• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

N/A
N/A
novita ayuk

Academic year: 2023

Membagikan "BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Novita Ayu Kustianingsih

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044413291

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4402/Hukum Perjanjian

Kode/Nama UPBJJ : 16/Pekanbaru16/Pekanbaru

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

1. Soal No. 1

a. Berdasarkan kasus diatas, jika jual beli tersebut antara Asep dan Pandu dilakukan secara lisan saja, apakah tindakan Asep dan Pandu dapat dikatakan perjanjian atau kontrak?

jelaskan ?

Dalam hal kasus diatas Sebenarnya, kita sering sekali menemui kontrak lisan di kehidupan kita. Misalnya saja, ketika Anda menjual barang kepada konsumen, itu sama halnya dengan Anda telah terikat dalam perjanjian jual-beli dengan konsumen yang membeli barang Anda, meskipun tanpa adanya perjanjian tertulis. Atau mungkin saja, Anda telah memberikan pinjaman tunai ke teman dekat Anda, secara tidak sadar Anda telah terikat dengan perjanjian utang. Di mana, Anda sebagai kreditor dan teman Anda sebagai debitur. Meskipun tanpa perjanjian tertulis, Anda tetap berhak mendapatkan pembayaran utang dari teman Anda.

Sama dengan kontrak tertulis, kontrak lisan dinyatakan sah ketika telah memenuhi syarat pembuatan kontrak. Syarat pembuatan kontrak telah diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata yang menyatakan bahwa, perjanjian dianggap sah dan mengikat para pihak jika memenuhi 4 (empat) syarat yaitu:

• Sepakatnya kedua belah pihak untuk mengikat diri dalam perjanjian.

• Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.

• Terdapat suatu hal tertentu di dalam kontrak.

• Terdapat suatu sebab yang halal, yaitu tidak melanggar hukum yang berlaku.

Pada umumnya kontrak lisan dianggap sah selayaknya kontrak tertulis. Pasal 1320 KUHPerdata sama sekali tidak mengatur dan mewajibkan suatu kontrak atau perjanjian dibuat secara tertulis, sehingga perjanjian lisan juga mengikat secara hukum. Namun, tidak semua perjanjian dapat dilakukan secara lisan. Terdapat beberapa perjanjian yang harus dibuat secara tertulis dan tidak dapat dianggap sah jika tidak dibuat secara tertulis. Salah satu perjanjian yang harus dibuat secara tertulis menurut Pasal 1682 KUHPerdata adalah perjanjian hibah. Berdasarkan hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia, terdapat 5 (lima) alat bukti yang diatur dalam Pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 164 H.I.R, yaitu bukti tulisan, bukti dengan saksi, persangkaan, pengakuan, dan sumpah. Sehingga jika terjadi perselisihan dalam suatu perjanjian, Anda dapat menggunakan perjanjian tersebut sebagai bukti yang sah dalam pengadilan. Misalnya ketika Anda menjual barang kepada konsumen, Anda dapat menggunakan purchase order, invoice, maupun resi pembayaran sebagai alat bukti bahwa telah terjadi transaksi jual-beli antara Anda dan konsumen. Selain itu, Anda juga dapat memperkuat posisi Anda di pengadilan dengan mengajukan alat bukti lainnya. Salah satu alat bukti yang dapat Anda gunakan adalah dengan menghadirkan saksi. Karena dibutuhkan paling sedikit 2 alat bukti yang sah berdasarkan hukum acara perdata di Indonesia.

b. Jelaskan pendapat saudara bagaimanakah kedudukan hukum perjanjian dalam sistem hukum di Indonesia dilihat dari kasus tersebut?

perjanjian adalah suatu peristiwa di mana ada seorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa ini, timbullah suatu hubungan hukum antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan. Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang membuatnya.

Selanjutnya, Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (“KUHPerdata”) menyebutkan bahwa untuk sahnya suatu perjanjian, diperlukan empat syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

• kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;

• kecakapan untuk membuat suatu perikatan;

(3)

• suatu pokok persoalan tertentu;

• suatu sebab yang tidak terlarang.

