• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subsiden tanag gambut harus diminimalkan dan dipantau. Program pengelolaan tata air dan penutup tanah yang terdokumentasi harus tersedia

Appendix 1. List of Stakeholder Contacted in the RSPO Certification Process

2. Janjang kosong

4.3 Praktik-praktik yang dilakukan untuk meminimalkan dan mengendalikan erosi serta degradasi tanah

4.3.4 Subsiden tanag gambut harus diminimalkan dan dipantau. Program pengelolaan tata air dan penutup tanah yang terdokumentasi harus tersedia

RSPO – 4006a/1.0/27062018 Page 196 Prepared by Mutuagung Lestari for Pangkatan POM – PT Pangkatan Indonesia (MP Evans Group PLC)

ASA-2.1 g. Apakah terdapat program pemeliharaan jalan di kebun dengan mendukung anggaran dan sumber daya?

Ya, perusahaan memiliki program pemeliharaan jalan untuk setiap estate. Dalam program tersebut memuat rencana perbaikan dan pengerasan jalan menggunakan material base cost. Program pemeliharaan jalan yang dibuat menggunakan 2 metode, yaitu perawatan manual dan perawatan mekanis yang menggunakan alat berat seperti grader dan compactor.

h. Apakah terdapat catatan pemeliharaan jalan?

Ya, contohnya realisasi pemeliharaan jalan di bilah estate dan sennah estate sepanjang 20.000 meter.

i. Apakah ini ketidaksesuaian (minor)?

ASA-3.1

ASA-4.1

4.3.4 Subsiden tanag gambut harus diminimalkan dan dipantau. Program pengelolaan tata air dan penutup

RSPO – 4006a/1.0/27062018 Page 197 Prepared by Mutuagung Lestari for Pangkatan POM – PT Pangkatan Indonesia (MP Evans Group PLC)

7.4).

g. Apakah ada program pengelolaan penutup tanah dan terdapat rekaman pelaksanaan?

h. Apakah ini ketidaksesuaian (Major)?

ASA-4 a. Ya. Terdapat SOP Konservasi tanah dan air dan juga didalam Pedoman Budidaya Kelapa Sawi PT Evans Indonesia terdapat sub bab tersebut yang membahas mengenai teknis : pembuatan silt pits, foothill drain, rorak/trences, part buntu (Close Ended Conservation Trences), teras contur, tanaman konservasi dan pengelolaan air. Berdasarkan observsi lapangan di area TBM Bilah Estate diketahui perusahaan telah menerapkan teknis CECT dan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan material sisa chipping pokok sawit yang ditumbang.

b. Ya, secara teknis pengelolaan area rawa/gambut, telah merujuk kepada teknis penerapan lahan gambut di RSPO. Gambut yang ada di Bilah Estate adalah jenis dangkal dengan kedalaman berkisar 1-2,5 meter berdasarkan hasil survey tanah semi detil, sehingga tidak memerlukan pengelolaan transportasi tbs melalui air sebagaimana disebutkan didalam SOP BMP gambut RSPO.

c. Bilah Estate memiliki 3 titik monitoring subsidensi gambut yaitu di blok D11, Divisi 3, B10 Divisi 3, dan blok B6 Divisi4. Pengukuran subsidensi gambut dillakukan 1 kali dalam setahun. Perusahaan juga telah menerapkan pembuatan parit-parit sekunder dengan rasio pokok sawit dan parit adalah 2:1.

d. Hasi pemantauan subsidensi di 3 titik pantau sbb:

Blok Tahun Hasil (cm)

B6, Divisi 4 2013 -2014 2014-2015 2015-2016

0,4 0,4 0,3 B10, Divisi III 2014-2015

2015-2016

0,6 0,5 D11, Divisi 3 2012-2013

2013-2014 2014-2015 2015-2016

0,5 0,4 0,4 0,3

Berdasarkan hasil pengukuran subsidensi tersebut diketahui laju penurunan tanah gambut masih berada dibawah ketentuan yang ditetapkan didalam PP No.150 tahun 2000 mengenai pengendalian kerusakan tanah untuk produksi biomassa, dimana ditetapkan rata-rata laju penurunan adalah 7 cm dalam 5 tahun.

