• Tidak ada hasil yang ditemukan

Marka Apron

Dalam dokumen PR 8 TAHUN 20 (Halaman 41-50)

BAB I Persyaratan Fungsional Alat Bantu Visual

2.3 Marka Apron

2.3.1 Tujuan utama panduan pada parking stand pesawat adalah untuk menyediakan:

a) manuver pesawat yang aman pada parking stand; dan b) posisi pesawat yang tepat.

Tujuan ini sering kali dapat dicapai melalui marka apron. Beberapa alat bantu visual digunakan untuk melengkapi panduan yang disediakan oleh marka apron pada malam hari dan dalam kondisi visibilitas yang buruk. Khususnya lampu panduan manuver pesawat dan visual docking guidance system, yang dibahas secara lebih rinci dalam Bab 13.

Manuver pesawat yang aman

2.3.2 Parking stand pesawat pada umumnya dibuat relatif berdekatan satu sama lain untuk meminimalkan area beraspal dan jarak penumpang berjalan kaki. Pada manuver pesawat, perlu dikontrol secara presisi sehingga pesawat selalu dijaga untuk tidak saling berdekatan dengan pesawat lainnya, dengan bangunan dan atau kendaraan di apron.

Beberapa pertimbangan juga harus diberikan untuk memastikan jet blast pesawat yang sedang bermanuver tidak akan mengganggu aktivitas pada parking stand yang berdekatan dan sehingga marka dapat dilihat dengan jelas dan dapat digunakan semua pesawat yang menggunakan parking stand tersebut dengan tanpa hambatan. Jarak clearences antara pesawat yang sedang bermanuver dan pesawat terbang lain, gedung atau obstacles lain untuk berbagai keadaan

dijelaskan dalam Annex 14, Volume I, Bab 3. Pengendalian peralatan pelayanan darat dan kendaraan harus dilakukan untuk memastikan bahwa area manuver pesawat di parking stand clear. Peralatan pelayanan darat dan kendaraan harus berada di luar safety line yang telah ditentukan ketika pesawat sedang bermanuver atau ketika peralatan ditinggalkan tanpa pengawasan.

Cara mengikuti garis panduan

2.3.3 Ada dua cara yang penting bagi pesawat untuk mengikuti garis panduan. Pertama, hidung pesawat (atau kursi pilot) berada di atas garis; kedua, Nose wheel mengikuti garis. Annex 14, Volume I, Bab 3 menetapkan bahwa belokan taxiway harus dirancang sedemikian rupa untuk memberikan jarak clearances yang diperlukan ketika kokpit pesawat melewati marka center line taxiway. Terutama karena Pilot akan kesulitan dalam memastikan apakah nose wheel mengikuti garis panduan. Pada beberapa pesawat, nose wheel dipindahkan sejauh 5 m di belakang kokpit. Persyaratan untuk marka parking stand pesawat, tidak bisa disamakan dengan marka taxiway center line. Ada dua perbedaan dalam manuver pesawat di parking stand pesawat:

a) karena berkurangnya area untuk bermanuver, diperlukan radius belokan yang jauh lebih kecil; dan

b) marshaller terlatih sering ditugaskan untuk membantu manuver pesawat.

Oleh karena itu, Annex 14, Volume I, Bab 5 menetapkan bahwa marka stand pesawat dirancang pada nose wheel pada prinsip garis panduan.

Jenis marka parking stand pesawat

2.3.4 Marka parking stand pesawat terdiri dari garis panduan untuk menunjukkan jalur yang harus diikuti oleh pesawat terbang dan bar referensi untuk memberikan informasi tambahan. Garis panduan dapat dipisahkan menjadi:

a) garis lead-in;

b) garis turning; dan c) garis lead-out.

Marka Lead in

2.3.5 Garis-garis ini memberikan panduan dari taxiway apron ke parking stand pesawat yang telah ditentukan. Garis-garis mungkin dibutuhkan saat pesawat melakukan taxiing untuk mempertahankan clearance yang ditentukan dari pesawat lain di apron. Garis-garis tersebut sama penting dengan garis turning untuk menyelaraskan sumbu pesawat dengan posisi akhir yang telah ditentukan. Untuk parking stand nose-in, garis lead-in akan menandai centerline parking stand ke posisi berhenti pesawat. Tidak akan ada garis lead-out dan operator aircraft towing tractor akan menggunakan garis lead-in untuk panduan selama manuver push-back.

