• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

N/A
N/A
veby angguti

Academic year: 2024

Membagikan "BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2) "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tanda Tangan Peserta Ujian

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : Febrianti Angguti Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 050879368

Tanggal Lahir : 04/07/2001

Kode/Nama Mata Kuliah : ISIP4112/Asas-asas Manajemen Kode/Nama Program Studi : Perpajakan

Kode/Nama UT-Daerah : Gorontalo

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis/14 Desember 2023

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.

2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.

3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.

4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa NIM

Kode/Nama Mata Kuliah Fakultas

Program Studi

: Febrianti Angguti : 050879368

: ISIP4112/Asas-asas Manajemen

: Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik : Perpajakan

UT-Daerah : Gorontalo

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.

2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.

3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.

4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).

5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.

6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak

melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Gorontalo, 14 Desember 2023 Yang Membuat Pernyataan

Febrianti Angguti

(3)

ISIP4111

NASKAH UAS-THE

UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM (THE) UNIVERSITAS TERBUKA

SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2) Asas-asas Manajemen

ISIP4111

No. Soal Skor

1 Perencanaan merupakan fungsi penting bagi organisasi karena sebagai petunjuk jalan bagi organisasi dalam melangkah, juga diibaratkan sebagai fondasi sebuah bangunan. Untuk itu, dalam menyusun sebuah rencana, ada beberapa prinsip yang penting untuk diikuti, salah satunya prinsip akseptabel, yakni perencanaan harus dapat dipahami dan diterima oleh pegawai atau anggota organisasi.

Bagaimana upaya Saudara agar perencanaan tersebut dapat diterima oleh anggota organisasi?

25

2 Penggerakan merupakan esensi dari fungsi manajemen, karena berkaitan dengan unsur manusia dalam organisasi. Keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada keberhasilan penggerakkan unsur manusia. Disinilah pemimpin menjalankan peranannya dalam penggerakan. Ada beberapa prinsip penggerakan yang harus dijalankan oleh pimpinan, salah satunya prinsip kesatuan komando. Akan tetapi pada praktiknya ada saja orang yang ikut memberikan instruksi, walau bukan tugasnya.

Bagaimana Saudara menyikapi dan mengatasi masalah tersebut?

25

3 Fungsi pengawasan dalam organisasi sangat penting untuk menjamin konsistensi kegiatan organisasi dan membuat organisasi berjalan efektif dan efisien. Fokus pengawasan dilakukan pada saat sebelum, pada saat berjalan, dan pada saat sesudah kegiatan.

Menurut Saudara pada saat manakah kegiatan pengawasan membutuhkan perhatian lebih dan daya tanggap yang cepat?

25

4 Agar organisasi bisa bertahan dan terus survive, organisasi harus mampu beradaptasi dengan lingkungan. Dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah pada masa pandemic COVID-19, menuntut organisasi untuk menyesuaikan pola bisnisnya, bahkan berubah secara total. Adanya program perubahan yang dilakukan oleh organisasi, tidak serta merta diterima oleh anggota organisasi, bahkan ada tipe orang yang secara terang-terangan menolak perubahan.

Sebagai pemimpin, bagaimana cara Saudara menyikapi dan mengatasi masalah tersebut?

25

Skor Total 100

1 dari 1

(4)

1. Agar perencanaan dapat diterima oleh anggota organisasi, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain :

1. Libatkan anggota organisasi dalam proses perencanaan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa perencaan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginan anggota organisasi. Anggota organisasi dapat dilibatkan dalam berbagai tahap perencanaan, mulai dari identifikasi masalah, penyusunan tujuan dan sasara, hingga penyusunan strategi dan program.

2. Buat perencanaan yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Rencana yang terlalu kompleks dan sulit dipahami akan sulit diterima oleh anggota organisasi. Rencana harus dibuat dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh semua orang.

3. Komunikasikan perencanaan secara efektif. Setelah perencanaan selesai dibuat, perlu dilakukan komunikasi yang efektif kepada anggota organisasi. Komunikasi dapat dilakukan melal berbagai media, seperti rapat, sosialisasi, atau melalui media social.

4. Dorong partisipasi anggota organisasi dalam pelaksaan perencanaan. Partisipasi anggota

organisasi dalam pelaksanaan perencanaan akan meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap perencanaan tersebut. Anggota organisasi dapat didorong untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, seperti sosialisasi, pelatihan, atau pelaksaan program.

