• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pendidikan Kesehatan

Dalam dokumen Buku Ajar Keperawatan Keluarga (Halaman 122-131)

Bab IX Metode dan Media Pendidikan Kesehatan Keluarga

A. Metode Pendidikan Kesehatan

1. Pengertian

Implementasi kegiatan asuhan keperawatan komunitas ditunjukan untuk melakukan perubahan masyarakat baik perubahan pengetahuan, sikap dan perubahan perilaku kesehatan. Setiap perubahan di masuarakat, memerlukan peran perawat komunitas dengan melihat apa yang ingin dicapai pada setiap kegaiatan keperawatan komunitas yng dilakukan. Apakah program yang dilakukan mengharapkan adanya perubahan pengetahuan, sikap atau tindakan. Salah satu bentuk program kegiatan yang dilakukan perawat komunitas adalah melakukan pendidikan kesehatan.

Pendidikan kesehatan adalah salah satu kegiatan yang ditunjukan dalam rangka promosi kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan kegiatan penyampian pesan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat agar mereka memperoleh pengetahuan kesehatan sehingga nantinya berpengaruh terhadap sikap dan perubahan perilaku kesehatanya. Perubahan yang terajdi di amsyarakat, dapat dipeengaruhi oleh peran perawat komunitas , dalam menyampikan pesan kesehatan, sasasaran penerima pesan kesehatan yang dalam hal ini adalah masyarakat, juga dipengaruhi oleh bagaiman pesan tersebut sampi dimasyarakat dengan memeperhatikan aspek waktu, keksesuain metode dan media/ alat peraga yang digunakan. Ketersediaan sarana dan fasilitas yang ada dimasyarakat, tujuan penyampaian pedndidikan kesehatan besarnya kelompok

masyarakat yang akan diberikan pesan kesehatan dan kemampuan masyarakat dalam menerima pesan kesehatan tersebut.

Metode merupakan acara untuk melaksanakan pedndidikan kesehatan kepada sasasaran, sedangkan tekhnik adalah segala upaya tertentu agar cara yang dilaksanakan dapat terwujud secara baik maupun sempurna. Pemilihan metode pendidikan kesehatan, disesuaikan dengan tujuan pendidikan, kemampuan sasaran, kemampuan pemberi kesehatan, besarnya kelompok masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat serta waktu penyampian pendidikan kesehatan.

2. Tujuan Pemilihan Metode Pendidikan Kesehatan

Pemilihan metode pendidikan kesehatan tergantung daripada tujuan yang akan dicapai yaitu terjadinya perubahan perilaku (Apakah program mengharapkan terjadinya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan). Berikut ini beberapa metode pendidikan kesehatan untuk merubah masing- masing unsur perilaku yang diharapkan seperti :

a. Perubahan pengetahuan, dapat menggunakan metode ceramah, seminar, studi kasus, curah pendapat, panel, symposium

b. Peruabahan sikap, dapat menggunakan metode diskusi kelompok, tanya jawab, role play, pemutana film, siaran terprogram.

c. Perubahan tindakan, dapat menggunakan demonstrasi, bengkel kerja, latihan mandiri, eksperimen

3. Macam Metode Pendidikan Kesehatan

Pada sasaran individu dan keluarga, perawat komunitas dapat menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi. Sedangkan pada sasaran kelompok dan masyarakat, perawat komunitas dapat

menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok, curah pedndapata, demonstrasi studi kasus, panel, symposium, role play, siaran terprogram

a. Ceramah

Ceramah merupakan salah satu metode penyampian informasi yang disampaikan oleh perawat komunitas kepada masyarakat untuk menjelaskan ide, pengertian, atau pesan kesehatan disertai diskusi dan Tanya jawab secara langsung.

Tujuan penyampian ceramah untuk menyajikan satu pandangan tentang masalah yang menarik, secara langsung dan logis, menyajikan suatu masalah untuk dibahas secara diskusi umum, sehingga merangsang masyarakat untuk berpikir dan belajar lebih lanjut tentang suatu masalah.

