• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Manusia a. Rasio Ketergantungan

BAB IX Penutup

B. Lama Proses Perizinan

3. Sumber Daya Manusia a. Rasio Ketergantungan

Berdasarkan data tahun 2020, dapat dilihat bahwa rasio ketergantungan total adalah sebesar 47,44, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungan sebanyak kurang lebih 47-48 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi. Rasio sebesar 47,44 ini tersusun oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 41,28, dan rasio ketergantungan penduduk tua sebesar 6,06. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) ini termasuk kategori tinggi terutama penduduk muda. Berikut tabel perkembangan rasio ketergantungan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020.

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |II- 145 Tabel 2.90

Rasio Ketergantungan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020

No. Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

1 Jumlah Penduduk Usia < 15 tahun 120.473 117.487 122.454 124.498 122.101 2 Jumlah Penduduk usia > 64 tahun 16.407 18.060 17.751 17.272 17.879 3 Jumlah Penduduk Usia Tidak

Produktif (1) & (2) 136.880 135.547 140.205 141.770 139.980 4 Jumlah Penduduk Usia 15-64

tahun 289.511 294.357 291.370 291.991 295.079

5 Rasio ketergantungan total (3)/(4) 47,28 46,05 48,12 48,55 47,44 6 Rasio Ketergantungan muda (1/4) 41,61 39,91 42,03 42,64 41,38 7 Rasio ketergantungan tua (2/4) 5,67 6,14 6,09 5,92 6,06 8 Jumlah Penduduk 426.391 429.904 431.575 433.761 435.059 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pasaman Barat, 2021

Rasio ketergantungan total tertinggi tercatat pada tahun 2019, yakni 48,55, sedangkan angka terendah dicapai pada tahun 2017, yakni 46,05. Rasio ketergantungan menggambarkan beban tanggungan bagi pencari nafkah di keluarga.

Semakin banyak anggota keluarga yang tergantung pada kepala keluarga, maka semakin kecil peluang bagi pencari nafkah untuk menyisihkan pendapatannya baik untuk tabungan atau investasi.

b. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu indikator untuk menggambarkan potensi sumber daya manusia di Kabupaten Pasaman Barat Berdasarkan data kependudukan menurut tingkat pendidikan tahun 2016-2020 penduduk dengan pendidikan tidak/belum sekolah memiliki persentase tertinggi diantara tingkat pendidikan lain yang tercatat rata-rata sebesar 25,05% dari total jumlah penduduk dalam 5 (lima) tahun terkahir, kemudian diikuti oleh tingkat pendidikan tamat SD/Sederajat dengan rata-rata 23,36% . Gambaran kondisi sumber daya manusia di Kabupaten Pasaman Barat secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.91

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020 Tingkat Pendidikan Jenis

Kelamin 2016 2017 2018 2019 2020

Tidak/Belum Sekolah Laki-laki 56.507 57.449 54.482 53.941 53.687 Perempuan 53.009 53.922 51.075 50.762 50.485 Jumlah 109.516 111.371 105.557 104.703 104.172 Belum Tamat Laki-laki 32.559 32.594 32.888 33.007 33.122

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |II- 146 SD/Sederajat Perempuan 31.323 31.110 30.630 30.494 30.553

Jumlah 63.882 63.704 63.518 63.501 63.675 Tamat SD/Sederajat Laki-laki 51.230 51.250 50.204 49.386 49.503 Perempuan 50.440 50.661 49.827 49.137 49.109 Jumlah 101.670 101.911 100.031 98.523 98.612 SLTP / Sederajat Laki-laki 35.631 35.668 35.652 35.623 35.745 Perempuan 33.543 33.854 34.269 34.498 34.575 Jumlah 69.174 69.522 69.921 70.121 70.320 SLTA / Sederajat Laki-laki 34.929 35.058 38.357 39.730 40.222 Perempuan 30.715 31.133 34.168 35.624 36.010 Jumlah 65.644 66.191 72.525 75.354 76.232

