BAB III METODE PENELITIAN
H. Jenis Data
I. Teknik Analisis Data
Adapun kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data kevalidan perangkat adalah dengan mengutip perangkat yang dikutip dari Nurdin.85 adalah sebagai berikut:
a). Melakukan rekapitulasi hasil penilaian ahli kedalam tabel:
Aspek (Ai), Kriteria (Ki), dan hasil penilaian (Vij)
b). Mencari rata-rata hasil penilaian dari semua validator untuk setiap kriteria dengan rumus:
: dengan
1 , Ki
njnv
ijKi = rata-rata kriteria ke-i
Vij= skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-1 oleh penilai ke- j.
n = jumlah penilaian.
1. Mencari rata-rata total dengan rumus sebagai berikut:
: dengan
1 , n
Ai X
n
j
X= rata-rata total
Ai= rata-rata untuk aspek ke-i n= banyaknya aspek
2. Menentukan validitas setiap kriteria atau rata-rata aspek atau rata-rata total berdasarkan kategori validitas.
a. Menghitung rata-rata nilai yang diberikan oleh setiap validator untuk setiap dokumen yang divalidasi.
b. Menghitung rata-rata dari rata-rata nilai yang di peroleh dari point (1) diatas.
c. Menentukan tingkat validitas setiap perangkat berdasarkan konversi nilai rata-rata yang diperoleh pada point (2), dengan interval tingkat validitas sebagaimana ditunjukkan dalam tebel 2.1 berikut ini:
85Nurdin Arsyad, Model Pembelajaran Menumbuhkembangkan Kemampuan Meta kognitif (Makassar:Pustaka Refleksi, 2016) Hlm:160.
56
Nilai Rentang Klasifikasi 4 3,5M4 Sangat Valid 3,5 2,5M 3,5 Valid 2,5 1,5M 2,5 Cukup Valid
1,5 M 1,5 Tidak Valid
Tabel 3.1 Interval Nilai Validitas Media Pembelajaran d. Menyatakan hasil-hasil perhitungan pada tabel validasi.
e. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan bahwa media pembelajaran dan perangkat pembelajaran memiliki derajat validitas yang memadai adalah nilai rata-rata validitas untuk keseluruhan aspek minimal berada pada kategori cukup valid dan nilai validitas untuk setiap aspek minimal berada pada kategori valid.86
Jika media pembelajaran tidak memenuhi kriteria tersebut, maka perlu dilakukan revisi media berdasarkan saran dari para ahli media dan ahli atau dengan melihat kembali aspek-aspek yang nilainya kurang. Kemudian dilakukan analisis ulang kemudian dianalisis kembali.
2. Analisis Data Respon Siswa dan Guru.
Data respon siswa dan guru diperoleh dari angket respon guru dan siswa terhadap kegiatan pembelajaran.Kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif dalam bentuk persentase. Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data respon peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Menghitung banyaknya siswa yang memberikan respon positif berkaitan dengan aspek yang ditanyakan, kemudian menghitung persentase dengan rumus:
Presentase Respone = Jumlah respon positif siswa setiap aspek yang muncul
Jumlah seluruh siswa
b. Menentukan kategori untuk setiap respon positif siswa dan guru dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria yang ditentukan. RS0,5 berarti sangat tidak positif: 0,5RS1,5
86Nurdin Arsyad, Model Pembelajaran Menumbuh kembangkan Kemampuan Meta kognitif,,,164.
