BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.2.1 Tindak Tutur Ilokusi yang Digunakan Telangkai dalam Tradisi
5.2.1.3 Tindak Tutur Ilokusi Bagian Penutup Dalam Tardisi
97
PL25B
Darimano hondak kemano Bawa bokal tolo itik
Salahkah kami kalau bertanyo Bolehkah bungo kalau dipotek?
Asertif
Dalam pantun PL22B bentara sabda kembali menyebutkan bunga mawar adalah suntingan utama merupakan yang tertua di dalam rumah. Mawar untuk dijaga dan disayangi lebih dari anak sendiri. Bentara sabda menyatakan dalam pantun PL23B segala syarat yang nantinya diberikan akan dipikul dan tidak akan ingkar dari janji. Hal tersebut agar lulus adat dan lulu syarak dalam merisik.
Kemudian dalam pantun PL24B bentara sabda pihak laki-laki menyatakan syarat berat akan sama-sama dipikul, begitu pula syarat yang ringan akan dijinjing, artinya akan ditanggung bersama agar tidak ingkar akan janji karena takut pada yang ilahi. Jika sudah tau bunga belum diikat dan dipetik, dalam pantun PL25B bentara sabda bertanya apakah bunga boleh dipetik. Ini merupakan pertanya terakhir dan merupakan akhir dari bagian isi.
5.2.1.3 Tindak Tutur Ilokusi Bagian Penutup Dalam Tardisi Berpantun
Kode Pantun Merisik Kategori
PP1C
Periok gebang dikampong Dadap Buatkan lidi jadikan penyapu Sireh pinang sodang dihadap Syarat janji tontukan dulu.
Direktif
Sebelum masuk pantun bagian penutup, keluarga pihak laki-laki sudah menyorongkan tepak meminang kepada keluarga pihak perempuan. Dalam pantun PP1C bentara sabda mengatakan tepak meminang sudah dihadap, tetapi sebelum tepak meminang diterima oleh keluarga pihak perempuan, pihak keluarga perempuan meminta syarat dan janji harus ditentukan terlebih dahulu.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP2C
Kami dari pangkalan
Melihat perahu datang berlayar Dibawa arus pasang naik Syarat muatan berbagai ragam
Asertif
Keluarga pihak perempuan melalui bentara sabda melalui pantun PP2C menyebutkan sudah melihat kedatangan keluarga pihak laki-laki dari jauh.
Bentara sabda juga menyebutkan bahwasannya keluarga pihak laki-laki membawa berbagai ragam. Bentara sabda perempuan mengibaratkan keluarga pihak laki-laki datang dengan menggunakan kapal dan dibawa oleh arus pasang naik.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP3C
Ponuh haluan ponuh buritan Sampai kepado syarak kiasan Menyuroh berpikir dan berpedoman Takut bencano datang kudian
Komisisf
Bentara sabda pihak perempuan melanjutkan dalam pantun PP3C yang menyebutkan kalau pihak laki-laki membawa syarat yang memenuhi perahu mulai dari haluan sampai buritan. Bentara sabda pihak perempuan menyebutkan syarat
99
yang dibawa harus sesuai syarak atau hukum dan harus sesuai pedoman yang ada, hal tersebut dikarenakan datang bencana yang besar jika syarat tidak sesuai syarak atau hukum yang ada.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP4C
Hidup manusio dikandung adat Hukum adat hukum negeri Adat bolum tertukar Sumpah Melayu totap setia
Asertif
Pada data PP4C bentara sabda memberitahukan bahwasannya manusia hidup dikandung tanah. Manusia hidup dalam dua hukum yakni hukum adat dan hukum negeri, dari zaman dahulu adat yang dipegang masyarakat Melayu belum bertukar. Masyarakat Melayu masih berpegang teguh pada hukum adat dan hukum negeri, sehingga sumpah orang Melayu akan tetap setia pada kedua hukum tersebut.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP5C
Baik ke atas baik ke bawah Persumpahan demang lebar daun Asal adat Melayu lamo
Siapo mengubah janji
Bubungan rumah akan terjungkir Kaki tiang meninju langit
Komisif
Bentara sabda pada data PP5C mengatakan baik rakyat kalangan atas atau rakyat kalangan bawah sudah mendapat sumpah dari nenek moyang dahulu.
