• Tidak ada hasil yang ditemukan

Media yang digunakan oleh dosen dikatakan masih kurang pas

Dalam dokumen skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 118-125)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

B. Temuan penelitian

2. Media yang digunakan oleh dosen dikatakan masih kurang pas

2. Media yang digunakan oleh dosen dikatakan masih kurang pas

matematika dalam pembelajaran berbasis daring. Dimana angket tersebut dibagi menjadi dua jenis angket, yaitu dalam angket pertama, peneliti memaparkan pernyataan tentang kesulitan belajar matematika, dan angket yang kedua peneliti memaparkan tentang kesulitan mahasiswa dalam belajar dengan menggunakan pembelajaran online (daring).

a. Pada angket kesulitan mahasiswa dalam belajar matematika Dengan penjelasan yang sama pada temuan poin 1 tentang kesulitan signal, di dalam angket jenis pertama, peneliti menemukan beberapa mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi baik dalam memahami konsep, menerapkan prinsip, dan menyelesaikan soal verbal (cerita). Salah satu kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh masing-masing dosen pengampu adalah media yang dianggap kurang pas oleh mahasiswa yang digunakan saat menyampaikan materi. Hal tersebut diutaran oleh mahasiswa yang merasa kesulitan memahami materi saat perkuliahan daring pada kolom alasan. Sebagaimana salah satu mahasiswa yang menyampaikan hal tersebut adalah sebagai berikut :

“Karena dalam proses pembelajaran daring, dosen kurang efektif dalam mengajar, hanya dengan mengeshare lalu menjelaskan dengan media chat, tapi kadang menggunakan Google Meet namun banyak yang tidak kami pahami karena dosen tidak memberikan contoh soal dan pengerjaan secara langsung”.

Tanggapan mahasiswa tersebut adalah sedang, dan memberikan alasannya seperti diatas. Namun dapat peneliti simpulkan kesulitan yang dialami oleh mahasiswa tersebut tidak memahami materi adalah karena media yang digunakan masih kurang efektif digunakan saat menyampaikan materi. Dari alasan mahasiswa tersebut diketahui media yang digunakan adalah WhatsApp (WA) Grup dan Google Meet . yang paling sering digunakan oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut adalah dengan WhatsApp (WA) Grup, dan lebih sedikit menggunakan Google Meet .

Gambar 2. 32 Tanggapan mahasiswa tentang kesulitan belajar menggunakan pembelajaran berbasis daring

Kemudian pada item yang sama pada angket jenis pertama, peneliti juga menememukan alasan yang sama dengan alasan mahasiswa yang sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

“Karena media yang digunakan kurang efektif, hanya diskusi di WA Grup dan jarang dijelaskan, jadi saya

sulit sekali memahami mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak”.

Sama dengan alasan mahasiswa pertama, yaitu media yang digunakan oleh dosen dianggap masih kurang efektif saat menjelaskan materi perkuliahan secara daring. Sehingga mahasiswa tersebut mengatakan sulit memahami materi yang disampaikan oleh dosen pengampu.

Gambar 2. 33 Tanggapan mahasiswa tentang kesulitan belajar menggunakan pembelajaran berbasis daring

Peneliti bukan hanya menemukan kesulitan tersebut dari alasan mahasiswa saat mengisi kolom alasan pada angket pertama.

Akan tetapi peneliti lebih menspesifik kan pernyataan terkait media yang kurang pas di dalam angket kedua. Di dalam angket kedua ini juga peneliti mendapatkan tanggapan yang sama yaitu terkait masalah kesulitan media yang kurang pas menurut sebagian mahasiswa saat melakukan perkuliahan secara daring.

b. Pada angket kesulitan mahasiswa dalam belajar menggunakan pembelajaran online (daring)

Di dalam angket kedua, dengan penjelasan yang sama pada poin a tentang kesulitan signal, dari 23 item yang peneliti paparkan, terdapat 2 buah item yang berkaitan dengan media pembelajaran yang digunakan oleh dosen saat pembelajaran berbasis daring dilakukan. Item yang pertama berbunyi :

“Menurut saya aplikasi yang digunakan tidak cocok digunakan saat pembelajaran matematika berbasis daring”

Kemudian pada item kedua, berupa pernyataan yang lebih spesifik lagi tentang media pembelajaran yang digunakan oleh dosen saat pelaksanaan perkuliahan daring yaitu sebagai berikut :

“Saya tidak memahami materi matematika yang dijelaskan dengan menggunakan platform WA dan GC”

Kemudian dari hasil analisis dan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS, pada item pertama, sebagian besar mahasiswa memberikan tanggapan setuju. Maka dari itu peneliti dapat menyimpulkan salah satu kesulitan yang dialami mahasiswa tidak memahami materi matematika saat pelaksanaan perkulian secara daring adalah media yang digunakan oleh dosen dikatan masih kurang pas saat menyampaikan materi kepada mahasiswa.

