• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latar Belakang Keluarga Sebagai Fokus Sentral Pelayanan

Dalam dokumen Buku Ajar Keperawatan Keluarga (Halaman 64-70)

Bab III Konsep Keperawatan Keluarga

A. Latar Belakang Keluarga Sebagai Fokus Sentral Pelayanan

Struktur dan fungsi keluarga merupakan hubungan yang dekat dan adanya interaksi yang terus menerus antara satudengan lainya. Struktur didasari oleh organisasi keanggotaan dan pola hubungan yang terus menerus. Hubungan dapat banyak dan komplek seperti seorang wanita bias sebagai istri, ibu, menantu dan lain-lain yang semua itu mempunyai kebutuhan, peran dan harapan yang berbeda (Wright & Leahey, 2000).

Struktur keluarga dapat diperluas dan dipersempit tergantung dari kemampuan keluarga tersebut untuk merespon stressor yang ada dalam keluarga. Struktur di dalam keluarga yang sangat kaku dan fleksibel akan dapat meneruskan fungsi didalam keluarga (Friedman, Bowdan & Jones, 2003).

Keberadaan keluarga yang dinamis dilingkungan komunitas tersebut memerlukan pengawasan dan fasilitasi yang baik dari aspek kesehatan.

Ketidaktahuan, ketidakmampuan, dan ketidakmampuan keluarga dalam memfasilitasi tugas perkembangan dan melaksanakan tugas kesehatan keluarga akan mengakibatkan keluarga mengalami keadaan maladtif dalam mencapai kemandirian keluarga (Bailon & Maglaya,1997). Hal ini memerlukan suatu fasilitasi dari perawat keluarga dalam mengoptimalkan keluarga dalam mencapai tugas perkembangan dan kemandirian keluarga.

Perawat kelaurga dapat memodifikasi lingkungan keluarga, memfasilitasi pencapaian tugas perkembangan keluarga, mempertahankan struktur dan fungsi keluarga, serta mengadaptasikan keluarga terhadap stressor masalah dikeluarga sehingga keluarga dapat mengatasi permasalahan kesehatan secra mandiri. Permasalahan kesehatan di Indonesia sangat kompleks. Keluarga di Indonesia mengalami masalah pada pertumbuhan dan perkembangan keluarga yang berisiko ataupun rentan terhadap permasalahan kesehatan. Hal ini

memerlukan peranan perawat keluarga dalam memberikan dukungan perawatan keluarga.

Pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan yang mulai terspesialisasi sekarang ini, terutama pelayanan pengbatan, pengawasan kesehatan keluarga, dan koordinasi macam-macam pelayanan kesehatan oleh tim kesehatan semakin menjadi kewajiban perawat. Hal ini bukan hal baru, perawat kesehatan masyarakat sejak dahulu telah mengakui bahwa keluarga merupakan focus pelayanan keperawatan yang perawat berikan kepada keluarga sebagiai suatu system pelayanan kesehatan.

Sehubungan dengan adanya spesialisasi dan super spesialisasi dalam pengobatan, maka orientasi pelayanan kesehatan serta cara-cara penyampaian berubah dari orientasi rumah sakit ke masyarakat, dari orietasi penyakit ke kesehatan dan dari orientasi pengobatan ke pencegahan dan peningkatan kesehatan.

Perawatan kesehatan keluarga (Family Health Nursing) adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang diarawat, dengan sehat sebagai tujuannya dan melalui perawatan sebagai sarananya (Bailon &

Maglaya, 1997). Susanto (2012) dalam bukunya menyebutkan bahwa perawatan kesehatan masyarakat, yang menerima pelayanan perawatan dibagi dalam tiga (3) tingkat yaitu; tingkat individu, tingkat family atau keluarga dan tingkat community atau masyarakat.

1) Tingkat individu

Perawat memberi pelayanan perawatan kepada individu dengan kasus tertentu seperti pasien tuberculosis, pasien diabetes, ibu hamil, dan sebagainya yang mereka jumpai di poliklinik. Perawat melihat kasus ini sebagai individu dengan memperhatikan atau tanpa memberi perhatian kepada keluarga atau masyarakat dimana pasien ini adalah

anggotanya. Individu yang menjadi sasaran perawatan dan menjadi pusat perhatian adalah masalah kesehatan individu itu serta pemecahan masalahnya. Keluarga pasien tidak mutak diikutsertakan dalam pemecahan masalah (Bailon & Maglaya, 1997).

2) Tingkat Keluarga

Dalam tingkatan ini yang menjadi sasaran pelayanan adalah keluarga.

Yang dimaksud dengan keluarga disini adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawianan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi dalam peranan masing-masing dan menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan. Dalam tingkatan ini, anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan akan dirawat sebagai anggota keluarga. Yang menjadi pusat dari perawatan adalah keluarga. Maka perawat akan menghadapi pasien yaitu keluarga dengan ibu hamil, kelurga dengan ayah tuberculosis, keluarga dengan anak retardasi dan sebagainya (Bailon & Maglaya, 1997).

3) Tingkat Masyarakat

Masyarakat adalah kumpulan dari keluarga-keluarga. Kata masyarakat mengandung arti geografis, social budaya, yang menjadi objek dan subyek perawatan adalah kelompok masyarakat pada daerah tertentu dengan permaslahahn kesehatan, misalnya masyarakat dengan kejadian demam berdarah (Bailon & Maglaya, 1997)

1. Keluarga Sebagai Pasien Atau Unit Keperawatan

Keluarga sebagai unit pelayanan kesehatan dan keperawatan di masyarakat didasarkan oleh beberapa pertimbangan. Beberapa pertimbangan utama untuk meninjau keluarga sebagai unit pelayanan perawatan didasarkan oleh prinsip utama keperawatan keluarga.

Prinsip utama dalam perawatan kesehatan masyarakat mengatakan bahwa keluarga adalah unit atau kesatuan dari pelayanan kesehatan.

Friedman, Bowden & Jones (2003) memberikan beberapa alasan atau pertimbangan keluarga sebagai unit pelayanan keperawatan di masyarakat:

a. Keluarga merupakan unit utama dari masyarakat dan merpakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat

b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,

e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat.

2. Sifat- Sifat Keluarga Sebagai Sistem

Keluarga tidak dipandang dari jumlah anggotanya. Keluarga sebagai kelompok, maka keluarga memiliki reaksi dan cara yang unik menghadapi masalahnya. Cara berkomunikasi, mengambil keputusan, sikap dan nilai, cita-cita, hubunganya dengan masyarakat dan gaya hidupnya, semuanya ini berbeda-beda bagi setiap keluarga (Friedman, Bowden & Jones, 2003).

Keluarga sebagai kesatuan atau organisme yang berfungsi sangat dipengaruhi oleh jaman dan tempatnya. Besarnya keluarga, struktur keluarga, nilai-nilainya dan juga gaya hidupnya dapat berubah sesuai dengan tempatnya. Keluarga di kota sangat berbeda dengan keluarga mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan yang ada dalam kelompoknya itu sendiri.

c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan satu sama lainnya.

d. Dalam memelihara pasien sebagai individu, maka kleuarga tetap berperan sebagi pengambil keputusan dalam pemeliharaannya.

di desa. Seperti individu, keluarga juga mempunyai siklus perkembangan. Dari segi besar dan komposisinya, keluarga dimulai dari pasangannya yang menikah, memiliki anak, dewasa, dan keluarga tua. Perkembangan keluarga yang dewasa adalah keluarga yang mandiri, sanggup memikul tanggung jawab dan memainkan peranannya dengan baik (Depkes, 2000).

3. Beban Kasus Keluarga

Beban kasus keluarga (family case load) adalah jumlah macam kasus dalam keluarga yang dipelihara/dibina oleh seorang perawat dalam jangka waktu tertentu. Pada umumnya keluarga yang ditangani perawat adalah keluarga -keluarga yang mempunyai masalah dan kebanyakan keluarga ini adalah keluarga dengan penghasilan rendah. Hal ini dapat dimengerti karena kebutuhan akan pelayanan dan bimbingan perawatan lebih tinggi pada kalangan masyarakat penghasilan rendah (Bailon & Maglaya, 1997).

4. Fokus Keperawatan Keluarga

Keluarga sebagai fokus keluarga dapat dipertimbangkan oleh beberapa hal. Beberapa atribut keluarga atau komponen dalam keluarga sebagai fokus keperawatan yaitu (Friedman, Bowdan &

Jones, 2003):

a. Keluarga merupakan suatu sistem

b. Keluarga memiliki komitmen, saling melengkapi, dan memenuhi tanggung jawab antara anggota keluarga.

c. Keluarga akan mengutamakan perhatian pada fungsi keluarga yaitu melakukan perlindungan, pemenuhan nutrisi dan sosialisasi anggota keluarga.

d. Dalamkeluarga, anggota keluarga bias berhubungan atau tidak satu sama lainya.

e. Keluarga dapat memiliki anak ataupun tidak yang terhimpun dalam satu ikatan keluarga.

B. INTERAKSI KELUARGA DENGAN RENTANG SEHAT SAKIT

Dalam dokumen Buku Ajar Keperawatan Keluarga (Halaman 64-70)