OBAT GANGGUAN SISTEM NEUROMUSKULAROBAT GANGGUAN SISTEM NEUROMUSKULAR
5.3 OBAT SARAF OTONOM OBAT SARAF OTONOM
Obat otonom yaitu obat-obat yang bekerja pada susunan saraf otonom, Obat otonom yaitu obat-obat yang bekerja pada susunan saraf otonom, mulai dari sel saraf sampai sel efektor. Obat ini berpengaruh secara mulai dari sel saraf sampai sel efektor. Obat ini berpengaruh secara spesifik dan bekerja pada dosis kecil. Efek suatu obat otonom dapat spesifik dan bekerja pada dosis kecil. Efek suatu obat otonom dapat diperkirakan jika respon berbagai organ otonom terhadap impuls saraf diperkirakan jika respon berbagai organ otonom terhadap impuls saraf otonom diketahui.
otonom diketahui.
A.
A. Cara kerja obat otonomCara kerja obat otonom
Obat otonom mempengaruhi transmisi neurohormonal dengan cara Obat otonom mempengaruhi transmisi neurohormonal dengan cara menghambat atau mengintensifkannya. Terdapat beberapa menghambat atau mengintensifkannya. Terdapat beberapa kemungkinan pengaruh obat pada transmisi sistem kolinergik dan kemungkinan pengaruh obat pada transmisi sistem kolinergik dan adrenergik
adrenergik, , yaitu:yaitu:
a. Menghambat sintesis atau pelepasan transmitor a. Menghambat sintesis atau pelepasan transmitor b. Menyebab
b. Menyebabkan pelepkan pelepasan tranasan transmitor.smitor.
c. Berikatan dengan reseptor c. Berikatan dengan reseptor
d. Menghambat destruksi transmitor.
d. Menghambat destruksi transmitor.
B.
B. Penggolongan obat berdasarkan efek utamanyaPenggolongan obat berdasarkan efek utamanya 1)
1) Kolinergik atau parasimpatomimetikKolinergik atau parasimpatomimetik
Efek obat golongan ini menyerupai efek yang ditimbulkan oleh Efek obat golongan ini menyerupai efek yang ditimbulkan oleh aktivitas susunan saraf parasimpatis. Ada 2 macam reseptor aktivitas susunan saraf parasimpatis. Ada 2 macam reseptor kolinergik, yaitu pertama, reseptor muskarinik yang merangsang kolinergik, yaitu pertama, reseptor muskarinik yang merangsang otot polos dan memperlambat denyut jantung dan kedua reseptor otot polos dan memperlambat denyut jantung dan kedua reseptor nikotinik/ neuromuskular yang mempengaruhi otot rangka.Pada nikotinik/ neuromuskular yang mempengaruhi otot rangka.Pada pemberian
pemberian obat obat kolinergkolinergik ik perawat perawat perlu perlu mempmemperhatikan erhatikan efekefek akibat hiperkoligergik. Penggolongan Kolinergik
akibat hiperkoligergik. Penggolongan Kolinergik a)
a) Ester kolin: tidak digunakan pengobatan (efek luas dan singkat),Ester kolin: tidak digunakan pengobatan (efek luas dan singkat), meteorismus, (kembung), retensio urine, glaukoma, paralitic meteorismus, (kembung), retensio urine, glaukoma, paralitic ileus, intoksikasi atropin/ alkaloid beladona, faeokromositoma.
ileus, intoksikasi atropin/ alkaloid beladona, faeokromositoma.