Masyarakat Melayu tetap berpegang pada adat Melayu lama. Masyarakat Melayu lama percaya siapa yang mengubah janji yang telah disepakati maka akan menerima akibatnya, dunia akan terbalik diibaratkan seperti bubungan rumah akan ke bawah dan kaki-kaki akan meninju langit.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP6C
Lombah samo ditimbuni Gunong samo diratokan Ke hulu samo berakit Ke hiler samo beronang
Direktif
Data PP6C merupakan gambaran dari bentara sabda jika syarat dan janji yang akan ditentukan nantinya akan lebih baik sama-sama dipikul. Dapat dilihat bentara sabda dalam pantun tersebut mengibaratkan jika ada sebuah lembah maka lebih baik sama-sama ditimbuni, jika ada gunung sama-sama diratakan, ke hulu sama berakit, ke hilir sama-sama berenang. Dari kiasan tersebut menggambarkan makna gotong royong dimana janji yang dibuat akan sama-sama dipikul.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP7C
Rotan berjalin totap berjalin Berjalin menjadi satu
Kutuk manusio engkar janji Mawar totap bolum bertali
Asertif
Bentara sabda dalam data PP7C mengingatkan sekali lagi manusia akan menerima kutukan jika ingkar akan janji yang telah disepakati. Anak gadis yang ada dalam rumah tersebut masih belum diikat oleh siapapun, sehingga pihak laki- laki masih bisa membuat janji untuk mengikat anak gadis tersebut.
101
Kode Pantun Merisik Kategori
PP8C
Bungo di taman bolum tekopek Jumlah mawar lobeh satu Samo tuo samo mudo Samo umor setahun jagung Samo darah setampok pinang Samo akal tumboh keluar Dunio akhirat sidang dituntut Mungkin nanti jadi umpatan Sesal dahulu pendapatan Sesal kemudian tak berguno
Direktif
Bentara sabda dalam data PP8C menyebutkan kalau di dalam rumah tersebut ada lebih dari satu anak gadis. Semua anak gadis memiliki ciri yang sama. Secara eksplisit bentara sabda meminta pihak laki-laki tidak salah memilih anak gadis, hal tersebut dikarenakan akan menjadi tuntutan dunia dan akhirat.
Mungkin saja anak gadis yang nantinya dipilih akan menjadi umpatan, maka dari itu diberikan nasehat sekali lagi lebih baik menyesal diawal dan tidak salah memilih daripada menyesal di akhir dan tidak akan berguna.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP9C
Kunci kato dongan kias Mulo pangkal bagi kami Jadi rombukan anak beru Menontukan hajat nan baek Tak sio-sio pasang naek Tak sio-sio prahu berlayar Tak sio-sio matohari torbit Tak sio-sio tornak disembolih Tak sio-sio malim diundang Tak sio-sio janji dibuat Guno mengikat silaturahim
Asertif
PP10C
Anak beru penggalang perahu
Berbantalkan adat bersendikan syarak Timbol tenggolam untuk kaum
Segalo kato cukop rukunyo Manusia cukop syaratnyo Lajang remajo tiado cedoro Tiado saket tiado cacat Berdayo lahir batin
Dapat mengikat anak tanggo Dapat mengganti kayu solang Barnamo bergelar seporti orang
Asertif
PP11C
Kalau syah dapat dikato Kalau dijanji baru menjadi Baru disambung soal lanjutan Jiko tidak hanyo bertamu Kaum kerabat dari jauh
Asertif
Keluarga pihak perempuan merupakan awal dari pertemuan ini tampak pada data PP9C anak beru yang merembukan semua dan menentukan keinginan yang baik ini. Semua yang dilakukan tidak akan sia-sia, tidak sia-sia pasang naik, tidak sia-sia perahu berlayar dari jauh, tidak sia-sia ternak disembelih, tidak sia- sia malim diundang dan tidak sia-sia janji dibuat guna mengikat silaturahmi antara pihak laki-laki dan pihak perempuan. Dalam upacara adat merisik anak beru merupakan ujung tombaknya terlihat dari data PP10C anak beru digambarkan menjadi penggalang perahu yang berlandaskan adat dan bersendikan syarak. Anak beru jugalah yang berjuang mati-matian untuk kaum bangsa Melayu, segala perkataan harus cukup rukunnya, manusia harus cukup syaratnya, harus sudah remaja dan tiada cidera. Tidak sakit dan tidak cacat, sanggup lahir batin, dapat mengerjakan urusan rumah dan memiliki nama layaknya orang pada umumnya.
Hal ini bermakna segala sesuatu itu harus cukup syaratnya harus sempurna jasmani dan rohani, sudah cukup umur untuk menikah dan tidak kurang suatu apapun.