Keuntungan metode ini dapat dipakai pada orang dewasa dengan kelompom besar, tidak melibatkan terlalu banyak alat bantu, mudah untuk menyelenggarakannya, dapat dilakukan pada masyarakat berpendidikan tinggi maupaun hanya menggunakan kata-kata saja, sehingga bila daya ingat masyarakat terbatas akan menyebabkan pesan kesehatan tidak sampai karena hanya menggunakn satu indra saja. Perawat komunitas harus menguasai pokok pembicaraan, dan harus dapat memanfaatkan pendengaranya dengan cara menilai reaksi masyarakat baik verbal maupun non verbal. Pandaagm harus tertuju pada semua sasaran masyarakat, dengan menggunakan suara yang cukup jelas, dengan penampilan yang meyakinkan dan menguasai topic materi yang disampikan.

b. Diskusi kelompok

Dapat dilakukan bila peserta kurang dari 15 orang. Agar semua peserta diskusi dapat berpasrtisipasi, diperlukan tata letak duduk berhadapan dan salaing memandang satu sama lainya, seperti saat melakukan kegiatan refleksi diskusi kasus (RKD).

Tujuan diskusi diharapkan terjadi keterbukaan dan kebebasan untu mengeluarkan pendapat, sehingga diperlukan peran fasilitator atau penmimpin diskusi untuk mengarahkan dan mengatr jalanya diskusi sehingga semua orang mempunyai kesempatan yangs ama untuk menyampaikan pendapatnya tanpa ada dominasi diantara mereka.

Keuntungan diskusi kelompok, dapat mendorong rasa kesatuan dan menciptakan rasa kepemimpianan bersama dengan saling memberaikan pendapat dan memeperolah pendapat dari orang lain. Sedangkan kerugianya, diskusi kelompok tidak dapat dipakai pada kelompok besar karena dianggap kurang efektif dan diskusi dapat berlarut- larut, terutama bila diskusi didominasi orang tertentu saja dan pemaimpin diskusi tidak dapat mengarahkan jalanya diskusi.

c. Curah Pendapat

Metode ini merupakan proses pemecahan maslaah dimana anggota- anggotanya mengusulkan semua kemungkinan pemecahan yang difikirkan olehnya, tanpa ada kritik dan evaluasi atas pendapat mereka. Kegiatan curah pendapat dapat dilakukan pada saat focus group discusi (FGD). Prinsip ini sama dengan diskusi kelompok, memerlukan pemimpin diskusi untuk ememancing satu masalah yang menarik utuk dibahas bersama dan

menjadi kebutuhan masyarakat. Tujuan kegiatan ini, untuk menciptakan suasana menyenagkan bagi peserta diskusi, dengan cara mengembangkan daya kreatif untuk berfikir dan menggali pendapat masyarakat dengan merangsang partisipasi semau peserta diskusi.

Keuntungan metode ini dapat diguankan pada kelompok besar maupun kecil dengan cara membangkitkan dan merangsang pendapat baru tanpa memeberikan evaluasi atas pendapat yang disampaiakan, merangsang semua peserta untuk berbicara dan mengeluarkan pendapatnya, tidak menyita waktu lama. Sedangkan kekeuranagn curah pendapat, sanagat sulit memebuat anggota menegrti bahwa segala pendapatnya dapat dietrima dana ada kecenderungan peserta mengadakan evalausi segera setelah pendapat diajukan, terkadang diskusi mudah terlepas darai control terutama bila pemimpin diskusi atau fasilitator kurang bias mengarahkan

d. Demonstrasi

Ini merupakan cara menyampikan ide yang dipersiapakan dengan teliti untu mnegevaluasi adanya perubahan psikomotor dengan memperlihatkan bagaiaman cara melaksanakan suatu tindakan, prosedur dengan disertai alat peraga dan Tanya jawab.

Metode ini biasanya dilakukan perawat komunitas untuk memberikan gamabaran tentang prosedur atau langkah- langkah pelaksanaan terapi modalitas dan terapi komplementer (terapi laternatif) dimasyarakat.