X 100%
57
berarti tidak positif. 1,5RS2,5 berarti cukup positif: 2,5RS
3,5 berarti positif. 3,5RS berarti sangat positif. Kriteria respon pendidik dan peserta didik diadaptasikan dari Nurdin.87 dengan ketentuan sebagai berikut:
Rentang Klasifikasi 3,5RS Sangat Positif 2,5RS3,5 Positif 1,5RS2,5 Cukup Positif 0,5RS1,5 Tidak Positif
Tabel 3.2 Interval Nilai Validitas Respon Siswa dan Guru c. Menentukan kategori untuk setiap respon fositif peserta didik
dan pendidik dengan cara mencocokkan hasil persentase dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria respon pendidik dan peserta didik diadaptasikan dari Nurdin.88 dengan ketentuan sebagai berikut:
d. Jika hasil menunjukkan bahwa respon peserta didik belum dikatakan valid, maka dilakukan revisi terhadap apa yang telah dikembangkan. Kriteria yang ditetapkan untuk mengatakan bahwa siswa memiliki respon positif adalah lebih dari 50%
dari siswa memberi respon positif terhadap minimal 70% dari jumlah aspek yang ditanyakan. Respon positif siswa terhadap penggunaan bahan ajar dikatakan tercapai apabila kriteria respon positif siswa terpenuhi.
Secara keseluruhan, media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan memenuhi kriteria efektif apabila memenuhi kriteria yang diadaptasi dari Selajang sebagai berikut:
1. Minimal 75 persen siswa mencapai hasil belajar tingkat tinggi.
2. Aktivitas siswa selama pembelajaran telah mencapai kriteria PWI (Pencapaian Waktu Ideal) yang telah ditetapkan.
87Nurdin Arsyad, Model Pembelajaran Menumbuh kembangkan Kemampuan Meta kognitif,,,165.
88Nurdin Arsyad, Model Pembelajaran Menumbuhkembangkan Kemampuan Meta kognitif,,,164.
58
3. Banyak siswa yang memberi respon positif terhadap aspek pembelajaran mencapai minimal 75 % dari siswa yang diteliti dan memberi respon.
4. Kemampuan guru mengelola pembelajaran mencapai kriteria minimal cukup baik.89
89 “Iim Halimatul Mu’minah”Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Vidio Sebagai Alternatif Dalam Pembelajaran Daring IPA Pada Masa Pendemi Covid- 19”,Innovatif Jurnal Of Curriculum And Educational Teknologi, No 2 (April 2020):1199.”
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pemhelajaran CD Interaktif berbasis multimedia pada materi Khalifa Bani Abbasiyah dan Sistem Pemerintahannya. Adapun prosedur penelitian dan pengembangan ini merupakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and Carry dalam merancang sebuah sistem pembelajaran yaitu terdiri atas lima tahapan diantaranya: Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation, yang kemudian di rekonstruksi oleh peneliti menjadi 4 tahapan.
1. Proses Pengembangan Media CD Interaktif Berbasis Multimedia
a. Analysis (Analisis)
Tahap pertama dalam penelitian dan pengembangan ini adalah tahap analisis kebutuhan dengan melakukan observasi di MAN Se-Kota Mataram. Hasil analisis inilah yang akan menjadi acuan pertama dalam pengembangan media pembelajaran Interaktif berbasis Multimedia. Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI MAN Se-Kota Mataram, yang dalam proses pembelajarannya masih minim dalam penggunaan media pembelajaran. Media yang digunakan dalam pembelajaran berupa Software Microsoft Office Power Point, Buku paket, dan LKS, yang pada dasarnya memang masih kurang menarik dan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi pembelajaran. disamping hal tersebut kurikulum yang digunakan di MAN Se-Kota Mataram adalah kurikulum 2013, dimana K-13 menuntut guru agar dapat mengkombinasikan pembelajaran dengan bantuan teknologi. Oleh karena itu, peneliti berfikir untuk mengembangkan media pembelajaran yang baru dan lebih efektif serta menarik minat peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan.
60
b. Design (Perencanaan).
Tahap perencanaan merupakan tahap tindak lanjut dari tahap analisis. Pada proses perancangan atau desain media pembelajaran dibutuhkan sebuah sketsa desain untuk membantu pembuatan media pembelajaran. Sketsa tersebut dituangkan dalam Storyboard dan flowchart. Media pembelajaran dengan menggunakan CD Interaktif berbasis Multimedia yang dikembangkan oleh peneliti berisi 25 frame yang terdiri atas Frame halaman awal/menu utama, Frame KI, KD, tujuan dan indikator, Frame materi, Frame soal latihan, Frame soal evaluasi, Frame video, Frame profil, Frame video pembelajaran.
a. Flowchart
Berikut adalah flowchart dari media pembelajaran dengan menggunakan Photoshop dan Construct 2.
