• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sarana dan Prasarana

PENDAHULUAN

5. Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pertama, pembangunan sarana dan prasarana energi disusun sebagai bagian dari upaya untuk peningkatan pelayanan terhadap kebutuhan energi dan kelistrikan bagi kegiatan permukiman, produksi, jasa, kegiatan sosial ekonomi lainnya melalui pengintegrasian antara pemanfaatan sumber daya air dan pengembangan pemanfaatan energi matahari (solar energy). Pengintegrasian pembangunan sistem prasarana energi dengan sistem jaringan jalan akan meningkatkan produktifitas aktivitas disepanjang jalur jalan provinsi, pengembangan wilayah, kawasan permukiman, kawasan industri, perdagangan dan jasa.

Kedua, pembangunan sistem prasarana pengelolaan lingkungan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan dengan peningkatan kualitas pemenuhan kebutuhan sanitasi melalui pengembangan sistem pengelolaan lingkungan, seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS), Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta sistem pengelolaan limbah cair dan limbah udara. Berdasarkan kriteria sistem pengolahan sampah/pembuangan akhir sampah maka direkomendasikan minimal menggunakan sistem sanitary landfill atau sistem komposting. Mekanisme pengelolaan sampah dengan metode ini dianggap dapat menjaga kondisi sanitasi lingkungan. Lokasi yang direkomendasikan untuk pengembangan TPA adalah, pertama Kecamatan Gunung Tuleh, disekitar Rantau Panjang, kedua di Kecamatan Pasaman disekitar Nagari Aia Gadang. Sementara untuk lokasi TPS diarahkan di setiap kecamatan di Kabupaten Pasaman Barat.

1.3.4 Amanat RTRW Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2011-2031

Amanat penataan ruang Kabupaten Pasaman Barat 2011-2031 dirumuskan berdasarkan visi misi pembangunan wilayah kabupaten, karakteristik wilayah kabuapaten, isu strategis dan kondisi objektif yang diinginkan. Bila mengacu pada tujuan penataan ruang sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang tujuan penataan ruang adalah:

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |I- 12

1. Aman: masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman;

2. Nyaman:memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai;

3. Produktif: proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing;

4. Berkelanjutan: kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang.

Amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang memberikan kesempatan kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan peninjauan kembali terhadap RTRW satu kali dalam lima tahun. Peninjauan kembali RTRW mempertimbangkan dinamika pembangunan yang terdiri atas perubahan kebijakan nasional yang mempengaruhi penataan ruang wilayah nasional atau provinsi dan perubahan kebijakan provinsi yang mempengaruhi penataan ruang wilayah kabupaten, perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang menjadi acuan dan terkait dengan RTRW, dinamika pembangunan nasional, provinsi, dan kabupaten yang mencakup aspek sosial, ekonomi, dan budaya, perubahan arah pembangunan berdasarkan aspirasi masyarakat, dan perkembangan paradigma pemikiran, teknologi, dan penemuan sumber daya alam.

Revisi RTRW Kabupaten Pasaman Barat tahun 2019 merupakan proses penyusunan kembali (revisi) RTRW sesuai dengan rekomendasi hasil Peninjauan Kembali (PK) RTRW yang sudah dilaksanakan beberapa waktu yang lalu. Perda RTRW mempunyai jangka waktu dua puluh tahun, pelaksanaan PK dan revisi RTRW diselenggarakan pada lima tahun pertama pelaksanaan RTRW. Pelaksanaan RTRW masih memiliki masa selama lima belas tahun, sehingga substasi RTRW sebelumnya masih relevan digunakan dalam revisi RTRW selama masih sesuai dengan dinamika pembangunan. Oleh sebab itu, proses revisi RTRW harus melakukan kajian kembali terhadap tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang sebagaimana termuat dalam Peraturan Daerah (Perda) RTRW tahun 2012. Langkah ini sangat dibutuhkan untuk melihat kesesuaian antar materi dalam Perda RTRW sendiri dan kesesuaian potensi, masalah, serta isu strategis berdasarkan hasil revisi RTRW di tahun 2019.

Pelaksanaan revisi RTRW Kabupaten Pasaman Barat pertama kali dilaksanakan pada tahun 2019 yang mengacu pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Permen ATR/KaBPN) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten Pasaman Barat mempedomani tujuan penataan ruang Provinsi Sumatera Barat yang yang telah ditetapkan yaitu

”Terwujudnya Keterpaduan Pola Ruang Provinsi Sumatera Barat Sampai Tahun 2029 Melalui Pengembangan Potensi Sumber Daya Alam Dengan Tetap Memperhatikan Ekosistem Alam dan Daya Dukung Wilayah Secara Berkelanjutan” dan memperhatikan aspek teknis perencanaan dan keterkaitan dengan perencanaan ditingkat pusat,

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |I- 13

provinsi dan kabupaten serta memperhatikan pengolaan isu strategis daerah. Penataan Ruang Kabupaten Pasaman Barat bertujuan untuk :

”Mewujudkan ruang wilayah kabupaten aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan sebagai pusat tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan yang mandiri

dan berdaya saing dengan memperhatikan pelestarian kawasan berfungsi lindung yang lestari.”

