• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tokoh-tokoh Dalam Kisah Musa dan Fir’aun Dalam Al-Qur’a>n

ﱉ ﭐﭐ

B. Tokoh-tokoh Dalam Kisah Musa dan Fir’aun Dalam Al-Qur’a>n

Unsur-unsur dalam kisah-kisah Al-Qur’a>n sama dengan yang berlaku dalam kisah sastra lain, seperti cerpen, prosa, atau novel. Pada umumnya unsur-unsur kisah tersebut ada tiga, yaitu: tokoh (ashkhāṣ), peristiwa (aḥdās|), dan dialog (ḥiwār).

Hanya saja tampilan ketiga unsur tersebut tidak sama. Terkadang salah satunya tampil menonjol, sedangkan unsur-unsur lainnya hampir menghilang.

Di dalam kisah Musa dan Fir‘aun dalam Al-Qur’a>n kita akan menemukan beberapa tokoh yang terkait dengannya yaitu :

1. Profil Nabi Musa Alaihis Salam.

Nabi Musa alaihis salam bernama asli Musa bin ‘Imra>n. Sementara Ibn Katsir menyebutkan nasab Nabi Musa secara lengkap yaitu Musa bin ‘Imra>n bin Qahas| bin Azzar bin La>wi> bin Ya‘qu>b bin Isha>q bin Ibra>hi>m ‘alaihis sala>m. 6 Menurut Apion nabi Musa alaihis salam lahir di Heliopolis, Mesir, 7pada awal abad ke-13 SM menurut Afaraeez. Dan wafat di gunung Nibu, lalu dimakamkan di Red Dune (al Katsib al Ahmar). Al-Qur’a>n sendiri tidak memerinci hal ini. Namun Bible memerincinya dengan menyebut tempat kelahirannya yang dikenal dengan Pi-Ramesse dan Pithom suatu kota tempat penyimpanan barang.

Oleh karena itu sudah dapat diketahui dari Bible pula dimana Fir‘aun memerintahkan pembunuhan bayi lelaki dari Bani Israil di Mesir.

Diketahui juga bahwa pada saat itu Nabi Musa dilahirkan. Maka dengan itu dapat diketahui di kawasan mana Nabi Musa dilahirkan dan dihanyutkan, yaitu di tempat yang sama pula yaitu Pi-Ramesses dan Pithom. 8

4 Muhammad Bayu>mi> Mahra>n, Dirasat al-Ta>rikhiyyah min al-Qur’a>n al-Kari>m, KSA : Lajnah al-Buhus| wa al-Tarjamah, 1990, h. 38.

5 Novita Siswayanti, Dimensi Edukatif Pada Kisah-Kisah Al-Qur’an, dalam Suhuf Vol. 3, No. 1, 2010, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Jakarta.

6 Ibn Kas|ir, al Bida>yah Wa al-Niha>yah, (Riya>d}, Da>r H{ijr, 1997), Jilid 2, h. 31.

7 Josephus, Flavius, Against Apion (terjemahan oleh H.St. Ja Thackeray-1926).

Heinamann, London, Dikutip oleh Osman, Ahmad. (1990). Moses and Akhenaten : The Secret History of Eygpt at The Time of Exodus, Beat & Company : Vermont sebagaimana yang dikutip Afareez Abdur Razak al-Hafizh dalam Misteri Fir‘aun Musuh Para Nabi, Menyingkap Tabir Peradaban Paling Berpengaruh Sepanjang Zaman, Cet. II, Desember 2012, Penerbit Zaytuna, Jakarta hal. 240.

8 Pi-Ramesses berasal dari kata Per-Ramesees di mana “per” berarti rumah dan Ramesses adalah nama Fir‘aun yang memerintah di saat wilayah itu didirikan. Sedangkan

Sementara dalil yang menyebutkan nama ayahnya adalah ‘Imra>n adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan lainnya dari Ibn ‘Abba>s rad}iyalla>hu ‘anhu. 9 Sedangkan geneologi lengkap adalah Musa bin Imra>n bin Fa>his bin ‘Azi>r bin La>wi> bin Ya‘qu>b bin Isha>q bin Ibra>hi>m bin Aza>r bin Na>hu>r bin Suruj bin Ra’u bin Fa>lij bin

‘Abir bin Ya>lih bin Arfasad bin Sya>m bin Nu>h.10 Ayahnya bernama Imra>n saat kelahiran Musa saat itu berusia 37 tahun. Nama ibunya Yuhanz dan istri nabi Musa Safura bin Syu‘aib , anak seorang kakek tua yang hidup sezaman dengan nabi Musa alaihis salam, yang mayoritas para ulama berpendapat dia adalah nabi Syu’aib.