Evaluasi pencapaian pelaksaan demontrasi dapat diketahui dari redemonstrasi yang dilakukan ulang oleh masyarakat. Tujuan

demostrasi adalah untuk mengajarkan bagaimana melaksanakan dan memperagakn suatu tekhnik yang baru, dengan cara menyakinkan masyarakat bahwa prosedur baru tersebut telah memberikan masfaat. Selain itu juga untuk meningkatkan minat belajar dengan mencoba sendiri prosedur yang didemonstrasikan.

Keutungan metode ini lebih menyakinkan masyarakat karena dapat segera ditiru dan dibuktikan, tidak hanya sekedar memebrikan berita yang didengar dan dibaca saja. Kerugaianya, memerlukan waktu dan biaya besar dalam memeprsiapkan bahan yang diperlukan. Karena menggunakan menggunakan benda dan bahan yang sesungguhnya. Selain itu peserta dapat memeprgakan kembali apa yang sudah didemontrasikan.

Metode ceramah dan curah pendapat, dilajukan dengan tujuan untuk merubah pengetahuan masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu, seangkan diskusi kelompok ditinjukan untuk meruabah sikap masyarakat dari tidak mau menjadi mau serta demonstrasi demosntrasi untu merubah tindakan masyarakat dari tidak mampu menjadi mampu menjalankan kegiatan kesehatan sesaui kesehatan sesuai harapan,

Kegiatan promosi kesehatan dimasyarakat, dapat dilakukans ecara langsung berhadapan dengan masyarakat, seperti penyampian pendidikan kesehatan dalam bentuk ceramah, diskusi, curaah pendapat, demonstrasi, juga dapat dilakukan secara tidak langsung (penyampian pesan kesehatan kepada masyarakat tanpa berhadapan langsung), yaitu menggunakan perangkat media cetak dan elektronik. Seperti adanya kegiatan disksi interaktif yang mmebahas masalah kesehatan melalui tv atau radio, tulisan dimajalan, Koran atau internet tentang konsultasi dan atanya jawab

kesehatan. Selain itu promosi kesehatan promosi kesehatan juga dapat dilakukand engan pemasanagn spanduk, poster yang dipasnag dipinggir jalan, puskesmas, Rs, sekolah, pasar tempat keraimaian yang sering dilalui dan menjadi tempat berkumpul danpertemuan dimasyarakat . Semua kegiatan promosi kesehtan tersebut, ditunjukan untuk merubah perilaku masyarakat kearah yang lebih baik dan menguntungkan kesehatanya.

e. Studi Kasus

Merupakan gambaran sekumpulan situasi masalah termasuk detail-detail yang memungkinkan kelompok menganalisa masalah. Permaslahn yang digambarkan merupakan bagian dari bagian kehidupan masyarakat yang memerlukan analisa diagnose dan terapi, dapat disampaikan secara lisanmaupun tujuan penggunaan metode studi kasus, untuk menghubungkan masalah dengan situasi hidup, menganalisis siatuai masalah, membantu anggota memahami suatu masalah menganalisis fakta yang ada tentang suatu masalah, mencari kemungkinan pemecahan masalah.

Metode ini dapat dilakukan secara tertulis, lisan, difilmka, diperankan atau diceritakan dengan memberi kesempatan peserta untuk menggunakn pengetahuand an ketrampilanya. Diperlukan pemimpin studi kasus yang terampil dan mmebutuhkan banyak waktu jika dilakukan secara mendalam. Keuntungan yang didapatkan terhadap penggunaan metode studi kasus, memberikan kesempatan kepada anggota secara merata untuk mengusulkan pemecahan, serta memungkinkan dilakukannya tindak lanjut dengan mengggunakan simulasi.

f. Panel

Panel adalah pembicaraan tentang suatu topic ynag sudah direncanakan dilakukan didepan pengunjung. Diskusi panel memerlukan tiga atau lebih panelis dalam diskusi, didampingi seorang moderator. Panel bertujuan untuk memebrikan pendapat yang berbeda dari berbagai aspek tentang suatu masalah, membahas pokok pembicaraan yang terlalu luas untuk didiskusikan dalam kelompok dan juga untuk menggali suatu masalah. Panel dapat memberikan kesempatan untuk mengemukakan pandangan yang berbeda terhadap suatu masalah dengan cara meningkatkan kemampuan analisis dan membangkitkan berfikir kritis diantara peserta. Pertukaran pendapat diantara pembicara dapat membangkitkan suasana diskusi.