Rumusan kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten terdiri atas:

1. Pengembangan sistem pusat permukiman wilayah kabupaten sebagai pusat perkebunan dan perikanan;

2. Pengembangan jaringan transportasi untuk meningkatkan sistem pusat permukiman, keterkaitan antar sistem pusat permukiman, dan mendukung sentra ekonomi;

3. Pengembangan jaringan prasarana energi, telekomunikasi, dan sumber daya air untuk mendukung sistem pusat permukiman dan kawasan budi daya;

4. Peningkatan kuantitas dan kualitas jaringan prasarana pengelolaan permukiman.

5. Pelestarian kawasan berfungsi lindung yang lestari;

6. Pengembangan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana;

7. Pengembangan produk unggulan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; dan

8. Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan dan perikanan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Berdasarkan rumusan dan penjelasan tujuan yang telah ditetapkan, serta memperhatikan fungsi, dasar dan kriteria perumusan tujuan, maka kebijakan dan strategi yang diambil untuk mencapai tujuan penataan ruang Kabupaten Pasaman Barat adalah sebagai berikut:

(1) Pengembangan sistem pusat permukiman wilayah kabupaten sebagai pusat perkebunan dan perikanan meliputi:

a. Mengembangkan pusat kegiatan lokal yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten atau beberapa kecamatan;

b. Mengembangkan pusat pelayanan kawasan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan jasa yang melayani skala kecamatan; dan/atau

c. Mengembangkan pusat pelayanan lingkungan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan jasa yang melayani skala antar desa.

(2) Pengembangan jaringan transportasi untuk meningkatkan sistem pusat permukiman, keterkaitan antar sistem pusat permukiman, dan mendukung sentra ekonomi meliputi:

a. Mengembangkan jaringan jalan yang terpadu dengan pelabuhan/ dermaga dan/atau bandar udara;

b. Mengengembangkan jaringan jalur kereta api untuk meningkatkan aksesibilitasi pusat perkotaan di Pantai Barat Pulau Sumatera;

c. Mengembangan jaringan angkutan penyeberangan untuk meningkatan pelayanan antar pulau; dan/atau

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |I- 14

d. Mengembangkan pelabuhan dan bandar udara untuk melayani perdagangan ekspor dan/atau antar pulau.

(3) Pengembangan jaringan prasarana energi, telekomunikasi, dan sumber daya air untuk mendukung sistem pusat permukiman dan kawasan budi daya meliputi:

a. Mendorong pengembangan jaringan pipa minyak dan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan industri;

b. Mengembangkan pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan jaringan distribusi tenaga listrik;

c. Mengembangkan sistem jaringan telekomunikasi guna melayani pusat permukiman; dan/atau

d. Mengembangkan prasarana sumber daya air dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya air, daya dukung lingkungan, dan kondisi geohidrologi wilayah.

(4) Peningkatan kuantitas dan kualitas jaringan prasarana pengelolaan permukiman meliputi:

a. Mengembangkan Sistem Penyediaan Air Minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan;

b. Mengembangkan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik setempat dan terpusat; dan/atau

c. Mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

(5) Pelestarian kawasan berfungsi lindung yang lestari meliputi:

a. Mengendalikan secara ketat alih fungsi kawasan hutan lindung yang bervegetasi;

b. Mencegah, mengendalikan, dan/ atau memulihkan kawasan hutan lindung dari deforestasi;

c. Mengembangkan kawasan perlindungan setempat;

d. Mengembangkan kawasan konservasi;

e. Mengembangkan kawasan cagar alam geologi;

f. Mengembangkan kawasan cagar budaya; dan/atau g. Mengembangkan kawasan ekosistem mangrove.

(6) Pengembangan mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana meliputi:

a. Mengembangkan kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip mitigasi dan adaptasi bencana;

b. Mengembangkan jalur evakuasi bencana, tempat evakuasi bencana, dan penanda peringatan bencana; dan/atau

c. Memberdayakan masyarakat agar sadar terhadap risiko bencana.

(7) Pengembangan produk unggulan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup meliputi:

a. Mengembangkan kawasan tanaman pangan untuk mendukung kemandirian pangan bagi Masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat;

b. Menetapkan kawasan pertanian pangan berkelanjutan;

c. Mengendalikan alih fungsi lahan tanaman pangan berupa sawah menjadi non sawah;

d. Mengembangkan kawasan hortikultura dan kawasan

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |I- 15

e. Mengembangkan kawasan perkebunan sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan untuk meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan;

f. Mengembangkan kawasan perikanan tangkap dan perikanan budi daya sesuai potensi lestarinya;

g. Mengembangkan kawasan hutan produksi dengan prinsip berkelanjutan;

h. Mengendalikan kegiatan pertambangan dengan memperhatikan ekosistem sekitarnya;

i. Mengembangkan kawasan pariwisata yang berwawasan lingkungan; dan/atau j. Mengembangkan kawasan strategis kabupaten.

(8) Pengembangan industri pengolahan hasil perkebunan dan perikanan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan meliputi:

a. Mengembangkan industri pengolahan hulu maupun hilir hasil kegiatan perkebunan dan perikanan;

b. Mengembangkan kawasan peruntukan industri terpadu hasil tanaman pangan dan perkebunan yang ramah lingkungan dan dilengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah industri;

c. Mengembangkan kawasan peruntukan industri terpadu hasil perikanan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi; dan/atau

d. Mengembangkan kawasan industri kecil dan menengah hasil tanaman pangan, peternakan, dan kehutanan.

1.4. Maksud dan Tujuan

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 disusun dengan maksud untuk mendeskripsikan gambaran umum kondisi, capaian dan permasalahan pembangunan di Kabupaten Pasaman Barat serta visi, misi, dan program Kepala Daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan Daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif untuk jangka waktu lima tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD, RTRW dan RPJMN.

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026, bertujuan untuk:

1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran Bupati dan Wakil Bupati Pasaman Barat;

2. Merumuskan strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah serta program pembangunan yang terarah dan terukur dan dapat dilaksanakan selama tahun 2021-2026;

3. Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD), RKPD serta penyusunan KUA dan PPAS serta RAPBD;

4. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinkron dan sinergis dengan perencanaan pembangunan nasional, provinsi dan daerah tetangga.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 dengan struktur sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |I- 16

BAB I Pendahuluan