61 m
Gambar 4.1 Rancangan Flowchart Media Pembelajaran Menggunakan Photoshop dan Construct 2
Opening
Halaman Utama.
Materi Bantuan Penggunaan Lihat CD Media Profil
Melihat semua isi Media Penjelasan Penggunaan Media
KI & KD Tujuan Pembelajaran dan Indikator.
Ulasan Isi Materi berupa vidio dan flipbook Latihan Soal Untuk Masing-Masing Materi
Soal- Soal Evaluasi Untuk Semua Materi Kembali ke Halaman Utama Pembelajaran Materi
Latihan Soal Evaluasi
Keluar
END Halaman Utama
62
b. Story Board
Berdasarkan Flowchatr di atas dapat dijabarkan Story board sebagai berikut
No Halaman Keterangan
Halaman ini merupakan halaman Home yang digunakan menampilkan beberapa menu dan button, diantaranya ada button “KI, KD, Indikator, dan Tujuan”
untuk melihat kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Kemudian ada button
“Ringkasan Materi” untuk menampilkan ringkasan materi pembelajaran. Lalu terdapat button “Video Pembelajaran” digunakan untuk menampilkan menu pilihan video, untuk
melihat video
pembelajaran. Terdapat button “Latihan Soal”
untuk
menampilkan soal soal lat ihan.Button “Soal Evaluasi” digunakan untuk menampilkan soal- soal evaluasi. Button
“profil” digunakan untuk menampilkan profil peneliti. Serta button “X”
untuk menutup media pembelajaran.
63
Halaman tersebut digunakan untuk menampilkan profil peneliti.
Halaman yang digunakan untuk menampilkan
pilihan button
“Kompetensi Inti”, “ Kompe-
tensi Dasar”, “Indikator P enca-
paian”,dan“Tujuan” pem bela-jaran.
Halaman untuk
menampilkan Kompetensi Inti
Halaman untuk
menampilkan Kompetensi Dasar
64
Halaman untuk
menampilkan Indikator Pencapaian
Halaman untuk menampil kan Tujuan Pembelajaran
Halaman untuk
menampilkan button pilihan “Video 1” dan
“Video 2”
Halaman untuk menampi lkan halaman video 1
65
Halaman untuk
menampilkan halaman video 2
Halaman untuk
menampilkan halaman- halaman ringkasan materi
Halaman untuk menamp ilkan soal-soal latihan
Halaman untuk
menampilkan soal-soal evaluasi serta akan menampilkan skornya.
66
c. Development (Pengembangan)
Dalam tahap pengembangan ini, berkaitan dengan validasi hasil produk yang didesain sebelumnya Ada beberapa hal yang dilakukan, diantaranya:
1. Pembuatan Media Pembelajaran.
Media yang telah dirancang oleh peneliti dan menghasilkan prototype 1, kemudian dibuat dan dikembangkan. Media ini dikembangkan dengan menggunakan aplikasi Photoshop dan Construct 2. Isi dari media pembelajaran ini terdiri dari materi-materi yang didapatkan dari beberapa buku-buku Sejarah Kebudayaan Islam peminatan kelas XI Kurikulum 2013 dan bahan lainnya.
2. Penilaian Kelayakan Instrumen.
Sebelum digunakan, seluruh instrumen yang dikonstruksi sebelumnya dinilai kelayakannya oleh para ahli.
Ahli yang menilai kelayakan Instrumen adalah (1).
