• Tidak ada hasil yang ditemukan

Probability Sampling

Dalam dokumen SURAT PENCATATAFI - Repository UPY (Halaman 99-102)

BAB VII TEKNIK SAMPLINGTEKNIK SAMPLING

B. Jenis Teknik Sampling

1. Probability Sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009:82). Dalam probability sampling, pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Dengan demikian diharapkan sampel yang terpilih dapat digunakan untuk menduga karakteristik populasi secara objektif. Teknik ini meliputi, Simpel random sampling, Proportionate stratified random sampling, Disproportionate stratified random sampling, Area (cluster) sampling (sampling menurut daerah), Sampling sistematis.

a. Simple Random Sampling

Simpel random sampling adalah sebuah metode untuk memilih n unsur dari populasi berukuran N sehingga setiap satu dari NCn sampel berbeda mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan 25/100 untuk bisa dipilih menjadi sampel.

Cara atau teknik ini dapat dilakukan jika analisis penelitiannya cenderung deskriptif dan bersifat umum. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Misalnya, dalam populasi ada wanita dan pria, atau ada yang kaya dan yang miskin, ada manajer dan bukan manajer, dan perbedaan-perbedaan lainnya.

Selama perbedaan gender, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi, serta perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana. Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel.

Prosedurnya :

1) Susun “sampling frame”

2) Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil 3) Tentukan alat pemilihan sampel

4) Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi

Contoh : Misalkan ada 4 orang peserta pelatihan A, B, C, D yang diminta pendapat mengenai tujuan mengikuti pelatihan. Jika dipilih 2 peserta untuk diwawancara sebagai sampel, maka sampel yang mungkin adalah : AB, AC, AD, BC, BD dan CD dengan peluang masing-masing adalah 1/6, sedangkan peluang masing-masing peserta dalam sampel adalah ½.

Salah satu cara mendapatkan simpel random sampling dengan menggunakan tabel bilangan random. Contoh, Seorang auditor

87

Metodologi Penelitian Pendidikan —

menginginkan 20 buah sampel acak yang berasal dari 300 rekening nasabah. Pertama, auditor memberikan nomor rekening tersebut dengan angka 001–300. Kedua, auditor menggunakan tabel bilangan acak dimulai pada baris 1 kolom 3 terus ke bawah. Bila ada angka yang sama atau diluar nomor, diulangi lagi.

Sehingga diperoleh : 015, 255, 225, 062, 818 (diluar nomor), sampai jumlah sampel 20 rekening.

84 perbedaan-perbedaan lain tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang penting dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel secara acak sederhana.

Dengan demikian setiap unsur populasi harus mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Prosedurnya :

1) Susun “sampling frame”

2) Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil 3) Tentukan alat pemilihan sampel

4) Pilih sampel sampai dengan jumlah terpenuhi

Contoh : Misalkan ada 4 orang peserta pelatihan A, B, C, D yang diminta pendapat mengenai tujuan mengikuti pelatihan. Jika dipilih 2 peserta untuk diwawancara sebagai sampel, maka sampel yang mungkin adalah : AB, AC, AD, BC, BD dan CD dengan peluang masing-masing adalah 1/6, sedangkan peluang masing-masing peserta dalam sampel adalah ½.

Salah satu cara mendapatkan simpel random sampling dengan menggunakan tabel bilangan random. Contoh, Seorang auditor menginginkan 20 buah sampel acak yang berasal dari 300 rekening nasabah. Pertama, auditor memberikan nomor rekening tersebut dengan angka 001–300. Kedua, auditor menggunakan tabel bilangan acak dimulai pada baris 1 kolom 3 terus ke bawah. Bila ada angka yang sama atau diluar nomor, diulangi lagi.

Sehingga diperoleh : 015, 255, 225, 062, 818 (diluar nomor), sampai jumlah sampel 20 rekening.

TABLE OF RANDOM NUMBERS

1 2 3 4 5

1 ………..01536……….

2 ……….……..……...25595…..………...

3 ………..……22527………..

4 ………..……06243………..

5 ………..……81837………..

Diambil Secara Random

Contoh sederhana menentukan sampel acak:

Peneliti ingin mengukur kinerja SD di kota Solo, ada 1000 SD di kota Solo. Nama keseribu SD ini dituliskan di atas potongan kecil kertas.

Kertas-kertas ini digulung dan dimasukkan ke dalam kotak. Kotak dikocok, lalu sambil menutup mata peneliti mengambil nama SD secara acak sampai sejumlah sampel yang diperlukan. Tetapi sampel acak sederhana terkadang juga sulit dan terlalu mahal. Maka dicari metode sampling lainnya yang dianggap cukup representative.

b. Stratified Random Sampling

Adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi terlebih dahulu dibagi-bagi menjadi sub-sub populasi yang antar sub populasi heterogen. Karena sub populasi heterogen pada setiap sub populasi ada yang diambil sebagai sampel.

Karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel dengan cara ini.

Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadap kebijakan perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Dengan teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka dia akan memperoleh manajer di ketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas, manajer menengah dan manajer bawah. Dari setiap stratum tersebut dipilih sampel secara acak. Prosedurnya :

Populasi Homogen

Relatif Homogen

Sampel yang representatif

Contoh sederhana menentukan sampel acak:

Peneliti ingin mengukur kinerja SD di kota Solo, ada 1000 SD di kota Solo. Nama keseribu SD ini dituliskan di atas potongan kecil kertas.

Kertas-kertas ini digulung dan dimasukkan ke dalam kotak. Kotak dikocok, lalu sambil menutup mata peneliti mengambil nama SD secara acak sampai sejumlah sampel yang diperlukan. Tetapi sampel acak sederhana terkadang juga sulit dan terlalu mahal. Maka dicari metode sampling lainnya yang dianggap cukup representative.

b. Stratified Random Sampling

Adalah sebuah teknik pengambilan sampel dimana populasi terlebih dahulu dibagi-bagi menjadi sub-sub populasi yang antar sub populasi heterogen. Karena sub populasi heterogen pada setiap sub populasi ada yang diambil sebagai sampel.

Karena unsur populasi berkarakteristik heterogen, dan heterogenitas tersebut mempunyai arti yang signifikan pada pencapaian tujuan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel dengan cara ini. Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui sikap manajer terhadap satu kebijakan perusahaan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas cenderung positif sikapnya terhadap kebijakan perusahaan tadi. Agar dapat menguji dugaannya tersebut maka sampelnya harus terdiri atas paling tidak para manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Dengan teknik pemilihan sampel secara random distratifikasikan, maka dia akan memperoleh manajer di ketiga tingkatan tersebut, yaitu stratum manajer atas, manajer menengah dan manajer bawah. Dari setiap stratum tersebut dipilih sampel secara acak. Prosedurnya :

1) Siapkan “sampling frame”

2) Bagi sampling frame tersebut berdasarkan strata yang dikehendaki

3) Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum 4) Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.

Pada saat menentukan jumlah sampel dalam setiap stratum, peneliti dapat menentukan secara proposional dan tidak proposional.

Dalam dokumen SURAT PENCATATAFI - Repository UPY (Halaman 99-102)