Diploma I / II Laki-laki 983 943 868 811 809

Perempuan 2.513 2.427 2.269 2.129 2.115

Jumlah 3.496 3.370 3.137 2.940 2.924

Akademi / Diploma

III/ Sarjana Muda Laki-laki 1.245 1.256 1.341 1.392 1.403

Perempuan 2.397 2.543 2.929 3.061 3.086

Jumlah 3.642 3.799 4.270 4.453 4.489

Diploma IV / Strata I Laki-laki 4.112 4.300 5.191 5.692 5.851

Perempuan 4.958 5.408 7.033 8.029 8.311

Jumlah 9.070 9.708 12.224 13.721 14.162

Strata II Laki-laki 191 207 233 254 269

Perempuan 103 116 153 183 195

Jumlah 294 323 386 437 464

Strata III Laki-laki 3 5 5 7 7

Perempuan - - 1 1 2

Jumlah 3 5 6 8 9

Total Laki-laki 217.390 218.730 219.221 219.843 220.618 Perempuan 209.001 211.174 212.354 213.918 214.441 Jumlah 426.391 429.904 431.575 433.761 435.059 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pasaman Barat, 2021

Berdasarkan data di atas, dapat diberikan gambaran tentang jumlah penduduk yang menamatkan pendidikan minimal Diploma I/Sederajat, sebagai sebuah gambaran tentang kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pasaman Barat.

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |II- 147 Grafik 2.33a Perkembangan Jumlah Penduduk

yang menamatkan pendidikan Minimal D1/Sederajat menurut jenis kelamin di Kab.

Pasaman Barat Tahun 2016-2021 (Sumber:

Disdukcapil, diolah)

Grafik 2.33b Perkembangan Jumlah Penduduk yang menamatkan pendidikan Minimal D1/Sederajat (%) di Kab. Pasaman Barat Tahun

2016-2021 (Sumber: Disdukcapil, diolah)

Jika dilihat secara lebih dekat, persentase penduduk yang menamatkan pendidikan Minimal D1/sederajat di Kabupaten Pasaman Barat meningkat dari tahun ke tahun, yakni 3,87% pada Tahun 2016 menjadi 5,07% pada Tahun 2020. Saatu lagi trend yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa penduduk yang menamatkan pendidikan minimal D1/sederajat sebagian besar adalah perempuan.

Data ini kontradiktif dengan TPAK perempuan yang lebih rendah dan TPT perempuan yang lebih tinggi. Bisa diasumsikan bahwa perempuan yang menganggur cenderung berpendidikan lebih tinggi dibanding laki-laki. Hal ini menggambarkan bahwa penyediaan lapangan kerja di Kabupaten Pasaman Barat belum sepenuhnya memperhatikan potensi penduduknya.

2.5. Integrasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh sebab itu, dokumen perencanaan yang disusun oleh pemerintah daerah harus disinkronkan untuk mendukung pencapaian TPB/SDGs.

Pembangunan mestinya dilakukan dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung alam, serta tidak menimbulkan dampak yang merusak terhadap lingkungan hidup. Evaluasi terhadap capaian tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) di Kabupaten Pasaman Barat disajikan sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |II- 148

Grafik 2.33 Capaian Indikator TPB/SDGs di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2020

76; 34%

84; 38%

6; 3%

54; 25%

Kondisi Capaian Data Indikator TPB/SDGs

Indikator yang sudah dilaksanakan dan sudah mencapai target nasional (SS)

Indikator yang sudah dilaksanakan dan belum mencapai target nasional (SB)

Indikator yang tidak ada di wilayah kajian (BK)

Indikator yang belum memiliki data (NA)

Total 220 Indikator

Sumber: Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD

Data di atas menunjukkan bahwa dari 220 indikator SDGs yang teridentifikasi, porsi tertinggi adalah indikator yang sudah dilaksanakan, namun belum mencapai target (SB), yakni sebanyak 84 indikator (38%), diikuti oleh indikator yang sudah dilaksanakan dan sudah tercapai (SS), yakni 76 indikator (34%). Sementara itu, ada 6 indikator (3%) yang bukan merupakan kewenangan kabupaten/kota.

Selain itu, ada 54 indikator (25%) yang tidak tersedia datanya di Kabupaten Kota.

Jumlah ini tentunya sangat besar. Evaluasi pencapaian TPB/SDGs kabupaten akan sulit dilakukan jika tidak tersedia data yang memadai. Ketersediaan data menjadi hal yang sangat krusial, sehingga evaluasi pencapaian dan perbaikan yang diperlukan dapat dilakukan secara memadai. Jika dilihat berdasarkan pilar pembangunan, maka capaian TPB/SDGs di Kabupaten Pasaman Barat disajikan sebagai berikut: