Kisah Musa dan Fir’aun Dalam Al-Qur’an Studi Perbandingan Antara Tafsir Ishari Klasik dan Modern. Keyword : Kisah Musa dan Fir‘aun Dalam Al-Qur'an, Studi Perbandingan, Penafsiran Isyari Klasik dan Modern.
S}ala>h{ ‘Abd al-Fatta>h al-Kha>lidi> mendefinisikan kisah dalam Al-Qur’a>n sebagai berikut. Dan Kami menceritakan kepada (ya Muhammad) sebaik-baik kisah dengan mewahyukannya Al-Qur’a>n ini kepadamu.
Perlu direnungkan bahwa Kisah Nabi Musa dan Fir‘aun di dalam Al-Qur'a>n memiliki nilai spiritual yang kental dan hikmah yang mendalam. Karena tafsi>r isha>ri itu memiliki penafsiran yang berbeda dengan jenis corak tafsir lainnya.
ليوأ ضع
Oleh karena itu peneliti memandang perlu melakukan kajian penafsiran dalam corak tafsir yang menekankan pada aspek spiritual atau sisi tasawufnya, yang dikenal corak tafsi>r Isha>ri. Oleh karena itu ulama seperti Muhammad ‘Ali> al-S{a>bu>ni> sudah mendefinisikan tafsi>r isha>ri dalam kitabnya.
بارأ نم للهبا يْفراعلل ره ت وأ ،ملعلا ون نمم ، فنلل بدهاجاو كولسلا
Isha>ri maksudnya adalah menyingkap apa yang ada di balik makna z}a>hir suatu ayat untuk mengetahui hikmah-hikmahnya secara batin.25. Dan tafsi>r isha>ri ini menurut Muhammad Husein al-Dhahabi> > sebenarnya sudah memiliki pijakan sejak zaman Rasulullah dan para sahabat beliau.
اوكرد ف مهرئا صب الله ر
Kisah nabi Musa adalah kisah salah seorang nabi revolusioner yang membawa misi pembebasan dalam menghadapi kediktatoran Fir‘aun terhadap kaumnya Bani Isra>il, dengan menyembelih anak laki-laki yang tak berdosa dari kaumnya dan membiarkan hidup para wanita, lalu Allah memerintahkan untuk berdakwah kepadanya dan membebaskan kaumnya dari perbudakan dan kediktatoran Fir‘aun. Kemudian kisah nabi Musa as banyak hal-hal yang diluar batas nalar kita sebagai manusia yang disebut dengan mu‘jizat, seperti kisah tongkat nabi Musa yang bisa membelah laut.
مي علا نآرقلا رارسأوأ صلِلإا مالِلإا ةاساوب ، ةقيقدلا نياعلما ضعب منهاهتأ في تحدقنا وأ ،
يا ا نم دارلما رها لا يْبو امهنيب املجا ناكمإ ام ، نيبارلا حتفلات
ةيمركلا
Tetapi lain halnya dengan ‘Umar bin Khat}t}ab ketika mendengar ayat itu justru beliau bersedih dan menangis. Kisah penafsiran isha>ri ‘Umar bin Khat}t}ab ini dimuat oleh Ibn Kas|ir dalam Al-Bida>yah Wa al-Niha>yah sebagai berikut.
Beliau menjawab : Aku menangis karena selama ini kita berada dalam penambahan dalam urusan agama kita. Umar bin Khat}t}ab menangis karena menurut perenungan dan penafsiran beliau yang menangkap isyarat dalam ayat diatas atau tafsi>r isha>ri beliau bahwa kalau agama telah sempurna berarti yang menyampaikannya telah menjalankan misinya dalam mengajarkannya kepada umatnya.
ه يلع الله ىل ص
ملسو
Maka diantara misi nabi Musa adalah menyelamatkan Bani> Isra>i>l yang merupakan kaumnya sendiri dari kediktatoran Fir‘aun .39. Penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana kisah dalam Al-Qur’a>n khususnya kisah nabi Musa dan Fir‘aun jika ditinjau oleh para ahli tafsi>r Isha>ri sufi.