Berdasarkan hukum acara perdata yang berlaku di Indonesia, terdapat 5 (lima) alat bukti yang diatur dalam Pasal 1866 KUHPerdata dan Pasal 164 H.I.R, yaitu bukti tulisan, bukti dengan saksi, persangkaan, pengakuan, dan sumpah. Sehingga jika terjadi perselisihan dalam suatu perjanjian, Anda dapat menggunakan perjanjian tersebut sebagai bukti yang sah dalam pengadilan.

2. Soal No. 2

a. Berdasarkan kasus tersebut diatas, menurut pendapat saudara apakah tindakan yang dilakukan Pak Joko sudah sesuai dengan ketentuan hukum perjanjian ?

Menurut pendapat saya apa yang dilakukan oleh pak joko sudah sesuai dengan ketentuan hukum perjanjian dimana ada empat syarat sahnya suatu perjanjian dilakukan yaitu

• Sepakatnya kedua belah pihak untuk mengikat diri dalam perjanjian.

• Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.

• Terdapat suatu hal tertentu di dalam kontrak.

• Terdapat suatu sebab yang halal, yaitu tidak melanggar hukum yang berlaku.

Dari keempat hal diatas terhadap perjanjian yang dilakukan oleh pak joko dan pak Susilo karena pak Susilo sudah melanggar perjanjian yang telah dilakukan oleh mereka berdua.

Sehingga dalam hal ini apa yang dilakukan oleh pak joko tidak melanggar hukum perjanjian yang telah mereka lakukan.

b. Jika melihat kasus diatas perjanjian antara Pak Joko dengan Pak Susilo apakah menimbulkan perikatan terhadap Pak Roni ?

Untuk kasus yang telah dilaukanm oleh pak joko dan pak Susilo tidak menimbulkan terhadap pak roni, krena hal ini tidak tertuang dalam perjanjian antara pak joko dan pak Susilo, sehingga syarat sahnya perjanjian antara pak Susilo dan pak roni tidak terpenuhi, yaitu salah satunya terdapat suatu sebab yang halal, yaitu melanggar hukum yang berlaku.

3. Soal No. 3

a. Bagaimana penerapan asas itikad baik dalam perjanjian utang piutang terhadap permasalahan pak Ali dan ibu Andin selaku debitur terhadap perjanjian kredit pada Bank ABC cabang Jakarta Pusat selaku kreditur ?

Prinsip itikad baik pada umumnya telah menjadi landasan fundamental bagi pembuatan dan pelaksanaan kontrak, sebab tanpa dilandasi dengan itikad baik para pihak yang terlibat dalam perjanjian mustahil perjanjian itu akan berjalan dengan baik sebagaimana yang telah disepakati bersama. Pelaksanaan asas itikad baik dalam perjanjian kredit memberi hak kepada pemberi gadai untuk menuntut apabila barang gadai tersebut hilang atau mundur akibat dari kelalaian pemegang jaminan gadai dan berhak mendapat kembali barang yang digadaikan apabila hutangnya dibayar lunas. Kewajiban pemberi gadai ialah rnenyerahkan barang yang dipertanggungkan sampai pada waktu hutang dilunasi. Pelaksanaan asas itikad baik dalam perjanjian kredit juga memberikan hak bagi penerima gadai untuk menerima angsuran pokok pinjaman dan bunga sesuai dengan waktu yang ditentukan dan menjual barang gadai apabila pemberi gadai tidak memenuhi kewajibannya setelah batas waktu yang ditentukan untuk pemenuhan janjinya. Mengenai dari kewajiban penerima gadai adalah menjaga barang yang digadaikan sebaikbaiknya, tidak di perkenankan untuk mengalihkan barang yang digadaikan menjadi miliknya walaupun pemberi gadai tidak memenuhi kewajibannya atau wanprestasi, dan bertanggung jawab atas kerugian barang gadai akibat kelalaiannya. Sahnya suatu

(4)

perjanjian gadai tersebut didasarkan pada penyerahan benda yang digadaikan ke dalam penguasaan kreditur atau pihak ketiga yang ditunjuk bersama, apabila kebendaan yang digadaikan tersebut tetap berada di tangan debitur, maka hak gadainya tidak sah secara atau demi hukum. Penyerahan itu harus nyata, tidak boleh hanya berdasarkan pernyataan dari debitur, sedangkan benda tersebut berada dalam kekuasaan debitur itu.

b. Berdasarkan kasus diatas asas-asas penting apa saja yang harus ada dalam perjanjian antara Pak Ali dan Ibu Andi selaku debitur terhadap perjanjian kredit pada Bank ABC cabang Jakarta Pusat selaku kreditur ?