Dr.Saparudin M.Ag. dan (2) Erwin Padli M.Hum. Dalam menilai kelayakan instrumen, para ahli diberikan Lembar Validasi Instrumen. Hasil uji kelayakan yang diperoleh disajikan dalam Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Analisis Hasil Kelayakan Instrumen No Nama
Instrumen
Hasil Penilaian
Oleh Validator
Frek.LD atau TLD
Fre k.T LD
Simpulan
1 2 1. Instrumen
Validasi Produk
LDR LDR 2 0 Layak
Digunakan 2. Lembar
Validasi Media
LDR LDR 2 0 Layak
Digunakan 3. Lembar
Validasi
LDR LDR 2 0 Layak
Digunakan
67 Materi
4. Lembar Validasi Angket Respon Siswa
LDR LDR 2 0 Layak
Digunakan
5. Lembar Validasi Angket Respon Guru
LDR LDR 2 0 Layak
Digunakan
6. Angket Respon Siswa
LDR LDR 2 0 Layak
Digunakan 7. Angket
Respon guru
LDR LDR 2 0 Layak
Digunakan 8. Format
Keterlaksa- naan Media Pembelajaran
LD LD 2 0 Layak
Digunakan
Keterangan:
LD = Layak Digunakan
LDR = Layak Digunakan Dengan Revisi Validator 1 = Dr.Saparudin M.Ag
Validator II = Erwin Padli M.Hum.
Berdasarkan penilaian kelayakan instrumen dalam tabel tersebut di atas, maka dapat dinyatakan bahwa semua instrumen dapat digunakan.
d. Implementation (Implementasi)
Tahap ini adalah tahap lanjutan dari tahap sebelumnya yaitu tahap Pengembangan. Pada tahap ini, semua rancangan media yang telah dikembangkan diterapkan setelah dilakukan revisi. Media pembelajaran menggunakan Photoshop dan Construct 2, telah dikembangkan dan diimplementasikan pada situasi yang nyata yaitu dikelas atau uji coba lapangan. Namun dalam tahap ini, peneliti hanya melakukan uji coba produk dalam kelompok kecil atau uji coba terbatas, dengan melihat respon guru dan respon siswa tehadap media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti.
68
Uji coba yang dimaksudkan untuk melihat tingkat kepraktisan dan keefektifan pada media tersebut. Uji coba terbatas ini terdiri dari 1 orang guru mata pelajaran dan 2 orang siswa dari masing-masing sekolah tersebut. Karena uji coba ini tidak dilakukan dilaboratorium komputer sekolah maka setiap siswa diminta untuk membawa laptop masing-masing untuk menunjang uji coba produk dan pembelajaran ini membutuhkan alat bantu yaitu proyektor, sebelum melakukan uji coba tersebut, siswa diberikan petunjuk mengenai media pembelajaran menggunakan Photoshop dan Construct 2, tersebut.
Pada saat pelaksanaan uji coba terbatas, peneliti menjelaskan apa saja yang terdapat pada media pembelajaran tersebut. Hal ini dilakukan oleh peneliti agar siswa lebih semangat ketika mempelajari media yang dikembangkan oleh peneliti tersebut. Setelah guru dan siswa selesai memperhatikan media pembelajaran tersebut maka pada hari terakhir uji coba, diberikan angket pengembangan. Angket ini bertujuan untuk melihat sejauh mana respon guru dan siswa terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti.
a. Uji Coba Terbatas.
Uji coba terbatas terhadap Media Pembelajaran CD Interaktif Berbasis Multimedia di MAN Se-Kota Mataram dilakukan pada 1 orang guru mitra dan 2 orang siswa kelas XI IPS 2 MAN Se-Kota Mataram yang diambil berdasarkan rekomendasi dari guru kelas masing-masing Uji coba terbatas dilakukan untuk menguji keterbacaan media yang dikembangkan sesuai dengan subjek yang akan menggunakan media tersebut. Hasil revisi media pembelajaran berdasarkan hasil uji coba terbatas ditunjukkan dalam tabel 4.2 sebagai beriku:
69
Tabel 4.2
Revisi Media Berdasarkan Masukan Dari Siswa Produk
dari segi:
Bagian Yang Tidak Dipahami
Setelah Revisi
Materi a. Pada halaman 3 frame materi bagian wilayah
kekuasaan Bani
Abbasiyah siswa tidak mengerti kata”Strategis”.
