• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Tes Keterampilan Membaca Pemahaman Siklus 1

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 98-110)

83

menyebarkan angket dan meminta siswa untuk mengisi angket tersebut dengan jujur. Kemudian, guru bersama siswa mengadakan refleksi dan menyimpulkan pelajaran.

84

Berdasarkan data di atas dapat diketahui hasil tes membaca pemahaman siswa. Nilai rata-rata hasil membaca pemahaman siwa kelas VIII 5 adalah 71,6 Nilai yang diperoleh kurang memuaskan karena masih di bawah KKM. Nilai KKM mata pelajaran bahasa Indonesia 72. Angka perolehan tertinggi dengan nilai 80 sebanyak 6 orang, nilai 75 sebanyak 7 orang, nilai 70 sebanyak 7 orang, nilai 70 sebanyak 1 orang, nilai 65 sebanyak 8 orang, nilai 60 sebanyak 2 orang. Hanya 13 orang siswa yang tuntas, dan 11 orang siswa yang tidak tuntas. Jadi hasil pembelajaran membaca pemahaman pada siklus 1 rata-rata kelas yang diperoleh belum memuaskan. Jika dibandingkan dengan hasil tes pada prasiklus, terlihat ada sedikit peningkatan jumlah siswa yang mampu memahami bacaan. Hal ini diasumsikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe CIRC bisa membantu siswa dalam membaca pemahaman.

Berkaitan dengan hasil tes keterampilan membaca pemahaman siswa, juga dapat dilihat persentase tiap indikator.Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel14. Persentase Hasil Tes Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Tahap Siklus I pada Tiap Indikator

No Indikator Membaca Pemahaman %

1 Menemukan gagasan utama 77

2 Menemukan informasi bacaan 70

3 Menentukan fakta 74

4 Menentukan opini 74

5 Menarik Simpulan 63

Jumlah 358

Rata-rata 71,6

85

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa sekitar 77% siwa telah mampu menemukan gagasan utama, 70% siswa mampu menentukan informasi bacaan, 74% siswa mampu menemukan fakta, 74% siswa mampu menemukan opini , dan 63% siswa yang mampu menarik simpulan dalam bacaan. Berikut gambar hasil tes keterampilan membaca pemahaman siswa pada tiap indikator penilaian.

Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibanding prasiklus. Nilai rata-rata pada siklus I mengalami peningkatan, yaitu 71,6. Sedangakan pada prasiklus nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 67,3.

Peningkatan juga terlihat pada semua indikator. Akan tetapi, indikator yang berkaitan dengan informasi bacaan dan simpulan masih di bawah KKM.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil catatan lapangan, hasil pengamatan, dan hasil belajar, terlihat secara klasikal terjadi peningkatan terhadap keterampilan membaca

Gagasan utama

Informasi Bacaan

fakta Opini Simpulan

77 70 74 74 63

Gambar 5. Nilai Tes Keterampilan Membaca Pemahaman Siswa Siklus I pada Tiap Indikator

86

pemahaman siswa kelas VIII 5 MTsN Kamang. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada siklus 1 telah berhasil menarik perhatian siswa kelas VIII 5. Dan terbantunya siswa yang mempunyai kemampuan rendah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Serta timbulnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya di dalam kelompok maupun pada waktu presentasi di kelas.

Walaupun dari hasil tes tetulis (penguasaan materi) masih banyak siswa yang belum mencapai standar ketuntasan minimal.

Meskipun model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman membantu siswa kelas VIII 5 dalam memahami bacaan, ada beberapa catatan lapangan yang berisi catatan positif dan negatif selama tindakan dan observasi yang dilakukan pada siklus I. Catatan positif diantaranya;

1) perencanaan pembelajaran membaca pemahaman pada siklus 1 yang dilakukan tiga kali pertemuan telah terlaksana dengan baik. Siswa telah berdiskusi sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan baik, 2) wacana yang dibahas, menjadi bahan yang hangat dibicarakan dan menjadi daya tarik siswa dalam diskusi, 3) untuk memperkuat keyakinan peneliti bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII 5 MTsN Kamang, dapat dilihat dari hasil catatan lapangan, hasil observasi, angket, dan hasil tes tertulis pada siklus 1.