2. Ha>ru>n ‘Alaihis Sala>m.

Nabi Ha>ru>n adalah sebagai partner dakwah Nabi Musa AS. Hal ini disebutkan dalam surat T{a>ha> ayat 30 dan surat al-Qas}as} ayat 34. Ia lahir di gunung Hur. Ibn Kas|ir mengatakan bahwa pengangkatan Ha>ru>n sebagai pembantu Nabi Musa merupakan permintaan Nabi Musa untuk membantu dirinya. 11Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’a>n yang menjelaskan permintaan Nabi Musa kepada Allah :

ﲸﭐﱡﭐ ﲹ ﲺ ﲻ ﲼ ﲽ ﲾ ﲿ

ﳀ ﱠ

Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (29) (yaitu) Harun, saudaraku (30)12

Dalam al-Tafsi>r al-Muni>r dijelaskan : Yakni ya Allah jadikanlah bagiku seorang yang membantuku dalam urusan-urusanku, dari golongan keluargaku yaitu Ha>ru>n saudaraku, Dan jadikanlah ia Rasul untuk bersamaku memikul risalah dakwah. 13

“Phithom” juga dipercaya berasal dari “Per-Atum” yang berarti rumah Tuhan Atum. Lihat Cassuto, U, A. Namun ada juga pendapat bahwa Nabi Musa as lahir di sebuah tempat bernama Zarw, Pendapat ini berdasarkan kenyataan bahwa seorang menteri bernama Yuya yang bekerja pada Raja Amoenhatip II dan Raja Tuthmosis IV adalah nabi Yu>suf as. Putri Nabi Yu>suf yang bernama Tiye pun telah menikah dengan Raja Amenhotep II dan melahirkan Fir‘aun Akhenaten atau nabi Musa as. Afarezz,

9 Yakni : نار مع ن ب ى سوم ى لع بي ير سأ ة ليل ترر م artinya : “Aku melewati Musa bin

‘Imran di malam isra’. Lihat Muslim, Shahih Muslim, (Maktabah Syuru>q al-Dauliyah, 2016), No. 267.

10Namanya dalam bahasa Ibrani disebut “Yukabid” yang berarti nama Allah yang agung. Lihat Al-Ka>mil Fi> al-Ta>ri>kh, Ibn al-As||ir, Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyah, Beirut : 1987.

Semehtara al-Suhaili dalam Al-Ta>rikh Wa al-Ilam menyebutkan bahwa nama ibu nabi Musa adalah Yawakh atau Ayazhakh, h. 239. Kemudian lihat pula al-Bida>yah Wa al-Niha>yah, Ibn Kas|ir, h. 144.

11S}afiyyur Rahma>n al-Muba>rakfuri>, Al-Mis}ba>h al-Muni>r Fi> Tahd}ib Tafsi>r Ibnu Kas|i>r, Ibnu Kas|i>r, (Riya>d} : Da>r al-Sala>m, 2008), h. 873.

12 Q.S. T{o>ha< [20] : 29-30.

13 Wahbah Zuh{aili>, Al-Tafsi>r al-Muni>r, (Beirut : Da>r al-Fikr, 2018), Jilid 8, h. 553.

S}ala>h ‘Abd al-Fatta>h al-Kha>lidi> menyatakan bahwa setidaknya ada 19 kali nama Ha>ru>n disebutkan dalam Al-Qur’a>n yang terbagi dalam beberapa surat.14

Musa mengadu kepada Tuhannya tentang apa yang ia takuti dari Fir‘aun dan bala tentaranya menyangkut peristiwa pembunuhan yang dilakukannya. Musa pun mengadu kepada Tuhannya tentang kekakuan lidahnya, karena sesungguhnya lisan (lidah) Musa mengalami kekakuan yang membuatnya tidak dapat berbicara terlalu banyak. Dan Musa meminta kepada Tuhannya agar ia dibantu oleh saudaranya (yaitu Ha>ru>n) yang kelak akan menjadi juru terjemahnya terhadap banyak perkataan yang ia tidak dapat mengungkapkannya secara fasih. Maka Allah mengabulkan permintaannya dan melepaskan kekakuan lidahnya, lalu Allah menurunkan wahyu kepada Ha>ru>n dan memerintahkan kepada Musa agar menemui Ha>ru>n. Maka Musa berangkat dengan membawa tongkatnya sampai bertemu dengan Ha>ru>n AS, setelah itu keduanya berangkat menuju istana Fir‘aun berada, untuk meminta Fir‘aun membebaskan Bani> Isra>il dari cengkramannya.15 Hal ini Allah jelaskan dalam surat Al Qas}as} : 33-34 sebagai berikut :