Panel memerlukan persiapan yang matang dan waktu yang cukup, karena panel dapat berlarut-larut sehingga tujuan diskusi tidak tercapai serta mememungkinkan pembicara berbicara terlalu banyak terutama bila moderator tidak terampil, dalam memanfaatkan waktu yang tersedia. Panel dapat memecah belah peserta, bila mereka memihak pembicara tertantu.

g. Simposium

Metode ini merupakan serangkain pidato pendek didepan pengunjung dengan mengungkapkan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topic tertentu dan didampingi oleh moderator. Metode ini bertujuan untuk mngupas aspek yang berbeda dari topic tertentu, mengungkap pokok pembicaraan yang sudah ditentukan dengan memeerlukan reaksi peserta.

Simposium dapat dipakai pada kelompok besar maupun kescil, dapat mengungkapkan banyak iformasi dalam waktu singkat, kekuaranag simposium secara umum memebatasi pendapat pembicara, sulit mengadakan kontrol waktu, kurang spontanitas dan kurang kreativitas, agak terlalu formal, hanya menekankan pada pokok pembicaraan serta kurang adanya interaksi sosial. Simposium perlu perencanaan sebelumnya dengan hati- hati untuk menjangkau jangkauan yang tepat.

h. Bermain peran

Role play merupakan permaianan sebuah situasi dalam hidup manusia, dengan atau tanpa melakukan latihan sebelumnuya, dimainkan oleh beberapa orang untuk dipakai sebagai bahan analisis kelompok. Role plau bertujuan menganaliis pemecahan bagi suatu masalah yang melibatkan emosi dengan memberikan gamabaran tentang berbagai sikap yang berbeda dalam suatu masalah. Melalui role play dapat membantu anggota menambah rasa percaya diri, memebantu anggota memperolah pengalaman yang dialami orang lain, serta memebantu anggota menyelami masalah dan membangkitkan semanagt untuk pemecahan masalah. Role play dapat dipakai pada kelompok besar dan kelompok kecil, memerlukan seornag pemimpin, yang terlatih.

i. Pemutaran Film

Merupakan penyampian informasi kepada sasaran mellaui media film. Media pemutan film digunakan untuk mencapai sasaran yang lebih besar, lebh menarik perhatian, memebantu proses pengamatan, penegnalan dan ingatan karena bersifat visual.

Kekurangan metode ini memerlukan peralatan dan tekhnologi

tinggi, mahal, memerlukan ruangan khusus karena tidak dapat dilaksanakan disembarang tempat. Serta keseulitan dalam menerima informasi tidak dapat segera diatasi.

j. Siaran terprogram

Merupak penyampian informasi secara terprogram melalui siaran tv dan radio, yang bertujuan merubah pengetahuan, sikap dan tindkaan masyarakat. Siaran terprogram dapat dipakai secara efektif untu menambah pengetahuan umum dapat mencakup sasaran yang luas tenaga pengajar dpata dikurangi sampai seminimal mungkin.

Kekuarnag metode penyiaran terprogram radio dan tv belum merata dimiliki oleh semua lapisan masyarakat, memerlukan perencanaan yang matang dan memerlukan penyaiaran yang mahir.

k. Interview

Merupakan tanya jawab yang diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah ditentukan untuk memebahas topic masalah secara mendalam. Keuntungan interviewe adalah topic pembahasan sesuia dengan minat dan perhatian public, tidak kaku seperti ceramah/ kuliah sehingga interview harus tahu permasalahan dan tahu kehendak public serta menguasia tekhnik wawancara.

B. MEDIA (ALAT PERAGA)

Dalam dokumen Buku Ajar Keperawatan Keluarga (Halaman 122-131)