BAB II KAJIAN TEORI
B. Model Pengembangan ADDIE
Model pengembangan diartikan sebagai proses desain konseptual dalam upaya peningkatan fungsi dari model yang telah ada sebelumya, melalui penambahan komponen pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan kwalitas pencapaian tujuan pembelajaran.19 ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluation. Berdasarkan langkah-langkah pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini lebih rasional dan lebih lengkap dari pada model pengembangan 4D (Define, Design, Development, and Disseminate). Model pengembangan ini dapat digunakan dalam berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, maupun
18 Siregar, Teori Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Galia Indonesia, 2010) Hlm: 87.
19 “Walter Dick And Lou Carey, The Sistematic Design Of Intrument (USA,1978) 8-11. Dikutip Dalam Proposal Tesis Husni Mubarok ‘Pengembangan Media Ajar Berbasis Autoplay Dalam Pembelajaran PKN Kelas III Di SDN As-Salam Malang’.”
13
media dan bahan ajar pembelajaran. Model ADDIE dikembangkan oleh Dick And Carry untuk merancang system pembelajaran.20
Model pengembangan ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsi dari pengembangan ADDIE adalah menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan tersebut. Model pengembangan ADDIE ini mempunyai 5 tahapan pengembangan yaitu:
1. Analysis (Analisa)
Analysis (analisa) merupakan melakukan needs asessment (analisa kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan anlisis tugas (task analysis). Tahap analysis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan di pelajari oleh peserta didik, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (rask analysis). Oleh karena itu, output yang akan dihasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta didik, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan, dan analysis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.21
2. Design (desain atau perancangan).
Yang harus dilakukan pada tahap mendesain adalah pertama merumuskan tujuan pembelajaran yang SMAR (spesifik, measurable, applicable, and realistic). Kemudian menyusun tes, dimana tes tersebut harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah di rumuskan sebelumnya. Kemudian menentukan strategi pembelajaran dan media apa yang tepat untuk digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Selain hal tersebut, dipertimbangkan pula sumber-sumber pendukung lain, seperti sumber belajar yang relevan, lingkungan belajar yang seperti apa seharusnya di terapkan dan lain sebagainya. Semua hal tersebut
20 “Sukestyasno,”Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Metode CIRS Berbasis Membaca Berbantuan CD Interaktif Materi PAI XI,” Unes Journal Of Researc PAI Educations No 1 (Desember 2012): 230, Diakses 1 Maret 2020.
Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Ujrme-Pdf.Full.”
21 “Kukuh Andri Aka, Model-Model Pengembangan Bahan Ajar (Februari2018).
Http://Belajar Pendidikanku.Blogspot.Co.Id/2013/02/Model-Model-Pengembangan- Bahan-Ajar-Html (Diakses 30 Agustus 2021).”
14
tertuang pada satu dokumen yang bernama blue-print yang jelas dan terperinci. Tahap mendesain merupakan langkah kedua dalam pengembangan ADDIE. Diantara langkah-langkanya adalah sebagai berikut:22
a. Inti dari langkah menganalisis adalah mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya ysng berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan.
b. Langkah penting yang perlu dilakukan untuk menentukan pengalaman belajar yang perlu dimiliki oleh peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
c. Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa.
d. Kesenjangan kemampuan disini maksudnya adalah perbedaan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik dengan kemampuan seharusnya dimiliki peserta didik. Contohnya pernyataan mengenai kesenjangan kemampuan peserta didik:
1) Peserta didik tidak mampu mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan setelah mengikuti proses pembelajaran.
2) Siswa hanya mampu mencapai tingkat kompetensi 70% dari standar kompetensi yang telah ditentukan.
3. Development (Pengembangan).
Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print atau desain menjadi kenyataan. Maksudnya jika dalam mendesain diperlukan suatu software berupa multimedia pembelajaran, maka multimedia tersebut harus dikembangkan. Satu langkah penting dalam pengembangan adalah uji coba produk sebelum diimplementasikan.23 Tahap uji coba ini merupakan bagian dari salah satu langkah ADDIE, yaitu mengevaluasi. Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan
22 Sofian Amri, Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam K-13...27.
23 Melvin L Siberman , Actif Learning 101 Strategies to Teach Any Subject (Allyn And Bacon: Boston, 1996) Terj Raisul Muttaqien, Actif Learning 101 Strategies to Teach Any Subject (Bandung: Nuansa Cendekia, 2014), 55., n.d.
15
ajar. Dengan kata lain mencakup dalam kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran ada dua tujan yang sangat penting yang harus dicapai. Antara lain:
a) Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan di gunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
b) Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada saat melakukan kegiatan pengembangan seorang perancang akan membuat pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya. Pertanyaan tersebut antara lain sebagai berikut antara lain:
1) Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran?
2) Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang unik dan spesifik?
3) Bahan ajar seperi apa yang harus dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang spesifik?
4) Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program pembelajaran?
4. Implementation (implementasi/eksekusi)
Implementasi merupakan langkah nyata untuk menyiapkan sistem pembelajaran yang sedang kita buat. Maksudnya pada tah ap ini, semua yang sudah kita kembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau fungsinya agar bisa digunakan. Implementasi atau menyampaikan materi pembelajaran adalah langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran ADDIE.24 Tujuan utama dari langkah ini adalah sebagai berikut:
a. Membimbing peserta didik untuk mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran.
24 Budi Haryanto, Media Pembelajaran Pendidikan Dan Pengenalan Teori- Teori Belajar, Sidoarjo. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. 2004. Hlm:63- 65.
16
b. Menjamin terjadinya pemecahan masalah/solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil belajar yang dihadapi peserta didik c. Memastikan bahwa pada akhir proses pembelajaran, peserta didik perlu memiliki kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan. Pernyataan kunci yang harus dicari kunci jawabnnya oleh seorang perancang pembelajaran pada saat melakukan langkah implementasi yaitu sebagai berikut:
1) Metode seperti apa yang paling efektif untuk digunakan dalam penyampaian bahan atau materi pembelajaran
2) Upaya atau strategi seperti apa yang dilakukan peneliti untuk menarik dan memelihara minat peserta didik agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang akan disampaikan?.
5. Evaluation (Evaluasi/Umpan Balik).
Proses yang digunakan untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang sedang dibangun berhasil atau tidak, apakah sesuai dengan harapan awal atau tidak. Sebenarnya tahap evaluasi bisa terjadi pada setiap tahap proses pembelajaran. Evaluasi yang terjadi pada setiap empat tahap tersebut dinamakan evaluasi formatif, karena tujuannya untuk kebutuhan revisi pembelajarran.
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain sistem pembelajaran ADDIE.25 Evaluasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memberikan nilai terhadap program pembelajaran.
Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal adalah:
a. Sikap peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan.
b. Peningkatan kompetensi dalam diri peserta didik, yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran.
c. Keuntungan yang dirasakan oleh sekolah akibat adanya peningkatan kompetensi peserta didik setelah mengikuti
25“Abu Bakar,”Pengaruh Pembelajaran Langsung Dengan Metode Praktek Terhadap Kemampuan Memahami Pendidikan Dalam Diri”,Journal Of Physical Educations Sport and Recreation, Vol. 1, Nomor 1, September 2017, Hlm. 19. Diakses Pada Tanggal 29 April 2021. Jam 13.40.”
17
program pembelajaran. Ada beberpa pertanyaan penting yang harus dikemukakan perancang program pembelajaran dalam melakukan evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Apakah peserta didik menyukai program pembelajaran yang mereka ikuti selama ini?.
2. Seberapa besar manfaat yang dirasakan peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran?
3. Seberapa jauh peserta didik dapat belajar tentang materi atau sub materi pembelajaran?
4. Seberapa besar peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan,keterampilan dan sikap yang telah di pelajari sebelumnya?.
5. Seberapa besar konstribusi program pembelajaran yang dilaksanakan terhadap hasil belajar siswa?