2.3.6 Gambar 2-2 menunjukkan garis lead-in yang sederhana. Keuntungan dari garis ini adalah menyajikan metode yang paling mudah untuk berputar dan tidak mungkin menimbulkan kesalahpahaman.

Kerugiannya adalah tidak cocok untuk marka parking stand dimana pesawat harus ditempatkan secara tepat di atas garis lead-in dan membutuhkan lebih banyak ruang apron pada jenis marka ini. Garis harus diikuti oleh nose wheel pesawat. Ketika garis-garis ini digunakan, perlu dicatat bahwa lintasan tengah pesawat berada di dalam kurva garis panduan. Dalam beberapa kasus, ketersediaan area apron mungkin memerlukan penggunaan jenis marka yang berbeda. Gambar 2-3 menunjukkan offset garis lead-in. Saat nose wheel pesawat mengikuti garis-garis ini, bagian tengah pesawat tidak memotong jauh di dalam kurva tetapi membuat belokan yang lebih kecil. Sebagai konsekuensi, ukuran posisi parking stand tidak perlu dibuat terlalu besar. Namun perlu dicatat bahwa ketika jenis marka ini menempatkan pesawat secara terpusat di atas garis lead-in, garis yang diberikan hanya dapat sepenuhnya cocok untuk satu jenis pesawat atau di mana geometri pesawat dengan wheel bases dari semua tipe pesawat berbeda jenis yang menggunakan parking stand tersebut hampir identik. Ketika diperlukan untuk sebuah parking stand yang akan digunakan oleh berbagai jenis pesawat dan tidak memiliki geometri kaki kaki roda yang sama, tetapi ruang yang tersedia memerlukan pesawat tersebut untuk diposisikan di tengah melalui garis lead in, dapat digunakan garis panah pendek dengan sudut 90 derajat terhadap center line taxiway, seperti pada Gambar 2-4. Salah satu kelemahan dari pengaturan ini adalah bahwa titik masuk dan derajat putaran yang diperlukan untuk menyelaraskan pesawat di tengah melalui garis lead-in diserahkan kepada keputusan pilot.

Garis Turning

2.3.7 Ketika pesawat diharuskan untuk berputar di parking stand sebelum berhenti atau setelah "break away", garis turning diperlukan oleh pesawat untuk diikuti. Tujuan utama dari garis ini adalah untuk membatasi putaran pesawat di dalam area yang ditentukan dan menjaga pesawat dari obstacles dan untuk membantu dalam memposisikan pesawat dengan tepat. Disamping itu juga sangat penting ketika jarak yang tersedia antara parking stand dan bangunan terdekat atau parking stand lainnya adalah sempit.

2.3.8 Gambar 2-5 menunjukkan contoh tipikal untuk garis turning nose wheel. Garis dapat dilengkapi dengan bar referensi, seperti yang ditunjukkan dan seperti yang dibahas nanti di 2.3.15.

2.3.9 Bagian lurus dari garis turning. Pada garis turning hendaknya mempunyai bagian yang lurus dengan panjang minimal 3 m pada posisi akhir pesawat. Garis ini menyediakan jarak 1,5 m pada posisi sebelum pemberhentian terakhir untuk mengurangi tekanan pada landing gear dan pada saat yang sama untuk memperbaiki keselarasan pesawat, dan jarak 1,5 m lainnya setelah posisi berhenti untuk mengurangi daya dorong yang diperlukan dan, dengan demikian, blast on "break away".

Panjang bagian lurus tersebut di atas dapat dikurangi menjadi 1,5 m dalam hal parking stand yang digunakan untuk pesawat kecil.

Garis Lead out

2.3.10 Garis ini, yang ditunjukkan pada Gambar 2-6, memberikan panduan dari parking stand ke taxiway dan memastikan bahwa clearance yang dipersyaratkan dari pesawat lain dan obstacles terpenuhi. Di mana pesawat harus berputar sebelum meninggalkan parking stand untuk menghindari obstacles yang berdekatan, garis lead-out mungkin seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-6 a). Apabila clearance dari parking stand yang berdekatan sangat dekat, maka garis lead-out ditunjukan Gambar 2-6 b) atau c). Garis lead-out nose wheel offset, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-7, diperlukan jika jarak yang tersedia sempit.

