• Tidak ada hasil yang ditemukan

Belajar tentang Kreativitas pdf

Ancelina Simbolon

Academic year: 2023

Membagikan "Belajar tentang Kreativitas pdf"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II PEMBAHASAN A. Defenisi Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, baik yang benar-benar merupakan hal baru atau sesuatu ide baru yang diperoleh dengan cara menghubungkan beberapa hal yang sudah ada dan menjadikannya suatu hal baru. Kreativitas merupakan hal penting dalam kehidupan khususnya padaanakusiadini karena dapat membuat manusia lebih produktif. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup serta dapat mempermudah mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan.

Menurut (sari:2012) dalam muliyati dan sukmawijaya menjelaskan bahwa Pengembangan kreativitas sangat penting dikembangkan sejak usia dini karena kreativitas sangat berpengaruh sekali dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini, apabila kreativitas anak tidak dikembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan dan kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk menciptakan suatu produk dan bakat kreativitas yang tinggi diperlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula. Misalnya, ketika anak diminta untuk membuat sesuatu dari bentuk-bentuk persegi, kalau anak membuat persegi itu menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti maka hal ini menunjukkan kelancaran anak mengungkapkan ide karena ide yang dihasilkan bervariasi.

Menurut (Munandar,1999) dalam Yuswatiningsih dan Ike menyebutkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim memadukan informasi yang nampaknya tidak berhubungan dan mencetuskan solusi- solusi baru atau ide-ide yang menunjukkan kelancaran, kelenturan dan orisinil dalam berpikir. Selanjutnya menurut (Basuki: 2005) adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik. Sedangkan menurut (Jawwad:

2002), dalam buku Yuswatiningsih dan ike menyebutkan bahwa kreativitas adalah memunculkan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya.

Kemudian, para pakar lain mengatakan kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan karya baru yangbisa diterima oleh komunitas tertentu atau bisa diakui oleh mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah Kemampuan untuk menciptakan suatu hal yang baru dari ide-ide yang muncul kemudian melahirkan suatu karya.

B. Ciri-Ciri Kreativitas

Kreativitas memiliki beberapa ciri-ciri, Guilford mendeskripsikan 5 ciri kreativitas yakni : 1. Kelancaran

2. Kemampuan memproduksi banyak ide

(2)

3. Keluwesan : Kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalam pemecahan masalah

4. Keaslian : Kemampuan untuk melahirkan gagasan yang orisinil sebagai hasil pemikiran sendiri

5. Penguraian : Kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci.

6. Perumusan Kembali : Kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbada dengan yang sudah lazim.

Ciri-Ciri Anak Yang Kreatif

a. Kelancaran berpikir (Fluency) Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, pertanyaan. Selalu memikirkan lebih dari satu jawaban. Anak yang memiliki kelancaran berpikir akan mengajukan banyak pertanyaaan, menjawab dengan sejumlah jawaban, banyak gagasan, bekerja lebih cepat dari anak-anak lain, cepat melihat kesalahan pada obyek atau orang lain.

b. Mampu berpikir luwes (fleksible) Menghasilkan jawaban yang bervariasi, melihat masalah dari berbagai pandangan, banyak alternatif, mampu mengubah cara berpikir dan pendekatan. Anak yang mampu berpikir luwes akan memberikan beragam penggunaan yang tidak lazim, macam-macam penafsiran terhadap suatu gambar atau obyek, posisi sering bertentangan dengan mayoritas, mampu mengubah arah berpikir secara spontan.

c. Mampu berpikir original (originalitas) Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, memikirkan cara yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur. Menurut Putri (2013) dalam mulyati dan ukmawijaya menjelaskan bahwa seorang anak disebut kreatif jika ia menunjukkan ciri-ciri berikut ini:

1. Anak yang kreatif cenderung aktif

2. Bereksplorasi, bereksperimen, memanipulasi, bermain-main, mengajukan pertanyaan, menebak

3. Menggunakan imajinasi ketika bermain peran,bermain bahasa, bercerita, 4. Berkonsentrasi untuk tugas tunggal dalam waktu cukup lama

5. Menata sesuatu sesuai selera

6. Mengerjakan sesuatu dengan orang dewasa 7. Mengulang untuk tahu lebih jauh.

Kemudian menurutnya beberapa ciri anak kreatif antara lain: 1. Lancar berpikir 2. Fleksibel dalam berpikir 3. Orisinil (asli) dalam berpikir 4. Elaborasi 5. Imaginatif 6. Senang menjajaki lingkungannya 7. Banyak ajukan pertanyaan 8. Mempunyai rasaingintahuyang kuat 9. Suka melakukan eksperimen 10. Suka menerima rangsangan baru 11. Berminat melakukan banyak hal 12. Tidak mudah merasa bosan.

(3)

C. Fungsi Kreativitas

Kreativitas sangat penting dan harus dikembangkan karena dapat membuat manusia lebih produktif. Selain itu juga meningkatkan kualitas hidup serta dapat mempermudah mencari jalan keluar dari sebuah permasalahan. Fungsi perkembangan kreativitas anak adalah untuk mengembangkan kecerdasan dan kemampuan anak dalam mengekspresikan serta menghasilkan sesuatu yang baru. Jika potensi yang dimilikinya dikembangkan dengan baik maka anak akan dapat mewujudkan dan mengaktualisasikan dirinya menjadi manusia yang sejati. Contohnya seorang anak membuat boneka batu, anak dapat melakukan kreasi untuk membuat benda-benda lainnyayang diinginkan. Kreativitas akan meningkatkan pengertian dan apresiasi akan berbagai gagasan orang lain. Orang yang kreatif pasti bisa menerima dan menghargai ide-ide orang lain, tanpa memandang siapapun yang memberikan ide tersebut.

Kreativitas akan meningkatkan semangat atau motivasi hidup.

D. Proses Identifikasi

KreatIvitas Peserta Didik Untuk mengetahui kreativitas apa saja yang dimiliki peserta didik, tenaga pendidik perlu melakukan proses identifikasi kreativitas.Untuk itu tenaga pendidik perlu mengetahui apa saja proses yang harus dilalui dalam mengidentifikasikan kreativitas peserta didik. De Haan dan Wilson 1995, menyebutkan adanya dua proses identifikasi. Kedua proses itu adalah antara lain ;

1. Penjaringan ( Screening )

Dalam proses penjaringan, semua siswa yang ada dalam kelompok sasaran di tes dan di observasi, untuk kemudian diurutkan kecakapannya atau kreativitasnya dari yang tertinggi sampai yang terendah menurt hasil tes observasi. Sebaiknya digunakan penjaringan yang beragam, seperti tes intelegensi kelompok, hasil tes prestasi baku, tes kreativitas, nominasi oleh guru, dan data anak. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya.

Pada tahap ini coordinator program telah menentukan skor batas yang digunakan oleh seorang siswa.

2. Penyaringan ( selection )

Proses seleksi merupakan proses penentuan untuk memutuskan siswa mana yang diidentifikasikan sebagai anak yang berbakat dan memiliki tingkat kreativitas yang tinggi sesuai dengan hasil tes dan observasi.

E. Mengidentifikasi Kreativitas

Siswa Berikut beberapa cara yang dapat diterapkan dalam mengidentifikasi kreativitas siswa : a) Tes open ended problem.

Kemampuan berpikir kreatif dapat diidentifikasi salah satunya dengan menggunakan model soal tes open ended problem. Menurut Takahashi (dalam Mahmudi 2008) soal terbuka (open- ended) adalah soal yang mempunyai banyak solusi atau strategi penyelesaian. Menurut Mahmudi suatu soal dikatakan soal open ended apabila soal tersebut berupa soal dengan

(4)

suatu cara untuk menemukan banyak jawaban yang benar, soal dengan banyak cara untuk menemukan satu jawaban yang benar. Menurut Education Scotland (2012). pertanyaan open- ended dapat digunakan untuk menilai apakah siswa sudah benarbenar menguasai konsep.

Pertanyaan openended memberikan tantangan pada siswa untuk menunjukkan kedalaman pemahaman dari materi yang telah didapatkan. Pertanyaan open-ended yang baik adalah sebagai berikut: (1) Menampilkan konteks kehidupan nyata yang relevan, (2) Harus memiliki lebih dari satu jawaban, (3) Siswa seharusnya dapat menjawab pertanyaan dalam waktu 5 Menit, (4) Jawaban yang diberikan siswa lebih dari mengingat 1. Tes fakta.

b) The Torrance Tests of Creative Thinking (TTCT)

Tiga komponen kunci yang digunakan untuk menilai kreativitas pada TTCT adalah (kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. ). Kefasihan dalam pemecahan masalah didasarkan pada kemampuan siswa memecahkan/menyelesaikan masalah dengan memberi jawaban yang beragam dan benar. Beberapa jawaban dikatakan beragam jika jawaban-jawaban yang diberikan siswa tampak berlainan dan mengikuti pola tertentu. Fleksibilitas ditunjukkan dengan kemampuan siswa memecahkan/menyelesaikan masalah dengan berbagai cara yang berbeda. Sementara kebaruan dalam pemecahan masalah didasarkan pada kemampuan siswa menjawab/menyelesaikan masalah dengan beberapa jawaban yang berbeda-beda tetapi bernilai benar atau satu jawaban yang tidak biasa" dilakukan oleh siswa pada tingkat pengetaluannya. Data kemampuan kreativitas siswa diperoleh berdasarkan skor jawaban siswa terhadap tes kemampuan kreativitas. Skor tersebut diberikan berdasarkan rubrik penskoran. Data hasil analisis tes kemampuan kreativitas diperoleh dengan cara merata- ratakan skor hasil tes berdasarkan setiap aspek (fluency, flexibility, dan originality) pada indikator dalam tes kemampuan kreativitas, dan berdasarkan setiap indikator dalam tes kemampuan kreativitas.

c) Multiple Solution Task (MST) Multiple Solution Task (MST) merupakan suatu tugas yang secara eksplisit meminta siswa untuk menemukan lebih dari satu cara dalam menyelesaikan suatu masalah matematika yang diberikan. Dalam MST, kreativitas matematika siswa diukur dengan menggunakan acuan dari tiga komponen berpikir kreatif yaitu kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility) dan kebaruan (novelty). Pada MST, kefasihan mengacu pada banyaknya solusi benar yang dihasilkan siswa, fleksibilitas mengacu pada kemampuan dalam mengajukan berbagai cara dalam pemecahan masalah., dan kebaruan mengacu pada sesuatu yang tidak biasa. Karena MST meminta siswa untuk menghasilkan cara penyelesaian berbeda sebanyak yang mereka bisa, maka setiap cara penyelesaian berbeda yang dihasilkan siswa yang terdapat pada individual solution space memiliki skor yang disesuaikan dengan respon/

jawaban siswa yang mencerminkan kemampuan dalam kefasihan, feksibilitas, dan kebaruan.

Prosedur pemberian skor tersebut tersusun dalam scoring scheme.

d) Tes Kreativitas Verbal Tes yang khusus di konstruksi di Indonesia ialah Tes Kreativitas Verbal (Utami Munandar,1977). Tes ini disusun berdasarkan model Struktur Intelekdari Guilford, dengan dimensi operasi berpikir divergen, dimensi konten, dimensi berpikir verbal, dan berbeda dalam dimensi produk. Untuk setiap kategori produk ada satu sub-tes. Ada enam sub-tes, yaitu permulaan kata, menyusun kata, membentuk kalimat tiga kata, sifat-sifatyang

(5)

sama, macam-macam penggunaan, dan apa akibatnya. Setiap sub-tes terdiri dari empat butir.

Pada bentuk parallel (ada dua bentuk) hanya dua butir. Tes ini seperti tes Guilford mengukur kelancara, kelenturan, orisionalitas, dan elaborasi dalam berpikir.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeny, Budi. IDENTIFIKASI TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA MENGGUNAKAN MULTIPLE SOLUTION TASK (MST). 2013. MATHEdunesal : Jumal Mahasiswa, 2 (1).

DAWAMAH, Barorotut; SUBIKI, Subiki; MARYANI, Maryani. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN KREATIVITAS ILMIAH SISWA SMA NEGERI PAKUSARI PADA MATERI ELASTISITAS. FKIP e PROCEEDING, [S.L.]. v. 3, n. 2.

Lestari, Ika. Linda. 2019. KREATIVITAS DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN.

Erzatama Karya Abadi : Bogor

Jumi, Wa,. dkk. 2018. IDENTIFIKASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MENGGUNAKAN SOAL TES OPEN ENDED PROBLEM PADA MATERI ELEKTROKIMIA DI SMA NEGERI 1 TELAGA 35. Jumal Entropi : Universitas Negeri Gorontalo, 13 (1).

Richardo, R., Abdullah, A. A., & Yuherni, Y. (2018). IDENTIFIKASI KREATIVITAS SISWA SLOW LEARNER DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA. De Fermat : Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 39-45.

Referensi

Dokumen terkait

Keluhan yang paling banyak saya dengar mengenai lulusan perguruan tinggi kita ialah bahwa mereka cukup mampu melakukan tugas-tugas yang diberikan dengan

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister. Program Studi

ANAK PUTUS SEKOLAH WAJIB BELAJAR 9 TAHUN. Disusun untuk memenuhi

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN. SEMESTER GENAP

• Pembagian jenjang peran Fisikawan Medik (Associate Medical Physcist) KKNI level 7 dan Fisikawan Medik Spesialis (KKNI level8). • Untuk sementara diusulkan pembagian tugas

BAPSI Unimed dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bekerjasama dengan tim SP4 (Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran) Unimed, dan secara

Dalam belajar pemodelan perangkat lunak, siswa diharapkan bisa mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan materi yang telah disampaikan selain itu siswa

Tugas project tilda wawancara pedagang bakso bakar di gerbang