Adapun catatan negatif sebagai dampak pelaksanaan tindakan siklus 1 di antaranya; 1) siswa belum mampu memahami dan memberikan pertanyaan serta tanggapan yang berkaitan dengan pembahasan materi yang dibahas, 2) aktivitas siswa dalam melaksanakan diskusi masih kurang, karena sebagian siswa tidak

87

terlibat dalam kerjasama dalam kelompok, 3) ada sebagian siswa yang kurang menyumbang pikirannya dalam berdiskusi, 4) masih ada siswa yang kurang tepat dalam menentukan gagasan utama, informasi bacaan, fakta dan opini serta simpulan bacaan, 5) diskusi belum berjalan efektif, 6) aktivitas siswa dalam pembelajaran belum menunjukkan hasil yang maksimal, karena kurang mampu memanfaatkan bahan bacaan sebagai sumber pembelajaran, 7) guru belum sepenuhnya mengarahkan proses pembelajaran, 8) guru kurang memberikan bimbingan terhadap siswa yang aktif dalam pembelajaran, 9)perhatian guru belum menyebar ke seluruh kelompok. Melihat kenyataan ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dalam peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas VIII 5 MTsN Kamang belum sepenuhnya berhasil , dan belum mencapai target penelitian.

Berdasarkan hasil refleksi, maka perlu perbaikan untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran membaca pemahaman ke siklus II. Adapun perbaikan yang perlu diperhatikan adalah: (1) guru menukar anggota kelompok, (2) guru meminta siswa yang aktif memberikan kesempatan kepada siswa yang jarang tampil dalam diskusi, (3) guru memotivasi siswa yang belum terlibat aktif dalam pembelajaran danmemberikan penghargaankepada siswa yangaktif, (4) guru memberikan pendalaman materi pembelajaran yang belum dipahami siswa, dalam hal ini difokuskan pada indikator menemukan informasi dan simpulan yang terdapat dalam bacaan, dan (5) guru mempersiapkan bahan bacaan dan contoh yang mudah dipahami siswa.

88 3. Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, d isusun perencanaan pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Kegiatan penelitian yang dilakukan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan kegiatan penelitian pada siklus I. Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 19Maret 2014 dan pertemuan kedua pada tanggal 22 Maret 2014. Kegiatan penelitian pada siiklus II sama dengan siklus I yang terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan di antaranya sebagai berikut.

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang bercirikan model pembelajaran CIRC. RRP yang dikembangkan mencakup kelas, semester, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pokok, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, dan evaluasi.

2) Memperbaiki bahan ajar sebagai bahan bacaan bagi siswa dalam diskusi kelompok.

3) Menyiapkan media dan sumber belajar yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca.

4) Menyusun jadwal pelaksanaan tindakan. Jadwal disesuaikan dengan jam yang telah disusun di sekolah tersebut.

89

5) Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan yang akan diisi oleh kolaborator.

6) Mempersiapkan tes keterampilan membaca pemahaman, lembar observasi aktivitas siswa dan guru, angket, dan catatan lapangan.

b. Tindakan

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada jam ketiga sampai pada jam keempat. Setelah siswa, guru, dan kolaborator masuk ke dalam kelas menuju tempat duduk masing- masing, kemudian guru memperhatikan kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Guru mengambil absen dan mengecek kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi, mengulang secara sekilas mengenai pembelajaran sebelumnya dan menghubungkan dengan pelajaran yang akan diajarkan, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa siswa siap untuk menerima pelajaran. Setelah siswa dipastikan siap untuk menerima pelajaran guru memulai pembelajaran dengan menerangkan materi dan teori-teori yang berkaitan dengan keterampilan membaca pemahaman.

