• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III - Repository Poltekkes Kaltim

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III - Repository Poltekkes Kaltim"

Copied!
281
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penulis berpendapat bahwa pelayanan kebidanan yang komprehensif perlu diberikan. Tujuan keseluruhan dari laporan ini adalah agar mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif kepada ge. Mampu memberikan asuhan kehamilan secara komprehensif pada Ny. R G3P2002 usia kehamilan 35 minggu 4 hari dan dokumentasi SOAP yang lengkap.

Mampu memberikan asuhan maternitas secara komprehensif pada Ny R G3P2002 usia kehamilan 35 minggu 4 hari dan melakukan dokumentasi dengan metode SOAP.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil a. Langkah Pengkajian data ibu

Tujuan pemeriksaan Palpasi Leopold II adalah: untuk mengetahui posisi janin apakah memanjang atau melintang, dan untuk mengetahui bagian janin sebelah kanan dan kiri rahim. Tujuan pemeriksaan Palpasi Leopold III adalah untuk mengetahui bagian terbawah (presentasi janin dan mengetahui apakah presentasi janin mulai menembus ke dalam bubur). Jika bagian presentasi janin tidak dapat digerakkan berarti bagian presentasi janin sudah masuk ke panggul d) Palpasi Leopold IV.

Beberapa pemeriksaan laboratorium yang sebaiknya dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan melalui sampel urin atau sampel darah.

Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

Menurut Sulistiowati (2001) yang dikutip Suryani (2008), terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat persalinan buruk sebelumnya dengan perdarahan nifas. 9) Riwayat operasi caesar akan mempengaruhi perdarahan, persalinan lama, malpresentasi, ruptur uteri, atau operasi caesar darurat. bagian pada wanita yang memiliki anak pertama melalui operasi caesar (Varney, 2007). A : Ketuban pecah dan air ketuban bening M : Ketuban pecah dan air ketuban bening. Anemia dapat beresiko terjadinya perdarahan saat melahirkan karena luka akibat persalinan sulit ditutup, kematian saat melahirkan dan meningkatkan resiko kelahiran prematur (Sinsin, 2008).

Rasional : Penjelasan hak klien merupakan hak klien dan keluarga (Varney Pantau keadaan umum ibu, kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin dengan menggunakan partograf.

Persalinan

Tangan yang lain memegang bagian atas kepala agar tidak terlalu cepat menekuk dan membantu lahirnya kepala Rasional : Dengan memegang perineum, Anda melindungi perineum dan memantau dengan cermat munculnya kepala bayi secara bertahap (Pemeriksaan JNPK-KR ). tali pusar melilit leher bayi. Rasional : Persalinan bahu biparietal dapat mengurangi atau mencegah robekan perineum yang luas (JNPK-KR. Melahirkan tubuh bayi dengan tangan kanan menopang kepala, lengan bawah dan siku serta menggunakan tangan kiri untuk memegang bagian atas lengan dan siku Rasional : dengan melakukan penopang, kita dapat memperlancar kelahiran anak dan mencegah robekan (JNPK-KR Kami melahirkan seluruh kaki anak dengan tangan kiri mengikuti punggung hingga kaki.

Rasional : menggerakkan punggung ke arah kaki memudahkan proses kelahiran bayi (JNPK-KR Melakukan pengkajian sepintas pada bayi baru lahir.

Persalinan

Rasional : penyuntikan oksitosin pada penatalaksanaan aktif kala III dilakukan setelah anak lahir, sehingga harus dipastikan tidak ada janin lain di dalam perut ibu (JNPK-KR Tali pusat dipotong setelah dua menit atau tali pusat berhenti berdenyut Rasional: tali pusat dipotong dalam waktu dua menit setelah lahir atau sampai tali pusat berhenti berdetak Rasional: Ligasi tali pusat yang ketat mutlak diperlukan untuk mencegah perdarahan dari tali pusat yang menyebabkan anemia pada BBL (JNPK -KR, 2008) Dasar Pemikiran : IMD merupakan langkah awal dalam fiksasi restriktif 5) Lakukan MAK level III.

Rasional : Agar plasenta dapat keluar dan terhindar dari komplikasi kala III (Varney, 2007). a) Berikan suntikan IM 10 unit oksitosin dalam waktu 1 menit setelah lahir.

Persalinan

Hasil Pengkajian Klien dan Perencanaan Asuhan

Perayaan terkait kehamilan: Para ibu mengatakan sebaiknya tidak menyiapkan pakaian bayi sampai bayinya lahir. Pantangan saat hamil: tidak ada pantangan yang membahayakan kesehatan ibu.. persiapkan pakaian bayi sebelum bayi lahir. Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III khususnya kram tangan dan cara mengatasinya.

