• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemahaman konsep Matematika

Dalam dokumen skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 63-79)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Paparan data

1. Pemahaman konsep Matematika

Sebagian Mahasiswa semester III Prodi Tadris Matematika UIN Mataram mengalami kesulitan dalam memahami konsep, Hal ini sesuai hasil wawancara dengan mahasiswa semester III kelas B:

“Kami tidak bisa memahami konsep jika hanya dengan membaca, dan membaca contoh soal. Karena kami harus memahaminya secara bertahap, dan harus dijelasakan secara detail. Karena jika hanya sekedar diberikan contoh soal dan jawaban, kemudian diberikan teorinya dan harus dibaca, itu menjadikan kami sulit memahami konsepnya”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa ada sebagian mahasiswa yang merasa kesulitan dalam memahami konsep matematika dengan pembelajaran berbasis daring, hal ini disebabkan karena tidak dijelaskan secara detail, sehiingga kemudian mahasiswa tersebut tidak dapat memahami materi pembelajarannya.

Kemudian dalam memahami konsep matematika mahasiswa tidak bisa

memahaminya dengan hanya sekedar membaca, melihat contoh soal, akan tetapi harus dijelaskan secara langsung dan terperinci.

Dalam penguasaan materi tidak terlepas dari pemhaman konsep terlebih dahulu. Pemahaman konsep matematika akan menumbuhkan kemampuan mahasiswa dalam mendefinisikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu yang sesuai dengan caranya sendiri. Pemahan konsep tersebut dapat tercapai jika proses pembelajaran dilakukan secara langsung, yang dimana dosen menjelaskan dengan langkah-langkah pembelajaran yang baik serta penyampaian materi dengan baik.

Proses pembelajaran yang baik dan agar mahasiswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh dosen saat pembelajaran berbasis daring, perlu adanya penyampaian materi yang baik kepada mahasiswa, seperti penyampaian materi yang lancar tanpa adanya suara yang terputus. Bukan hanya cara penyampaian materi, media serta lokasi pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap pemahaman mahasiswa.

Media yang digunakan harus sesuai dengan isi materi yang disampaikan, seperti halnya pada mata kuliah Geometri. Media yang digunakan harus bisa memaparkan materi tersebut secara rinci misalnya berupa video karena materi tersebut membutuhkan analisis tingkat tinggi agar dapat memahaminya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh salah satu mahasiswa ketika peneliti melakukan wawancara semi terstruktur sebagai berikut :

“Belajar dari rumah itu bagi saya sulit dan membingungkan.

Karena seandainya pembelajaran tidak dilakukan secara daring, saya bisa diskusi bersama teman-teman yang lain. Jika hanya belajar di rumah, saya sangat sulit memahami materi, dan sering kebingungan, karena media penyampaiannya menggunakan video youtube, dan sering mengalami kesulitan teknis seperti video yang blur, dan suara dosen yang kurang jelas. Intinya sangat sulit bagi saya memahami matematika secara daring”.

Hasil wawancara tersebut, memberikan peneliti sdikit gambaran sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa lokasi saat melakukan pembelajaran juga berpengaruh terhapat pemahaman mahasiswa. Artinya mahasiswa membutuhkan teman untuk berdiskusi guna memecahkan masalah matematika yang rumit. Mahasiswa tidak dapat memahami sendiri materi matematika tersebut meskipun dijelaskan secara langsung melalui video oleh dosen.

Kemudian berdasarkan hasil pengisian angket oleh mahasiswa, ternyata tidak sedikit yang memberikan tanggapan bahwa pemahaman konsep pada mata kuliah tertentu itu sulit dipahami dan bahkan beberapa orang mahasiswa memberikan tanggapan dalam memahami konsep matematika sangat sulit untuk dipahami dengan pembelajaran berbasis daring. Berikut beberapa mata kuliah yang sulit, dan bahakan sangat sulit dipahami oleh mahasiswa semester III Prodi Matematika tahun Akademik 2020/2021.

a. Mata kuliah geometri

Di dalam angket, peneliti memberikan materi yang sudah disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah Geometri dengan

pembelajaran berbasis daring yaitu pada pokok bahasan materi polygon. Pada materi ini tanggapan mahasiswa yang dilihat dari hasil pengisian angket atau angket ini beragam. Peneliti mendapatkan tanggapan sulit dari beberapa mahasiswa dan masing-masing memberikan alasanya kenapa memberikan tanggapan sulit, salah satunya sebagai berikut :

“ Karena bagi saya, sulit sekali memahami matematika dengan pembelajaran berbasis daring”.

Dari alasan salah satu mahasiswa yang menanggapi sulit tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa, dalam memahami konsep matematika terutama pada mata kuliah Geometri, sebagian mahasiswa tidak bisa memahami konsep Geometri dengan pembelajaran daring.