b)
b) Antikolinesterase: atonia otot polos (paska bedah, toksik),Antikolinesterase: atonia otot polos (paska bedah, toksik), miotika, diagnosis dan pengobatan miastenia gravis (defisiensi miotika, diagnosis dan pengobatan miastenia gravis (defisiensi kolinergik sinap), penyakit Alzheimer (defisiensi kolinergik kolinergik sinap), penyakit Alzheimer (defisiensi kolinergik sentral)
sentral) c)
c) Alkaloid Tumbuhan: untuk midriasis (pilokarpin)Alkaloid Tumbuhan: untuk midriasis (pilokarpin) d)
d) Obat Kolinergik Lain: digunakan untuk memperlancar jalanyaObat Kolinergik Lain: digunakan untuk memperlancar jalanya kontras radiologik, mencegah dan mengurangi muntah kontras radiologik, mencegah dan mengurangi muntah (Metoklopramid)
(Metoklopramid)
Obat Dosis
Obat Dosis Pemakaian danPemakaian dan Pertimbangan Pertimbangan Bekerja langsung
Bekerja langsung Betanekol
Betanekol (urecholine) (urecholine)
Oral: 10-50 mg, 2-4 kali Oral: 10-50 mg, 2-4 kali Sehari
Sehari
Untuk meningkatkan Untuk meningkatkan urin, dapat me- urin, dapat me- rangsang motilitas rangsang motilitas lambung
lambung Karbakol
Karbakol (carcholine, (carcholine, miostat) miostat)
0,75-3%, 1 tetes
0,75-3%, 1 tetes Untuk Untuk menurunkanmenurunkan tekanan intraokuler, tekanan intraokuler, miosis
miosis Pilokarpin
Pilokarpin (pilocar) (pilocar)
0,5-4%,
0,5-4%, 1 1 tetes tetes Untuk Untuk menurunkanmenurunkan tekanan intraokuler, tekanan intraokuler, miosis
miosis Antikoline
Antikolinestrase strase reversibelreversibel Fisostigmin
Fisostigmin (eserine) (eserine)
0,25-0,5%, 1 tetes, 4 0,25-0,5%, 1 tetes, 4 kali
kali sehari sehari
Untuk menurunkan Untuk menurunkan tekanan intraokuler, tekanan intraokuler, miosis, masa kerja miosis, masa kerja singkat
singkat Neostigm
Neostigminin (prostigmin) (prostigmin)
Oral : mula-mula 15 mg, Oral : mula-mula 15 mg, 3 kali sehari. Dosis max:
3 kali sehari. Dosis max:
50 mg, 3 kali sehari 50 mg, 3 kali sehari
Untuk menambah Untuk menambah kekuatan otot pada kekuatan otot pada miastenia gravis, miastenia gravis, masa kerja singkat masa kerja singkat Ambenonium
Ambenonium (mytelase) (mytelase)
Oral: 60-120 mg, , 3-4 Oral: 60-120 mg, , 3-4 kali sehari
kali sehari
Untuk menambah Untuk menambah kekuatan otot, masa kekuatan otot, masa kerja sedang
kerja sedang Antikoline
Antikolinestrase strase irreversibelirreversibel Demakarium
Demakarium (humorsol) (humorsol)
0,125-0,25%, 1 tetes, 0,125-0,25%, 1 tetes, tiap 12-48 jam
tiap 12-48 jam
Untuk menurunkan Untuk menurunkan tekanan intraokular tekanan intraokular pada
pada glaukomglaukoma,a, miotikum, masa miotikum, masa kerja panjang
kerja panjang Isofluorofat
Isofluorofat (floropryl) (floropryl)
Ointment 0,25%, tiap 8- Ointment 0,25%, tiap 8- 72 jam
72 jam
Untuk mengobati Untuk mengobati glaukoma. Kenaikan glaukoma. Kenaikan pada
pada sakussakus konjungtiva
konjungtiva
2)
2) Adrenergik atau simpatomimetikAdrenergik atau simpatomimetik
Yakni obat yang merangsang sistem saraf simpatis, karena obat ini Yakni obat yang merangsang sistem saraf simpatis, karena obat ini menyerupai neurotransmitter (norepinafrin /NE dan epinefrin).
menyerupai neurotransmitter (norepinafrin /NE dan epinefrin).
Obat-obat ini bekerja pada suatu reseptor adrenergik yang terdapat Obat-obat ini bekerja pada suatu reseptor adrenergik yang terdapat pada
pada sel-sel sel-sel otot otot polos, polos, seperti seperti pada pada jantung, jantung, dinding dinding bronkiolus,bronkiolus, saluran gastrointestinal, kandung kemih dan otot siliaris pada mata.
saluran gastrointestinal, kandung kemih dan otot siliaris pada mata.
Reseptor adrenergik meliputi alfa1, alfa2, beta1 dan beta2. Kerja Reseptor adrenergik meliputi alfa1, alfa2, beta1 dan beta2. Kerja obat adrenergik dapat di bagi dalam 7 jenis:
obat adrenergik dapat di bagi dalam 7 jenis:
a)
a) Perangsang perifer terhadap otot polos pembuluh darah kulitPerangsang perifer terhadap otot polos pembuluh darah kulit dan mukosa, dan terhadap kelenjar liur dan keringat.
dan mukosa, dan terhadap kelenjar liur dan keringat.
b)
b) Penghambatan perifer terhadap otot polos usus, bronkus, danPenghambatan perifer terhadap otot polos usus, bronkus, dan pembuluh
pembuluh darah otodarah otot rangkat rangka..