Metode menghitung radius bagian melengkung pada garis lead-in, turning dan lead out

2.3.11 Apabila menggunakan garis nose wheel atau hanya lead-in lurus, seperti pada Gambar 2-4, radius marka yang diasumsikan atau di gambarkan harus berada dalam kemampuan putar pesawat untuk parking stand tersebut. Dalam menghitung radius, pertama perlu menilai kemungkinan efek jet blast yang dapat dihasilkan dari penggunaan radius yang terlalu kecil. Hal itu juga memungkinkan untuk radius minimum yang berbeda yang dapat diterima oleh setiap pilot meskipun mereka menggunakan pesawat yang sama.

Selanjutnya, semakin kecil radius putar dan semakin besar sudut nose-wheel, semakin besar kemungkinan terjadinya penyimpangan roda. dengan kata lain, misalnya, sudut nose-wheel diterapkan 65 derajat, radius putaran efektif hanya setara dengan beberapa sudut yang lebih rendah, dengan kemungkinan hilang 5 derajat. Untuk menentukan radius, perlu mengacu pada manual yang dikeluarkan oleh produsen pesawat udara untuk keperluan perencanaan bandar

udara; operator dari masing-masing jenis pesawat harus juga dikonsultasikan untuk mengetahui sejauh mana mereka memodifikasi panduan dari pabrikan untuk alasan apa pun. Kondisi pada setiap apron perlu dipelajari untuk melihat apakah perlu dilakukan modifikasi lebih lanjut.

Duplication of Guidance

2.3.12 Bila parking stand digunakan oleh berbagai jenis pesawat dan penyelarasan pesawat tidak terlalu penting, dapat dimungkinkan untuk menggunakan satu set marka untuk melayani semua jenis.

Dalam kasus seperti itu digunakan radius putar terbesar. Setiap kelompok jenis pesawat kemudian dapat bermanuver dengan jarak yang cukup jika nose-wheel mengikuti garis panduan. Namun, jika keselarasan yang tepat dari pesawat di parking stand sangat penting, garis panduan sekunder mungkin diperlukan. Garis panduan sekunder juga diperlukan ketika parking stand pesawat besar harus menampung lebih dari satu pesawat kecil pada waktu yang sama (lihat Gambar 2-8). Parking stand seperti ini umumnya dikenal sebagai parking stand bertumpuk. Dalam semua kasus ini, jalur utama harus untuk pesawat yang paling kritis, yaitu pesawat yang membutuhkan area manuver terbesar.

Karakteristik garis panduan

2.3.13 Garis panduan (marka) hendaknya berupa garis kuning solid panjang, sekurang-kurangnya lebar nya 15 cm tetapi sebaiknya 30 cm.

Namun, jika terdapat garis panduan sekunder, harus berupa garis putus-putus untuk membedakannya dari garis utama. Selain itu, jenis pesawat yang mengikuti setiap jalur harus ditunjukkan dengan jelas.

2.3.14 Jika dianggap perlu untuk membedakan antara garis lead in dan garis lead out, tanda panah harus ditambahkan ke garis untuk menunjukkan arah yang harus diikuti. Nomor/huruf penunjukan parking stand harus tergabung dalam garis lead-in (lihat Gambar 2-9).

Selain itu, nomor parking stand harus disediakan di belakang stand, misal. pada bangunan atau tiang, sehingga terlihat jelas dari kokpit pesawat terbang.

Bar referensi

2.3.15 Contoh bar referensi dan fungsinya adalah:

a) bar putar (menunjukkan titik untuk memulai putaran);

b) garis berhenti (menunjukkan titik di mana harus berhenti); dan c) alignment bar (membantu menyelaraskan pesawat pada sudut

yang diinginkan).

Gambar 2-9 menunjukkan contoh penggunaan a), b) dan c).

2.3.16 Karakteristik bar referensi. Turn Bar atau stop line memiliki panjang 6 m dan lebarnya tidak kurang dari 15 cm dan berwarna sama dengan garis panduan (marka), yaitu kuning. Garis ini harus ditempatkan di sisi kiri, pada sudut yang tepat, garis panduan terlihat dari kursi pilot pada titik putaran dan berhenti. Turn Bar terdiri dari sebuah panah dan kata-kata “FULL TURN”, seperti pada Gambar 2-4. Alignment Bar harus memiliki panjang 15 m dan lebar 15 cm dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga terlihat dari kursi pilot.

2.3.17 Pengelompokan pesawat untuk mengurangi jumlah turn bar dan stop line. Ketika parking stand pesawat dimaksudkan untuk digunakan oleh beberapa jenis pesawat, perlu dilakukan pengelompokan untuk mengurangi jumlah turn bar dan stop line.

Namun, tidak ada metode yang disepakati atau digunakan secara luas untuk mengelompokkan pesawat terbang. Dalam kasus self manouvering parking stand, seseorang dapat mengelompokkan pesawat yang memiliki kemampuan berputar dan geometri yang serupa; bahkan dimungkinkan untuk memasukkan pesawat yang lebih kecil yang mungkin memiliki perbedaan, dalam mengikuti garis panduan, mereka tidak melewati area yang dibutuhkan oleh pesawat dengan tipe lain yang menentukan jarak clearance parking stand. Untuk parking stand nose-in, jarak dan kemampuan putar biasanya kurang diperhatikan dibandingkan dengan faktor-faktor seperti exit location dan jenis garbarata yang tersedia. Jika terdapat hidran pengisian bahan bakar, titik pengisian bahan bakar juga harus diperhitungkan. Oleh karena itu, seseorang perlu mempelajari kondisi existing pada setiap bandara dan menyesuaikan pengelompokan apapun dengan fasilitas yang tersedia, perpaduan jenis pesawat dan jumlahnya, tata letak apron, dll.

2.3.18 Sistem pengkodean untuk turn bar dan stop line. Jika parking stand pesawat hanya digunakan oleh dua atau tiga jenis tipe pesawat, dimungkinkan untuk menunjukkan dengan tulisan yang dicat dari jenis pesawat untuk setiap marka yang dimaksudkan. Jika parking stand pesawat digunakan untuk beberapa jenis pesawat, mungkin diperlukan kode turn bar dan stop lines untuk menyederhanakan marka dan untuk memfasilitasi manuver pesawat yang aman dan cepat. Namun, tidak ada sistem pengkodean yang telah disepakati atau yang secara umum digunakan. Sistem pengkodean yang diadopsi harus sedemikian rupa sehingga pilot dapat memahami dan menggunakannya tanpa kesulitan.

2.3.19 Garis Towing. Jika pesawat akan ditarik, garis pemandu mungkin diperlukan bagi operator aircraft towing tractor untuk diikuti.

Garis pengaman Apron / Apron Safety Line

2.3.20 Garis pengaman akan diperlukan pada apron untuk menandai batas area parkir untuk peralatan pelayanan pesawat di darat, service roads dan jalur penumpang, dll. Jalur ini lebih sempit dan warnanya tidak sama untuk membedakan dari garis pemandu yang digunakan untuk pesawat.

2.3.21 Garis clearance wing tip. Garis-garis ini harus menggambarkan zona aman dari jalur kritis wing tip pesawat. Garis hendaknya dibuat pada jarak yang sesuai yang disebutkan dalam 2.3.2 di luar jalur normal wing tip dari pesawat terkritis. Lebar garis hendaknya minimal 10 cm.

2.3.22 Garis batas peralatan. Garis-garis ini digunakan untuk menunjukkan batas area yang dimaksudkan untuk parkir kendaraan dan peralatan servis pesawat saat tidak digunakan. Beberapa metode digunakan untuk mengidentifikasi sisi garis pengaman yang aman untuk penyimpanan kendaraan dan peralatan tersebut. Di beberapa bandara, kata-kata "Equipment Limit” dicat di sisi yang digunakan oleh peralatan pelayanan darat pesawat udara dan dapat dibaca dari sisi itu. Tinggi huruf sekitar 30 cm. Selain itu, garis tambahan (garis terputus-putus dengan warna yang sama atau garis kontinu dengan warna berbeda) disediakan di satu sisi garis pengaman. Sisi di mana garis tambahan tersebut berada dianggap aman untuk parkir kendaraan dan peralatan.

2.3.23 Jalur penumpang. Jalur ini digunakan untuk menjaga penumpang, saat berjalan di apron, bebas dari hazard. Zebra cross umumnya digunakan.

Dalam dokumen PR 8 TAHUN 20 (Halaman 41-50)