27
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisa Masalah Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Acuan dalam pembangunan sistem pendukung keputusan (SPK) ini berdasarkan penelitian secara umum dilakukan untuk penentuan lokasi ruko terstrategis. Dimana dalam penelitian ini setiap ruko akan dinilai berdasarkan kriteria dan alternatif. Penelitian menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan kriteria- kriteria dan bobot untuk melakukan perhitunganya sehingga akan didapat alternatif terbaik. Tahap menentukan kriteria yang dipakai dalam memilih suatu alternatif dalam memecahkan masalah yang kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunya menjadi suatu hirarki.
Dalam hirarki dibuat menjadi 3 bagian yaitu Tujuan, Kriteria dan Alternatif.
Gambar IV.1
Hirarki Penentuan Lokasi Ruko Terstrategis Pemilihan Ruko
Terstrategis
Harga Sewa Ukuran Ruko Fasilitas Waktu Oprasional
Harga Sewa
Keamanan
Ruko Blok A Ruko Blok B Ruko Blok C Ruko Blok D Ruko Blok E
4.2. Pengolahan Data Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Dalam pengolahan data penelitian, penulis menetapkan langkah –langkah penyelesaian yang sesuai dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dimana ada empat tahap, yaitu menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan, menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria, membuat matriks keputusan dan perangkingan.
4.2.1. Menentukan kriteria
Untuk menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan. Dalam metode ini ada bobot dan kriteria yang dibutuhkan untuk menentukan lokasi ruko terstrategis pada Smart Market Telaga Mas. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Feby Arini, Amd selaku staff Kasir pada Smart Market Telaga Mas, diperoleh bobot yang digunakan dalam melakukan penentuan lokasi ruko terstrategis adalah sebagai berikut :
C1 = Harga Sewa : Sangat Tinggi (ST) C2 = Ukuran Ruko : Tinggi ( T)
C3 = Fasilitas : Cukup (C) C4 = Waktu Oprasional : Cukup (C)
C5 = Keamanan : Cukup (C)
Untuk pemberian bobot setiap kriteria adalah C1=5, C2=4, C3= 3, C4=3 dan C5=3.
Adapun bobot dari setiap kriteria diatas dilakukan perbaikan bobot terlebih dahulu, dengan menggunakan rumus , sehingga total ∑ wj = 1, Wj meerupakan W index ke j dengan perhitungan sebagai berikut :
W1 = 5 = 0,28 5+4+3+3+3
W2 = 4 = 0,22 5+4+3+3+3
W3 = 3 = 0,17 5+4+3+3+3
W4 = 3 = 0,17 5+4+3+3+3
W5 = 3 = 0,17 5+4+3+3+3
Hasil dari perhitungan diatas menghasilkan bobot prefernsi sebagai berikut : Tabel IV.1.
Bobot Kriteria
No. Kriteria Keterangan Bobot
1 Harga Sewa Biaya 0,28
2 Ukuran Ruko Keuntungan 0,22
3 Fasilitas Keuntungan 0,17
4 Waktu Oprasional Keuntungan 0,17
5 Keamanan Keuntungan 0,17
Terdapat 5 variabel yang dijadikan kriteria acuan diantaranya: Harga Sewa, Ukuran Ruko, Fasilitas, Waktu Oprasional dan Keamanan. Berikut adalah data alternatif yang sudah didapatkan dari hasil wawancara dengan ibu Feby arini, Amd dalam hal menentukan lokasi ruko terstrategis pada Smart Market Telaga Mas.
Tabel IV.2.
Data Alternatif
Alternatif
Kriteria Harga
Sewa (C1)
Ukuran Ruko
(C2)
Fasilitas (C3)
Waktu Oprasional
(C4)
Keamanan (C5) Ruko Blok A
40 jt 96 m2
Kamar Mandi, Dekat Parkir
Kendaraan, Listrik, dan dekat
dengan ATM
Satu Hari Penuh
Belum pernah ada
kejahatan apapun Ruko Blok B
27 jt 86 m2 Kamar mandi, Listrik
Satu Hari Penuh
Belum pernah ada
kejahatan apapun Ruko Blok C
27 jt 76 m2 Kamar Mandi, Listrik
Pagi S/d Sore
Belum pernah ada
kejahatan apapun Ruko Blok D
27 jt 86 m2
Kamar Mandi, Listrik, dekat
ATM
Satu Hari Penuh
Belum pernah ada
kejahatan apapun Ruko Blok E
10 jt 76 m2 Listrik, Dekat ATM
Pagi S/d Sore
Belum pernah ada
kejahatan apapun
4.2.2. Menentukan Rating Kecocokan
Langkah selanjutnya adalah menentukan rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria yang ditunjukan pada tabel dibawah ini :
Tabel IV.3.
Rating Kecocokan Alternatif Hasil Penelitian
C1 C2 C3 C4 C5
A1 3 5 5 5 5
A2 4 4 2 5 5
A3 4 3 2 4 5
A4 4 4 3 5 5
A5 5 3 2 4 5
4.2.3. Menentukan Matriks Keputusan
Langkah ketiga pembentukan matriks keputusan (x) yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria sebagai berikut :
3 5 5 5 5
4 4 2 5 5
X = 4 3 2 4 5
4 4 3 5 5
5 3 2 4 5
Selanjutnya menghitung nilai normalisasi dari setiap alternatif dengan rumus sebagai berikut :
Kriteria Harga Sewa
r11 = Min {3;4;4;4;5} = 3 = 1,00 3 3
r21 = Min {3;4;4;4;5} = 3 = 0,75 4 4
r31 = Min {3;4;4;4;5} = 3 = 0,75 4 4
r41 = Min {3;4;4;4;5} = 3 = 0,75 4 4
r51 = Min {3;4;4;4;5} = 3 = 0,60 5 5
Kriteria Ukuran Ruko
r12 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;4;3;4;3} 5
r22 = 4 = 4 = 0,80 Max {5;4;3;4;3} 5
r32 = 3 = 3 = 0,60 Max {5;4;3;4;3} 5
r42 = 4 = 4 = 0,80 Max {5;4;3;4;3} 5
r52 = 3 = 3 = 0,60 Max {5;4;3;4;3} 5
Kriteria Fasilitas
r13 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;2;2;3;2} 5
r23 = 2 = 2 = 0,40 Max {5;2;2;3;2} 5
r33 = 2 = 2 = 0,40 Max {5;2;2;3;2} 5
r43 = 3 = 3 = 0,60 Max {5;2;2;3;2} 5
r53 = 2 = 2 = 0,40 Max {5;2;2;3;2} 5
Kriteria Waktu Oprasional
r14 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;4;5;4} 5
r24 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;4;5;4} 5
r34 = 4 = 4 = 0,80 Max {5;5;4;5;4} 5
r44 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;4;5;4} 5
r54 = 4 = 4 = 0,80 Max {5;5;4;5;4} 5
Kriteria Keamanan
r15 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;5;5;5} 5
r25 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;5;5;5} 5
r35 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;5;5;5} 5
r45 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;5;5;5} 5
r55 = 5 = 5 = 1,00 Max {5;5;5;5;5} 5
Kemudiaan hasil normalisasi dibuat dalam matriks normalisasi, adapun matriks normalisasi penelitian ini adahah sebagai berikut:
1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 0,75 0,80 0,40 1,00 1,00 0,75 0,60 0,40 0,80 1,00 0,75 0,80 0,60 1,00 1,00 0,60 0,60 0,40 0,80 1,00
4.2.4. Perankingan
Langkah terakhir yaitu, menghitung hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matriks ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) adapun bobot yang digunakan adalah sebagai berikut:
W = [ 0,28 0,22 0,17 0,17 0,17 ]
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
V1 = (0,28 x 1,00 )+(0,22 x 1,00 )+(0,17 x 1,00)+(0,17 x 1,00)+(0,17 x 1,00)
= 0,28 + 0,22 + 0,17 + 0,17 + 0,17
= 1,01
V2 = (0,28 x 0,75)+(0,22 x 0,80)+(0,17 x 0,40)+(0,17 x 1,00)+(0,17 x 1,00)
= 0,21 + 0,18 + 0,07 + 0,17 + 0,17
= 0,79
V3 = (0,28 x 0,75)+(0,22 x 0,60)+(0,17 x 0,40)+(0,17 x 0,80)+(0,17 x 1,00)
= 0,21 + 0,13 + 0,07 + 0,14 + 0,17
= 0,72
V4 = (0,28 x 0,75)+(0,22 x 0,80)+(0,17 x 0,60)+(0,17 x 1,00)+(0,17 x 1,00)
= 0,21 + 0,18 + 0,10 + 0,17 + 0,17
= 0,83
V5 = (0,28 x 0,60)+(0,22 x 0,60)+(0,17 x 0,40)+(0,17 x 0,80)+(0,17 x 1,00)
= 0,17 + 0,13 + 0,07 + 0,14 + 0,17
= 0,67
Hasil dari perankingan diatas dapat disimpulkan hasil dengan perakingan nilai V, dari nilai terbesar dan terkecil, sehingga didapat alternatif lokasi ruko terstrategis pada Smart Market Telaga Mas berdasarkan nilai tertinggi terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel IV.4.
Hasil Perangkingan
No. Alternatif Hasil Akhir Rangking
1 Ruko Blok A
1,01 0,25 1
2 Ruko Blok B
0,79 0,20 3
3 Ruko Blok C
0,72 0,18 4
4 Ruko Blok D
0,83 0,21 2
5 Ruko Blok E
0,67 0,17 5
Total
4,02 1,00
4.3. Deskripsi Hasil Analisa Data Penelitian
Diantra V1,V2,V3,V4 dan V5 nilai terbesar adalah V1, sehingga alternatif yang terpilih dan berhak menjadi lokasi ruko terstrategis pada Smart Market Telaga Mas adalah V1 = Ruko Blok A dengan hasil 1,01 Dari perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting disimpulkan bahwa Ruko Blok A merupakan ruko terstrategis untuk membuka usaha pada Smart Market Telaga Mas berdasarkan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya.