MENCAPAI TUJUAN
Target ini belum tersedia metadatanya secara global. Untuk menggambarkan kerja sama antarnegara dalam bidang sains dan/atau teknologi, indikator ini diproksikan dengan indikator nasional, yaitu jumlah kegiatan saling berbagi pengetahuan dalam kerangka Kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular. Namun, indikator proksi ini belum dapat disajikan.
Indikator ini belum tersedia metadatanya secara global. Oleh karena itu, indikator global akan dikembangkan. Salah satu indikator proksi yang dapat digunakan yaitu total jumlah dana yang disetujui untuk negara-negara berkembang untuk mempromosikan pengembangan, transfer, mendiseminasikan dan menyebarkan teknologi yang ramah lingkungan. Data belum tersedia hingga tingkat provinsi.
Pada era informasi ini, akses internet merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan masyarakat. Akses internet telah digunakan secara luas sebagai penunjang kegiatan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun kegiatan bisnis. Penggunaan internet di Indonesia sejak tahun 2018 telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Secara total, terdapat 70,59 persen
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
penduduk di Provinsi Bali yang mengakses internet pada tahun 2022 , jumlah tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun 2018 di mana kurang dari separuh penduduk usia lima tahun ke atas yang mengakses internet. Penggunaan internet di Provinsi Bali sejalan dengan kondisi nasional meskipun capaian nasional cenderung lebih rendah. Hal ini menandakan kebutuhan masyarakat akan teknologi informasi semakin meningkat, sehingga dibutuhkan kebijakan pembangunan yang mendukung transformasi tersebut.
Sumber: Badan Pusat Statistik, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Persentase pengguna internet di Provinsi Bali pada tahun 2022 merupakan yang tertinggi selama lima tahun terakhir (Gambar 17.1). Kondisi tersebut tidak terlepas dari faktor pariwisata yang merupakan tumpuan perekonomian di Bali. Transformasi digital sangat dibutuhkan di Bali untuk mendukung kebutuhan pariwisata yang menuntut pelayanan yang cepat dan berkualitas.
Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) merupakan manifestasi kerja sama antarnegara berkembang yang didasarkan pada prinsip-prinsip antara lain solidaritas, non- kondisionalitas, mutual benefit, dan non-interference. KSS perlu dikembangkan untuk saling membantu mewujudkan kemandirian, mempercepat pembangunan, serta
46,42 54,08 61,06 67,75 70,59
39,90 47,69 53,73 62,10 66,48
2018 2019 2020 2021 2022
Bali Indonesia
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
menguatkan solidaritas antarnegara berkembang. Indikator global ini diproksikan dengan indikator nasional, yaitu jumlah indikasi pendanaan untuk pembangunan kapasitas dalam kerangka KSST Indonesia.
Indikator global ini diproksikan dengan indikator nasional yaitu, rata-rata tarif terbobot di negara mitra Free Trade Agreement/FTA (6 Negara). Rata-rata tarif terbobot di Negara mitra FTA adalah indikator yang menyediakan nilai custom duties levied oleh negara mitra FTA. Tarif perdagangan secara rata-rata dengan negara mitra FTA (Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan Tiongkok) dihitung berdasarkan seluruh komoditas yang diperdagangkan dan dibobot dengan sumbangan ekspor suatu komoditas terhadap ekspor total Indonesia kepada negara-negara tersebut.
Target ini memperhitungkan ekspor barang dan jasa ke seluruh dunia oleh negara berkembang dan kurang berkembang, dan diukur dalam persentase atau dalam ribu dolar US. Indikator global ini diproksikan dengan indikator nasional, yakni pertumbuhan ekspor produk nonmigas.
Target yang ingin dicapai adalah diharapkan menguatnya peran Indonesia dalam kerja sama global dan regional yang ditunjukkan oleh menurunnya jumlah hambatan rata-rata tarif terbobot di negara mitra FTA dan non-tarif di negara-negara yang menjadi pasar ekspor utama. Indikator ini akan dikembangkan.
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
Dashboard makroekonomi merupakan dashboard yang berisi gambaran perekonomian dan situasi pasar dengan membandingkan indikator kunci perekonomian dan pasar secara historikal maupun realtime. Dashboard makroekonomi memiliki fungsi alert, global, forecast, dan perkembangan pasar. Stabilitas ekonomi dapat dianalisis dari laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Indikator ini belum tersedia metadatanya secara global. Oleh karena itu, indikator global ini akan dikembangkan.
Indikator ini mengukur sejauh mana dan cara yang digunakan dalam kerangka kerja hasil-hasil yang dikembangkan oleh negara-negara berkembang, yang digunakan oleh mitra pembangunan terkait untuk merencanakan upaya kerja sama pembangunan dan menilai kinerjanya. Indikator global ini akan dikembangkan.
Kerangka kerja yang termasuk dalam indikator ini mengukur kualitas dan efektivitas hubungan antara mitra pembangunan. Semakin baik hubungan antara semua mitra terkait, semakin baik kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Indikator global ini akan dikembangkan.