c)
c) Perangsangan jantung, dengan akibat peningkatan denyutPerangsangan jantung, dengan akibat peningkatan denyut jantung d
jantung dan kekuaan kekuatan kontrtan kontraksi.aksi.
d)
d) Perangsangan SSP, misalnya perangsangan pernapasan,Perangsangan SSP, misalnya perangsangan pernapasan, peningk
peningkatan atan kewaspadkewaspadaan, aan, aktivitas aktivitas psikompsikomotor otor dandan pengurang
pengurangan nafsu man nafsu makan.akan.
e)
e) Efek metabolik, misalnya peningkatan glikogenesis di hati danEfek metabolik, misalnya peningkatan glikogenesis di hati dan otot, lipolisis dan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan otot, lipolisis dan pelepasan asam lemak bebas dari jaringan lemak.
lemak.
f)
f) Efek endokrin, misalnya mempengaruhi efek insulin, renin danEfek endokrin, misalnya mempengaruhi efek insulin, renin dan hormon hipofisis.
hormon hipofisis.
g)
g) Efek prasinaptik, dengan akibat hambatan atau peningkatanEfek prasinaptik, dengan akibat hambatan atau peningkatan pelepasan n
pelepasan neurotraneurotransmitter Nsmitter NE dan Ach.E dan Ach.
Efek samping sering kali muncul adalah, hipertensi, takikardia, Efek samping sering kali muncul adalah, hipertensi, takikardia, palpitasi,
palpitasi, aritmia, aritmia, tremor, tremor, pusingpusing, , kesulitan kesulitan berkemberkemih, ih, mual mual dandan muntah. Adapun, kontra indikasinya adalah pada ibu hamil, penderita muntah. Adapun, kontra indikasinya adalah pada ibu hamil, penderita Stenorsis subaorta, anoreksia, insomnia dan estenia.
Stenorsis subaorta, anoreksia, insomnia dan estenia.
Obat Dosis
Obat Dosis Pemakaian danPemakaian dan Pertimbangan Pertimbangan Epinefrin
Epinefrin (adrenalin) (adrenalin)
Dewasa : IV, IM, SK:
Dewasa : IV, IM, SK:
0,2-1 ml dari 1:1000 0,2-1 ml dari 1:1000
Indikasi : Syok non Indikasi : Syok non hipovalemik, henti hipovalemik, henti jantung,
jantung, anafilaksanafilaksisis akut, asma akut.
akut, asma akut.
Efedrin
Efedrin Dewasa: Dewasa: PO: PO: 25-50 25-50 mg,mg, 3-4 kali sehari
3-4 kali sehari
Indikasi : Keadaan Indikasi : Keadaan hipotensi,
hipotensi, bronkosp
bronkospasme,asme,
kongesti hidung kongesti hidung (dekongestan),
(dekongestan), hipotensi
hipotensi ortoristikortoristik..
Norepinefri
Norepinefrin n IV: IV: 4 4 mg, mg, dekstrose 5%dekstrose 5%
dalam 250-500 ml dalam 250-500 ml
Indikasi: Syok, Indikasi: Syok,
merupakan vaso- merupakan vaso- kontriktor kuat, kontriktor kuat, meningkatkan
meningkatkan
tekanan darah dan tekanan darah dan curah jantung
curah jantung Dopamine
Dopamine (intropin) (intropin)
Beta1 D: IV: mula-mula Beta1 D: IV: mula-mula 1-5
1-5μg/kgμg/kg /menit,/menit, naikkan secarabertahap;
naikkan secarabertahap;
≤ 50μg/kg/menit
≤ 50μg/kg/menit
Indikasi: Hipotensi Indikasi: Hipotensi (tidak menurunkan (tidak menurunkan fungsi ginjal dalam fungsi ginjal dalam dosis
dosis <5μg/kg/menit)<5μg/kg/menit) Fenilefrin
Fenilefrin
(neosynephrine) (neosynephrine)
Larutan
Larutan 0,123-1% 0,123-1% DekongestanDekongestan Pseudoefedrin
Pseudoefedrin Obat Obat bebas bebas (beberapa) (beberapa) DekongestanDekongestan Fenilpropanola
Fenilpropanolamin min Obat Obat bebas bebas (beberapa) (beberapa) DekongestanDekongestan Dobutamin
Dobutamin (dobutrek)
