• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prasiklus, Siklus I dan Siklus II)

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 167-171)

A. Latihan untuk Prasiklus

1. Baca dan pahamilah wacana yang berjudul “Merokok dan Kesehatan”.

2. Tentukanlah gagasan utama dan informasi bacaan dari paragraf 1,4, dan 5 ! 3. Tentukanlah kalimat fakta dan opini pada paragraf 1, 2, dan 3 !

4. Tentukanlah simpulan bacaan dari paragraf 1,2, dan 5 !

MEROKOK DAN KESEHATAN

Dewasa ini, jutaan orang menjadi perokok berat, bukan karena pilihan melainkan karena mereka tidak mempunyai jalan keluar. Mereka terus- menerus merokok sebab mereka sudah terikat dalam suatu kebiasaan selama usia belasan tahun. Sebagian besar orang muda beranggapan bahwa mereka kelihatan semakin gagah dan dewasa bila merokok. Kebanyakan dari mereka mau berusaha sedapat- dapatnya untuk berhenti merokok, tetapi mereka tidak berdaya melakukannya.

Anehnya, kebanyakan dari mereka pada mulanya tidak pernah ingin merokok.

Mereka hanya melakukan apa yang mereka pikirkan sedang dilakukan oleh orang lain pada waktu itu. Tetapi, di sinilah terdapat masalah yang aneh. Merokok bukannya suatu kebiasaan yang normal

Kita mengkhawatirkan tentang merokok karena beberapa alasan, di antaranya merokok bukan saja suatu kemewahan yang mahal, tetapi juga memegang peranan tertentu dalam menurunkan daya tahan tubuh seserang terhadap penyakit. Para perokok berat meninggal lebih cepat lima sampai sepuluh tahun daripada orang-orang yang tidak merokok. Hal itu disebabkan oleh keadaan yang tidak normal pada jantung atau pembuluh-pembuluh darah, dan bisa juga karena terserang kangker paru-paru.

Tembakau dalam sebatang rokok mengandung delapan belas racun yang berbeda-beda. Beberapa dari racun-racun ini menyerang selaput-selaput halus pada saluran pernapasan. Yang lainnya lagi memasuki aliran darah dan

153

menganggu peredaran darah normal. Tetapi yang paling berbahaya ialah ter, yakni suatu karsinogen atau zat yang menimbulkan kanker.

Zat- zat ini dipindahkan ke dalam cabang-cabang tenggorokan dan paru- paru melalui perantara asap. Sesudah itu, sampai pada selaput lendir pembuluh- pembuluh darah akibat bahaya rangsangan setemapat. Sebenarnya selaput lendir pada perokok berat menjadi empat atau lima kali lipat lebih tebal dibandingkan dengan orang yang bukan perokok. Hal ini akan menghambat saluran udara ke dalam paru-paru sehingga jauh lebih sukar baginya untuk bernapas.

B. Latihan untuk Pertemuan 1 Siklus I

1. Baca dan pahamilah wacana yang berjudul,”Kenakalan Remaja!”

2. Tentukanlah gagasan utama dan informasi bacaan dari tiap paragraf di bawah ini !

KENAKALAN REMAJA

Pada dasarnya kenakalan remaja merupakan suatu bentuk perilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma-norma yang hidup di dalam masyarakatnya.

Kartini Kartono (1988 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat mental disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut “kenakalan”.

Tentang normal tidaknya perilaku kenakalan atau perilaku menyimpang, pernah dijelaskan dalam pemikiran Emile Durkheim (dalam Soerjono Soekanto, 1985 73). Bahwa perilaku menyimpang atau jahat kalau dalam batas-batas tertentu dianggap sebagai fakta sosial yang normal dalam bukunya “ Rules of Sociological Method” dalam batas-batas tertentu kenakalan adalah normal karena tidak mungkin menghapusnya secara tuntas, dengan demikian perilaku dikatakan normal sejauh perilaku tersebut tidak menimbulkan keresahan dalam masyarakat, perilaku tersebut terjadi dalam batas-batas tertentu dan melihat pada sesuatu perbuatan yang tidak disengaja. Jadi kebalikan dari perilaku yang dianggap normal yaitu perilaku nakal/jahat yaitu perilaku yang disengaja meninggalkan keresahan pada masyarakat.

154

Adapun ciri-ciri anak yang melakukan kenakalan remaja seperti (1) ngebut, (2) pornografi, (3) pengrusakan barang rang lain, (4) geng, (5) berpakaian sembarangan, dan (6) mengganggu orang lain.