Gambar 2. 1 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Geometri.

Kemudian pada mata kuliah ini juga terdapat beberapa mahasiwa yang memberikan tanggapan sedang yang artinya untuk

materi polygon pada mata kuliah Geometri ini tingkat pemahaman mahasiswa berada pada katagori sedang yaitu tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah. Sebagaimana alasan salah satu mahasiswa yang memberikan tanggapan sedang dalam pengisian angket tersebut yaitu :

“ karena dosen pengampu yang mengajar dengan cara memberikan gambaran melalui google meet, menurut saya sedang, karena materinya tidak terlalu sulit untuk dipahami”.

Dari alasan mahasiswa tersebut maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa materi polygon pada mata kuliah Geometri tidak terlalu sulit bagi sebagian mahasiswa karena dosen sudah memberikan gambaran kepada mahasiswa ketika melaksanakan pembelajaran secara daring dengan menggunakan media google meet , dan dengan media tersebut, mahasiswa bisa memahami penjelasan dari dosen pengampu mata kuliah Geometri .

Gambar 2. 2 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Geometri.

Selain itu dari hasil pengisian angket yang dilakukan oleh mahasiswa, ternyata terdapat beberapa mahasiswa yang menanggapi bahwa dalam memahami konsep polygon dengan pembelajaran berbasis daring, dengan tanggapan mudah dan mahasiswa tersebut memberikan alasan sebagai berikut :

“Karena materi kongruen dan korespondensi bisa dipahami dengan satu cara, tidak memerlukan pemikiran atau penalaran yang mendalam”

Dari alasan mahasiswa tersebut, diketahui bahwa dalam memahami materi polygon tentang korespondensi tidak membutuhkan pemikiran yang mendalam, artinya mahasiswa tersebut bisa dengan mudah memahami konsep polygon, terutama pada materi korespondesi dan kongruen pada bangun datar. Namun tidak dapat kita simpulkan bahwa tidak semua mahasiswa bisa memahami materi dengan baik.

Gambar 2. 3 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Geometri.

Kendati demikian, terdapat beberapa mahasiswa yang menanggapi bahwa dalam memahami konsep polygon untuk bagian kongruen dan korespondensi itu sangat mudah untuk dipahami dengan pembelajaran berbasis daring, dan mahasiswa tersebut juga memberikan alasan kenapa menanggapi materi tersebut sangat mudah dipahami dengan pembelajaran berbasis daring sebagai berikut :

“Karena dalam kegiatan pembelajaran daring semester kemarin, dosen menyediakan materi melalui media youtube, Google Clasroom, kemudian diskusi secara live di Google Meet, maka dari itu apapun yang belum kami pahami di materi, dosen langsung menjelaskan secara detail di Google Meet”

Dari alasan tersebut, kenapa mahasiswa tersebut mengatakan sangat mudah, dikarenakan media yang digunakan dapat memberikan pemahaman kepada mahasiswa tersebut dalam memahami materi polygon pada mata kuliah Geometri, yang dimana dosen pengampu mata kuliah Geometri menyampaikan materi secara langsung melaui youtube kemudian mahasiswa diarahkan untuk berdiskusi melalui media google meet . sehingga mahasiswa tersebut dapat memahami meteri tersebut dengan sangat mudah.

b. Mata kuliah Matematika Diskrit

Bukan hanya pada mata kuliah Geometri akan tetapi pada mata kuliah Matematika Diskrit juga terdapat beberapa mahasiswa

yang menanggapi bahwa mata kuliah ini sulit dan bahkan sangat sulit untuk dipahami dengan pembelajaran berbassis daring. Hal demikian dilihat dari tanggapan mahasiswa melalui angket yang telah peneliti sebarkan, namun beberapa mahasiswa juga memberikan tanggapa yang berbeda, yaitu sebagian mahasiswa menanggapi bahwa dalam memahami konsep Matematika Diskrit ini sedang yang artinya tidak terlalu sulit dan tidak pula terlalu mudah, dan bahkan ada sebagian yang menanggapi matri pohon pada mata kuliah ini mudah, dan bahkan sangat mudah dipahami dengan pembelajaran berbasis daring.

Pada mata kuliah Matematika Diskrit ini peneliti memaparkan sub materi tentang pohon pada angket. Terdapat beberapa mahasiswa memberikan tanggapan negatif pada mata kuliah ini terlebih pada sub materi pohon, yaitu mahasiswa tersebut menanggapi bahwa materi tersebut sagat sulit untuk dipahami dengan pembelajaran berbasis daring, dan mahasiswa tersebut juga memberikan alasanya kenapa memberikan tanggapan sangat sulit untuk dipahami, yaitu sebagai berikut :

“Sangat sulit karena dalam mengajarkan materi ini perlu alat atau media yang membantu pembelajaran bukan WhatsApp Grup”.