ﲦﭐﱡﭐ ﲧ ﲨ ﲩ ﲪ ﲫ ﲬ ﲭ ﲮ ﲯ ﲰ ﲱ ﲲ ﲳ

ﲴ ﲵ ﲶ ﲷ ﲸ ﲹ

ﲻ ﲼ ﲽ ﲾ ﲿ

Musa berkata: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku. (33) Dan saudaraku Ha>ru>n dia lebih fasih lidahnya dari padaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataanku); sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku”. (34)16

Adapun mengenai posisi Ha>ru>n apakah ia lebih tua dari Nabi Musa atau lebih muda, maka para ulama berbeda pendapat. Ada sebagian ulama berpendapat bahwa Ha>ru>n lebih dahulu lahir dibanding Musa.

14Yaitu dala surat al-Baqarah disebutkan sebanyak satu kali, dalam surat al-Nisa’

disebut satu kali, dalam surat al-An‘am satu kali, dalam surat al-A‘ra>f 2 kali, dalam surat Yu>nus satu kali, dalam surat Maryam dua kali, dalam surat T{a>ha> empat kali, dalam surat al- Anbiya satu kali, dalam surat al-Mukminun satu kali, dalam surat, surat al-Furqa>n satu kali, surat al-Syu‘ara> 2 kali, surat al-Qas}as} satu kali, dan surat al-S{a>ffa>t 2 kali. Lihat S{alah ‘Abd al-Fatta>h al-Kha>lidi>, al-Qas}as} al-Qur’a>ni ‘Ard}u Waqa>i’ Wa Tah{li>l al-Ahda>s|, (Beirut : Da>r al-Qalam, 1998), h. 272.

15 ELIZABETH A. R. BROWN, The Dinteville Family and the Allegory of Moses

and Aaron before Pharaoh, METROPOLITAN MUSEUM JOURNAL 34, 1990, Brooklyn College and The Graduate School, The City University of New York, h. 73

16 Q.S. al-Qas}as} : 33-34.

Hal itu terjadi karena Fir‘aun menetapkan satu tahun untuk membunuh anak laki-laki dari Bani Israil. Hal itu karena jumlah kaum lelaki dari bani Israil semakin sedikit, sehingga dikhawatirkan tenaga pekerja kasar akan berkurang. Maka Fir‘aun menetapkan pergiliran penyembelihan anak. Untuk satu tahun tidak diberlakuan penyembihan dan satu tahun kemudian diberlakukan. Pada saat tidak diberlakukan ketetapan tersebut maka Harun lahir. Sementara tahun berikutnya tahun dimana Musa dilahirkan maka diberlakukan kembali hukum penyembelihan bagi anak laki-laki dari Bani Israil. Dan setelah Musa lahir tidak ada berita tentang kelahiran Ha>ru>n kalau dia lebih muda dari nabi Musa. Karena ibunya nabi Musa setelah melempar nabi Musa ke sungai Nil dan ternyata Musa terdampar dan dipungut oleh pihak istana, sampai akhirnya ibunya mendapat tugas menyusui nabi Musa dan itu sampai sempurna masa menyusui yang kurang lebih 2 tahun. Dan tidak ada beritanya bahwa ibunya hamil kembali, karena pasti akan ada lagi berita ketakutan pada diri ibunya Musa seandainya dia hamil kembali. Jadi Musa lahir belakangan, setelah Maryam kakak nabi Musa, lalu Ha>ru>n, dan terakhir nabi Musa. Tetapi ada pendapat kedua yang menyatakan bahwa nabi Musa itu kakak dari Ha>ru>n. Karena ketika nabi Musa kembali dari bukit T}ursina, ternyata bani Israil menyembah anak sapi. Dimana mereka terjerumus kepada dosa musyrik. Maka Musa langsung menarik baju dan menarik janggut Ha>ru>n kenapa tidak mencegah mereka berbuat demikian. Tentunya kalau nabi Musa lebih muda tidak akan melakukan hal demikian dan menujukkan tidak sopannya seorang adik menarik baju kakaknya.17 Tetapi alasan ini dibantah, karena Musa marah besar atas penyimpangan yang terjadi pada bani Israil dimana mereka melakukan perbuatan syirik terbesar dan nyata dimana mereka menyembah patung anak sapi. Tentunya nabi Musa marah sekali terhadap Ha>ru>n, kenapa membiarkan bani Israil tersesat dengan menyembah anak sapi. Karena nabi Musa memiliki watak yang cepat dalam mengingkari kemungkaran, seperti pada saat belajar dengan nabi Khidir dimana Musa tidak bisa bersabar dan senantiasa protes terhadap apa yang dilakukan nabi Khidir. Apalagi ini kemungkaran terbesar yaitu menyembah patung anak sapi. Jadi Musa langsung menarik janggut Ha>ru>n karena dianggap tidak bisa mencegah mereka berbuat demikian. Dan Ha>ru>n posisinya adalah wazir dari nabi Musa, jadi merupakan suatu yang wajar jika nabi Musa menarik janggut Ha>ru>n meskipun ia adalah kakaknya.18

