video ini. Martin memintanya untuk terlibat dalam proses kreatif pembuatan video Takotak Miskumis. Yosi mengiyakan. Video ini pun langsung diproduksi dalam waktu singkat. Kali ini, tidak hanya Reza, Martin, Moreno, dan Jhony yang tampil, Yosi pun akhirnya diikutsertakan.

Sementara itu, One Direction sendiri adalah band pop yang berbasis di London, beranggotakan lima pemuda berbakat yang dipilih langsung oleh Simon Cowell, produser American Idol. Mereka menggebrak kancah musik internasional lewat single What Makes You Beautiful yang segera merajai tangga lagu dunia sejak pertama dirilis.

5. Kode Semik

Cameo Project pastilah menyadari bahwa video What Makes You Beautiful milik mereka sangat populer. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa video terdahulu itu sangat tendensius terhadap Jokowi dan Ahok. Mengingat bahwa Takotak Miskumis dibuat demi meningkatkan partisipasi rakyat Jakarta, Cameo Project secara halus melenyapkan kesan bias itu dengan meletakkan tulisan “Wrong Direction” pada shot ini. Itu berarti, mereka berusaha netral terhadap kedua calon gubernur yang tersisa. Selain itu, parodi sosok personel band One Direction menegaskan bahwa video ini dibuat dan ditujukan untuk masyarakat Jakarta yang modern.