Guru memulai pembelajaran dengan mengulang secara singkat kembali menjelaskan langkah-langkah membaca pemahaman yang baik, yakni;

menentukan gagasan utama, menentukan informasi bacaan, menentukan fakta dan opini, serta simpulan bacaan. Sedangkan pada siklus II pertemuan pertama ini, penjelasan materi lebih difokuskan pada penentuan informasi bacaan. Setelah guru menjelaskan tentang cara menentukan informasi bacaan kemudian siswa dibagi 6 kelompok secara heterogen. Masing- masing kelompok terdiri dari empat

90

orang yang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah) begitu juga dari segi jenis kelamin (laki- laki dan perempuan).

Guru membagikan teks bacaan kepada masing- masing kelompok, dan siswa mulai melakukan diskusi bersama kelompoknya. Siswa melakukan diskusi untuk menentukan informasi yang terdapat dalam teks dan menarik simpulan.

Guru meminta siswa agar mencatat pada kertas lain informasi dan simpulan bacaan yang mereka temukan. Dalam kegiatan ini, siswa saling melengkapi, berinteraksi satu sama lain, dan mendiskusikan apa yang telah dibaca dan didiskusikan. Kemudian guru meminta masing- masing kelompok untuk menampilkan informasi dan simpulan bacaan yang telah mereka catat. Setiap kelompok menujuk perwakilannya untuk menampilkan hasil diskusi mereka, dan guru memberikan tanggapan terhadap informasi dan simpulan bacaan yang mereka tampilkan dan memilih yang paling tepat. Pertemuan pertama siklus II berakhir dengan hasil diskusi yang ditampilkan. Guru menutup pelajaran dengan memberikan pengukuhan tentang materi pembelajaran membaca pemahaman.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 22 Maret 2014 jam pertama sampai kedua. Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan guru sebagai peneliti. Pada kegiatan awal, ketua menyiapkan anggota kelasnya serta memberi salam kepada guru, kemudian dilanjutkan dengan berdoa. Setelah siswa berdoa, guru mengambil absensi guna mengecek kehadiran siswa serta menanamkan sikap disiplin pada siswa. Setelah melakukan absensi, guru melanjutkan kegiatan pada pertemuan pertama. Pertemuan kedua ini pada jam

91

pertama lebih terfokus pada kegiatan tanya jawab tentang materi membaca pemahaman yang telah dilaksanakan. Siswa duduk berkelompok dan mendiskusikan mana indikotar membaca pemahaman yang belum dipahami.

Setelah itu masing- masing kelompok diminta menyampaikan indikator membaca pemahaman yang belum mengerti. Ketika guru meminta mengungkapkan mana yang tidak mengerti ada tiga kelompok yang mengacungkan tangan, sedangkan tiga kelompok lagi diam. Masing- masing kelompok yang tidak mengacungkan tangan diminta untuk menjelaskan indikatar membaca pemahaman yang kurang dipahami oleh tiga kelompok penanya. Dalam hal ini, guru sebagai penengah dan penyempurna dari jawaban yang telah dikemukakan.Pada jam kedua, diberikan tes kemampuan membaca pemahaman kepada siswa, yang terdiri dari 20 soal objektif dengan waktu 30 menit. Setelah itu guru membagikan angket respon siswa terhadap pembelajaran yang telah diberikan. Kegiatan penutup ditandai dengan memberikan pengukuhan terhadap tes yang dikerjakan siswa. Langkah terakhir siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi pelajaran pada hari itu.

c. Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan (pengumpulan data) terhadap kegiatan pembelajaran yang terkait dengan upaya pemecahan masalah dan model pembelajaran yang digunakan. Untuk penelitian ini observasi dilakukan peneliti secara kolaborasi dengan kolaborator. Kegiatan observasi ini berkaitan dengan analisis hasil pengamatan data observasi, catatan lapangan, tes, dan hasil angket yang diperoleh selama siklus II. Berakhirnya siklus II, peneliti dan kolaborator telah mengamati dan membimbing siswa, agar tiap siswa telibat aktif dalam

92

pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Pada siklus ini terjadi peningkatan kegiatan keterampilan membaca pemahaman. Berikut akan dijelaskan hasil analisis dari data yang diperoleh.

1) Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

Pada siklus II, semua siswa mengikuti pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Aktivitas mengerjakan hal- hal di luar tugas yang tidak berhubungan dengan pembelajaran membaca pemahaman dan minta izin tiap sebentar tidak ada lagi. Pada siklus II ini semua siswa mulai aktif untuk membaca pemahaman. Siswa tidak lagi mengejek teman yang salah ucap, tetapi mereka memperbaikinya secara bersama.

Kegiatan diskusi melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC yang dilakukan telah menimbulkan keberanian siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok. Walaupun peningkatan itu tidak terlalu besar tetapi sudah mulai berani dalam mengemukakan pendapat di depan umum. Siswa merasa tertantang apabila kelompok lain mampu bertanya dan menanggapi. Siswa bertanya dan menanggapi juga bervariasi (tidak hanya pada orang tertentu saja).

Aktivitas pembelajaran selama tindakan terjadi sesuai dengan yang diharapkan.

Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II menggunakan durasi yang tepat.

Belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC memanfaatkan kekuatan belajar dengan tanggung jawab penuh bagi setiap anggota kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian siklus II terlihat peningkatan aktivitas siswa pada

93

semua aspek. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.Keberhasilan tersebut memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya. Pengkondisian belajar melalui lanngkah- langkah CIRC menggambarkan adanya peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Data tentang aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.Selama proses pembelajaran ada empat aspek yang diamati yaitu: (1) perhatian siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas, (2) partisipasi atau kerja sama siswa dalam kelompok, (3) keaktifan siswa menanggapi pertanyaan baik dari guru maupun dari teman, serta aktif dalam berdiskusi, (4) keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Untuk jelasnya hasil pengamatan dari observer tentang siswa dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 15. Hasil Anailisis Data Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus II

No Aspek yang diamati Pertemuan 1 (%)

Pertemuan 2 (%)

Rata-rata (%)

1 Perhatian 78 81 80

2 Partisipasi 83 85 84

3 Keaktifan 85 86 86

4 Keseriusan 85 86 86

Berikut gambar aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca pemahaman pada siklus II.

94

Gambar 6. Aktivitas Siswa dalam Siklus II

Berdasarkan Tabel dan Gambar di atas terlihat bahwa hasil observasi pada pertemuan 1 dan 2 dapat dideskripsikan sebagai berikut. Pertama, perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama, dan kedua rata-rata berkategori baik. Siswa mengikuti proses pembelajaran dengan semangat dan penuh tanggung jawab, sebagian besar siswa telah berani mengemukakan pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan guru. Kedua, partisipasiatau kerja sama siswa dalam kelompok pada pertemuan pertama, dan kedua rata-rata juga berjalan baik. Siswa mengikuti kerja kelompok dengan baik. Bahan bacaan yang diberikan guru dimanfaatkan dengan baik sebagai sumber pembelajaran. Ketiga, keaktifan siswa menanggapi pertanyaan baik dari guru maupun dari teman, serta aktif dalam berdiskusi pada pertemuan pertama dan kedua, rata-rata berjalan sangat baik.

Sebagian besar siswa berpartisipasi aktif ketika guru melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.Keempat, keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama dan kedua rata-rata berkategori sangat baik. Siswa mengikuti pembelajaran dengan antusias dan telah berani bertanya, mengemukakan pendapat dan menanggapi pertanyaan dari guru. Pembelajaran pada pertemuan kedua

74 76 78 80 82 84 86 88

Perhatian Partisipasi Keaktifan Keseriusan

pertemuan 1 pertemuan 2 rata-rata

95

dilanjutkan dengan mengikuti tes keterampilan membaca pemahaman. Siswa menyelesaikan tes membaca pemahaman dengan tertib dan penuh tanggung jawab.Berdasarkan kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran telah berlangsung sangat baik dibandingkan dengan sebelumnya. Dengan demikian aktivitas siswa menigkat dari siklus I.

2) Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Membaca

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 98-110)