• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Instrumen Penelitian

3. Angket

Angket digunakan sebagai pelengkap penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kondisi ranah afektif para siswa. Ranah afektif itu meliputi penerimaan, sikap atau tanggapan, keyakinan, dan pandangan siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Angket diberikan pada siswa saat pasca penelitian. Angket disajikan dalam bentuk pertanyaan tertutup, yang sudah disediakan jawabannya dan responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan memberi tanda cek ( ). Format instrument yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pada skala liker, yaitu dengan pendapat sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju (ts), dan sangat tidak setuju (sts).

4. Tes

Menurut Akhadiah (1988:5) tes merupakan sejenis alat ukur untuk memperoleh gambaran kuantatif tentang perilaku seseorang. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif tentang membaca pemahaman teks bacaan yang dilakukan sebelum dan setelah siklus untuk melihat peningkatan hasil pembelajaran membaca pemahaman.

54

Tes keterampilan membaca pemahaman terdiri dari 20 pertanyaan dan diukur dengan menggunakan tes objektif. Penyusunan lembar tes dilakukan dengan langkah-langkah berikut. Pertama, mengkaji teori- teori yang berkaitan dengan membaca pemahaman. Kedua, menentukan indikator untuk mengukur keterampilan membaca pemahaman berdasarkan teori yang digunakan. Ketiga, membuat kisi-kisi tes berdasarkan indikator dari teori yang digunakan. Keempat, menyusun butir-butir pertanyaan yang sesuai dengan indikator tes. Kelima, mengkonsultasikan dengan pembimbing untuk memperoleh kesahihan butir tes sesuai dengan konstruksi. Penyusunan lembar tes membaca pemahaman dalam penelitian ini berdasarkan pendapat Razak (2005:11) dan Standar Nasional Pendidikan Bab V Standar Kompetensi Lulusan (dalam Depdiknas, 2006) tentang aspek isi membaca pemahaman, yaitu: (1) menentukan gagasan utama, (2) menemukan informasi bacaan, (3) menentukan fakta, (4) menentukan opini, (5) menentukan simpulan bacaan.

Tabel 5. Kisi-Kisi Tes Membaca Pemahaman

No Indikator Nomor Soal Jumlah Soal

1. Menentukan gagasan utama 1, 2, 3, 4 4 2. Menentukan informasi bacaan 5, 6, 7, 8 4

3. Menentukan fakta 9, 10, 11, 12 4

4. Menentukan opini 13, 14, 15, 16 4

5. Menentukan simpulan bacaan 17, 18, 19, 20 4

Jumlah 20

55 F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data harus disesuaikan dengan instrumen yang digunakan. Data terkumpul kemudian diukur sesuai dengan kriteria penskorannya, kemudian disusun ke dalam tabel sehingga mudah diverifikasi untuk masing- masing variabel, seperti diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 6. Instrumen Pengumpulan Data Data Teknik Pengumpulan

Data Instrumen

Tingkat keterampilan membaca pemahaman

teks melalui

pembelajaran kooperatif tipe CIRC

Tes Lembar Tes

Tindakan guru dan siswa dalam diskusi pembelajaran membaca p e m a h a m a n d e n g a n m e n e r a p k a n model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

Pengamatan Lembar pengamatan dan catatan lapangan

Respon / tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran membaca p e m a h a m a n s e t e l ah m e n e r a p k a n m o d e l pembelajaran kooperatif tipe CIRC

Angket L e m b a r d a f t a r pertanyaan

Agar pengumpulan data berlangsung secara teratur, sistematis dan sukses, yang dilakukan adalah sebagai berikut : (1) menyiapkan instrumen secara lengkap dalam bentuk lembaran tes objektif, catatan lapangan, (2) menetapkan sumber data, seperti responden, dokumen-dokumen yang diperlukan, dan sebagainya, (3) menyiapkan operator atau pelaksana pengumpul data, (4) melakukan

56

pengumpulan data secara sistematis sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini disesuaikan dengan teknik analisis data dalam penelitian tindakan kelas. Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu data kualitatif dan kuantatif (Arikunto, 2006:131). Data kualitatif berupa tindakan guru serta perilaku siswa dalam proses belajar mengajar ( PBM) yang diteliti dengan menggunakan lembaran observasi (pengamatan). Data kuantatif berupa hasil tes siswa tentang kemampuan membaca pemahaman.