(dobutrek) D: IV: mula-mula 2,5-D: IV: mula-mula 2,5- 10 μg/kg, dapat 10 μg/kg, dapat dinaikkan secara dinaikkan secara bertahap;
bertahap; ≤ ≤ 4040 μg/kg/menit
μg/kg/menit
Obesitas Obesitas
Isoprotenol Isoprotenol (isoprel) (isoprel)
Inhal: 1-2 semprotan, Inhal: 1-2 semprotan, IV: 5-
IV: 5-20 μ/menit20 μ/menit
Dekompensasi Dekompensasi jantung,
jantung, payahpayah jantung
jantung kongekongestifstif (meningkatkan aliran (meningkatkan aliran darah miokardium darah miokardium dan curah jantung) dan curah jantung) Metaproteno
Metaprotenol l Inhal: Inhal: 2-2-3 semprotan ≤3 semprotan ≤ 12 semprotan/hari. D:
12 semprotan/hari. D:
PO: 10-20 mg, 3
PO: 10-20 mg, 3 – – 44 kali sehari
kali sehari
Bronkospasme, blok Bronkospasme, blok jantung
jantung akut akut (hanya(hanya dipakai pada dipakai pada bradikardi
bradikardia a yangyang refrakter terhadap refrakter terhadap atropine)
atropine) Albuterol
Albuterol (proventil) (proventil)
Beta2 Inhal:1-2 spray, Beta2 Inhal:1-2 spray, setiap 4-6 jam Dewasa , setiap 4-6 jam Dewasa , Oral: 2-4 mg, , 3-4 kali Oral: 2-4 mg, , 3-4 kali sehari
sehari
Bronkospasme Bronkospasme
Ritodrin
Ritodrin (yutopar) (yutopar) Oral: Oral: 10-20 10-20 mg, mg, tiap tiap 4-64-6 jam,
jam, ≤ ≤ 120 120 mg/hamg/hari ri IV:IV:
50-
50-300 μ/menit300 μ/menit
Relaksasi usus Relaksasi usus
3)
3) Antikolinergik atau parasimpatolitikAntikolinergik atau parasimpatolitik
Obat-obat yang menghambat kerja asetilkolin dengan Obat-obat yang menghambat kerja asetilkolin dengan menempati reseptor-reseptor asetilkolin disebut dengan menempati reseptor-reseptor asetilkolin disebut dengan antikolinergik atau parasimpatolitik. Obat ini mempengaruhi organ antikolinergik atau parasimpatolitik. Obat ini mempengaruhi organ jantung,
jantung, saluran saluran pernapaspernapasan, an, saluran saluran gastroingastrointestinal, testinal, kandungkandung kemih, mata dan kelenjar eksokrin dengan menghambat saraf kemih, mata dan kelenjar eksokrin dengan menghambat saraf parasimp
parasimpatis, atis, sehinggsehingga a sistem sistem saraf saraf simpatis simpatis (adrener(adrenergik) gik) menjadimenjadi dominan. Efek samping yang bisa terjadi adalah mulut kering, dominan. Efek samping yang bisa terjadi adalah mulut kering, gangguan penglihatan (terutama penglihatan kabur akibat gangguan penglihatan (terutama penglihatan kabur akibat midriasis), konstipasi sekunder, retensi urine dan takikardia (akibat midriasis), konstipasi sekunder, retensi urine dan takikardia (akibat dosis tinggi)
dosis tinggi)
Penggolongan Obat Antikolinergik Penggolongan Obat Antikolinergik
a)
a) Antikolinergik klasik (alkaloid belladonna, atropine sulfat danAntikolinergik klasik (alkaloid belladonna, atropine sulfat dan skopolamin)
skopolamin) b)
b) Antikolinergik sintetik (Propantelin)Antikolinergik sintetik (Propantelin) c)
c) Antikolinergik-antiparkinsonisme (triheksifenidil hidroklorida,Antikolinergik-antiparkinsonisme (triheksifenidil hidroklorida, prosiklid
prosiklidin, biperidin, biperiden dan ben dan benztropin)enztropin)
Obat Dosis
Obat Dosis Pemakaian danPemakaian dan Pertimbangan Pertimbangan Atropine
Atropine IM: IM: 0,4 0,4 mgmg IV: 0,5-2 mg IV: 0,5-2 mg
Pembedahan untuk Pembedahan untuk mengurangi salvias mengurangi salvias
dan sekresi
dan sekresi
bronchial.
bronchial.