Dan kenakalan remaja ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain; (1) keluarga, (2) pergaulan, (3) pendidikan, dan (4) waktu luang. Secara rinci masing- masing faktor ini akan diuraikan sebagai berikut.

5. keluarga

Hal inilah yang paling rentan . kenapa paling rentan ? Keluarga merupakan tempat pertama kali anak dididik dan ditempa . Cara pendidikan yang diterapkan oleh orang tua akan sangat berpengaruh pada perkembangan anak di masa yang akan datang . Namun cara mendidik disini tidak terlalu otoriter , tegas , permisif , maupun demokratis melainkan cara pendidikan tersebut digunakan secara seimbang dan sesuai kebutuhan .Apabila orang tua terlalu otoriter dan tegas maka anak dan remaja akan berusaha mencari-cari celah utuk melakukan pemberontakan maupun perlawanan-perlawanan dalam bentuk yang lain dan anak bersikap protes atas tindakan orang tuanya .

Selain cara mendidik ada faktor lain yang dapat memicu kenakalan remaja ini yaitu perhatian yang diterima remaja . Perhatian ini sangat berpengaruh karena semaikin rendah perhatian yang diterima maka kecenderungan timbulnya kenakalan remaja akan semakin tinggi . Yang mempengaruhi besar kecilnya perhatian yang diterima remaja antara lain pekerjaan orang tua , keutuhan keluarga , dan hubungan keluarga dengan lingkungan .

Pekerjaan orang tua akan sangat berpengaruh kepada perkembangan remaja . Orang tua yang sibuk untuk mencari nafkah di luar rumah dan kurang memperhatikan perkembangan anaknya akan menyebabkan kurangnya perhatian yang akan diterima oleh remaja tersebut . Kurangnya perhatian inilah yang mendorong remaja untuk mencari sensasi dengan cara melakukan perbuatan yang menyimpang.

155 6. Pergaulan

Pengaruh kawan ini memang cukup besar. Pengaruh kawan sering diumpamakan sebagai segumpal daging busuk apabila dibungkus dengan selembar daun maka daun itupun akan berbau busuk. Sedangkan bila sebatang kayu cendana dibungkus dengan selembar kertas, kertas itu pun akan wangi baunya. Perumpamaan ini menunjukkan sedemikian besarnya pengaruh pergaulan dalam membentuk watak dan kepribadian seseorang ketika remaja, khususnya.

Oleh karena itu, orangtua para remaja hendaknya berhati- hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul. Jangan biarkan anak bergaul dengan kawan-kawan yang tidak benar. Memiliki teman bergaul yang tidak sesuai, anak di kemudian hari akan banyak menimbulkan masalah bagi orangtuanya.

7. Waktu luang

Mengisi waktu luang selain diserahkan kepada kebijaksanaan remaja, ada baiknya pula orang tua ikut memikirkannya pula. Orang tua hendaknya jangan hanya tersita oleh kesibukan sehari- hari. Orang tua hendaknya tidak hanya memenuhi kebutuhan materi remaja saja. Orang tua hendaknya juga memperhatikan perkembangan batinnya. Remaja selain membutuhkan materi, sebenarnya juga membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Oleh karena itu, waktu luang yang dimiliki remaja dapat diisi dengan kegiatan keluarga sekaligus sebagai sarana rekreasi. Kegiatan keluarga ini hendaknya dapat diikuti oleh seluruh anggota keluarga. Kegiatan keluarga dapat berupa melakukan berbagai bentuk permainan bersama, misalnya scrabble, monopoli, dan lain sebagainya.

Kegiatan keluarga dapat pula berupa tukar pikiran dan berbicara dari hati ke hati.

Misalnya, dengan makan malam bersama atau duduk santai di ruang keluarga.

8. Peran Orang Tua

Kenakalan remaja banyak bersumber dari pergaulan. Oleh karena itu, orangtua hendaknya dapat memberikan langkah konkret yang dapat dilakukan oleh orang tua guna mencegah dan menangani masalah ini yaitu (1) kasih sayang, (2) kebebasan, (3) pergaulan anak, (4) pengawasan pada media, (5) bimbingan, (6)

156

pembelajaran agama, (7) dukungan pada hobi, dan (8) orang tua sebaga tempat berkeluh kesah.

Latihan untuk Pertemuan 2 pada Siklus 1

1. Baca dan pahamilah wacana yang berjudul,” Dampak dari Pergaulan Bebas!”

2. Tentukan kalimat fakta dan opini yang terdapat pada tiap paragraf !

Dalam dokumen peningkatan keterampilan membaca pemahaman (Halaman 167-171)