Analisis data kualitatif menggunakan model analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman (1992:18 ), yakni analisis data secara kualitatif-argumentatif yang dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. Tahap-tahap yang dilakukan sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Reduksi data dilakukan dengan cara mengklasifikasikan data dan memilih data, sesuai dengan jenis tindakan yang diinterfensikan berdasarkan komponen pembelajaran kooperatif dalam setiap siklus pembelajaran membaca. Tujuannya untuk memudahkan dalam penyajian dan penyimpulan.

b. Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dengan menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil klasifikasi dan pemilihan. Data kualitatif akan disajikan

57

secara naratif dari hasil pemgamatan dan catatan lapangan. Data pengamatan dari aktivitas siswa dan hasil penyebaran angket disajikan secara naratif dalam penelitian dan data dari hasil pengamatan tindakan guru akan dijadikan sebagai catatan untuk pedoman dalam pengambilan tindakan pada siklus berikutnya. Data kuantitatif disajikan secara statistik deskriptif berupa angka-angka hasil tes kemampuan membaca pemahaman.

b. Penyimpulan data / Verivikasi

Penyimpulan data adalah kegiatan yang lebih dikhususkan pada penafsiran data yang telah disajikan. Simpulan dibuat secara bertahap, mula- mula penyimpulan didasarkan atas data yang telah tersaji dalam tiap-tiap siklus.

Simpulan dari setiap siklus merupakan pedoman untuk membuat simpulan akhir penelitian. Kemudian dari itu, diadakan penafsiran dan pemaknaan terhadap model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran membaca pemahaman. Agar pengolahan data menghasilkan kesimpulan yang akurat maka informasi yang didapat juga harus akurat, maka dapat dilakukan beberapa hal, seperti peninjauan kembali catatan lapangan, bertukar pikir dengan teman sejawat dan berdiskusi dengan siswa.

Analisis hasil observasi dipaparkan dalam bentuk tabel dan diagram batang, pengolahan data untuk melihat aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dianalisis dengan menghitung persentase aktivitas dengan menggunakan rumus :

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai =________________________ x 100%

skor maksimum

58

Tabel 7. Kategori Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

% Interval Kriteria

85-100 Sangat baik

75-84 Baik

65-74 Cukup

<65 Kurang

(Arikunto,2009:35)

Data kuantitatif diperoleh dari hasi ltes keterampilanmembacapemahaman.

Tes keterampilan membaca pemahaman diukur berdasarkan ketuntasan individu melalui tes objektif dengan batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 72.

Seorang siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh hasil belajar 72.

Perhitungan nilai akhir keterampilan membaca pemahaman dalam skala 0 – 100 dengan rumus :

1. Untuk melihat persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada tiap siklus digunakan rumus:

Ketuntasan Klasikal (KK) = jumlah peserta didik yang tuntas X 100%

Jumlah seluruh peserta didik (Sukardi,2009:78)

2. Setelah nilai didapat, kemudian dilakukan kualifikasi keterampilan membaca pemahaman siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berdasarkan konversi skala 10.

59

Tabel 8. Penentuan Patokan dengan Perhitungan Persentase untuk Skala 10 Tingkat Penguasaan Nilai Klasifikasi

96 – 100% 10 Sempurna

86 – 95% 9 Baik sekali

76 – 85% 8 Baik

66 – 75 % 7 Lebih dari cukup

56 – 65% 6 Cukup

46 – 55% 5 Hampir cukup

36 – 45% 4 Kurang

26 – 35% 3 Kurang sekali

16 – 25% 2 Buruk

0 – 15% 1 Buruk sekali

(Nurgiyantoro, 2010: 253)

3. Untuk melihat perkembangan dari siklus ke siklus, peneliti melihat dari perolehan rata-rata kelas yang diperoleh setiap akhir siklus. Sebelumnya data dimasukkan ke dalam tabel. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari rerata adalah rumus yang dikemukakan oleh Sudijono (2010:81).

Mx = X N Keterangan :

Mx = Mean ( rata-rata)

X = jumlah dari skor-skor ( nilai- nilai ) yang ada N = Number of cases ( jumlah siswa)

Data yang telah didapatkan dianalisis melalui perbandingan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada tahap prasiklus, siklus I, dan siklus II. Selanjutnya menyimpulkan hasil pembahasan. Hasil pembahasan tidak hanya dikaitkan pengolahan data kuantitatif, tetapi juga dikaitkan dengan pengolahan data kualitatif.

60 H. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan dengan mencermati hasil pengamatan proses dan hasil tes. Selain itu keabsahan data juga dilakukan oleh peneliti bersama pengamat atau teman sejawat. Pengamat langsung mengamati proses pembelajaran dan proses pelaksanaan tes. Pengujian kredibilitas data pada penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Menurut Moleong (2010: 327), untuk menguji kredibilitas data pada penelitian dilakukan dengan cara (1) perpanjangan keikutsertaan, (2) ketekunan pengamatan, (3) triangulasi, (4) pengecekan teman sejawat, (5) kecukupan referensial, (6) kajian kasus negatif, dan (7) pengecekan anggota. Penelitian ini menggunakan validasi yang cocok dengan penelitian. Oleh sebab itu, tidak semua validasi data yang digunakan dalam penelitian ini. Validasi data yang digunakan adalah ketekunan pengamatan, triangulasi, dan pengecekan teman sejawat.

1. Ketekunan pengamatan, kesimpulan dalam penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan, maka dalam penelitian ini akan dilakukan pengamatan dengan teliti dan rinci, pengamatan akan dipandu dengan lembar pengamatan. Hasil pengamatan ini akan ditelaah apakah telah mencakup keseluruhan subjek yang akan diamati.

2. Triangulasi, dipakai untuk membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan informasi yang diperoleh dengan pembimbing, validator, dan teman sejawat (kolaborator). Validator yang diminta untuk memvalidasi instrumen yaitu Bapak Dr.Yasnur Asri, M.Pd., dan kolaborator yaitu teman sejawat yang bernama Erita, M.A.

61

3. Pemeriksaan teman sejawat, bertujuan untuk mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan pembimbing, penguji, dan rekan-rekan sejawat.

62 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII 5 MTsN Kamang Kabupaten Agam, pada mata pelajaran bahasa Indonesia semester 2, tahun pelajaran 2013/2014. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam dua siklus. Data yang dideskripsikan dalam bab ini adalah informasi keterampilan awal siswa dalam memabaca pemahaman, hasil pelaksanaan pada prasiklus, dan proses peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII 5 MTsN Kamang Kabupaten Agam, melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Data diperoleh dari lembar observasi kegiatan belajar mengajar, angket respon siswa terhadap pembelajaran, dan dengan memberikan tes membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC kepada 24 siswa. Selanjutnya, menganalisis keterampilan membaca pemahaman siswa sesuai dengan indikator yang diteliti.

Pelaksanaan penelitian ini berkolaborasi dengan guru bahasa Indonesia.

a. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dideskripsikan berdasarkan siklus y a n g t e l a h dilaksanakan. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Untuk mengetahui kondisi awal siswa dilaksanakan kegiatan prasiklus. Berikut akan dideskripsikan temuan penelitian dari tahap prsiklus, siklus I, dan siklus II.

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 68-77)