Meningkatkan Meningkatkan
denyut jantung denyut jantung dengan dosis ≥ 0,5 dengan dosis ≥ 0,5 mg
mg Propantelin
Propantelin (bentyl) (bentyl)
Oral : 7,5-15 mg, , 3 - Oral : 7,5-15 mg, , 3 - kali sehari
kali sehari
Sebagai Sebagai
antispasmodik untuk antispasmodik untuk tukak peptik dan tukak peptik dan irritabel
irritabel bowelbowel syndrome
syndrome Skopolamin
Skopolamin (hyoscine) (hyoscine)
Oral : 0,5-1 mg, , 3-4 Oral : 0,5-1 mg, , 3-4 kali sehari IM: 0,3-0,6 kali sehari IM: 0,3-0,6
Obat preanestesi, Obat preanestesi, irritabel
irritabel bowelbowel
mg
mg syndrome syndrome dan mabuk dan mabuk perjalanan.
perjalanan.
Isopropamid Isopropamid (darbid)
(darbid)
Oral: 5 mg, , 2 kali Oral: 5 mg, , 2 kali sehari
sehari
Tukak peptik dan Tukak peptik dan irritabel
irritabel bowelbowel syndrome
syndrome Hematropin
Hematropin Larutan Larutan 2-5%, 2-5%, 1-2 1-2 tetes tetes Midriasis Midriasis dandan siklopegia (paralisis siklopegia (paralisis otot siliaris)
otot siliaris) Siklopentolat
Siklopentolat (cyclogyl) (cyclogyl)
Larutan 0,5-2%, 1-2 Larutan 0,5-2%, 1-2 tetes
tetes
Midriasis dan Midriasis dan siklopegia untuk siklopegia untuk pemeriks
pemeriksaan mataaan mata Benztropin
Benztropin (cogentin) (cogentin)
Oral: 0.5-6 mg/hari Oral: 0.5-6 mg/hari dalam dosis terbagi
dalam dosis terbagi
Penyakit parkinson.
Penyakit parkinson.
Untuk mengobati Untuk mengobati efek samping efek samping fenotiazin dan agen fenotiazin dan agen antipsikotik lainnya antipsikotik lainnya Biperiden
Biperiden (akineton) (akineton)
Oral: 2 mg, , 2-4 kali Oral: 2 mg, , 2-4 kali sehari
sehari
Penyakit parkinson.
Penyakit parkinson.
Untuk mengobati Untuk mengobati efek samping efek samping fenotiazin dan agen fenotiazin dan agen antipsikotik lainnya antipsikotik lainnya Trihesifinidil
Trihesifinidil (artane)
(artane)
Oral : 1 mg/hari, dapat Oral : 1 mg/hari, dapat dinaikkan sampai 5-15 dinaikkan sampai 5-15 mg/hari dalam dosis mg/hari dalam dosis terbagi
terbagi
Penyakit parkinson.
Penyakit parkinson.
Untuk mengobati Untuk mengobati efeksamping
efeksamping
fenotiazin dan agen fenotiazin dan agen antipsikotik lainnya antipsikotik lainnya 4)
4) Antiadrenergik atau simpatolitikAntiadrenergik atau simpatolitik
Obat-obat antiadrenergik umumnya mengahambat efek Obat-obat antiadrenergik umumnya mengahambat efek neurotransmitter adrenergik dengan menempati reseptor alfa dan neurotransmitter adrenergik dengan menempati reseptor alfa dan beta baik secara langsung maupu
beta baik secara langsung maupun tidak ln tidak langsungangsung. Berdasar tempat. Berdasar tempat kerjanya, golongan obat ini dibagi atas antagonis adrenoreseptor kerjanya, golongan obat ini dibagi atas antagonis adrenoreseptor (adrenoreseptor bloker) dan penghambat saraf adrenergik.
(adrenoreseptor bloker) dan penghambat saraf adrenergik.
Antagonis reseptor atau adrenoreseptor blocker ialah obat yang Antagonis reseptor atau adrenoreseptor blocker ialah obat yang menduduki adrenoreseptor sehingga menghalanginya untuk menduduki adrenoreseptor sehingga menghalanginya untuk berinterak
berinteraksi dengan si dengan obat adreneobat adrenergik, dengrgik, dengan demikan demikian menghian menghalangialangi kerja obat adrenergik pada sel efektornya. Untuk masing-masing kerja obat adrenergik pada sel efektornya. Untuk masing-masing adrenoreseptor α dan β memiliki penghambat yang efektif yakni α adrenoreseptor α dan β memiliki penghambat yang efektif yakni α--
blocker
blocker dan dan ββ-blocker. Penghambat saraf adrenergik adalah obat-blocker. Penghambat saraf adrenergik adalah obat yang mengurangi respon sel efektor terhadap perangsangan saraf yang mengurangi respon sel efektor terhadap perangsangan saraf adrenergik, tetapi tidak terhadap obat adrenergik eksogen.
adrenergik, tetapi tidak terhadap obat adrenergik eksogen.
