• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 110-115)

95

dilanjutkan dengan mengikuti tes keterampilan membaca pemahaman. Siswa menyelesaikan tes membaca pemahaman dengan tertib dan penuh tanggung jawab.Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran telah berlangsung sangat baik dibandingkan dengan sebelumnya. Dengan demikian aktivitas siswa menigkat dari siklus I.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Membaca

96

penguasaan materi oleh siswa. Pembelajaran ditutup setelah siswa mengumpulkan angket yang telah mereka isi.

Berdasarkan catatan kolaborator, aktivitas guru selama proses pembelajaran pada pertemuan pertama siklus IImengalami peningkatan, karena aktivitas guru mencapai 86%, dengan kategori sangat baik. Hal ini disebabkan karena guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah- langkah pembelajaran model kooperatif tipe CIRC. Pada pertemuan kedua di siklus II ini aktivitas guru lebih meningkat lagi dari pertemuan pertama. Aktivitas guru meningkat menjadi 91%.

Dengan demikian, kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran sudah semakin baik.

3) Hasil Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mempeoleh data tentang pendapat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Pada pengisian angket siklus II jumlah siswa yang melakukan pengisian angket sebanyak 24 orang.Adapun hasil persentase persepsi siswa mengenai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa terlihat pada tabel beikut ini.

Tabel 16. Persentase Hasil Analisis Data Angket padaSiklus 1I

Kualifikasi Item Pertanyaan %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

SS 33,3 25 25 16,7 4,17 20,8 25 25 29,2 33,3 23,7 S 58,3 58,3 45,8 50 62,5 58,3 37,5 50 50 58,3 48,4 KS 8,33 16,7 29,2 20,8 33,3 20,8 20,8 25 20,8 8,33 20,4 TS 0,0 0,0 0,0 12,5 0,0 0,0 16,7 0,0 0,0 0,0 2,9

97

Dari hasil analisis angket respon siswa terhadap pembelajaran dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, pernyataan suka belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC 8siswa (33,3%) menyatakan sangat setuju, 14 siswa (58,3%) menyatakan setuju, 2 siswa (8,33%) menyatakan kurang setuju, dan 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju. Kedua, pernyataan mudah mengerti dan menyerap pelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC 6 siswa (25%) menyatakan sangat setuju, 14 siswa (58,3%) menyatakan setuju, 4 siswa (16,7%) menyatakan kurang setuju, 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju.

Ketiga, pernyataan bersemangat dalam mempelajari materi pembelajaran membaca pemahaman seperti ini, 6 siswa (25%) menyatakan sangat setuju, 11 siswa (45,8%) menyatakan setuju, 7 siswa (29,2%) menyatakan kurang setuju, 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju. Keempat, pernyataan merasa senang apabila dalam setiap mengajar guru memberikan pekerjaan secara berkelompok dalam mengerjakan tugas, 4 siswa (16,7%) menyatakan sangat setuju, 12 siswa (50%) menyatakan setuju, 5 siswa (20,8%) menyatakan kurang setuju, dan 3 siswa (12,5%) menyatakan tidak setuju. Kelima, pernyataan ingin dalam setiap mengajar,guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC, 1 siswa (4,17%) menyatakan sangat setuju, 15 siswa (62,5%) menyatakan setuju, 8 siswa (33,3%) menyatakan kurang setuju, dan 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju.

Keenam, pernyataan mampu menjawab pertanyaan guru, 5 siswa (20,5%) menyatakan sangat setuju, 14 siswa (58,3%) menyatakan setuju, 5 siswa (20,8%) menyatakan kurang setuju, dan 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju. Ketujuh, pernyataan bisa menjelaskan kembali pelajaran kepada teman, 6 siswa (25%)

98

menyatakan sangat setuju, 9 siswa (37,5%) menyatakan setuju, 5 siswa (20,8%) menyatakan kurang setuju, dan 4 siswa (16,7%) menyatakan tidak setuju.