Jadi menurut peneliti pendapat pertama lebih kuat karena Ha>ru>n lahir saat Fir‘aun menetapkan penyembelihan bayi laki laki dari Bani Israil sementara Musa lahir saat Fir‘aun memberlakukan

17 https://mtafsir.net/forum-ةلأسم-يف-49458/نآرقلا-مولعو-ريسفتلل-يملعلا-ىقتلملا/ماعلا-مسقلا ميدقت

- ىسوم - ىلع - نوراه - امهيلع - ملاسلا

18 Soleh bin Awad Al Maghomisi, Musa Wa Harun, Dalam maqalah S}oidu al- Fawaid, http://www.saaid.net/Doat/almgamce/52.htm.

penyembelihan laki laki dari Bani Israil. Dan pendapat kedua juga sudah dibantah oleh kelompok pertama bahwa apa yang dilakukan nabi Musa adalah dianggap wajar karena betapa marahnya nabi Musa atas penyimpangan bani Israil sementara Ha>ru>n ada ditengah-tengah mereka, mengapa tidak mencegahnya. Maka atas kesalahan tersebut bani Israil mendapatkan hukuman berat yaitu dibunuh dan Samiri sebagai penyebabnya diusir dari tengah bani Israil.

3. Bani Isra>il

Bani Isra>il merupakan keturunan Isra>il yaitu nama lain dari Nabi Ya‘qu>b alaihis salam. Bani Isra>il bermukim di Mesir setelah Nabi Yu>suf alaihis salam menjadi pejabat di Mesir, lalu diikuti oleh ayahnya yaitu Nabi Ya‘qu>b untuk menetap di Mesir pula dan meninggalkan tempat asalnya di Syria, maka setelah itulah Bani Isra>il berkembang. Kemudian setelah Nabi Yu>suf wafat maka Bani Isra>il tertindas oleh penguasa Mesir yaitu Fir‘aun dan mereka dijadikan budak untuk melakukan pekerjaan yang berat. Dan penduduk Mesir adalah penduduk asli yang dulu pernah dikuasai orang-orang Heksos pada zaman Nabi Yu>suf saat ia menjadi menteri di Mesir. Ahmose adalah dinasti XIX yang memerdekakan Mesir dari orang-orang Heksos yang dipandang sebagai penjajah dari Timur.19

4. Fir‘aun

Nama Fir‘uan, muncul sebanyak 74 kali dalam Al-Qura>n. Jumlah ini bahkan lebih banyak daripada Nabi Ibra>hi>m, yang disebut sebanyak 64 kali.20 Persoalannya, Fir‘aun yang dihadapi Nabi Musa as, tidak disebutkan namanya secara gamblang baik dalam kisah Al-Qura>n maunpun Injil. Para ilmuwan dan ulama berdebat panjang mengenai persoalan ini. Tentang identitas Nabi Musa as, mungkin semua riwayat tidak ada perbedaan. Al-Qura>n dan kitab suci agama samawi lainnya sangat rinci menjelaskan perjalanan hidupnya. Tetapi tentang sosok Fir‘aun yang dihadapi Nabi Musa as, masih belum ada kesepakatan yang cukup bulat di antara para ulama, ilmuwan dan sejarawan tentang identitasnya. Padahal sosok ini demikian penting dalam sejarah agama umat manusia.21Bila merujuk pada Al-Qura>n, jelas sekali bahwa Fir‘aun yang bertemu Nabi Musa hanya satu orang. Fir’aun ini dikenal

19Amanullah Halim dan Siti Nur Andini, Musa Versus Firaun, (Tanggerang : Lentera Hati, 2011), h. 3-6.

