• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Konseptual

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 54-63)

39

tindakan guru dalam proses pembalajaran, (2) dan terjadinya komunikasi antara guru dan siswa.

Jenis penelitian yang peneliti laksanakan memiliki persamaan dengan empat penelitian yang dijelaskan di atas, yaitu penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian di atas menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa setelah menggunakan model pembelajaran. Adapun perbedaan penelitian yang peneliti laksanakan dengan keempat penelitiaan di atas, adalah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses peningkatan pembelajaran membaca pemahaman dan peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII MTsN Kamang Kabupaten Agam melalui pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

40

perbedaan kemampuan (tinggi, sedang, rendah). Pada tahapan selanjutnya dilaksanakan pembelajaran kooperatif dengan tipe CIRC berdasarkan rancangan pembelajaran yang telah disusun sebelumnya. Dokumentasi siklus yang dilaksanakan dapat dilakukan dengan observasi. Setelah seluruh siklus diakhiri dengan observasi, penelitian dilanjutkan dengan penganalisaan data dan diakhiri dengan memberikan kesimpulan.

Kerangka konseptual dalam penelitian ini terdiri dari masalah, pemecahan masalah dan deskripsi hasil penelitian. Masalah penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa MTsN Kamang Kabupaten Agam dan penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Masalah tersebut dipecahkan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

Kerangka konseptual dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa MTsN Kamang

Masalah

Penggunaan Model Pembelajaran kurang bervariasi

Keterampilan Membaca Pemhaman Siswa Rendah

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa MTsN Kamang Meningkat

41 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dikatakan penelitian tindakan kelas karena penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran membaca pemahaman. Hal itu sejalan dengan Hopkin (1993) dalam Emzir (2012:233) penelitian tindakan dideskripsikan sebagai suatu penelitian informal, kualitatif, formatif, subjektif, interpretif, reflektif, dan suatu model penelitian pengalaman, di mana semua individu dilibatkan dalam studi sebagai peserta yang mengetahui dan menyokong.

Menurut Kunandar (2008:45), penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.

Selanjutnya Wiraatmadja (2009:13) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri, mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Penelitian tindakan kelas menurut Madya (2007:11), ditujukan untuk melakukan perubahan pada semua diri peserta didik dan perubahan situasi tempat

41

42

penelitian dilakukan guna mencapai perbaikan praktik secara inkremental dan berkelanjutan. Berdasarkan teori ini, dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas diharapkan terjadi perubahan yang menyeluruh pada setiap siswa. Perubahan tersebut terjadi sebagai efek dari tindakan awal yang dilakukan untuk merubah proses pembelajaran membaca pemahaman.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) bermula dari permasalahan yang dihadapi guru dan siswa di kelas, selanjutnya guru mencarikan solusi untuk memecahkan masalah-masalah tersebut, demi terjadinya perubahan yang lebih baik dalam kegiatan pembelajaran.

Secara kualitatif penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses peningkatan pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VIII.5 dengan model pembelajaran CIRC. Secara kuantitaif penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VIII.5 MTsN Kamang Kab Agam dengan model pembelajaran CIRC.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode deskripitf dalam penelitian bertujuan untuk mendesripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII.5 MTsN Kamang Kab. Agam dengan model pembelajaran CIRC. Menurut Arikunto, dkk. (2009:26), metode ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang permasalahan yang diteliti, sehingga data dideskripsikan secara rinci, sistematis, dan jujur. Oleh sebab itu, penerapan model CIRC dilakukan dalam upaya untuk

43

meningkatkanketerampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII.5 MTsN Kamang Kabupaten Agam.

e. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Kamang Kabupaten Agam, pada siswa kelas VIII.5 semester dua tahun pelajaran 2013/2014 yaitu bulan Januari sampai Maret 2014. Jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 14 orang laki- laki dan 10 orang perempuan. Kelas ini dipilih sebagai tempat penelitian karena dari hasil tes kemampuan awal kelas ini merupakan kelas yang terendah hasilnya dibandingkan empat kelas lainnya, dilihat dari segi kemampuan memahami bacaan.

f. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari bebarapa siklus melalui empat tahap, yaitu (1) perencanaan (planning), (2)tindakan(acting), (3) pengamatan (observing ), ( 4 ) refleksi(reflecting). Peneliti dalam penelitian ini menerapkan model spiral Kemmis. Model spiral Kemmis memuat empat tahap (Kemis dalam Sukidin, dkk, 1999:49) antara lain; (1) mengembangkan rencana tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki situasi yang terjadi, (2) melakukan tindakan untuk menjelaskan rencana, (3) mengamati dampak dari situasi yang disampaikan tersebut dalam konteks kejadian, (4) merefleksi dampak tersebut sebagai dasar perencanaan dan seterusnya hingga terbentuk siklus. Rangkaian kegiatan penelitian ini dari siklus I sampai siklus II dapat digambarkan sebagai berikut :