Gambar 2. 34 Tanggapan mahasiswa tentang kesulitan belajar menggunakan pembelajaran berbasis daring

Kemudian pada item yang kedua, dari hasil analisis dan pengolahan data menggunakan Microsoft Excel, sebagian besar mahasiswa juga memberikan tanggapan setuju pada item tersebut.

Gambar 2. 35 Tanggapan mahasiswa tentang kesulitan belajar menggunakan pembelajaran berbasis daring

Kemudian agar lebih jelasnya bukti penelitian pada angket kedua ini, peneliti akan memaparkan hasil analisis dan pengolaahan data pada bab pembahasan.

c. Dari hasil wawancara

Dari hasil wawancara semi terstruktur, jawaban dari mahasiswa mungkin tidak terlalu mengerucut kepada kesulitan yang dialami oleh beberapa mahasiswa dalam memahami materi matematika dengan perkuliahan secara daring yakni media yang kuran pas atau kurang tepat digunakan oleh dosen pengampu mata kuliah, namun peneliti dapat menarik sedikit kesimpulan dari jawaban mahasiswa terkait masalah media yang kurang tepat digunakan oleh dosen pengampu mata kuliah saat menyampaikan materi matematikan secara daring.

Dari beberapa mahasiswa yang peneliti wawancara secara mendalam, peneliti mendapatkan beberapa mahasiswa yang menjawab kesulitan dalam memahami secara daring, kemudian mahasiswa tesebut memberikan keterangan bahwa ingin sekali perkuliahan bisa dilaksanakan secara tatap muka. Sebagaimana hasil percakan peneliti dengan mahasiswa yang sudah di parafrasa ulang oleh peneliti, yaitu sebagai berikut :

P :“Kenapa anda,mengatakan mata kuliah itu sulit ?”

I3 :“Karena, untuk materi ini, perlu dijelaskan secara langsung. Saya tidak bisa memahami, jika hanya sekedar dijelaskan melalui video dan diskusi melalui WhatsApp Grup. Saya tidak memahami bagaimana mengintegralkan, dan saya tidak memahami langkah-langkah dalam mengintegralkan fungsi, karena langsung dijelaskan tanpa dibahas terlebih dahulu”.

Dari hasil percakapan tersebut, mahasiswa tersebut tidak bisa mengerti atau memahami materi matematika kalau hanya sekedar diskudi chat saja, dan mahasiswa tersebut juga menyebutkan, bahwa dalam mata kuliah tersebut perlu dijelaskan secara langsung dengan tatap muka.

Kemudian peneliti juga menemukan jawaban yang hampir sama dengan jawaban mahasiswa yang sebelumnya, yaitu mahasiswa tersebut tidak dapat memahami materi perkuliahan saat pekuliahan secara daring.

P :“Kenapa anda mengatakan mata kuliah tersebut sangat sulit dipahami dengan pembelajaran berbasis daring ?”.

Apa Alasan anda ?

I2 :“Karena penjelasannya kurang tepat atau terlalu sulit.

Seandainya tatap muka pasti saya memahami, karena akan dijelaskan secara rinci, sedangkan kalau daring itu kebanyakan ngantuknya terus penjelasannya kurang efektif".

Mahasiswa yang kedua ini tidak dapat memahami materi perkuliahan secara daring, dikarenakan penjelasan dari dosen masih kurang dipahami oleh mahasiswa dan dikatakan sulit.

Sehingga tersebut menyebutkan pada mata kuliah tersebut harus dijelaskan secara langsung atau tatap muka.

Untuk lebih jelanya alur percakan antara peneliti dengan mahasiswa, hasil percakapan ini, peneliti akan paparkan pada halaman lampiran.

3. Pemberian bantuan kuota yang tidak tepat waktu untuk

Dalam dokumen skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 118-125)