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
Target ini belum tersedia metadatanya secara global. Untuk menggambarkan komitmen pada kemitraan publik-swasta dan masyarakat sipil, indikator ini diproksikan dengan dua indikator nasional, antara lain jumlah proyek yang ditawarkan untuk dilaksanakan dengan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan jumlah alokasi pemerintah untuk penyiapan proyek, transaksi proyek, dan dukungan pemerintah dalam kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Sumber: Badan Pusat Statistik, Analisis Hasil Survei Kebutuhan Data 2020-2022
92,93 92,52
97,39
2020 2021
2022
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang mempunyai tugas untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam mewujudkan Sistem Statistik Nasional (SSN). Sebagai penyedia layanan data statistik, BPS harus mampu memberikan pelayanan yang memuaskan terutama terkait kualitas data. Sebagian besar pengguna data BPS merasa puas terhadap data yang diperoleh untuk setiap dimensi kualitas data. Target ini mengukur kemampuan Badan Pusat Statistik untuk menghasilkan data dan informasi statistik sebagai dasar rujukan dalam perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan nasional. Sejak tahun 2020 persentase data BPS yang digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring, dan evaluasi Pembangunan nasional terus meningkat dari 92,93 persen tahun 2020 menjadi 97,39 persen pada tahun 2022 (Gambar 17.2).
Sumber: Badan Pusat Statistik, Analisis Hasil Survei Kebutuhan Data 2020-2022
Target ini merumuskan kemampuan Badan Pusat Statistik untuk menghasilkan publikasi statistik yang bersumber dari aktivitas statistik yang sudah menerapkan standar akurasi. Penghitungannya mengacu pada jumlah publikasi statistik yang bersumber dari aktivitas statistik yang sudah menerapkan standar akurasi dibagi dengan jumlah publikasi
90,00
93,96
98,13
2020 2021 2022
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
yang dihasilkan. Secara umum terjadi peningkatan sejak tahun 2020 sampai dengan 2022 (Gambar 17.3). Peningkatan yang cukup drastis mencapai 8,13 persen menandakan bahwa publikasi yang dihasilkan BPS telah meningkatkan aspek standar akurasi.
Indikator ini belum tersedia metadatanya secara global. di Indonesia, kegiatan statistik telah diatur dalam UU No.16 Tahun 1997 tentang Statistik. UU tersebut mengatur mengenai asas, arah, dan tujuan statistik, jenis statistik dan cara pengumpulan data, penyelenggaraan statistik, pengumuman dan penyebarluasan hasil statistik, koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik, hak dan kewajiban penyelenggara, petugas, serta responden kegiatan statistik, kelembagaan, pembinaan, ketentuan pidana, dan yang lainnya. Indikator global ini diproksikan dengan indikator nasional, yaitu review Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Implementasi rencana statistik nasional berdasarkan National Strategies for the Development of Statistics (NSDS), yang mencakup: pelaksanaan strategi, perancangan strategi, dan proses menunggu adopsi strategi pada tahun berjalan, yang didanai oleh anggaran negara.Indikator ini belum tersedia metadanya secara global. Indikator ini diukur dengan indikator nasional, yaitu tersusunnya National Strategy for Development of Statistics (NSDS). NSDS adalah strategi nasional untuk memproduksi data yang digunakan untuk mengukur seluruh indikator TPB dan indikator statistik lainnya. Sebagai salah satu implementasinya maka BPS telah memiliki Rencana Strategis periode 2015- 2019 dan 2020-2024.
TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
NASIONAL (INDONESIA)
BPS telah memiliki Rencana Strategis 2015-2019
BPS telah memiliki Rencana Strategis
2020-2024
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
Rekomendasi kegiatan statistik adalah suatu rekomendasi oleh BPS yang menyatakan kegiatan statistik yang akan dilaksanakan layak atau tidak layak dilanjutkan.
Rekomendasi kegiatan statistik diberikan kepada instansi pemerintah dan konsultan independen di luar instansi pemerintah. Selama periode 2020-2022 terjadi peningkatan persentase K/L/D/I yang melaksanakan rekomendasi statistik. Pada tahun 2020 hanya sebesar 27,03 persen dan meningkat di tahun 2022 menjadi 35,14 persen (Gambar 17.4).
Sumber: Badan Pusat Statistik, Analisis Hasil Survei Kebutuhan Data 2020-2022
Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan suatu informasi dan menjadikannya mudah ditemukan, digunakan, atau dikelola.Metadata sektoral adalah metadata kegiatan statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
27,03 27,27
35,14
2020 2021 2022
https://bali.bps.go.id
MENCAPAI TUJUAN
instansi pemerintah tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan tugas pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi pemerintah yang bersangkutan. Metadata khusus adalah metadata metadata kegiatan statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan intern dari suatu instansi/perusahaan swasta dalam rangka penyelanggaran riset atau penelitian.
Kemampuan lembaga statistik untuk melaksanakan kolaborasi, integrasi dan standardisasi dalam penyelenggaraan Sistem Statistik Nasional (SSN). Peningkatan persentase K/L/D/I yang melaksanakan rekomendasi kegiatan statistik tampak pada tahun 2020-2022. Capaian pada tahun 2020 tercatat sebesar 60,00 persen kemudian pada tahun 2022 sebesar 75,68 persen.
Sumber: Badan Pusat Statistik, Analisis Hasil Survei Kebutuhan Data 2020-2022
Target ini merujuk pada kemampuan lembaga statistik (Badan Pusat Statistik) untuk melaksanakan Sensus Penduduk dan Perumahan pada tahun 2020. Hasil Sensus Penduduk (SP2020) pada September 2020 mencatat jumlah penduduk sebesar 270,20 juta jiwa. Jumlah penduduk hasil SP2020 bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan hasil SP2010. Dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9 juta km2, maka kepadatan penduduk Indonesia sebanyak 141 jiwa per km2.Laju Pertumbuhan Penduduk per tahun selama 2010-2020 rata-rata sebesar 1,25 persen, melambat dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 1,49 persen.
60,00 56,32
75,68
2020 2021 2022