• Tidak ada hasil yang ditemukan

2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 3) Dinas Kesehatan

4) Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Basung 5) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

6) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman 7) Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran 8) Dinas Sosial

9) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

10) Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan 11) Dinas Lingkungan Hidup

12) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 13) Dinas Pemberdayaan Masayarakat Nagari 14) Dinas Perhubungan

15) Dinas Komunikasi dan Informatika

16) Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM

17) Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan

18) Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 19) Dinas Arsip dan Perpustakaan 20) Dinas Pertanian

21) Sekretariat Daerah

30 22) Sekretariat DPRD

23) Inspektorat

24) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 25) Badan Keuangan Daerah

26) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 27) Badan Penanggulangan Bencana Daerah

28) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 29) Kecamatan Baso

30) Kecamatan IV Angkat 31) Kecamatan Candung

32) Kecamatan Tilatang Kamang 33) Kecamatan Kamang Magek 34) Kecamatan Palupuh

35) Kecamatan Banuhampu 36) Kecamatan Sungai Pua 37) Kecamatan IV Koto 38) Kecamatan Matur

39) Kecamatan Tanjung Raya 40) Kecamatan Palembayan 41) Kecamatan Lubuk Basung 42) Kecamatan IV Nagari 43) Kecamatan Tanjung Mutiara 44) Kecamatan Malalak

b. Entitas BLUD: RSUD Lubuk Basung

LKPD Kabupaten Agam TA 2018 mencakup transaksi keuangan yang berasal dari APBD dan pelaksanaan APBD pada seluruh SKPD dan PPKD (BUD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Agam termasuk dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh 23 puskesmas, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dikelola oleh 447 Sekolah Dasar (SD) dan 62 Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta dana BLUD RSUD Lubuk Basung.

LKPD ini tidak mencakup entitas:

1) Pemerintah Pusat;

2) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Namun demikian, penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Agam pada BUMD, nilainya disajikan sebagai Investasi Pemerintah Kabupaten Agam.

31 4.2 Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan dan penyajianLKPD Kabupaten Agam TA 2018 adalah basis akrual untuk pengakuan pendapatan-LO dan beban, maupun pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas serta basis kas untuk pengakuan Pendapatan-LRA, Belanja, Transfer, dan Pembiayaan.

4.3 Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian LKPD Kabupaten Agam TA 2018 telah mengacu kepada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahandan Peraturan Bupati Agam Nomor 32 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Agam Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah. Dengan demikian, dalam penyusunan LKPD Kabupaten Agam TA 2018, telah diterapkan kaidah- kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Agam.

Kebijakan akuntansi yang dituangkan dalam Peraturan Bupati Agam Nomor 32 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Agam Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan

1) Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode TA yang bersangkutan menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan- LRA diakui pada saat:

- Diterima pada Rekening Kas Umum Daerah;

- Diterima oleh Bendahara Penerimaan SKPD;

- Diterima entitas lain diluar Pemerintah Kabupaten Agam atas nama BUD.

Dalam hal BLUD, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan perundang- undangan yang mengatur Badan Layanan Umum Daerah.

Pendapatan-LRA diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LRA disajikan berdasarkan jenis pendapatannya.

2) Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kabupaten Agam yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode TA yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan-LO diakui pada saat:

a) Timbulnya hak atas pendapatan, kriteria ini dikenal juga dengan earned; atau b) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi baik

sudah diterima pembayaran secara tunai (realized).

Pendapatan-LO diukur dan dicatat berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan-LO disajikan berdasarkan jenis pendapatannya.

32 b. Belanja

Belanja merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode TA bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Belanja diakui pada saat:

1) Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah untuk seluruh transaksi di SKPD dan PPKD setelah dilakukan pengesahan definitif oleh fungsi BUD untuk masing-masing transaksi yang terjadi di SKPD dan PPKD;

2) Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh pengguna anggaran setelah diverifikasi oleh PPK-SKPD;

3) Pengeluaran melalui bendahara kapitasi, pengakuannya terjadi pada saat surat pengesahan pendapatan dan belanja diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah;

4) Dalam hal BLUD, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum;

5) Pengeluaran melalui bendahara dana BOS, pengakuannya terjadi pada saat surat pengesahan pendapatan dan belanja diterbitkan oleh Bendahara Umum Daerah.

Belanja diukur sebesar pengeluaran kas dari Rekening Kas Umum Daerah dan atau Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto, dan berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan serta tercantum dalam dokumen pengeluaran yang sah.

Belanja disajikan berdasarkan klasifikasi ekonomi. Klasifikasi ekonomi meliputi belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan, dan belanja tak terduga.

c. Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran, konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban diakui pada saat:

1) Timbulnya kewajiban 2) Terjadinya konsumsi aset

3) Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa

Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode pelaporan, yaitu besaran timbulnya kewajiban, besaran terjadinya konsumsi aset, dan besaran terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensial jasa.

Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi. Klasifikasi ekonomi pada prinsipnya mengelompokkan berdasarkan jenis beban. Klasifikasi ekonomi terdiri dari beban pegawai, beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, bantuan keuangan, beban penyusutan aset tetap/amortisasi, beban penyisihan, beban transfer, dan beban tak terduga.

d. Pembiayaan

Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kabupaten Agam, baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan

33

surplus anggaran. Pembiayaan diakui pada saat kas diterima pada Kas Daerah serta pada saat terjadinya pengeluaran kas dari Kas Daerah.

e. Aset

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetapdan Aset Lainnya.

Dalam dokumen (AUDITED) - PPID - Kabupaten Agam (Halaman 48-52)