103
Jika pertemuan ini mendapat kesepakatan dan sah secara hukum adat dan hukum negeri, dan jika janji sudah dibuat baru akan menjadi. Untuk persoalan kedepannya akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Tetapi jika perjanjian tidak menemukan kata sepakat maka pertemuan ini hanya sekedar untuk bertamu dari kaum kerabat dari jauh. Artinya pada data PP11C bentara sabda mengatakan jika sudah disepakati janji baru sah dan baru akan menjadi risikan keluarga pihak laki- laki dan untuk persoalan yang lain akan dibahas pada pertemuan lain, tetapi jika perjanjian tidak disepakati maka pertemuan ini hanya sekedar bertamu dari keluarga pihak laki-laki.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP12C
Jiko digantang tigo gantang Akan disukat tigo sukat Jiko direntang akan panjang Baik dipintal supayo singkat
Direktif
Untuk mempersingkat waktu bentara sabda dalam data PP12C mengatakan jika tersu direntang maka acara akan semakin panjang dan akan lama selesai, tetapi jika dipintal atau dipendekkan maka akan menjadi singkat. Maka acara akan dilanjutkan langsung pada inti pembicaraan.
Kode Pantun Merisik Kategori
PP13C
Anak beru tolah berombuk Impal larangan tolah ditanyo Sodaro ayah tolah berposan Sodaro ibu tolah berkato
Asertif
PP14C
Rasi baik untung bertuah Tornak membiak, padi menjadi Kaum sekampong turut gembiro Torang nampaknyo cuaco hari
Asertif
PP15C
Torang bulan di tongah lorong Cuaconyo sampai di daun kayu Kalau Allah hendak menolong Air pasang kapalpun lalu
Asertif
PP16C
Mawar bolum lagi bertali Datang kumbang mau menyeri Lulus adat, lulus syarak Sireh risik akan dimakan
Asertif
PP17C Pantun tuo, pantun hikmat Berguno untuk semuo
Baik sekarang maupun nanti
Asertif
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, anak beru merupakan ujung tombak dalam upacara adat merisik ini. Pada data PP13C anak beru telah berembuk dalam acara ini, impal larangan juga telah ditanya saudara ayah telah berpesan dan saudara dari ibupun telah berkata. Jika rasi baik akan memperoleh untung yang melimpah ternak akan membiak, padi akan menjadi, kaum sekampung turut bergembira, nampaknya terang cuaca hari ini. Data PP14C tersebut menggambarkan rasi atau hari baik akan membawa banyak keuntungan sama halnya seperti acara merisik yang sedang dilaksanakan, nampaknya jatuh pada rasi yang baik sehingga kemungkinan besar akan diterima oleh keluarga pihak perempuan.
Data PP16C menggambarkan jika sesuatu yang baik dikerjakan, maka akan mendapatkan hasil yang baik. Jika niat baik yang akan dibuat maka atas kehendak Allah semua akan berjalan baik, diibaratkan jika niat baik air pasang maka kapal akan dapat berlayar. Bentara sabda memberitahukan bahwa mawar belum bertali atau anak gadis yang dituju belum disunting orang, lalu datang kumbang atau remaja datang menyeri. Segala syarat telah lulus secara adat dan syarat dan sirih risik akan dimakan.
105
Kode Pantun Merisik Kategori
PP18C
Dari rembang ke Banyuwangi Pakai baju sutra Karawang Jikalau bungo asalnyo wangi Sampai layu jangan dibuang
Direktif
Data PP18C adalah pesan dari bentara sabda untuk keluarga pihak laki- laki yang berisi nasehat yaitu jika bunga yang awalnya atau mulanya wangi sampai layu jangan dibuang. Keluarga perempuan berharap jika bunga nantinya layu atau anak gadis yang dipilih nantinya sudah tua pada awalnya wangi dan jika sudah layu atau sudah tua diharapkan tetap dijaga dan jangan dibuang atau ditinggalkan.
Kode Pantun Merisik Kategori
PL1C
Pisang omas dibawa berlayar Masak sebiji di atas poti Hutang omas dapat dibayar Hutang budi dibawa mati
Direktif
Bentara sabda pihak laki-laki menyampaikan kata melalui pantun PL1C yang berisi nasehat kepada semua tamu dan undangan yang berhadir dalam majelis upacara adat merisik. Bentara sabda menyampaikan bahwa jika seseorang berhutang sebuah emas maka hutang tersebut dapat dibayar atau dilunasi dan memutuskan hubungan antara penerima hutang dan pemberi hutang. Tetapi jika hutang budi baik tidak dapat dibayar dengan apapun, melainkan akan dikenang seumur hidup dan akan dibawa mati. Artinya bentara sabda menginginkan niat baik dari keluarga pihak perempuan untuk mempertimbangkan risikan dari keluarga pihak laki-laki, jika niat baik itu terwujud maka akan terus dikenang oleh keluarga pihak laki-laki sepanjang hidup bahkan akan dibawa sampai mati.