Dari alasan tersebut, mahasiswa tersebut sangat sulit untuk memahami materi graf tak-berarah karena pada materi ini perlu adanya alat bantu sebagai penunjang pemahaman mahasiswa untuk

bisa memahami konsep pohon bukan hanya dijelaskan melalui WhatsApp Grup tapi dosen pengampu harus menggunakan media yang lain, agar mahasiswa dapat memahami materi ini dengan baik.

Gambar 2. 4 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Matematika Diskrit.

Kemudian terdapat beberapa mahasiswa yang memberikan tanggapan bahwa pada mata kuliah ini terutama pada sub materi tentang pohon sulit untuk dipahami dengan pembelajaran berbasis daring, serta mahasiswa tersebut juga memberikan alasan mengapa menanggapi sulit untuk memahami materi tersebut yaitu sebagai berikut :

“Saya memilih sulit, karena untuk materi graf atau pohon ini menurut saya akan lebih baik jika dijelaskan secara ofline / bukan daring, karena tingkat kesulitannya lumayan membuat kita bingung, apalagi tanpa bimbingan dosen”

Mahasiswa tersebut memilih sulit dikarenakan pada materi ini perlu adanya penjelasan secara langsung dan bimbingan dari dosen pengampu, artinya penjelasan melalui daring tidak efektif

digunakan untuk dapat memahami konsep pohon pada mata kuliah Matematika Diskrit.

Gambar 2. 5 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Matematika Diskrit.

Kemudian beberapa mahasiswa juga memberikan tanggapan, bahwa tingkat kesulitan dalam memahami konsep pohon pada mata kuliah Matematika Diskrit adalah sedang, yang artinya pada mata kuliah ini terutama pada sub materi tentang pohon tidak sulit dan tidak pula mudah. Salah satu mahasiswa yang memberikan tanggapan bahwa tingkat kesulitan dalam memahami konsep pohon pada mata kuliah Matematika Diskrit ini juga memberikan alasan terhadap tanggapannya yaitu :

“Karena kami masih mencoba berinteraksi dengan materi baru yaitu pohon, dengan begitu kami masih menemukan kebingungan dalam memahami materi pohon, akan tetapi masih tahap sedang”

Dari alasan itu, mahasiswa tersebut mengatakan sedang dikarenakan materi ini baru dipelajari, dan mahasiswa tersebut masih berinteraksi dengan materi pohon pada mata kuliah

Matematika Diskrit. Karena materi tersebut baru dipelajari oleh mahasiswa tersebut sehingga mahasiswa tersebut menjadi bingung dalam memahaminya.

Gambar 2. 6 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Matematika Diskrit Bukan hanya tanggapan negatif dan sedang yang diberikan oleh mahasiswa dalam memahami konsep pohon pada mata kuliah Matematika Diskrit, akan tetapi peneliti juga mendapatkan tanggapan positif dari beberapa mahasiswa. Berdasarkan hasil pengisian angket tentang tingkat kesulitan dalam memahami konsep pohon dengan pembelajaran berbasis daring. Terdapat sebagian mahasiswa menanggapi bahwa dalam memahami konsep pohon pada mata kuliah Matematika Diskrit itu mudah, bahkan sebagian mahasiswa juga menanggapi bahwa dalam memahami konsep pohon pada mata kuliah Matematika Diskrit dengan sistem pembelajaran daring itu sangat mudah untuk dipahami. Serta mahasiswa tersebut juga memberikan alasan terhadap tanggapan nya, yaitu sebagai berikut :

“Menurut saya, materi graf tak berarah yang tidak mengandung sirkuit adalah salah satu materi yang mudah dipahami, karena metode pengajaran Matematika Diskrit dapat lebih dipahami menggunakan PPT. Oleh karena itu, materi ini mudah untuk saya pahami”.

Dari alasan itu, mahasiswa tersebut dapat memahami materi pohon karena metode penyampaian atau pengajaran oleh dosen pengampu dengan memberikan PPT kepada mahasiswa.

Gambar 2. 7 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Matematika Diskrit c. Mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak

Mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak merupakan salah satu mata kuliah wajib yang diajarkan di semester III di Prodi Tadris Matematika UIN Mataram. Beberapa mahasiswa mengatakan mata kuliah ini sangat sulit dipahami dengan pembelajaran berbasis daring, dikarenakan pada sub materinya membutuhkan analisis tingkat tinggi agar dapat memahami konsepnya. Materi yang dipaparkan pada angket kesulitan belajar matematika adalah sub materi tentang turunan berarah.