20H.E. Chehabi, The Myth of Moses and Pharaoh in the Iranian Revolustion in Comparative Perspective, Crown Center for Middle East Studies, Crown Paper 4, November 2010, h. 11.

21 ‘Ali Akbar, Arkeologi al-Qur’a>n, (Jakarta, Lembaga Kajian dan Peminatan

Sejarah, 2020), h. 28.

dengan kerja paksa dan pembunuhan anak laki-laki Bani Israil adalah dua tindakan besar terutama terkait dengan karakter Fir’aun.22

Ucapan Fir‘aun kepada Nabi Musa as dalam ayat 18 surat al- Shu’ara menunjukkan bahwa ia adalah figur yang sama, yang dahulu pernah mengasuh Nabi Musa as.” Dan sekaligus membantah bahwa Fir‘aun yang membesarkan nabi Musa sudah wafat saat Musa melarikan diri ke Madya>n. Negeri Mesir dalam setiap ayat itu selalu terkait dengan nama Nabi Yusuf as, Nabi Musa as, dan Fir‘aun . Menurut Ali, berbagai riset menunjukkan, Nabi Yu>suf hidup di Mesir sekitar tahun 1630-1520 SM. Zaman itu disebut pula sebagai Periode Mesir Tengah. 23

Menurut ‘Ali Akbar dalam Arkeologi al-Qura>n, kala itu, Mesir dikuasai bangsa Heksos yang datang dari dataran timur atau Asia.

Dalam al-Qura>n, kata yang digunakan untuk menyebut penguasa Mesir pada masa itu ialah raja (malik), bukan Fir‘aun . Hal ini merupakan dalil bahwa pemimpin Mesir disebut raja pada saat Nabi Yu>suf hidup dan mereka berasal dari luar Mesir. Ini berbeda dengan zaman Nabi Musa as yang ketika itu Mesir dikuasai pemimpin raja yang bergelar Fir‘aun. Kerajaan Mesir diperintah selama sekitar 3000 tahun oleh puluhan dinasti. Satu dinasti terdiri atas sejumlah Fir‘aun . Lantas, Fir‘aun manakah yang mengejar Nabi Musa as dan akhirnya tenggelam di Laut Merah? ‘Ali mengatakan, para peneliti sejauh ini telah mengerucutkan kesimpulan pada dua nama, yakni Fir‘aun Ramses II dan anaknya, Fir‘aun Merneptah. Yang pertama memerintah hingga tahun 1212 SM. Mumi atau jasadnya telah diteliti banyak ahli, termasuk Dr Maurice Bucaille, seorang ahli bedah asal Perancis, pada 1975-1976. Fir‘aun manapun yang dimaksud, menurut Ali, pada intinya Nabi Musa as diperkirakan hidup sekitar tahun 1212 SM. Ia sendiri berkeyakinan, Fir‘aun yang memelihara dan membesarkan Nabi Musa di istananya ialah Ramses II.24

Setelah dewasa dan berdakwah agama tauhid, Nabi Musa dikejar Fir‘aun dan pasukannya tetapi akhirnya mereka Allah tenggelamkan.

Jenazah Fir‘aun yang mati tenggelam selamatkan oleh Allah agar dijadikan pelajaran, pertimbangan dan mengenalinya serta pemikirannya. Dan menjadikannya sebagai nasehat. Dan jasadnya bisa

22 Sardar Muhammad, Intelextual Analysis of Qur’ani and Biblical Version : A Study of The Moses Story, Hazara Islamicus, July-Dec 2020, Depatment of Humanities, COMSATS University Islamabad, Abbottabad Campus, KPK, Pakistan, Volume : 9, Issue : 2, h. 30.