Kode Pantun Merisik Kategori
PL2C
Seporti sireh pulang ke gagang Seporti pinang pulang ke tampok Tak ado rajo menolak sombah Hidup dikandong adat
Mati dikandong tanah Adat diisi lembago dituang Hidup sandar menyandar Hukum tiado borat sebolah Janji berlaku kedua pihak Dari kami, kami akukan Siapo ingkar, siapo ditimbang Cacat tidak ciderapun tidak Sawan gilo luar janji Lain dijanji lain tibo
Tando kembali pulang balik Bilo mati pulang tando
Tando hilang dongan percumo Bilo pria mungkir janji
Dara bayar ganda tanda Nilai lipat dua kali Kalau dara tarik diri
Komisif
Data PL2C merupakan lanjutan dari data PL1C. PL2C berisi unsur-unsur yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan manusia, seperti kata tidak ada raja yang menolak sembah, hidup dikandung adat, mati dikandung tanah semua itu meruapakan suatu keharusan bagi manusia. Sudah menjadi keharusan bagi rakyat untuk memberikan penghormatan kepada rajanya dan raja tidak dapat menolak, manusia hidup dalam adat jadi segala sesuatu diatur dalam adat dan hukum serta manusia pasti akan merasakan kematian dan dari tanah kembali ke tanah dan itu sudah menjadi sebuah kepastian untuk umat manusia.
Masih dengan data PL2C bentara sabda menyebutkan hidup ini harus saling membantu, harus saling bekerjasama agar pekerjaan menjadi lebih ringan.
Hukum juga tidak boleh berat sebelah, hukum harus adil tidak boleh lebih condong kepada satu pihak saja dengan kata lain janji yang akan dibuat harus
107
berlaku untuk kedua belah pihak yang bersepakat. Keluarga pihak laki-laki menawarkan janji siapa yang ingkar terhadap janji itu yang akan diadili remaja diserahkan tanpa cacat maupun cidera, jika terjadi sawan gila itu adalah diluar janji, setelah kesepakatan tidak ada lagi perjanjiaan yang lain. Tanda yang telah dijanjikan akan dikembalikan jika meninggal dunia, tanda akan hilang begitu saja jika remaja mengingkari janji. Perempuan harus membayar dua kali lipat jika membatalkan risikan yang telah diterima dan janji yang telah disepakati.
Kode Pantun Merisik Kategori
PL3C
Banyak rantau tolah ditompuh Yang kocik sudah bosa
Yang bingung sudah cerdik Lajang sudah, remajo putera
Asertif
PL4C
Sulaiman namo timangan Dihajatkan berumah tanggo Dengan mawar kuntum utamo Halimah binti datok hasan
Asertif
Bentara sabda menceritakan bagaiaman keadaan remaja yang akan diserahkan melalui pantun PL3C dan PL4C. Remaja sudah banyak melakukan perjalanan hidup, awalnya kecil dan kini sudah besar, awalnya bingung sudah menjadi orang yang cerdik dan kini sudah beranjak menjadi remaja. Orang tuanya memberi nama Sulaiman dan menginginkan berumah tangga dengan anak gadis pilihannya yang diberi nama Halimah binti Datok Hasan.
Kode Pantun Merisik Kategori
PL5C
Teruna kami serahkan
Untuk membawa kain basahan Untuk menyisip lantai patah Untuk mengikat anak tanggo Untuk merumput jalan ketopian Untuk dijadikan suruh-suruhan Timbul tenggolam dengan kerabat Hidup mati di tangan datok
Direktif
Pihak laki-laki melalui bentara sabda menyerahkan remaja kepada pihak perempuan untuk diikat dengan anak gadis yang dipilih. Remaja diserahkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah, menyisip lantai yang patah, mengikat anak tangga, merumput jalan ketepian, mejadi suruh-suruhan dalam keluarga dan agar bisa berbaur dengan kaum kerabat pihak perempuan. Hidup dan mati telah diserahkan ditangan keluarga pihak perempuan, dan sudah menjadi tanggung jawab keluarga pihak perempuan.
5.2.2 Tindak Tutur Ilokusi yang Dominan dalam Kegiatan Berpantun