Pada sub materi turunan berarah sebagian besar mahasiswa memberikan tanggapan negatif terhadap sub materi turunan berarah pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak, yaitu sebagian besar menanggapi pada sub materi ini sangat sulit dipahami saat pembelajaran berbasis daring, dan ada juga yang memberikan tanggapan sulit dalam memahami sub materi turunan berarah.

Salah satu mahasiswa memberikan tanggapan bahwa dalam memahami Kalkulus Peubah Banyak pada sub materi turunan berarah sangat sulit untuk dipahami pada saat pembelajaran berbasis daring, serta mahasiswa tersebut juga memberikan alasan terhadap tanggapannya, yaitu sebagai berikut :

“Sangat sulit, selama pembelajaran daring, untuk materi ini bisa dibilang semua rata-rata kebingungan, jangankan turunan berarah, turunan biasa saja masih banyak yang belum paham betul. Terlebih lagi penjelasan dosen yang kurang maksimal”.

Dari alasan tersebut, tingkat kesulitan dalam memahami konep turunan berarah pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak, sangat sulit dipahami dengan pembelajaran berbasis daring, hal ini dikarenakan penjelasan serta penyampaian materi dari dosen pengampu mata kuliah Kalkulus Peubah banyak kurang maksimal.

Gambar 2. 8 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak Selain tanggapan sangat sulit yang diberikan oleh sebagian mahasiswa pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak pada sub materi turunan berarah ini, juga terdapat sebagian mahasiswa yang menanggapi dalam memahami konsep turunan berarah sulit dipahami dengan pembelajaran berbasis daring, hal ini sesuai dengan alasan mahasiswa menanggai sulit memahami konsep turunan berarah dengan pembelajaran berbasis daring :

“Menurut saya materi seperti ini, perlu dijelaskan secara tatap muka, agar memberikan gambaran. Karena disaat pembelajaran daring seperti saat ini, untuk memahami materi tersebut sangat sulit”

Alasan salah satu mahasiswa tersebut mengapa menanggapi sulit, itu dikarenakan mahasiswa tersebut membutuhkan penjelasan dari dosen pengampu mata kulian Kalkulus Peubah Banyak secara langsung atau tatap muka, karena dalam pembelajaran berbasis daring mahasiswa tersebut sulit mendapatkan gambaran terhadap materi turunan berarah.

Gambar 2. 9 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak Kendati demikian, selain tanggapan negatif dari mahasiswa, terdapat juga mahasiswa yang mengkatagorikan sub materi turunan berarah pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak ini pada katagori sedang, yang artinya dalam memahami konsep turunan berarah menurut sebagian mahasiswa tidak terlalu sulit dan tidak juga terlalu mudah, salah satu mahasiswa memberikan alasannya mengapa mengkatagorikan sub materi turunan pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak ini sedang :

“Kadang jika ini sama persis seperti contoh, pasti akan mudah dipahami, jika berbeda akan sedikit susah”

Alasan mahasiswa tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa, terkadang materi turunan berarah ini kadang bisa dikatakan sulit, dan juga bisa dikatakan mudah. Hal tersebut dapat dilihat bahwa mahasiswa tersebut akan bisa memahami jika persamaan

turunan berarah tersebut sama dengan contoh yang diberikan, akan tetapi jika berbeda mahasiswa tersebut akan sedikit kesulitan dalam memahami konsep turunan berarah pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak.

Gambar 2. 10 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak

Selain tanggapan negatif dari mahasiswa terhadap materi turunan berarah, terdapat juga beberapa mahasiswa yang memberikan tanggapan positif pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak yaitu pada sub materi turunan berarah. Beberapa mahasiswa menanggapi bahwa dalam memahami konsep turunan berarah pada materi Kalkulus Peubah Banyak tentang turunan berarah tidaklah sulit atau mudah dipahami, sebagaimana alasan salah satu mahasiswa yang menanggapi mudah dalam memahami konsep turunan berarah sebagai berikut :

“Karena materi tersebut, tergolong pada materi yang tidak terlalu sulit, menurut saya materi tersebut mudah untuk dipahami”

Mahasiswa tersebutt menanggapi bahwa dalam memahami konsep turunan berarah, hal ini dikarenakan materi tersebut masih tergolong sedang sehingga masih dapat dipahami oleh mahasiswa tersebut.

Gambar 2. 11 Tanggapan mahasiswa terhadap kesulitan memahami konsep matematika pada mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak

Respon mahasiswa terhadap mata kuliah Kalkulus Peubah Banyak tentang sub materi turunnan berarah sangat beragam, hal ini dikarenakan kemampuan mahasiswa yang berbeda-beda dalam menangkat dan memahami materi Kalkulus Peubah Banyak.

Dalam dokumen skripsi - etheses UIN Mataram (Halaman 63-79)