Kedelapan, pernyataan selalu aktif dalam diskusi, 6 siswa (25%) menyatakan sangat setuju, 12 siswa (50%) menyatakan setuju, 6 siswa (25%) menyatakan kurang setuju, dan 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju. Kesembilan, pernyataan selalu ikut berpartisipasi dalam kelompok, 7 siswa (29,2%) menyatakan sangat setuju, 12 siswa (50%) menyatakan setuju, 5 siswa (20,8%) menyatakan kurang setuju, dan 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju.

Keseepuluh, pernyataan paham dengan pelajaran yang dijelaskan guru, 8 siswa (33,3%) menyatakan sangat setuju, 14 siswa (58,3%) menyatakan setuju, 2 siswa (8,33%) menyatakan kurang setuju, dan 0 siswa (0,0%) menyatakan tidak setuju.

Berdasarkan deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa angket respon siswa terhadap pernyataan-pernyataan terkait dengan pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat diterima siswa. Sebagian besar siswa memberikan respon yang sangat baik terhadap pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran pun sangat baik. Hampir seluruh siswa ikut berpartisipasi dalam pembelajaran dan mampu bekerjasama dengan anggotanya. Siswa bersama kelompoknya memiliki motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Dengan demikian, respon siswa terhadap proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC berkategori sangat baik.

99 4) Hasil Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini diisi setiap pertemuan, yakni pertemuan pertama dan kedua dalam setiap siklus dan sumber datanya diperoleh dari kolaborator (guru pengamat). Adapun format pada catatan ini meliputi: tempat, mata pelajaran, SK, KD, siklus/pertemuan, kelas/semester, hari/tanggal, guru yang mengajar, dan guru yang mengamati. Aspek yang diamati yaitu; dari segi waktu pelaksanaan, siswa, guru, dan proses pelaksanaan belajar mengajar.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dideskripsikan hasil catatan lapangan siklus II dalam setiap pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 19 Maret 2013 dengan topik penjelasan materi membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Pada pertemuan pertama, kegiatan awal terlihat siswa sudah bersemangat dan menunjukkan adanya respon dan tidak terlihat suasana tegang seperti pada pertemuan pertama dalam siklus I.

Pada aktivitas tanya jawab siswa terlihat aktif dan bersemangat menjawab pertanyaan dari guru, dan saling berebutan menjawab dan mengajukan pendapatnya. Ketika belajar kelompok siswa sudah terlibat aktif, sehingga materi yang mereka bahas dalam kelompok dapat dikuasainya. Hal ini terlihat saat presentasi hasil kerja kelompok. Dari presentasi kelompok, semua kelompok telah mampu mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka dengan baik. Begitupun dalam menanggapi dan mengajukan pertanyaan, saran, dan kritikan. Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru bersama siswa mengadakan refleksi dan menyimpulkan pelajaran.

100

Pertemuan kedua, dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Maret 2014 dengan topik membaca pemahaman dan indikator menarik simpulan dalam bacaan melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Bimbingan dan arahan yang diberikan guru sudah lebih maksimal. Guru tidak saja berdiri di depan kelas, tetapi menghampiri kelompok masing- masing. Tindakan ini dirasakan lebih efektif untuk pemberian bimbingan secara menyeluruh. Guru aktif menanggapi keluhan dan kendal-kendala yang dirasakan siswa langsung di tempat duduknya. Selama pembelajaran berlangsung siswa tidak lagi canggung untuk menyampaikan kendala atau keluhanya. Di akhir pembelajaran semua siswa antusias untuk menyajikan hasil keja kelompoknya di depan kelas. Pada kegiatan akhir, guru menyebarkan angket dan meminta siswa untuk mengisi angket tersebut dengan jujur. Selanjutnya, guru bersama siswa mengadakan refleksi dan menyimpulkan pelajaran.

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 110-115)