Dalam proses pengajuan permohonan kredit kepada bank, calon nasabah debitur akan disodori perjanjian baku dan standar yang klausal-klausalnya telah disusun sebelumnya oleh bank. Calon debitur hanya mempunyai pilihan antara menerima atau tidak menerima klausal- klausal dalam perjanjian tersebut. Jika menerima, permohonan kredit disetujui, jika tidak, permohonan kredit ditolak. Kondisi ini menempatkan calon nasabah debitur pada posisi lemah. Padahal, sebuah perjanjian seyogianya memberikan keadilan pada para pihak.

Dalam proses pengajuan permohonan kredit kepada bank, calon nasabah debitur akan disodori perjanjian baku dan standar yang klausal-klausalnya telah disusun sebelumnya oleh bank. Calon debitur hanya mempunyai pilihan antara menerima atau tidak menerima klausal- klausal dalam perjanjian tersebut. Jika menerima, permohonan kredit disetujui, jika tidak, permohonan kredit ditolak. Kondisi ini menempatkan calon nasabah debitur pada posisi lemah. Padahal, sebuah perjanjian seyogianya memberikan keadilan pada para pihak.

Berlakunya asas konsensualisme menurut hukum perjanjian Indonesia memantapkan adanya asas kebebasan berkontrak. Tanpa adanya kesepakatan dari salah satu pihak yang membuat perjanjian, maka perjanjian yang dibuat itu dapat dibatalkan . Menurut hukum perjanjian Indonesia, seseorang bebas untuk membuat perjanjian dengan pihak manapun yang dikehendakinya. Undang-undang hanya mengatur orang-orang tertentu yang tidak cakap untuk membuat perjanjian, pengaturan mengenai hal ini dapat dilihat dalam pasal 1330 KUHPerdata. Dari ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa setiap orang bebas untuk memilih pihak manapun yang ia inginkan untuk membuat perianjian, asalkan pihak tersebut bukan pihak yang tidak cakap. Bahkan lebih lanjut dalam pasal 1331, ditentukan bahwa seandainya apabila seseorang membuat perjianjian dengan pihak yang dianggap tidak cakap menurut pasal 1330 KUHPerdata tersebut, maka perjanjian itu tetap sah selama tidak dimintakan pembatalannya oleh pihak yang tidak cakap.

Referensi

Dokumen terkait

Guna menghasilkan putusan yang baik, adil, dan benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu sengketa atau perkara,

Berdasarkan konsep tersebut kos dalam pandangan akuntansi manajemen setidaknya dapat diklasifikasikan berdasarkan: segi fungsional, segi mudah tidaknya ditelusuri ke objek kos, segi

JAWABAN formalisasi dapat diartikan sebagai derajat atau tingkat pembakuan standarisasi dari jabatanjabatan yang terdapat dalam suatu organisasi Contohnya adalah Detailer obat, yaitu

Contohnya: - zoom meet -media cetak buku,modul, majalah, gambar,poster -media audio visual video pembelajaran dari youtube -multimedia interaktif game,aplikasi berbasis android -media

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Pasal 94 1 Selain penyidik pejabat polisi Negara Republik Indonesia, pejabat

Meminta keterangan dan bahan bukti dari setiap orang berkenaan dengan pemeriksaan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.. Melakukan pemeriksaan atas

Buku jawaban ujian mata kuliah Hukum Lingkungan untuk semester 2023/2024

5: Kreativitas atau inovasi yang sangat baik dan signifikan dalam perencanaan, pelaksanaan, atau analisis eksperimen.. JAWABAN Berikut adalah 10 pertanyaan kuisioner terbuka yang dapat