b. Pada Halaman 10 siswa tidak mengerti kata
“Pundamental”
a. Kata Strategis diganti dengan kata “Wilayah Ya- ng Baik”
b. Kata Pundamental diganti dengan kata “Yang Men- dasar”
Media a. Pada bagian media pembelajaran siswa meminta agar video yang ditampilkan dalam media berkaitan dengan durasi tidak terlalu panjang
sehingga tidak
menimbulkan kejenuhan.
a. Dari segi durasi dalam vi- deo pembelajaran peneliti meng cut bagian pengena- lan video yang dirasa tidak terlalu penting untuk ditampilkan
Adapun revisi media pembelajaran berdasarkan masukan dari guru mitra ditunjukkan dalam Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Revisi Media Berdasarkan Masukan Dari Guru Mitra Produk
dari segi:
Bagian Yang Tidak Dipahami
Setelah Revisi
Materi
d. Pada bagian materi perlu dijelaskan dengan jelas mengenai wilayah strategis
1. Sudah ditampilkan penjela- san secara rinci mengenai wilayah mana saja yang menjadi wilayak kekuasaan
70
kekuasaan Bani Abbasiyah
dengan menampilkan p enje-lasan dari ilustrasi peta yang disajikan.
e. Buatkan peta konsep pada Frame materi bagian khalifah- khalifah yang berkuasa
pada masa
pemerintahan Bani Abbasiyah tersebut.
Bani Abbasiyah dengan ilustrasi Peta dan penjelasan -nya.
2. Pada Frame materi di tambahkan peta konsep untuk mengidentifikasikan materi mana yang akan dipelajari oleh siswa.
Media
1. Pada bagian Opening/P embu-kaan media pembelajaran lebih baik di tampilkan animasi yang dapat me narikminat siswa untuk menggunakan media p embela-jaran tersebut 2. Pada tampilan awal
media juga dibuatkan identitas media tersebut ditunjukkan untuk pelajaran apa?
kelas berapa? supaya
siswa tidak
kebingungan saat akan
memulai media
pembelajaran.
1. Sudah dicantumkan animasi menarik saat opening media pembelajaran agar menarik minat siswa untuk menggu- nakan media pembelajaran CD Interaktif Berbasis Multimedia Tersebut
2. Ditambah identitas secara lebih mendetail pada Frame awal media pembelajaran sebagai identitas media pembelajaran tersebut
Hasil revisi berdasarkan uji coba terbatas kemudian digunakasebagai media pembelajaran dalam uji coba lapangan.
71
b. Uji Coba Lapangan
Uji coba lapangan terhadap instrumen dan media pembelajaran yang telah melalui tahap validasi dan uji coba terbatas, kemudian diuji coba pada 2 lokasi yaitu MAN 1 dan MAN 2 Mataram pada kelas XI IPS II MAN Se-Kota Mataram. Tujuannya untuk mengetahui dimanakah objek yang lebih praktis dan efektif jika diterapkan di sekolah tersebut.
1). Deskripsi dan Analisis Uji Coba 1
Uji coba 1 dilakukan di MAN 1 Mataram dengan subjek uji coba 8 orang siswa kelas XI IPS II. Kegiatan uji coba dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Deskripsi hasil uji coba dikembangkan sebagai berikut:
a). Deskripsi Penerapan Media Pembelajaran.
Pada pembelajaran pertemuan 1, aktivitas belajar siswa yang tidak relevan dalam proses pembelajaran masih sangat dominan. Siswa masih tidak memperhatikan guru ketika melakukan pembukaan sebelum menyampaikan materi pembelajaran melalui media yang disampaikan dan bahkan ada beberapa siswa yang kurang sopan dalam menaggapi penjelasan guru.