Efek samping yang bisa terjadi adalah hipotensi postural, Efek samping yang bisa terjadi adalah hipotensi postural, iskemia miokard dan infark miokard, Takikardia dan aritmia, iskemia miokard dan infark miokard, Takikardia dan aritmia, Hambatan ejakulasi dan espermia yang reversibel, Kongesti nasal, Hambatan ejakulasi dan espermia yang reversibel, Kongesti nasal, Pusing, sakit kepala, ngantuk, palpasi edema perifer dan nausea Pusing, sakit kepala, ngantuk, palpasi edema perifer dan nausea dan tekanan darah menurun. Adapun mekanisme kerjanya dapat.
dan tekanan darah menurun. Adapun mekanisme kerjanya dapat.
Menimbulkan vasodilatasi dan venodilatasi, menghambat reseptor Menimbulkan vasodilatasi dan venodilatasi, menghambat reseptor serotonin dan merangsang sekresi asam lambung, saliva, air mata serotonin dan merangsang sekresi asam lambung, saliva, air mata dan keringat serta kontriksi pupil.
dan keringat serta kontriksi pupil.
Penggolongan da
Penggolongan dan Indikasi Obat α – n Indikasi Obat α – Blocker Blocker a) α –
a) α – Blocker Nonselektif: Blocker Nonselektif:
(1) Derivat haloalkilamin (dibenamin dan fenoksibenzamin) (1) Derivat haloalkilamin (dibenamin dan fenoksibenzamin) untuk pengobatan feokromositoma, simtomatik hipertofi untuk pengobatan feokromositoma, simtomatik hipertofi prostat ben
prostat benigna dan uigna dan untuk persntuk persiapan opeiapan operasi,rasi,
(2) Derivat imidazolin (fentolamin dan telazolin) : mengatasi (2) Derivat imidazolin (fentolamin dan telazolin) : mengatasi
hipertensi, pseudoobstruksi usus dan impotensi.
hipertensi, pseudoobstruksi usus dan impotensi.
(3) Alkaloid ergot (ergonovin, ergotamine dan ergotoksin) : (3) Alkaloid ergot (ergonovin, ergotamine dan ergotoksin) : untuk stimulasi kontraksi uterus setelah partus, mengurangi untuk stimulasi kontraksi uterus setelah partus, mengurangi nyeri migren dan untuk pengobatan demensia senelis.
nyeri migren dan untuk pengobatan demensia senelis.
b) α1 –
b) α1 – Blocker Selektif: Blocker Selektif:
Derivat kuinazolin (prazosin, terazosin, doksazosin, Derivat kuinazolin (prazosin, terazosin, doksazosin, trimazosin danbunazosin) : untuk pengobatan hipertensi, gagal trimazosin danbunazosin) : untuk pengobatan hipertensi, gagal jantung
jantung kongekongesif, sif, penyakit penyakit vaskuvaskuler ler perifer, perifer, penyakpenyakit it raynaudraynaud dan hipertofi prostat benigna (BPH).
dan hipertofi prostat benigna (BPH).
c)
c) α2 – α2 – Blocker Selektif: Blocker Selektif:
(Yohimbin) untuk pengobatan impotensi, meningkatkan TD.
(Yohimbin) untuk pengobatan impotensi, meningkatkan TD.
5)
5) Beta-blokerBeta-bloker
Jenisnya adalah propanolol yang menjadi prototipe golongan Jenisnya adalah propanolol yang menjadi prototipe golongan obat ini. Sehingga sampai sekarang semua β
obat ini. Sehingga sampai sekarang semua β-blocker baru selalu-blocker baru selalu dibandingkan dengan propanolol. Efek samping yang ditimbulkan dibandingkan dengan propanolol. Efek samping yang ditimbulkan adalah gagal jantung dan bradiaritmia, bronkospasme, gangguan adalah gagal jantung dan bradiaritmia, bronkospasme, gangguan sirkulasi perifer, gejala putus obat (serangan angina, infark sirkulasi perifer, gejala putus obat (serangan angina, infark miokard, aritmia ventrikuler bahkan kematian). Selain itu , dapat miokard, aritmia ventrikuler bahkan kematian). Selain itu , dapat terjadi hipoglikemia dan hipotensi, efek sentral (rasa lelah, terjadi hipoglikemia dan hipotensi, efek sentral (rasa lelah, gangguan tidur dan depresi), gangguan GI (nausea, muntah, diare gangguan tidur dan depresi), gangguan GI (nausea, muntah, diare
urine, miopati dan atropati. Pada umumnya obat-obat urine, miopati dan atropati. Pada umumnya obat-obat antiadrenergik di gunakan untuk pengobatan angina pektoris, antiadrenergik di gunakan untuk pengobatan angina pektoris, aritmia, hipertensi, infark miokard, Kardiomiopati obstruktif aritmia, hipertensi, infark miokard, Kardiomiopati obstruktif hipertrofik, feokromositoma, tirotoksokosis, glaukoma, tremor hipertrofik, feokromositoma, tirotoksokosis, glaukoma, tremor esensial dan Ansietas. Adapun kontraindikasinya adalah pada esensial dan Ansietas. Adapun kontraindikasinya adalah pada penyak
penyakit vascular pit vascular perifer dan erifer dan penyakit papenyakit paru obstrukru obstruktif menahtif menahun.un.