e. Pengelolaan penurunan muka tanah gambut dilakukan dengan cara pembuatan jaringan parit berupa parit sirip per 2 pokok tanaman, drainase di collection drain, main drain, outlet drain berupa pintu air, pembuatan stop bund, pemasangan patok subsidensi, patok pemantauan water level di dalam blok kebun dan di jaringan collection drain dan outlet drain, penanaman tanaman penutup tanah (Mucuna bracteteata). Tersedia peta jaringan drainase PT Bilah Estaet dengan skala 1:50.000.

f. Berdasarkan observasi lapangan di pintu air keluar kebun ke sungai Kenduang, diketahui panjang mistar ukur 2,4 m. Pada saat observasi, ketinggian air di bagian dalam setinggi 70 cm. Upaya penurunan permukaan tanah dengan menjaga level air tanah melalui pemasanga stop bund di collection drain, pemeliharaan cover crop, menjaga level air tanah di blok dan di pintu air keluar kebun, perawatan parit kebun, penanaman vetiver grass. Selain itu, berdasarkan hasil survey tanah

RSPO – 4006a/1.0/27062018 Page 198 Prepared by Mutuagung Lestari for Pangkatan POM – PT Pangkatan Indonesia (MP Evans Group PLC)

semi detil diketahui gambut yang ada di Bilah Estate adalah gambut dangkal dengan sebaran kedalaman 1-2,5 m, berupa peat dome, serta tidak terdapat sungai yang masuk ke dalam kebun.

Terdapat 1 sungai yang berada di luar area HGU dan telah dikelola di sepanjang perbatasannya dengan cara pembuatan 4 buah pintu air untuk mengontrol keluar masuknya air ke kebun.

Rekaman curah hujan bulanan periode Januari-Juli 2016 menunjukkan sebagai bula kering dengan hari hujan maksimal 9 hari per bulannya.

g. Ya. Tersedia rencana dan realisasi tanaman penutup tanah Mucuna bracteata. Contohnya untuk bulan Juli 2016 Divisi 3 Bilah Estate telah melakukan penanaman sebanyak 31.640 pokok di blok area replanting B8, B10, B11. Observasi lapangan di area TBM Bilah Estate telah terdapat tanaman penutup tanah Mucuna bracteata di area tersebut.

h. Tidak. Hal ini mejadi kesesuaian.

RE-CERT a. Apakah terdapat SOP pengelolaan dalam pengaturan penurunan permukaan tanah?

b. Apakah SOP BMP pada gambut merujuk pada RSPO?

c. Bagaimana penurunan tinggi permukaan tanah dipantau?

d. Apakah terdapat rekaman pemantauan penurunan permukaan tanah?

e. Bagaimana penurunan permukaan tanah dapat dikurangi?

f. Apakah terdapat program pengelolaan air dan rekaman pelaksanaannya?

Untuk penanaman pada lahangambut, tinggi permukaan air harus dipertahankan pada rata-rata 50 cm (antara 40 -60 cm) di bawah tanahpermukaan diukur denganpiezometer, atau rata-rata 60 cm (antara 50-70 cm) di bawah permukaan tanah yang diukur dalam air saluran kolektif, melalui jaringan air yang sesuai struktur kontrol, misalnya bendungan, karung pasir dll dilapangan dan pintu air pada titik-titik pembuangan saluran air utama (Kriteria 4.4 dan 7.4).

g. Apakah ada program pengelolaan penutup tanah dan terdapat rekaman pelaksanaan?

Berdasarkan hasil wawancara management, kajian dokumen Semi Detailed Soil Survey Report diketahui bahwa tidak terdapat lahan gambut di areal PT Pangkatan Indonesia dan PT Sembada Sennah Maju. Areal lahan gambut berada terdapat di areal PT Bilah Plantindo dengan luasan 881,84 ha. Dalam penilaian recertifikasi, yang menjadi sampling audit adalah PT Pangkatan Indonesia dan PT Sembada Sennah Maju, sehingga tidak terdapat pengelolaan lahan gambut di areal yang menjadi sampling audit.

h. Apakah ini ketidaksesuaian (Major)?

Tidak

ASA-1.1 i. Apakah terdapat SOP pengelolaan dalam pengaturan penurunan permukaan tanah?

j. Apakah SOP BMP pada gambut merujuk pada RSPO?

k. Bagaimana penurunan tinggi permukaan tanah dipantau?

Perusahaan memiliki prosedur untuk penanaman pada lahan gambut yaitu Prosedur No. PI/SOP/AGRO-03, Revisi 01, tanggal berlaku 08 Februari 2013,

Garis besar

Dokumen terkait