• Tidak ada hasil yang ditemukan

Urusan Pemerintahan Bidang Sosial

BAB IX Penutup

6. Urusan Pemerintahan Bidang Sosial

Pelaksanaan urusan sosial diarahkan pada upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, penyandang masalah kesejahteraan sosial, perlindungan anak terlantar, korban kekerasan dalam rumah tangga, karang taruna, korban bencana, lansia, dan anak sekolah. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan pemberian bantuan, subsidi, pembinaan, pendampingan terhadap anak panti asuhan, penyandang cacat, korban bencana, korban kekerasan, dan lansia rawan sosial. Upaya- upaya yang telah dilakukan tersebut menggambarkan hasil pada indikator urusan sosial.

Dalam RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2021, indikator kinerja bidang sosial adalah persentase penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Penanganan PPKS dalam hal ini didefinisikan sebagai jumlah PPKS yang diberi bantuan dibanding total PPKS yang terdaftar. Data PPKS yang digunakan adalah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang sebelumnya dikenal dengan Basis Data Terpadu (BDT) yang dikelola oleh organisasi perangkat daerah yang menangani

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |II- 91

urusan sosial. Berikut adalah gambaran penanganan PPKS di Kabupaten Pasaman Barat selama tahun 2016-2020:

Tabel 2.51

Persentase PPKS Yang Memperoleh Bantuan Sosial Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

A Jumlah Keluarga Dalam DTKS 40.038 40.038 43.759 43.065 42.474 B Jumlah Jiwa dalam DTKS 161.197 161.197 183.186 179.003 165.075 1a Jumlah Keluarga Penerima

Program Keluarga Harapan

2.879 7.800 16.848 16.102 17.804 1b % Keluarga Penerima PKH 7,19 19,48 38,50 37,39 41,92 2a Jumlah Keluarga Penerima

BPNT (Rastra) 23.987 23.987 23.987 23.987 25.695 2b % Keluarga Penerima PBNT 59,91 59,91 54,82 55,70 60,50 3a Jumlah Penerima PBI APBN 152.039 154.260 155.522 162.635 162.635

3b Jumlah Penerima PBI APBD 24.213 24.213 35.414 35.387 35.384

3c Jamkes Tuah Basamo 687 688

3d % Penerima PBI 109,34 110,72 104,23 111,01 120,37 Seperti disajikan pada tabel di atas, beberapa program prioritas dalam penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Program Bantuan Pangan Non-Tunai (PBNT) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Beberapa informasi yang perlu ditambahkan terkait 3 program prioritas ini adalah:

a. Program Keluarga Harapan diarahkan kepada keluarga yang terdaftar pada Desil I dan Desil II pada DTKS, dengan kriteria memiliki ibu hamil, balita, anak usia sekolah, dan lansia. Oleh sebab itu, tidak semua keluarga yang terdaftar dalam DTKS memenuh kriteria sebagai pemanfaat Program Keluarga Harapan.

b. Bantuan Pangan Non-Tunai, diarahkan kepada keluarga yang terdaftar pada Desil I hingga III.

c. Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional diarahkan kepada seluruh individu yang terdaftar pada DTKS. Selain itu, pemerintah daerah juga membiayai JKN untuk keluarga miskin dengan pembiayaan sistem sharing antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah propinsi. Iuran untuk Jaminan Kesehatan Sumbar Sakato dibiayai 70% oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat dan 30%

oleh Pemerintah Propinsi Sumatera Barat. Selain itu, sejak tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat membiayai JKN bagi keluarga miskin melalui program Jamkesda Tuah Basamo.

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |II- 92

Selain itu, sejak tahun 2016, Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman Barat sebenarnya melaksanakan program penanggulangan kemiskinan berbasis keluarga yang sebagian besar di arah kepada keluarga yang terdaftar dalam DTKS. Program daerah dimaksud antara lain Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni, bantuan Sambungan Listrik Gratis, dan Jamban Gratis.

2.3.2. Urusan Wajib yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar 1. Urusan Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja

Pembangunan bidang ketenagakerjaan dewasa ini masih menghadapi berbagai permasalahan antara lain tingginya pencari kerja (penganggur), terbatasnya penciptaan dan perluasan kesempatan kerja, serta rendahnya produktivitas kerja.

Upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah daerah adalah melalui penyediaan fasilitas pendidikan dan pelatihan kerja secara gratis siap kerja serta membuka akses terhadap dunia kerja secara lebih luas. Selain itu, penyediaan sarana prasarana pendukung berkembangnya usaha-usaha baru kreatif diharapkan dapat mendorong semakin terbukanya lapangan kerja baru.

Kinerja pembangunan sektor tenaga kerja diukur melalui beberapa indikator, seperti produktivitas tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, dan perlindungan tenaga kerja. Berikut adalah gambaran capaian indikator urusan tenaga kerja di Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020:

a. Persentase Tenaga Kerja Yang Ditempatkan

Penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kapasitas dan kompetensi pencari kerja semestinya bermuara pada penempatan pencari kerja sesuai dengan kompetensinya. Oleh sebab itu, persentase tenaga kerja yang ditempatkan baik di dalam maupun luar negeri merupakan salah satu indikator capaian kinerja pembangunan bidang ketenagakerjaan. Berikut adalah gambaran capaian penempatan tenaga kerja di Kabupaten Pasaman Barat selama periode 2016- 2020:

Tabel 2.52

Persentase Tenaga Kerja Yang Ditempatkan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

1. Jumlah pencari kerja yang

ditempatkan 4.176 190 575 34 136

2. Jumlah pencari kerja yang

mendaftar 13.919 1.665 2.283 1.221 986

3. % Tenaga Kerja Yang

Ditempatkan 30,01 11,50 25,19 2,78 13,79

Sumber : LPPD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020

RPJMD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021-2026 |II- 93

Seperti terlihat pada tabel, persentase tenaga kerja terdaftar yang ditempatkan masih sangat rendah, dan cenderung berkurang setiap tahun. Pada Tahun 2016, persentase tenaga kerja yang ditempatkan dilaporkan sebesar 30,01%, atau sebanyak 4.176 tenaga kerja. Sementara itu, pada Tahun 2020, hanya 13,79% dari tenaga kerja yang terdaftar berhasil ditempatkan baik di dalam maupun di luar negeri.

b. Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja

Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja diukur dengan membandingkan total PDRB atas dasar harga konstan dan jumlah total penduduk bekerja. Indikator ini membandingkan produktivitas per tenaga kerja sebagai penyumbang terhadap PDRB. Berikut adalah perkembangan Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja Kabupaten Pasaman Barat dalam 5 (lima) tahun terakhir.

Tabel 2.53

Laju pertumbuhan PDRB per tenaga kerja (Rp. juta) Kabupaten Pasaman Barat 2016-2020

No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020

1. PDRB tahun berjalan (atas dasar harga konstan

9.857.619,49 10.384.391,53 10.925.625,62 11.411.833,24 11.259.452,26

2. Jumlah tenaga

kerja 183.878 194.982 192.908 194.387 212.825

3. Laju

pertumbuhan PDRB per tenaga kerja (%)

53,61 53,26 56,64 58,71 52,90

Sumber: LPPD Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2016-2020

Seperti terlihat pada tabel di atas, Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja Kabupaten Pasaman barat menunjukkan fluktuasi dari tahun ke tahun. Namun, secara umum trend-nya menurun. Hal ini terjadi karena pertumbuhan jumlah tenaga kerja lebih lebih cepat daripada pertumbuhan DPRB atas dasar harga konstan.

2. Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan