BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
Dalam karya ilmiah ini taruna akan mendeskripsikan tentang gambaran umum lokasi penelitian sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “EFEKTIFITAS DAN EFESINSI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENENTUKAN POSISI” terkhususnya di kapal tempat taruna melaksanakan praktek di kapal MV Armada Sejati. Dengan adanya deskripsi gambaran umum lokasi penelitian ini pembaca dapat memahami dan mampu merasakan tentang hal yang terjadi pada saat taruna melakukan penelitian di atas kapal MV Armada Sejati.
MV Armada Sejati adalah sebuah kapal kontainer yang dikelola oleh PT.
SPIL yang berkantor di Jl. Karet No. 104 Surabaya 60161, Indonesia. Kapal MV. Armada Sejati memiliki trayek sebagai berikut :
Data pelabuhan singgah
NO PELABUHAN KETERANGAN
1 SURABAYA LOADING / DISCHARGING
2 MAKASSAR LOADING / DISCHARGING
3 TUAL LOADING / DISCHARGING
4 FAK-FAK LOADING / DISCHARGING
5 KAIMANA LOADING / DISCHARGING
Berikut taruna menguraikan data-data mengenai kapal pada saat mengadakan penelitian :
Gambar 4.1 Ship Particular MV. Armada Sejati
Di atas kapal MV. Armada Sejati memiliki daftar awak kapal (Crew List) yang berjumlah 21 awak kapal.
Gambar 4.2 Crew list
4.2 ANALISA MASALAH
Berdasarkan pengalaman yang dialami penulis selama menjalani proyek laut ada beberapa kejadian yang penulis jadikan temuan untuk mendasari penyusunan skripsi ini yang tentu saja berhubungan dengan “EFEKTIFITAS DAN EFESINSI PENGGUNAAN RADAR UNTUK MENENTUKAN POSISI” di atas kapal MV. Armada Sejati, yaitu :
4.2.1 Metode Observasi
Berdasarkan pengalaman taruna selama praktek berlayar dan jaga anjungan, taruna sewaktu menggunakan radar lebih efesien dan efektif dari pada menggunakan peta datar ataupun gps, dan mengurangi hal yang tidak di inginkan seperti kandas, tabrakan, larat. Taruna juga telah melampirkan beberapa gambar pada pembahasan masalah yaitu tentang berlabuh, pelayaran sempit, dan situasi berhadapan dengan kapal lainnya.
4.2.2 Metode Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan perwira dek yang didapatkan selama penelitian melaksanakan praktek langsung yaitu ditemukan permasalahan didalam penggunaan radar.
Radar tidak dapat digunakan langsung, harus di mode stanby sebelum di gunakan dan penggunaannya tidak di aktifkan 24 jam di kapal MV. Armada Sejati. Radar sangat bermanfaat di saat cuaca buruk atau pandangan terbatas.
Penentuan posisi Radar ARPA dan fix posisi di peta berbeda beberapa cable, hal tersebut dikarenakan pasang surut, arus, dan selisih waktu plot posisi.
4.3 PEMBAHASAN MASALAH 4.3.1 Kejadian pertama,
Pada saat akan sandar di pelabuhan Surabaya kapal MV. Armada Sejati berlabuh di Kr. Jamuang menggunakan radar untuk menentukan posisi berlabuh secara efektifitas dan efesiensi menggunkana VRM untuk menentukan jarak putar lingkar kapal
Gambar 4.3 Penentuan posisi saat berlabuh
4.3.2 Kejadian kedua,
Pada saat di perairan sempit MV. Armada Sejati menyalakan radar untuk menentukan posisi lebih fix dan efesien agar terhindar dari hal seperti kandas ataupun menabrak kapal di sekitar kita.
4.4 Penentuan posisi saat di perairan sempit
4.3.3 Kejadian ketiga,
Pada saat taruna jaga anjungan taruna menjumpai MV. Armada Sejati berhadapan dengan kapal MV. Armada Senada dan menentukan posisi menggunakan radar, untuk pengambilan keputusan kanak – kanan atau kiri – kiri. Dilihat dari lokasi padakah ada bahaya navigasi atau tidak.
4.5 Gambar Penentuan posisi berhadapan dengan kapal kain
4.3.4 Penentuan posisi dapat dikatakan secara efektif dan efisien di katakana jika
a Mengetahui penggunaan tombol pada radar secara maksimal
b Dapat menentukan posisi kapal kita secara cepat dan tepat, baik di dalam kondisi cuaca buruk maupun tidak
4.3.5 Kendala Dalam Pengoperasian Radar a. Alarm tidak berfungsi dengan baik
Alarm tidak berfungsi di karenakan perawatan yang alat navigasi yang kurang di maksimalkan. Seringnya menyelepekan hal kecil baik perwira maupun crew kapal.
b. Beberapa tombol pada radar tidak dimengerti oleh Perwira Jaga
Masih terdapat beberapa Perwira Jaga yang tidak mengetahui fungsi tombal pada radar tersebut. Akhirnya tombol tersebut tidak berfungsi dengan baik dan dapat menimbulkan kerusakan.
c. Software radar mengalami error
Kurangnya perawatan terhadap maintance system baik software maupun hardware yang dapat menimbulkan kerusakan yang tidak semestinya.
4.3.6 Cara Mengatasi Masalah Pada Radar a. Perawatan alat navigasi radar secara maksimal
Perawatan alat navigasi secara maksimal baik dilakukan oleh Perwira maupun crew kapal dapat memperpanjang umur radar dan mengurangi hal – hal yang tidak di inginkan saat berlayar, sandar, ataupun berlabuh.
b. Mengetahui semua fungsi tombol – tombol pada panel radar
Perwira mengetahui tombol pada radar agar tombol – tombol tersebut berfungsi dengan baik dan dapat membantu kita dalam menentukan posisi kita dengan efektifitas dan efesiensi.
c. Mengechek software radar
Melakukan maintance baik itu software maupung hardware sesering mungkin di lakukan agar radar tetap berjalan semestinya tidak terjadi kendala.
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan analisa data yang tertulis, penulis menyimpulkan :
1. Radar dapat dikatakan menentukan posisi secara efektif dan efesien apabila awak kapal dapat menggunakannya di saat yang tepat, seperti di saat berlabuh, menentukan posisi menggunakan radar agar mengurangi koreksi yang lebih besar, mencegah terjadi kecelakaan,
2. Kendala yang terdapat dalam penggunaan radar di atas kapal listrik radar yang tidak stabil, tombol fisik yang tidak berfungsi, pengaturan radar seperti gain, sea, rain, brightness
3. Upaya mengatasi kendala penggunaan radar di atas kapal antara lain, pembaruan software maupun hardware radar, teori di dalam
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada, dari masalah – masalah penelitian tentang efektifitas dan efesiensi penggunaan radar untuk menentukan posisi kapal di MV. Armada Sejati penulis memberikan beberapa saran untuk pihak awak kapal, penulis dan pembaca demi mendukung pelayaran yang aman sebagai berikut:
1. Teori yang terdapat di dalam buku tidak di gunakan secara maksimal saat pengoperasian radar
2. Awak kapal masih meremehkan hal yang bersifat kecil didalam pengoperasian radar, seperti lupa mematikan radar, langsung di operasikannya radar, tanpa ke mode stanby terlebih dahulu.