Memberikan ketidaknyamanan KIE pada ibu hamil trimester III khususnya kram tangan dan cara mengatasinya. Ibu memahami IEC tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester ketiga, terutama kram pada tangan dan cara mengatasinya. Memberikan KIE tentang ketidaknyamanan pada ibu hamil trimester III khususnya kram tangan dan cara mengatasinya.

Perencanaaan Asuhan

Kencangkan tali pusat dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiri menekan lembut rahim ke arah dorsorainal. Masalah atau diagnosis ditentukan berdasarkan data atau informasi subjektif dan objektif yang dikumpulkan a) Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik dan tanda vital. Masalah atau diagnosis ditentukan berdasarkan data subjektif dan objektif atau informasi yang dikumpulkan. a) Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik dan tanda vital.

A: Masalah atau diagnosis ditentukan berdasarkan data atau informasi subjektif dan objektif yang dikumpulkan. a) Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik dan tanda vital. A : Masalah atau diagnosis ditentukan berdasarkan data atau informasi subjektif dan objektif yang dikumpulkan a) Menjelaskan hasil pemeriksaan fisik dan tanda vital. A: Masalah atau diagnosis ditentukan berdasarkan data atau informasi subjektif dan objektif yang dikumpulkan.

J: Masalah atau diagnosis didasarkan pada data subjektif atau objektif atau informasi yang dikumpulkan. a) Beritahu ibu mengenai kondisi bayinya saat ini. J: Masalah atau diagnosis didasarkan pada data subjektif atau objektif atau informasi yang dikumpulkan. a) Beritahu ibu mengenai kondisi bayinya saat ini. J: Masalah atau diagnosis dibuat berdasarkan data subjektif dan objektif atau informasi yang dikumpulkan.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Konsep Dasar Teori Kehamilan

  • Konsep Dasar Teori Persalinan a. Pengertian Persalinan
  • Pengertian KPD
  • Faktor Resiko KPD ( Nugroho, 2010)
  • Kontra Indikasi Induksi Persalinan
  • Tanda Bayi Kecil untuk Masa Kehamilan
  • Konsep Dasar Teori Neonatus a. Pengertian Neonatus
  • Konsep Dasar Teori Keluarga Berencana

Ibu hamil harus memperhatikan bahwa makanan yang dikonsumsinya terdiri dari menu seimbang yang mengandung unsur pemberi sumber energi. Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil mengenai buang air besar adalah sembelit dan sering buang air kecil. Wanita hamil perlu mengetahui cara menangani dirinya sendiri dan cara berdiri, duduk, dan mengangkat tanpa mengejan.

Dengan gerakan yang dirancang khusus, senam hamil dapat membantu ibu hamil untuk lebih mudah melahirkan. Senam hamil dimulai setelah minggu ke 22 kehamilan dan diperuntukkan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau penyakit penyerta. Ibu hamil yang berisiko sebaiknya mendapat pemantauan lebih intensif dan dibawa ke pelayanan kesehatan agar risikonya dapat dikendalikan (Manuaba, 2010).

Ibu hamil yang tinggi badannya kurang dari 145 cm terutama pada kehamilan pertama tergolong berisiko tinggi yaitu kekhawatiran panggul ibu menjadi sempit (Pemeriksaan Tekanan Darah Pantikawati. Tekanan darah diukur pada setiap kunjungan ibu hamil, hal ini ingin mendeteksi kemungkinan peningkatan tekanan darah akibat kehamilan.Pada masa kehamilan, anemia relatif sering terjadi karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi atau pengenceran dengan peningkatan volume sebesar 30% hingga 40% yang mencapai puncaknya pada minggu ke 32 hingga 34. kehamilan.

Ibu hamil yang menderita anemia biasanya menunjukkan tanda-tanda lemas, pucat, mudah lelah dan pusing. Kebiasaan merokok atau lingkungan dengan intensitas rokok yang tinggi dapat mempengaruhi kondisi ibu hamil. Induksi persalinan adalah suatu tindakan terhadap ibu hamil yang belum akan melahirkan baik secara pembedahan maupun secara medis untuk merangsang kontraksi rahim sehingga dapat terjadi persalinan.

Namun perlu diingat bahwa jumlah kalori dan protein pada ibu menyusui harus lebih tinggi dibandingkan pada ibu hamil.

Gambar 2.1 Piramida Makanan Ibu Hamil
Gambar 2.1 Piramida Makanan Ibu Hamil

Konsep Dasar Standar Asuhan Kebidanan

Selain itu, bidan harus melibatkan kader untuk mendata seluruh ibu hamil dan mengkaji upaya masyarakat terkait ibu dan bayi baru lahir.Bidan secara berkala meninjau catatan tersebut untuk menilai kinerja dan menyiapkan rencana kegiatan untuk meningkatkan layanannya. Bidan harus memberikan minimal 4 layanan antenatal. Investigasi meliputi anamnesis yang cermat dan pemantauan ibu dan janin untuk menentukan apakah perkembangannya normal. Bidan juga harus mampu mengenali kehamilan dengan kelainan/kelainan terutama anemia, gizi buruk, hipertensi, penyakit menular seksual/infeksi HIV.; pemberian pelayanan imunisasi, nasehat dan pendidikan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas. Bidan melaksanakan persalinan bayi dan ari-ari dengan bersih dan aman, dengan sikap santun dan menghormati hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat.Selain itu, ibu diperbolehkan memilih siapa yang akan mendampinginya selama persalinan.

Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernapasan spontan, mencegah asfiksia, menemukan kelainan dan melakukan prosedur atau merujuk bila diperlukan. Bidan mengenali dengan benar tanda dan gejala perdarahan selama kehamilan serta memberikan pertolongan pertama dan rujukan. Bidan dengan benar mengenali dan memperingatkan gejala eklampsia serta merujuk dan/atau memberikan pertolongan pertama.

Bidan dengan benar mengenali tanda-tanda persalinan lama/hambat dan melakukan pengobatan yang memadai dan tepat waktu sebagai rujukan persalinan yang aman. Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini gejala perdarahan sekunder pasca persalinan dan memberikan pertolongan pertama untuk menyelamatkan nyawa ibu atau merujuknya. Tujuannya adalah untuk mengenali gejala dan tanda perdarahan sekunder pasca melahirkan serta melakukan pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa ibu.

Bidan mampu menangani tanda dan gejala sepsis nifas dengan baik dan melakukan pengobatan dengan segera merujuknya. Bidan secara akurat mengenali bayi baru lahir yang menderita asfiksia dan mengambil tindakan segera, memulai resusitasi, mencari pertolongan medis, merujuk bayi baru lahir dengan tepat, dan memberikan perawatan lanjutan yang sesuai.

METODE STUDI KASUS

  • Rancangan Penulisan Studi Kasus
  • Subjek Kasus
  • Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Teknik Pengumpulan Data
    • Analisis Data
  • Instrumen
  • Kerangka Kerja Studi Kasus
  • Etika Penelitian

Subjek studi kasus adalah ibu hamil trimester III dengan usia kehamilan 35–36 minggu pada saat penilaian awal asuhan kebidanan dengan atau tanpa faktor risiko. Subyek pelaksanaan studi kasus yang akan dibahas dalam proposal Laporan Tugas Akhir ini adalah Ms. R G3P2002 hamil 35-36 minggu dan akan diberikan pelayanan mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan bagi calon penerima kontrasepsi.

Data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012). Teknik pengumpulan datanya adalah: 1) Observasi. Menurut Sundara (2011), wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui komunikasi verbal dengan melakukan tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung kepada responden. 3) Pemeriksaan fisik. Data sekunder dikumpulkan dengan menggunakan data yang diperoleh dari rekam medis klien berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), Kohort Ibu dan Bayi.

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengubah data penelitian menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Kerangka konseptual studi kasus pada dasarnya adalah kerangka hubungan antar konsep yang ingin diamati atau diukur melalui studi kasus yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Hidayat (2008), peneliti dalam penelitian ini akan memperhatikan etika dalam penelitian yang dilakukan secara bertahap. Selain itu, pemilihan topik penelitian juga harus adil dan seimbang, berkaitan langsung dengan masalah yang akan diteliti dan tidak boleh ada unsur manipulatif.

Gambar 3.1 Kerangka Kerja Studi Kasus
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Studi Kasus

TINJAUAN KASUS

Ibu tersebut mengatakan sedang mengandung anak ketiga, belum pernah keguguran, terakhir haid tanggal 14 Agustus 2015, jari tangan kram dan anak kedua tidak mendapat ASI eksklusif. Ibu tidak mempunyai/memiliki riwayat penyakit yang diperburuk atau diperburuk oleh kondisi setelah melahirkan, menular atau berpotensi menurun. Ibu mengatakan selama hamil ini ia mengalami keluhan mual dan muntah, namun nafsu makannya tidak berkurang.

Nyonya, terkadang berlari.

Gambar

Gambar 2.1 Piramida Makanan Ibu Hamil
Tabel 2.5 Umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri
Tabel 2.6 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Post partum
Gambar 3.1 Kerangka Kerja Studi Kasus
+2

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas yang menjadi rumusan masalah adalah “Bagaimana pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif pengkajian, identifikasi