6)
6) Penghambat saraf adrenergikPenghambat saraf adrenergik
Penghambat saraf adrenergik mengambat aktivitas saraf adrenergik Penghambat saraf adrenergik mengambat aktivitas saraf adrenergik berdasark
berdasarkan an ganggugangguan an sintesis sintesis atau atau penyimppenyimpanan anan dan dan pelepasanpelepasan neurotransmitor di ujung saraf adrenergik. Kontra indikasi neurotransmitor di ujung saraf adrenergik. Kontra indikasi antiadrenergik adalah penderita dengan riwayat depresi dan tidak antiadrenergik adalah penderita dengan riwayat depresi dan tidak boleh dik
boleh dikonsumsonsumsi bersamaai bersamaan dengan alkn dengan alkohol.ohol.
Obat Dosis
Obat Dosis Pemakaian danPemakaian dan Pertimbangan Pertimbangan Tolazolin
Tolazolin (proscoline) (proscoline)
Dewasa :IM: IV:
Dewasa :IM: IV:
25mg, 4 kali sehari.
25mg, 4 kali sehari.
bayi
bayi baru 2mg/kg 2mg/kg baru lahir: lahir: IV: selama selama IV: 1-10101- menit
menit
Gangguan pembuluh Gangguan pembuluh darah tepi (raynaud), darah tepi (raynaud), hipertensi
hipertensi Fentolamin
Fentolamin (regitine) (regitine)
Dewasa : IM: IV: 5 mg Dewasa : IM: IV: 5 mg Anak : IM: IV: 1 mg Anak : IM: IV: 1 mg
Gangguan pembuluh Gangguan pembuluh darah perifer, darah perifer, hipertensi.
hipertensi.
Prazosin Prazosin (minipress) (minipress)
D: PO: 1-5 mg, 3 kali D: PO: 1-5 mg, 3 kali sehari; ≤ 20 mg/hari sehari; ≤ 20 mg/hari
Hipertensi Hipertensi Propanolol
Propanolol (inderal) (inderal)
D: PO: 10-20 mg, 3- 4 D: PO: 10-20 mg, 3- 4 kali sehari; dosis dapat kali sehari; dosis dapat disesuaikan IV: 1-3 disesuaikan IV: 1-3 mg, dapat diulang bila mg, dapat diulang bila perlu
perlu
Hipertensi, aritmia, Hipertensi, aritmia, angina pektoris, angina pektoris, paska
paska infarkinfark miokard
miokard Nadolol (co
Nadolol (corgard) rgard) D: D: PO:40-8PO:40-80 0 mg/hari,mg/hari,
≤ 240 mg/hari
≤ 240 mg/hari
Hipertensi, angina Hipertensi, angina pektoris
pektoris Timolol
Timolol (blocarden) (blocarden)
D: PO:10-20 mg, 2 kali D: PO:10-20 mg, 2 kali sehari ≤60 mg/hari
sehari ≤60 mg/hari
Hipertensi paska Hipertensi paska infark miokard
infark miokard Meetoprolol
Meetoprolol (lopressor) (lopressor)
D: PO: 100-450 mg, 4 D: PO: 100-450 mg, 4 kali sehari; rata-rata 50 kali sehari; rata-rata 50 mg 2 kali sehari
mg 2 kali sehari
Hipertensi, angina, Hipertensi, angina, paska
paska infarkinfark miokard
miokard Atenolol(t
Atenolol(temormin) emormin) D: D: PO:50-100 PO:50-100 mg/hari mg/hari HipertensiHipertensi, , anginaangina
Asebutolol Asebutolol (spectral) (spectral)
D: PO: 200 mg, 2 kali D: PO: 200 mg, 2 kali sehari
sehari
Hipertensi, Hipertensi,
7)
7) Obat ganglionObat ganglion
Reseptornya dikenal sebagai reseptor nikotinik yang sensitif Reseptornya dikenal sebagai reseptor nikotinik yang sensitif terhadap peghambatan oleh heksametonium. Atas dasar fakta yang terhadap peghambatan oleh heksametonium. Atas dasar fakta yang ditemukan diduga bahwa Ach yang dilepaskan saraf preganglion ditemukan diduga bahwa Ach yang dilepaskan saraf preganglion berinterak