ئواسم هنسامُ تراص كعلا هل وبس نمو ،نسامُ هئواسم تراص
لمع هل دعصي لَ وجعلما نإف ،ًابَجعُم حبصتو امئاق تيبت نأ نم يرخ
- Identifikasi, Rumusan dan Pembatasan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Signifikansi Dan Manfaat Penelitian
- Penelitian Terdahulu
- Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Pengumpulan Data
- Metode Analisa
- Sistematika Penulisan
Apa relevansi temuan kajian ini dalam perkembangan wacana kisah Musa dan Fir‘aun dalam Al-Qur’a>n. Diantara penelitian terdahulu yang membahas kisah nabi Musa dan Fir‘aun Dalam Al-Qur’a>n adalah.
PENDAHULUAN
Dimana penulis mengumpulkan ayat-ayat yang terkait dengan tema kisah Musa dan Fir’aun dalam Al-Qur'a>n dalam sebuah kajian yang mendalam dan rinci yang meliputi fase-fase kehidupan nabi Musa dari fase beliau dilahirkan hinga fase dimana beliau dan bani Israil selamat dari kejaran Fir‘aun dan tenggelamnya Fir’aun dan balatentaranya. Semua hal tersebut disertai dukungan dari dalil-dalil dan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, baik argumen itu berasal dari Al- Qur'a>n maupun hadis| dan juga pemikiran rasional.77.
PENGERTIAN UMUM TENTANG TAFSI>R ISHARI
Lalu membahas tentang konteks dan yang melatar belakangi terjadi kisah nabi Musa dan Fir‘aun dalam Al-Qur'a>n. Bab ini merupakan intisari dari pembahasan, karena berisi tentang tafsi>r isha>ri ayat-ayat yang terkait dengan kisah nabi Musa dan Fir’aun.
PENUTUP : Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan pengertian itu, maka kita dapat mengatakan, bahwa kisah- kisah yang diungkapkan Al-Qur’a>n semuanya adalah cerita yang benar-benar terjadi, tidak ada cerita fiksi, hayal apalagi dongeng. 1 Abdul Mustaqim, Kisah Al Qur’an : Hakekat, Makna dan Nilai-nilai Pendidikannya, dalam ULUMUNA Jurnal Studi Keislaman, Vol.
هولْا ليإ دشريو هنيدلا هيلإ يدهي ام ىلع لمتشلما متكلا ةعوممج باجنلا ولاب رميأو
Ruang Lingkup Kisah Dalam Al-Qur’a>n
Sebagai contoh adalah kisah-kisah yang menerangkan para malaikat, jin dan setan, serta kenikmatan surga dan siksaan neraka dan sebagainya.. kisah tersebut sudah ada sejak dahulu dan masih akan ada sampai sekarang hingga masa yang akan datang juga akan tetap ada. Kisah gha>ib pada masa yang akan datang ialah kisah-kisah yang menceritakan beberapa peristiwa yang akan datang yang belum terjadi pada waktu turunnya Al-Qur’a>n.
Kisah Dalam Kesustraan dan Kisah Dalam Al-Qur’a>n
- Versi Kisah Nabi Musa Dalam Al-Qur’a>n
Kisah-kisah dalam Al-Qur’a>n memiliki karakteristik yang berbeda dengan kisah atau cerita pada umumnya. Membaca kisah Nabi Musa langsung dari Al-Qur’a>n memerlukan ketelitian dan ketekunan untuk memahaminya.
Menurut sebagian ahli tafsi>r secara istilah tafsi>r tidak termasuk dalam jajaran ilmu pengetahuan atau sains yang memiliki batasan tertentu. Oleh karena itu, sebagian ahli tafsi>r mencoba mendefiniskan tafsi>r dengan berbagai definisi diantaranya sebagai berikut.
Dari makna tafsi>r menurut bahasa sebagaimana dijelaskan diatas pada dasarnya memiliki pengertian yang sama meskipun disampaikan dalam redaksi bahasa yang berbeda. Pemikiran ini berdasarkan alasan bahwa tafsi>r tidak mempunyai istilah dan batasan-batasan khusus, seperti yang terdapat dalam ilmu sains yang diciptakan oleh akal manusia.
Bahwa tafsir itu memiliki arti penjelasan atau keterangan terhadap maksud yang sukar dipahami dari ayat-ayat Al-Qur’a>n. Meskipun demikian sebagian ahli tafsi>r memasukkan tafsir ke dalam kelompok ilmu pengetahuan karena dalam tafsi>r terdapat topik-topik tertentu yang membutuhkan campur tangan dari beberapa kaidah keilmuan yang digunakan sebagai dasar pijakan dalam ilmu tafsi>r.
أ حح َك
Dengan demikian menafsirkan Al-Qur’a>n adalah menjelaskan atau menerangkan makna-makna yang sulit difahami dari ayat-ayat Al-Qur’a>n.7.
وتلا
Al-Zarqa>ni dalam Mana>hil al-Irfa>n Fi>Ulu>m al-Qur’a>n mengatakan.
ةهيّرَشَبحلا ّةَقاَالا
Perbedaan Tafsi>r Dan Ta’wi>l
Para ulama berbeda pendapat tentang perbedaan antara tafsi>r dan ta’wi>l dalam beberapa pendapat16. Pendapat keempat menyatakan bahwa tafsi>r menjelaskan lafaz| melalui riwayat sementara ta’wi>l adalah penjelasan lafazh melalui dirayat.
Pendapat Terkuat Tentang Perbedaan Antara Tafsi>r dan Ta’wi>l
Pendapat kelima menyatakan bahwa tafsi>r adalah penjelasan makna yang diambil dari peletakkan sebuah ungkapan (ibarah), sementara ta’wil adalah penjelasan makna yang diambil dari jalan isyarah.
ا هلل ُه هم
Pengertian Dan Ruang Lingkup Tafsi>r Isha>ri
Meskipun demikian, para ahli tasawuf tidak pernah menyatakan bahwa tafsi>r isha>ri hasil dari produksi mereka merupakan satu-satunya penafsiran yang dimaksud oleh ayat Al-Qur’a>n yang ditafsirkannya. Point ini merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam tafsi>r isha>ri yang diterima.
Untuk lebih jelasnya bagian berikut menjelaskan beberapa ketentuan atau persyaratan bagi tafsi>r isha>ri yang memenuhi syarat untuk dapat diterima. Selain itu, ia juga harus meyakini bahwa penjelasan makna isha>rinya tersebut tidak boleh bertentangan dengan makna z}ahir.
ب َد َتحقُ ي ّه
Ia juga tidak boleh mengklaim bahwa penafsirannya adalah merupakan satu-satunya kemungkinan makna dari ayat tersebut. Semua penafsiran isha>ri harus dihadapkan dengan pengertiannya secara shari‘at yang tertuang dalam Al-Qur’a>n dan al-Hadits, jika ternyata bersesuaian makna penafsiran isha>ri tersebut dapat diterima dan kalau bertentangan maka tertolak karena shari‘at itulah yang menentukan.
Diantara para ulama tafsir yang berpendapat demikian adalah al-Zarqani, Muhammad Husein al-Dhahabi> dan ‘Abdurrahim al- Ak.42. Dalam hal ini pakar tafsi>r isha>ri yaitu al-Alu>si menyatakan.
Metode Tafsi>r Isha>ri
Tafsi>r Isha>ri sebagaimana dijelaskan pada definisi diatas adalah penafsiran yang menyingkap makna batin yang tersembunyi. Karena kalau menafikan pengertian yang z}ahir maka berarti tafsir tersebut bukanlah tafsi>r isha>ri yang diakui oleh para ulama.
براشلإا
واق
هنع الله ص ر نسلْا وبأ خيشلا تمكحو ،او ع تىح وذلبا مهيلع تمكح دق موقلا هنإ مهللا
ويفوتلا للهباو .اودجو تىح ّدحقفلبا مهيلع
Sejarah Perkembangan Munculnya Tafsi>r Ishari
ق هنأ ملسو هيلع الله صلص ووسرلا نع تسرم نسلْا ةياور نم بييارفلا هجرخأا
ره ةيآ لكل
Semua ayat-ayat diatas menurut al-Dhahabi> mengisyaratkan bahwa Al- Qur’a>n memiliki makna z}a>hir dan makna batin. Yang demikian itu karena Allah ta’ala mencela orang-orang kafir, karena mereka hampir tidak memahami pembicaraan dari Al-Qur’a>n dan menganjurkan mereka untuk mentadabburkan ayat- ayat Al-Qur’a>n.
ابو ره هل ،شرعلا تتح نآرقلادابعلا جايح ن
Sehingga dalam tafsir ini masih terdapat kajian aspek kebahasaan, konteks historis, dan muatan ‘ulu>m Al- Qur’an lainya. Contoh produk tafsir masuk kategori pertama ini adalah al-Kasyfu wa al-Bayan> ‘an Tafsi>r al-Qura>n karya Abu> Isha>q al-S|a’la>bi> (w. 1035 M), Lat}a>iful Isya>ra>t karya ‘Abdul Kari>m al-Qusyairi> (w.
Diantara tafsirnya yang terpengaruh dengan tafsi>r isha>ri adalah pendapatnya ketika menafsirkan firman Allah. Contoh corak tafsi>r isha>ri yang beliau tempuh adalah ketika beliau menafsirkan firman Allah.
Dan kita menemukan pula Abu> H{ayya>n al-Andalusi> banyak menyebutkan tafsi>r isha>ri dalam kitab tafsirnya Al-Bah}ru al-Muhi>t{ demi untuk memberikan nasehat dan menyentuh perasaan. Atau bisa jadi ketidak munculan corak tafsi>r Isha>ri ini pada banyak mufassir dikarenakan perbedaan kejiwaan dan hati yang sudah amat terpengaruh dengan materi sehingga tafsi>r isha>ri tidak menggerakan jiwa untuk menggelutinya.
Contoh-contoh Penafsiran Corak Isha>ri
- Konteks Kajian
- Corak Tafsir Al-Bah}ru Al-Madi>d
- Karya dan Pemikiran Islam Ibn ‘Aji>bah
- Manhaj Tafsir Al-Quran Al-Bah}ru Al-Madi>d
Ibn ‘Aji>bah menaruh perhatian besar terhadap pentingnya penafsiran Al- Qur’a>n dengan persyaratan ketat. Tafsir Al-Qur’a>n dengan Hadits pada saat Ibn ‘Aji>bah menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 180.
تاعزانلاو
اهداسجأ نم حاورلأا ع نت دلا ةكئتلماو :يأ
اقحرَغ } ًاقارغإ :يأ{
اهجرخأ
ىهتنلما بردس لىإ ولِا في ابه نوحبسي :يأ
اًقبس ّتاقباسلاف } {
ةنلجا لىإ يْنمللما حاوربأو ،رانلا لىإ برفكلا حاوربأ نوقبسيف
لماف } ًارحمَأ ّتاربد
اوس
متهرذنأ
برفكلا لَله وح في اوس همدعو راذنلإا
نإ برخ ةلملجاو }
Contoh Tafsir Ibn ‘Aji>bah Dalam Menyatukan Tafsir Antara Makna Z}ahir dan Makna Batin
Dalam hal ini kita ingin mengetahui tafsir ishari yang ditempuh Ibnu ‘Aji>bah terkait dengan kisah Musa dan Fir‘aun. Anda (para pembaca) menghendaki agar Fir‘aun harusnya berkata : : Wahai Musa silahkan engkau perintahkan kepadaku apa saja yang engkau inginkan.
صش ىلع اقوت يرغ نم ،ةيصوصلخا
ويفوتلا للهباو
Biograpi Shaikh Muhammad Mutawalli al-Sha‘ra>wi>
Metode yang ditempuh oleh Shaikh Mutawalli al-Sha’ra>wi dalam menafsirkan Al-Qur’a>n dalam sisi makna z}a>hirnya tampak sekali dan amat mudah diketahui. 46 Hikmatiar Pasha, Studi Metodologi Tafsir al-Sha’ra>wi>, dalam Studi Quranika Jurnal Studi Al Qur’an, Vol.
Corak Tafsir Khawatir al-Sha‘ra>wi>
Hal itu semakin jelas ketika Shaikh al-Sha‘ra>wi memiliki seorang guru di Aljazair dimana beliau amat sangat menghormati gurunya, sebagaimana dikisahkan hal tersebut berikut ini : Syaikh Mutawalli al-Sha‘rawi al-Husaini bercerita bahwa telah lama beliau bermimpi belajar kepada seorang guru yang tidak dikenalnya. Selama itu pula Syaikh al-Sha‘ra>wi selalu mencari tahu siapa gerangan guru yang selalu hadir dalam mimpinya.
Karya dan Pemikiran Islam Muhammad Mutawalli Al-Sha‘rawi
Shaikh al-Sha‘ra>wi> tidak terikat dengan satu macam cara dalam menafsirkan Al-Qur’a>n. Penafsiran Corak Tafsi>r Isha>ri Dalam Khawat}ir al-Sha‘ra>wi> >.
ﱉ ﭐﭐ
Tokoh-tokoh Dalam Kisah Musa dan Fir’aun Dalam Al-Qur’a>n
Lantas, Fir‘aun manakah yang mengejar Nabi Musa as dan akhirnya tenggelam di Laut Merah. Dalam surat Ghafir, disebutkan kisah seorang laki-laki dari keluarga Fir‘aun yang beriman kepada ajaran nabi Musa.
Konteks dan Latar Belakang Penceritaan
Selain itu Nabi Musa juga diperintahkan untuk membebaskan Bani> Isra>il dari perbudakan Fir‘aun. Dan ternyata setelah diketahui oleh Fir‘aun dan kaumnya mereka pergi mengejar nabi Musa dan Bani>.
Hikmah Kisah Musa dan Fir‘aun Dalam Al-Qur’a>n
Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir‘aun dengan sebenarnya untuk orang-orang yang beriman. Dan secara khusus Allah membacakan kepada Rasul-Nya kisah Nabi Musa dan Fir‘aun dengan benar bagi orang-orang yang beriman.
براشلإابراشلإا
Ini adalah nilai-nilai spiritual yang bisa dijadikan sebagai pelajaran dan teladan bagi orang-orang yang beriman yang sedang dalam situasi yang sama, saat kehidupan mereka diterpa berbagai hal yang mengkhawatirkan akan keselamatan dirinya, maka bisa mengambil pelajaran spiritual dari kisah yang diungkap tersebut.
كرأ تدتشاو نايملإا يوق املكف ،هتجيتنو نايملإا برثم وه لكوتلا
لكوتلا اع نايملإا اع املكو ،هرارسأ تره و
Pengenalan Kisah Nabi Musa Dalam Al-Qur'an dan Pembagian Fase-fase Kehidupannya Dalam Al Qur'an
Fase Kelima : Fase Keluarnya Nabi Musa Bersama Bani Isra>il dan Tenggelamnya Fir‘aun Bersama Bala Tentaranya. Pesan-Pesan Spiritual Dari Kisah Pertentangan Antara Nabi Musa dan Fir’aun Dalam Al-Qur’an.
Aji>bah adalah terkait dengan perintah Allah kepada nabi Musa untuk mendatangi kaum yang zalim yaitu Fir‘aun dan kaumnya dalam surat al-Syu‘a>ra> ayat 10-17. Perintah berdakwah kepada Fir‘aun merupakan tugas yang berat dan perlu persiapan mental yang matang, oleh karena itu nabi Musa meminta beberapa penguatan dari Allah.
دحاولا
Hal itu sendiri diungkapkan oleh Nabi Musa dalam Al-Qur'a>n surat T{a>ha>. Lalu Nabi Musa menyampaikan alasannya mengapa Ha>ru>n dijadikan sebagai teman setianya dalam berdakwah sebagaimana diungkapkan dalam surat al- Qas}as}.
Kemudian nabi Musa juga mengungkapkan kelemahan lain pada dirinya yaitu bahwa dirinya pernah membunuh orang Qibt}i dari kaum Fir‘uan, maka nabi Musa mengkhawatirkan mereka akan balas dendam dengan membunuhnya. Kemudian Shaikh Mutawalli al-Sha’ra>wi> menambahkan penjelasan tafsi>r isha>ri Ibn ‘Aji>ban dengan menerangkan perasaan nabi Musa jika berdakwah kepada Fir’aun dan didustakannya.
دص.متكلا ةل سم في هقباس متسلا هيلع ىسوم نأو ةصاخ ،كلذب ير
Meskipun demikian menurut al-Nasafi>> bahwa ungkapan nabi Musa ini berisi pula permintaan kepada Allah agar Allah menjaganya dari usaha Fir‘uan yang akan balas dendam membunuhnya karena Allah adalah sebaik-baik yang menjaga.168. Karena Nabi Musa pernah hidup cukup lama bersama Fir‘aun dan mengetahui karakter Fir‘aun sehingga Nabi Musa berkata sesungguhnya aku takut kalau mereka akan mendustakanku.
نوُراَه 170
Saat pertemuan pertama antara Musa dan Ha>ru>n dengan Fir‘aun maka Fir‘aun langsung mengungkit-ungkit masa lalu nabi Musa. Menurut al-Farra> : Ini adalah pengakuan dari Nabi Musa kepada Fir‘aun tentang jasanya karena telah mendidiknya.186.
ييرشقلا واق
Pada perlu diketahui bahwa setiap orang yang dipenjarakan Fir‘aun akan tetap berada didalamnya sampai mati. Dia (Fir‘aun ) berkata, “Tunjukkan sesuatu (bukti yang nyata) itu, jika engkau termasuk orang yang benar!”230.
برا شلإا