هملعو نآرقلا ملعت نم مكيرخ
A. Perencanaan Program Tahfidz Al-Qur’an
8) Penempatan / pemondokan dan program pembinaan santri
Proses penempatan/ pemondakan santri disetiap pesantren merupakan kebijakan pesantren yang dilihat dari sejarahnya menjadi identitas khas pesantren yang hingga saat ini masih dipertahankan. Jauh berbeda dengan sistem pendidikan formal yang tidak mewajibkan santri/ peserta didik untuk menetap/ mondok. Melalui system pemondokan santri dapat terpantau selama 24 jam penuh, mulai dari Ibadahnya, belajarnya, akhlaknya, serta kemampuan-kemampuan yang dimiliki, sehingga pengasuh dan para asatidz dapat maksimal dalam membina para santri yang ingin belajar, khususnya belajar AlQuran dan menghafalnya.
Pondok pesantren Tahfidz Nahdlatut Tholabah Jember yang focus pada pembinaan santri menghafalkan AlQuran, selama ini konsisten dalam membina santri melalui sistem pembinaan dipondok pesantren. Santri yang
148Herman Efendi, Wawancara, Jember, 13 Desember 2020
belajar AlQuran terlebih menghafalnya, melalui sistem pemondokan, maka konsentrasi belajar lebih mudah karena dibimbing langsung oleh pengasuh maupun para asatidz yang ditugaskan untuk membantu dan mendampingi para santri.
Berdasarkan observasi peneliti, terkait dengan pemondokan, terdapat 6 cabang pemondokan. Enam cabang tersebut memiliki perbedaan dalam fokus belajarnya. Pengasuh yang saat ini dipimpin Kiai Bahhowi awalnya gabung di kelas diniyah, beliau memberikan ajaran-ajaran dan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelar diniyah reguler. Namun demikian, karena dalam perkembangannya semakin banyak santri yang antusias untuk menghafal Al-Qur’an, akhirnya Kiai Baghowi membuat pemondokan tersendiri yang khusus bagi santri tahfidz. Dari hasil pengamatan peneliti, terdapat pemondokan yang diberi nama PPTQ (Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an) Nahdlatul Tholabah yang dijuluki sebagai pondok E dan F. E untuk PPTQ putra dan F untuk PPTQ putri. 149 9) Rencana strategis pesantren
Sebagai langkah dalam merumuskan perencanaan khususnya program tahfidz di Pondok Pesantren Nahdlatut Tholabah Jember, maka mendasarkan pada hal-hal yang sifatnya strategis, seperti pesantren harus bertekad untuk selalu komitmen pada keunggulan dan nilai-nilai dasar keislaman. Mengingat, dalam peluang dan tantangan yang dihadapi di era kini Nampak semakin kompleks. Perubahan soial yang cepat dalam skala
149 Observasi, Pondok Pesantren Nahdlatut Tholabah (Yasinat) Jember
nasional dan global telah berpengaruh terhadap aspek sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, dan pendidikan. Atas dasar itulah proses pendidikan di pesantren hendaknya berupaya mengkombinasikan antara pendidikan akademik sebagai bentuk transformasi pengetahuan dan teknologi dengan kurikulum yang terstruktur dengan kurikulum ilmu pengetahuan keislaman yang mampu merespons isu-isu kontemporer.
Karena itu pesantren merupakan salah satu ciri keunggulan akademik, tradisi keunggulan akademik akan dijadikan model yang dapat memberikan kontribusi tentang pendidikan pesantren, di mana Al-Quran dan Sunnah dijadikan inspirasi dan aksi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk tujuan kemanusiaan.
Peran pesantren secara konvensional adalah melakukan proses transfer ilmu agama Islam, mencetak kader-kader ulama’, dan mempertahankan tardisi. Dalam perkembangan modern, pesantren, madrasah dan sekolah Islam menghadapi tantangan baru, di mana ketiga lembaga Islam tersebut tidak bisa mengelak dari proses modernisasi itu.
Dampak dari modernisasi setidaknya mempengaruhi pesantren, madrasah dan sekolah Islam tersebut dari berbagai aspeknya. Di antaranya adalah sistem kelembagaan, orientasi hubungan kyai-santri, kepemimpinan dan peran pesantren, madrasah dan sekolah Islam. Orientasi peran pesantren, madrasah dan sekolah Islam sangat dipengaruhi oleh faktor internal pesantren, terutama pandangan dunia kiyainya, dan faktor luar, perkembangan dan tuntutan zaman (sebut saja pengaruh globalisasi).
Globalisasi berarti perubahan-perubahan struktural dalam seluruh kehidupan negara bangsa yang mempengaruhi fundamen-fundamen dasar pengaturan hubungan antar manusia, organisasi-organisasi sosial, dan pandangan-pandangan dunia. Beberapa pesantren yang awalnya salafiyah, hanya mengajarkan kitab-kitab kuning dan bertujuan mencetak kader ulama’, kemudiam berubah dengan menawarkan sekolah formal, seperti madrasah atau sekolah, adalah bukti pesantren mengalami perubahan orientasi.
Sebagai pesantren yang berbasis pada pembelajaran tahfidzul Qur’an, dipesantren Nahdlatut Tholabah Jember memiliki rencana strategis yaitu mencetak kader-kader penghafal Al-Qur’an dan penyebaran ajaran- ajaran Al-Qur’an di Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Sebagai bentuk pengembangan pesantren, pengurus Pesantren Tahfidz Nahdlatul Tholabah membuat sebuah rencana yang menjadi pedoman untuk mengembangkan pesantren, sebagaimana yang diungkapkan oleh badal pesantren yaitu Herman Efendi berikut ini.
“Awal mulanya memang Nahdlatul Tholabah itu adalah yayasan pak, lalu berkembangnya niat para pengasuh pondok, akhirnya masing- masing mendirikan jenis pemondokan akhirnya sekarang menjadi enam cabang. Enam cabang tersebut memiliki perbedaan dalam fokus belajarnya. Beliau abah Ghowi awalnya gabung di kelas diniyah, beliau memberikan ajaran-ajaran dan pembelajaran tahfidzul Qur’an di kelar diniyah reguler. Dirasa semakin banyak santri yang antusias untuk menghafal Al-Qur’an, akhirnya abah Ghowi membuat pemondokan tersendiri yang khusus bagi santri tahfidz. Alhamdulillah sekarang pemondokan itu diberi nama PPTQ (Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an) Nahdlatul Tholabah yang dijuluki sebagai pondok E dan F. E untuk PPTQ putra dan F untuk PPTQ putri. Kalau dilihat dari model
pembelajarannya di sini terpusat dari arahan abah Ghowi yang cukup bervariasi”.150
Merujuk pada wawancara di atas, pembelajaran diPesantren tahfidz Nahdlatul Tholabah memiliki konsep pembelajaran yang bervariasi, hal ini dibuktikan dengan adanya kolaborasi antar pemondokan yang ada di bawah naungan Nahdlatul Tholabah. Lebih lanjut, konsep pembelajaran yang dikembangkan di Pesantren Tahfidz Nahdlatul Tholabah cukup bervariasi. Pihak pengasuh terus mencari terobosan-terobosan meliputi model pembelajaran serta literatur yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya ada konsep pembelajaran yang khusus digunakan sebagai kunci utama Pesantren tahfidz Nahdlatul Tholabah dalam mengembangkan ilmu AL-Qur’an.
10) Perencanaan Program Pembelajaran Tahfidz