• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAN INFRASTRUKTUR

Bandara atau bandar udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar-moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya. Pada tahun 2022, jumlah bandara di Indonesia sebanyak 213 bandara dengan jumlah bandara aktif terbanyak di Provinsi Papua (39 bandara).

Sumber: Badan Pusat Statistik

Nilai tambah industri manufaktur merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir (pengurangan output dengan input antara) yang dihasilkan pada sektor industri manufaktur. Nilai tambah manufaktur di proyeksikan sebagai persentase dari produk domestik bruto (PDB) serta per kapita untuk periode tertentu. Nilai tambah manufaktur di hitung menggunakan Atas Dasar Harga Konstan. Pada kondisi nasional, kontribusi sektor industri manufaktur mencapai 20,47 persen dari total nilai tambah yang tercipta di tahun 2022 (Gambar 9.3). Industri manufaktur merupakan lapangan usaha keenam terbesar yang menyumbang dalam pembentukan PDRB Provinsi Bali. Pada tahun 2022, lapangan usaha ini menyumbang hampir 6,80 persen terhadap PDRB Provinsi Bali.

6,30 6,37 6,57 6,74 6,80

21,04 20,79 20,61 20,55 20,47

2018 2019 2020 2021 2022

Bali Indonesia

https://bali.bps.go.id

DAN INFRASTRUKTUR

Kontribusi lapangan usaha ini cenderung mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2018-2022. Sebaliknya pada capaian nasional mengalami penurunan tipis meskipun masih mencatat porsi sumbangan yang lebih dari 20 persen dari total nilai tambah.

Sumber: Badan Pusat Statistik

Ditinjau dari nilai tambah per kapita, peningkatan terjadi pada selama periode 2018 sampai dengan tahun 2022 baik di level Provinsi Bali maupun nasional (Gambar 9.4).

Pada tahun 2018, proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur per kapita tercatat sebesar 8,28 juta rupiah dan meningkat menjadi 8,69 juta rupiah pada tahun 2022.

Capaian ini sempat mengalami penurunan di tahun 2020 namun kembali pulih sejak tahun 2021. Perkembangan yang sejalan juga tercatat di Provinsi Bali. Meskipun nilai proporsi hanya sekitar seperempat dari capaian nasional, pada tahun 2018 proporsi nilai tambah sektor industri manufaktur per kapita di Provinsi Bali mencapai 2,26 juta rupiah meningkat menjadi 2,32 juta rupiah.

Sumber: Badan Pusat Statistik

2.260 2.375 2.249 2.224 2.321

8.276 8.530 8.198 8.379 8.690

2018 2019 2020 2021 2022

Bali Indonesia

5,69 6,79

-6,41

0,08

5,63

4,27 3,80 -2,93

3,39

4,89

2018 2019 2020 2021 2022

Bali Indonesia

https://bali.bps.go.id

DAN INFRASTRUKTUR

Pada periode 2018-2022, pertumbuhan industri manufaktur di level nasional maupun regional mengalami fluktuasi (Gambar 9.5). Pada tahun 2020 industri manufaktur di Indonesia mengalami kontraksi hampir tiga persen. Sementara itu pertumbuhan industri manufaktur di Provinsi Bali, mengalami kontraksi 6,41 persen. Hal tersebut tidak terlepas dari pandemi Covid-19 yang mempengaruhi permintaan dari luar maupun dalam negeri. Namun kondisi ini membaik pada tahun 2021, di Provinsi Bali mencapai 0,08 persen, sedangkan di level nasional mampu tumbuh sebesar 3,39 persen.

Pada tahun 2022 seiring dengan pemulihan ekonomi baik secara nasional maupun di tingkat regional, pertumbuhan di Provinsi Bali yang mencapai 5,63 persen mampu melampaui pertumbuhan nasional yang sebesar 4,89 persen.

Sumber: Badan Pusat Statistik, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)

Sektor industri manufaktur merupakan lapangan pekerjaan yang cukup banyak menyerap tenaga kerja. Sektor industri manufaktur mampu menyerap tenaga kerja lebih dari tiga belas persen setiap tahunnya. Tenaga kerja adalah semua orang yang bekerja pada suatu usaha dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang (pekerja dibayar) maupun pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan usaha tetapi tidak dibayar (pekerja tidak dibayar). Bagi pekerja keluarga yang bekerja kurang dari 1/3 jam kerja normal (satu shift) tidak dianggap pekerja. Pada periode tahun 2018-2022 persentase pekerja di industri manufaktur baik di tingkat Provinsi dan Indonesia berada pada kisaran 14 hingga 17 persen (Gambar 9.6). Capaian Provinsi Bali meningkat dari tahun 2018 sebesar 14,63 persen menjadi 15,48 persen pada tahun 2022.

Sebaliknya pada tingkat nasional proporsinya justru turun tipis dari 14,68 persen menjadi 14,17 persen pada periode waktu yang sama.

14,63

14,94

15,75 16,14

15,48 14,68

14,91

13,61 14,27 14,17

2018 2019 2020 2021 2022

Bali Indonesia

https://bali.bps.go.id

DAN INFRASTRUKTUR

Target ini bermanfaat untuk mengetahui kontribusi dari industri kecil terhadap kontribusi nilai tambah ekonomi. Konsep yang dicakup industri kecil adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, termasuk pemilik dan pekerja keluarga. Sedangkan, yang dimaksud dengan industri mikro dan kecil adalah usaha industri pengolahan yang mempunyai tenaga kerja 1 sampai dengan 19 orang, termasuk pemilik dan pekerja keluarga. Dalam melaksanakan kegiatan produksinya, industri mikro dan kecil terkadang perlu untuk mendapatkan tambahan dana dari layanan keuangan formal seperti bank ataupun semacamnya dalam bentuk kredit. Kredit yang diberikan adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dalam rupiah dan valuta asing, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank pelapor dengan bank dan pihak ketiga bukan bank.

Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami maupun antropogenik yang menyerap dan memancarkan kembali radiasi inframerah.

Emisi GRK adalah lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu area dalam jangka waktu tertentu. Rasio Emisi CO2/Emisi GRK dengan nilai tambah sektor industri diperoleh dengan cara membagi tingkat Emisi CO2 dengan nilai tambah sektor industri. Indikator ini digunakan untuk mengukur nilai tambah sektor industri dengan tingkat emisi yang dihasilkan. Indikator ini digunakan untuk mengetahui hasil kinerja dari program pengurangan emisi CO2.

https://bali.bps.go.id

DAN INFRASTRUKTUR

Target ini bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar upaya yang dilakukan oleh suatu negara untuk pengembangan riset dan memperkuat daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keperluan mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian dalam memperjuangkan kepentingan negara di tingkat internasional. Proporsi anggaran riset pemerintah terhadap PDB diperoleh dengan cara membagi jumlah anggaran untuk riset pemerintah dengan PDB dikalikan dengan 100 persen. Indikator ini digunakan untuk mengetahui jumlah peneliti per satu juta penduduk di suatu wilayah.

https://bali.bps.go.id

https://bali.bps.go.id

https://bali.bps.go.id

https://bali.bps.go.id

esenjangan berdasarkan pendapatan, jenis kelamin, usia, disabilitas, orientasi seksual, ras, kelas, etnis, agama, dan kesempatan terus berlanjut di seluruh belahan dunia, baik dalam suatu negara maupun antarnegara. Kesenjangan yang terjadi akan mengancam pembangunan sosial maupun ekonomi dalam jangka panjang, mengganggu usaha penurunan kemiskinan, serta secara tidak langsung menurunkan harga diri masyarakat. Apabila hal tersebut dibiarkan akan memicu tindak kriminal, penyebaran penyakit, dan kerusakan lingkungan. Perubahan transformatif diperlukan dalam usaha penurunan kesenjangan. Selain itu, dibutuhkan upaya yang lebih besar untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dan kelaparan. Investasi pada bidang kesehatan, pendidikan, perlindungan sosial, dan pekerjaan yang layak pun perlu ditingkatkan terutama untuk generasi muda, para migran, dan komunitas yang rentan. Di dalam negara, pertumbuhan ekonomi dan sosial yang inklusif perlu dilakukan untuk memastikan tersedianya kesempatan yang sama serta menurunkan kesenjangan. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila hukum dan kebijakan yang diskriminatif dihapuskan.

Sementara antarnegara, keterwakilan negara berkembang dalam pengambilan keputusan mengenai isu global dibutuhkan agar kebijakan yang diterapkan lebih efektif, kredibel, dan akuntabel.

Koefisien gini merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan distribusi pengeluaran per kapita penduduk suatu daerah. Koefisien gini digunakan sebagai tolok ukur ketimpangan. Koefisien gini bernilai 0 (nol) menunjukkan kesetaraan sempurna, yang mengindikasikan kondisi ideal di mana seluruh penduduk memiliki pengeluaran per kapita yang sama. Indikator ini memberikan gambaran mengenai ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Koefisien gini Provinsi Bali pada periode 2018-2022

K

https://bali.bps.go.id

KESENJANGAN