23 https://republika.co.id/berita/qekbkd320/siapa-firaun-yang-kejar-nabi-musa-

dan-ditelan-laut-merah

24 ‘Ali Akbar, Arkeologi al-Qur’a>n, (Jakarta, Lembaga Kajian dan Peminatan

Sejarah, 2020), h. 35.

disaksikan di museum di Kairo, Mesir. 25Hal ini mengingatkan pada Al- Qura>n surat Yu>nus ayat 92:

ﱳﭐﱡﭐ ﱴ ﱵ ﱶ ﱷ

ﱻ ﱼ ﱽ ﱾ ﱿ ﲀ

ﲁ ﲂ ﱠ

“Maka pada hari ini, Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami.” 26

5. Hamman Sebagai Perdana Menteri Bagi Fir‘aun (Wazir).

Allah mengutus Nabi Musa kepada Fir‘aun. Fir‘aun yang hidup pada masa Nabi Musa pernah memiliki seorang wazir yakni penasihat atau menteri berkedudukan tinggi yang juga penanggung jawab proyek pembangunan Fir‘aun. Sebagaimana dijelaskan oleh para mufasir, bahwa Perdana Menteri bagi Fir‘aun tersebut dipanggil Ha>ma>n. 27

Dia memiliki posisi sangat penting dalam pemerintahan Fir‘aun dan menjadi salah satu pilar dalam pemerintahannya. Tentang Ha>ma>n, Allah Swt telah menyebutnya secara eksplisit dalam banyak ayat dalam Al-Qur’a>n. Seperti pada surat al-Gha>fir ayat 23-24 yang menjelaskan bahwa, Fir‘aun, Ha>ma>n dan Karun mendustakan Nabi Musa28.

ﲫﭐﱡﭐ ﲬ ﲭ ﲮ ﲯ

ﲰ ﲱ ﲲ ﲳ ﲴ ﲵ

ﲶ ﲷ ﲸ ﲹ

“Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat- ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Fir‘aun , Ha>ma>n dan Karun; lalu mereka berkata, (Musa) itu seorang pesihir dan pendusta.” 29

25 Effendi, Historisitas Kisah Fir‘aun Dalam Perspektif Islam, dalam al-Adya>n, Vol.

12, No.1, Januari-Juni, 2018, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

26 Q.S. Yu>nus [10] : 92.

27 Wisnu Tanggap Prabowo, Fir‘aun Ha>ma>n Dan Misteri Piramida, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 2021), h. 86.

28https://republika.co.id/berita/qs0uyq320/kisah-haman-sosok-menteri-yang- berpengaruh-bagi-raja-firaun.

29 Q.S. Gha>fir [40] : 23-24.

Fir‘aun, Ha>ma>n dan Karun merespons dengan sombong atas seruan dakwah nabi Musa yang amat jelas argumentasinya serta diperkuat dengan mu‘jizat-mu’jizatnya yang menakjubkan. Tetapi mereka justru menolak seruan nabi Musa. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat berikut :

ﱁﭐﱡﭐ ﱂ ﱃ

ﱅ ﱆ ﱇ ﱈ

ﱉ ﱊ

ﱋ ﱌ

ﱍ ﱎ ﱏ

“Dan (juga) Karun, Fir‘aun , dan Ha>ma>n. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan membawa bukti-bukti keterangan- keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).”30

Allah SWT berjanji kepada Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya serta menjelaskan akibat dari perbuatan yang telah mereka lakukan.

Karena sesungguhnya Fir‘aun telah berbuat zalim di muka bumi, terus menerus berbuat dosa, bersikap angkuh dan sombong, dan menindas rakyat, bahkan mewajibkan mereka untuk menyembahnya.31 Lalu kemudian Allah mengancam bahwa mereka akan dihancurkan oleh seorang lelaki dari Bani Isra>il32

ﭐﱡ ﲞ

ﲠ ﲡ ﲢ ﲣ ﲤ ﲥ ﲦ ﲧ

ﲨ ﲩ ﲪ

ﲫ ﲬ

ﲮ ﲯ ﲰ

ﲱ ﲲ

ﲳ ﲴ ﲵ ﲶ ﲷ ﲸ ﲹ

ﲺ ﲻ

ﲼ ﲽ ﲾ

ﲿ ﱁ

ﱂ ﱃ ﱄ ﱅ ﱆ

ﱇ ﱈ ﱉ

ﱊ ﱋ ﱌ ﱍ

“Sesungguhnya Firaun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan (4). Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi

30 Q.S. al-‘Ankabu>t [29] : 39.

31 Ibnu Jari>r al-T{abari>, Ja>mi al-Baya>n ‘An Ta’wi>l Ayyi al-Qur’a>n, (Kairo : Da>r H{ijr, 2001), Jilid 18, h.155.

32 Al-S|a‘labi>, Al-Kasyfu Wa al-Baya>n Fi>Tafsi>r al-Qur’a>n, (Beirut : Da>r al-Kutub al-

‘Ilmiyyah, 2004), Jilid 4, h. 520.