Namun terlepas dari hal tersebut guru tetap berusaha untuk menarik minat dan memotivasi siswa untuk memperhatikan motivasi yang disampaikan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.
Pada pertemuan pertama ini penyampaian materi pembelajaran belum menggunakan media dan masih menjelaskan mengenai prosedur penggunaan media tersebut masih ada siswa yang belum terlalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
Sehingga guru cukup kesulitan dalam mengatur siswa yang belum begitu relevan dengan proses pembelajaran.
Pada akhir pembelajaran guru mengevaluasi peserta didik dengan menanyakan apa hal yang belum dipahami dalam penyampain prosedur penggunaan media tersebut.
Hal ini merupakan salah satu bentuk pengevaluasian
72
pemahaman peserta didik berkaitan dengan prosedur penggunaan media yang disampaikan oleh guru sebelum pembelajaran dilakukan.
Selanjutnya pembelajaran pada pertemuan ke II, bisa dikatakan cukup efektif karena sudah menggunakan media yang dikembangkan oleh peneliti dan cukup menarik minat dan antusias peserta didik disebabkan karena design-design media pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai multimedia di antaranya suara, animasi, gambar dan lain sebagainya. Siswa juga mampu mengaplikasikan media tersebut secara mandiri tanpa buku panduan penggunaan media pembelajaran.
Selanjutnya pada pertemuan ke III, siswa/siswi secara keseluruhan sudah sangat antusias dalam proses pembelajaran karena di dalam media tersebut terdapat video pembelajaran gambaran masa pemerintahan Bani Abbasiyah yang disertai dengan soal latihan dan soal evaluasi yang dapat mengetahui skor yang kita dapatkan dari soal evaluasi yang kita jawab. Kemudian siswa juga mampu mempersesntasikan hasil bacaanya berdasarkan materi yang disiapkan oleh peneliti dalam media tersebut.
Dalam proses pembelajaran pada 3 kali pertemuan tersebut, banyak siswa yang sibuk dengan urusan sendiri dan tidak terfokus pada apa yang disampaikan oleh guru. Guru juga kurang menyampaikan materi pembelajaran karena waktu yang terbatas. Hasil observasi aktivitas siswa/siswi belum dikatakan valid karena belum memenuhi kriteria ketuntasan yang harus dicapai oleh siswa menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti kecuali pada pertemuan kedua dan ketiga yang sudah dikatakan valid. Oleh karena itu, hasil uji coba media pembelajaran CD Interaktif Berbasis Multimedia di MAN 1 Mataram cukup valid dalam penerapan media CD Interaktif tersebut.
73
2). Deskripsi dan Analisis Uji Coba II
Uji coba II dilaksanakan di MAN 2 Mataram. Proses pembelajaran diberikan kepada 8 orang siswa kelas XI IPS II MAN II Mataram. peneliti memilih sebagai lokasi uji coba II karena rata-rata hasil pre tes yang diberikan diperoleh hampir sama rata dengan hasil pre tes MAN 1 Mataram. Dengan demikian uji coba tahap II dilakukan juga dengan III kali pertemuan. Deskripsi hasil uji coba dikemukakan sebagai berikut:
a). Penerapan Media Pembelajaran.
Pada proses pembelajaran pertemuan 1, aktivitas belajar siswa yang tidak relevan dalam proses pembelajaran masih cukup baik. Beberapa siswa ada yang tidak fokus dan tidak memperhatikan guru ketika melakukan pembukaan sebelum menyampaikan materi pembelajaran melalui media yang disampaikan. Namun terlepas dari hal tersebut guru tetap berusaha untuk menarik minat dan memotivasi siswa untuk memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung.
Pada pertemuan pertama ini penyampaian materi pembelajaran belum menggunakan media dan masih menjelaskan mengenai prosedur penggunaan media tersebut masih ada siswa yang belum terlalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru.
Sehingga guru cukup mudah dalam mengatur siswa yang sudah sesuai dengan sopan santun yang baik. Pada akhir pembelajaran guru mengevaluasi siswa dengan menanyakan apa hal yang belum dipahami dalam penyampain prosedur penggunaan media tersebut. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengevaluasian pemahaman siswa yang berkaitan dengan prosedur penggunaan media yang disampaikan oleh guru sebelum pembelajaran dilakukan.
Selanjutnya pembelajaran pada pertemuan ke II, bisa dikatakan efektif karena sudah menggunakan media
74
yang dikembangkan oleh peneliti dan menarik minat serta antusias peserta didik disebabkan karena design - design media pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai multimedia diantaranya suara, animasi, gambar dan lain sebagainya. Siswa juga mampu mengaplikasikan media tersebut secara mandiri tanpa buku panduan penggunaan media pembelajaran.
Selanjutnya pada pertemuan ke III, siswa secara keseluruhan sudah sangat antusias dalam proses pembelajaran karena di dalam media tersebut terdapat materi serta video pembelajaran pendukung serta gambaran masa pemerintahan Bani Abbasiyah yang disertai dengan soal latihan dan soal evaluasi yang dapat menarik minat peserta didik dalam proses pembelajarannya mengetahui skor yang kita dapatkan dari soal evaluasi yang kita jawab
Dalam proses pembelajaran pada III kali pertemuan ini, banyak siswa yang memperhatiakan secara antusias media yang digunakan dalam proses pembelajarannya. Guru juga sangat pandai dalam memberikan materi pendukung yang ada didalam media tersebut. Hasil observasi aktivitas siswa dan pengamatan terhadap guru sudah dikatakan sangat valid karena sudah memenuhi kriteria ketuntasan yang harus dicapai oleh siswa menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Oleh karena itu, hasil uji coba media pembelajaran CD Interaktif Berbasis Multimedia di MAN II Mataram sangat valid dalam penerapan media CD Interaktif Berbasis Multimedia tersebut.
2. Proses Validasi Media Pembelajaran
Pada proses validasi media CD Interaktif berbasis multimedia dilakukan oleh 2 orang ahli yaitu ahli media dan ahli materi diantaranya sebagai berikut:
75
a. Validasi Kelayakan Produk.
Setelah media pembelajaran selesai dibuat, dilakukan validasi kelayakan produk. Validasi media pembelajaran ini dilakukan oleh validator ahli media dan materi pembelajaran dan meminta pertimbangan secara teoritis dan praktis. Validator ahli terdiri dari ahli materi dan ahli media. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti divalidasi oleh ahli dengan menggunakan Format Validasi yang telah dinilai kelayakannya.
Validasi media dilakukan oleh 2 orang ahli yaitu ahli media dan ahli materi diantaranya:
1). Dr. Supriadi M.Pd. (Ahli Media) 2). Amalia Taufik M.A. (Ahli Materi) a). Validasi Ahli Materi.
Ahli materi dalam proses validasi media pembelajaran menggunakan Photoshop dan Construct 2. ini sebanyak 1 orang ahli. Validasi yang dilakukan ahli materi terkait dengan aspek relevansi materi pembelajaran. Validasi oleh ahli materi selain menggunakan penilaian kelayakan, ahli materi juga memberikan komentar dan saran untuk memperbaiki media pembelajaran yang telah dibuat oleh peneliti. Adapun hasil validasi yang dilakukan oleh ahli materi dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4.4
Hasil Validasi Produk di Lihat dari Aspek Materi.
Aspek yang Dinilai
Hasil Penilaian Validator 1. Komponen Kelayakan Isi
A. Cakupan Materi 3
B. Keterkaitan kompetensi inti/kompetensi dasar
1. Relevansi tujuan pembelajaran dengan kompetensi inti/kompetensi dasar.
4 2. Kesesuaian materi dengan kompetensi dasar 3,5 C. Akurasi materi (kebenaran dan ketepatan)
1. Kebenaran dan ketepatan konsep 4
2. Kebenaran dan ketepatan teori 4