berinteraksi si dengan dengan suatu suatu neuron neuron perantara perantara yang yang di di lepaskanlepaskan katekolamin. Zat yang menstimulasi kolinoreseptor di ganglion katekolamin. Zat yang menstimulasi kolinoreseptor di ganglion otonom dapat dibagi 2 golongan. Golongan yang pertama terdiri otonom dapat dibagi 2 golongan. Golongan yang pertama terdiri dari nikotin dan lobelin. Golongan kedua adalah muskarin, dari nikotin dan lobelin. Golongan kedua adalah muskarin, metakolin dan sebagian antikolinestrase. Sedangkan zat metakolin dan sebagian antikolinestrase. Sedangkan zat pengham
penghambat bat ganglion ganglion juga juga ada ada 2 2 golonggolongan,yaitu an,yaitu golonggolongan an yangyang merangsang lalu menghambat seperti nikotin dan yang langsung merangsang lalu menghambat seperti nikotin dan yang langsung mengambat contohnya heksametonium dan trimetafan.
mengambat contohnya heksametonium dan trimetafan.
1) Obat Yang Merangsang Ganglion.
1) Obat Yang Merangsang Ganglion.
Nikotin pen
Nikotin penting bukan kting bukan karena kegarena kegunaannya daunaannya dalam terapi taplam terapi tapii tempat kerjanya di ganglion yang dapat menimbulkan tempat kerjanya di ganglion yang dapat menimbulkan ketergantungan dan bersifat toksik. Efek samping yang dapat ketergantungan dan bersifat toksik. Efek samping yang dapat berupa
berupa muntah muntah dan dan salivasi, salivasi, HipertensHipertensi, i, Efek Efek sentral sentral (Tremo(Tremorr dan insomnia) dan Efek nikotinik (kelumpuhan atau lemah pada dan insomnia) dan Efek nikotinik (kelumpuhan atau lemah pada otot rangka) Intoksikasi dapat terjadi pada penggunaan obat ini.
otot rangka) Intoksikasi dapat terjadi pada penggunaan obat ini.
Intoksikasi akut: mual, slivasi, kolik usus, muntah, diare, Intoksikasi akut: mual, slivasi, kolik usus, muntah, diare, keringat dingin, sakit kepala, pusing, pendengaran dan keringat dingin, sakit kepala, pusing, pendengaran dan penglihatan
penglihatan terganggterganggu, otot-otot menjadi lemu, otot-otot menjadi lemah, frekuenah, frekuensi napassi napas meninggi, TD naik. Pengobatan: larutan kalium permanganate meninggi, TD naik. Pengobatan: larutan kalium permanganate 1:10.000 Intoksikasi kronik: kejadian ini biasanya terjadi pada 1:10.000 Intoksikasi kronik: kejadian ini biasanya terjadi pada perokok
perokok berat berat antara antara lain lain faringitis, faringitis, sindrom sindrom pernapasanpernapasan perokok
perokok, , ekstrasistol, ekstrasistol, takikardia takikardia atrium atrium paroksismparoksismal, al, nyerinyeri jantung, p
jantung, penyakit bueenyakit buerger, tremrger, tremor dan insor dan insomnia.omnia.
2) Obat Penghambat Ganglion 2) Obat Penghambat Ganglion
Dalam golongan ini termasuk heksametonium (C6), Dalam golongan ini termasuk heksametonium (C6), pentolinium
pentolinium (C5), (C5), tetraetiamotetraetiamonium nium (TEA), (TEA), klorisonklorisondamin,damin, mekamilamin, trimetafan. Efek obat ini adalah midriasis, mekamilamin, trimetafan. Efek obat ini adalah midriasis, ipotensi ortostatik, sembelit / konstipasi dengan kemungkinan ipotensi ortostatik, sembelit / konstipasi dengan kemungkinan ileus peeristaltik dan retensi urin, mulut kering dan impotensi.
ileus peeristaltik dan retensi urin, mulut kering dan impotensi.
Obat ini tidak boleh di gunakan pada penderita insufisiensi Obat ini tidak boleh di gunakan pada penderita insufisiensi koroner dan ginjal.
koroner dan ginjal.