44

Gambar 2. Bagan Penelitian Tindakan Kelas

Refleksi Mendiagnosa dan mengidentifikasi masalah

SIKLUS I

Rencana I

Tindakan

Observasi Mengamati dampak/hasil tindakan yang diberikan

Menafsirkan

Belum berhasil

Hasil

Simpulan Ø Menyusun rencana tindakan Ø Menyusun rencana pembelajaran Pertemuan I

Ø Menentukan ide pokok bacaan Ø Menemukan informasi bacaan Pertemuan II

Ø Menentukan fakta dalam bacaan Ø Menentukan opini dalam bacaan Pertemuan III

Ø Menentukan simpulan bacaan

SIKLUS II

Refleksi Berhasil

Observasi Tindakan

Mengamati dampak/hasil tindakan yang diberikan

Rencana II

Laporan Menafsirkan

Ø Menyusun rencana tindakan siklus II Ø Menyusun rencana pembelajaran II

Pertemuan I

Ø Menentukan ide pokok bacaan Ø Menemukan informasi bacaan Pertemuan II

Ø Menentukan fakta dalam bacaan Ø Menentukan pendapat dalam

bacaan Pertemuan III

Ø Menentukan simpulan

45

Berdasarkan bagan kegiatan tersebut, berikut akan diuraikan langkah- langkah tindakan dalam penelitian.

1. Studi awal (orientasi)

Studi awal pada penelitian ini adalah dengan melakukan observasi awal dan tes keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII 5 MTsN Kamang Kabupaten Agam. Tujuannya untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru dan siswa yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan membaca pemahaman dan model pembelajaran yang digunakan. Hasil pengamatan dan tes keterampilan membaca pemahaman siswa dijadikan dasar bagi peneliti untuk menyusun rencana dan memulai tindakan.

2. Perencanaan (Planning)

Langkah- langkah yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan yaitu sebagai berikut.Pertama, menentukan kompetensi dasar dan menyiapkan skenario pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Kedua, menyiapkan sumber belajar atau bahan pembelajaran.Ketiga, menyiapkan rubrik penilaian pembelajaran membaca pemahaman.Keempat, menyusun jadwal pelaksanaan tindakan, sesuai dengan jadwal yang telah disusun sekolah.Kelima, menyiapkan dan memperbanyak soal- soal tes membaca pemahaman yang akan diberikan pada awal dan akhir siklus dengan tujuan untuk melihat kemampuan membaca pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas sebelumnya.Keenam, membuat panduan pengamatan proses pembelajaran tentang aktivitas siswa. Panduan ini digunakan untuk

46

mendapatkan informasi tentang proses pembelajarandan mengukur aktivitas siswa.

3. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan langkah- langkah model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang sebelumnya telah dirancang melalui skenario pembelajaran. Adapun prosedur pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC tersebut, yaitu; (1) guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan memberikan motivasi kepada siswa, (2) guru membagi kelas menjadi enam kelompok secara heterogen, dengan anggota 4 orang tiap kelompok, (3) guru memberikan informasi tentang topik pembelajaran, (4) guru membagikanwacana yang dapat mendukung pembelajaran (5) siswa secara berkelompok, mendiskusikan hal- hal yang berkaitan dengan topik pembelajaran membaca pemahaman, (6) siswa bekerjasama memahami bacaan sesuai dengan pertanyaan yang terdapat dalam bacaan, (7) siswa saling berbagi informasi menemukan jawaban yang benar, (8) masing- masing wakil kelompok secara bergantian diminta mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas, (9) guru memberikan penghargaan terhadap hasil belajar individu dan kelompok, (10) setelah presentasi hasil kerja kelompok selesai, guru bersama dengan siswa merefleksi dan menyimpulkan hasil pembelajaran.

Berdasarkan pelaksanaan tindakan siklus I, guru dan kolaborator menganalisis hasil observasi proses pembelajaran dan merancang pembelajaran pada siklus berikutnya. Pelaksanaan tindakan pada setiap siklus dirancang sama.

Akan tetapi, yang perlu ditingkatkan adalah langkah- langkah dalam pembelajaran

47

dan memperbaiki sumber belajar. Pada siklus II diarahkan untuk lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran.

4. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan dilaksanakan sepanjang proses pembelajaran membaca pemahaman berlangsung. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat sebagai observer, dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah disiapkan.

Pengamatan dilaksanakan terhadap perilaku peneliti dan siswa selama proses pembelajaran. Data yang dikumpulkan selama pengamatan berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

5. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Pada tahap ini peneliti bersama kolaborator melihat, mengkaji dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRCdapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa. Dan juga dari hasil refleksi, peneliti merencanakan perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. Diharapkan dari penelitian ini terjadi perubahan yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam memahami bacaan. Siklus ini akan berlanjut sampai siswa mencapai penguasaan memahami bacaan 85% secara klasikaldan secara individu mencapai KKM 72.

48 D. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini berupa data verbal dan data non verbal. Data verbal ialah seluruh data yang terkait dengan proses pembelajaran maupun hasil pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada setiap tahap. Data verbal berupa cacatan hasil pengamatan (observasi), catatan lapangan, hasil angket, dan hasil tes membaca pemahaman. Data nonverbal adalah data berupa foto-foto, gambar, dan sebagainya. Data penelitian terdiri atas data kualitatif dan data kuantitif. Data kualitatif mencakup keterampilan, motivasi, sikap dan perilaku siswa dalam pembelajaran. Data kuantitif berupa nilai dari hasil membaca pemahaman.

Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu data dari guru dan data dari siswa. Data dari guru, aspek yang diamati adalah tindakan guru dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman. Dan data dari siswa, aspek yang diamati yaitu perhatian siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas, partisipasi siswa dalam kelompok, keaktifan siswa menanggapi pertanyaan baik dari guru maupun dari teman, dan keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 54-63)