5. Penyesuaian dan Fleksibilitas. Pastikan rencana memiliki ruang untuk penyesuaian dan perubahan sesuai dengan keadaan yang berkembang. Hal ini akan memberikan rasa inklusivitas kepada anggota organisasi, bahwa rencana tersebut tidaklah statis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang muncul.

Berikut adalah beberapa contoh upaya yang dapat dilakukan untuk melibatkan anggota organisasi dalam proses perencanaan :

- Melaksanakan survei atau wawancara kepada anggota organisasi untuk mengidentifikasi masalah dan kebutuhan mereka.

- Membentuk tim perencanaan yang melibatkan perwakilan dari berbagai unit organisasi.

- Mengadakan rapat atau diskusi untuk membahas perencanaan.

- Menyediakan ruang dan waktu bagi anggota organisasi untuk memberikan masukan dan saran.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, perencanaan akan lebih diterima oleh anggota organisasi.

Hal ini penting karena perencanaan yang diterima oleh anggota organisasi akan lebih mudah diimplementasikan dan lebih berpeluang untuk mencapai tujuannya.

2. Situasi dimana individu lain di dalam organisasi memberikan instruksi tanpa wewenang bisa menjadi tantangan dalam menjaga prinsip satuan komando. Beberapa langkah yang bisa diambil untuk menyikapi dan mengatasi masalah ini adalah :

- Pemimpin perlu mengkonsolidasikan pemahaman tentang peran dan tanggung jawab setiap individu di organisasi. Hal ini dapat dilakukan melalui komunikasi yang jelas dan terbuka,

menekankan pentingnya prinsip kesatuan komando dan peran masing-masing dalam memberikan instruksi.

- Memberikan pelatihan atau edukasi kepada seluruh anggota organisasi tentang pentingnya hierarki komando dan bagaimana memberikan instruksi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka dapat membantu mengurangi tumpang tindih dalam memberikan instruksi.

(5)

- Mendorong komunikasi yang lebih efektif dan terbuka di seluruh anggota organisasi dapat membantu mencegah orang-orang memberikan instruksi di luar wilayah tanggung jawab mereka.

Pemimpin dapat menekankan pentingnya berkoordinasi dan berkomunikasi sebelum memberikan instruksi kepada tim atau individu lain.

- Mengembangkan atau menguatkan kebijakan organisasi yang menetapkan prosedur jelas mengenai komando dan pengambilan keputusan. Ini dapat memperkuat aturan main dan memberikan dasar hukum dalam kasus pelanggaran.

Melalui langkah-langkah tersebut, pemimpin dapat meningkatkan pemahaman dan ketaatan terhadap prinsip kesatuan komando, mengurangi potensi kekacauan yang disebabkan oleh instruksi yang tidak terkoordinasi atau diluar wewenang.

3. Pengawasan dalam konteks manajemen organisasi adalah suatu proses penting yang menjamin konsistensi, efektivitas, dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan organisasi. Fokus pengawasan tidak hanya terletak pada satu tahap tertentu, tetapi melibatkan tiga tahapan utama yaitu sebelum kegiatan, saat kegiatan berlangsung, dan sesudah kegiatan. Namun, untuk menentukan kapan pengawasan membutuhkan perhatian lebih dan respon yang cepat, terdapat dua periode krusial yang memerlukan sorotan ekstra, yakni saat kegiatan berjalan dan setelah kegiatan selesai.

Saat kegiatan sedang berlangsung, pengawasan yang efektif adalah kuncinya. Pada tahap ini pengawasan memungkinkan untuk pemantauan real time terhadap jalannya kegiatan. Proses ini memungkinkan

identifikasi permasalahan atau perubahan situasi yang mungkin timbul dengan cepat. Disinilah keberadaan pengawasan yang responsive dan cermat menjadi sangat penting. Dengan adanya pemantauan yang aktif, manajer atau supervisor dapat dengan cepat menanggapi dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan untuk meminimalkan dampak negative atau mengoptimalkan hasil kegiatan.

Tidak kalah pentingnya, periode setelah kegiatan selesai juga memerlukan perhatian lebih dalam

pengawasan. Evaluasi pasca kegiatan adalah momen penting untuk meninjau hasil, memeriksa pencapaian target, mengidentifikasi keberhasilan, serta mengevaluasi proses yang telah dilakukan. Melalui evaluasi ini, organisasi bisa belajar dari kegagalan atau kesalahan yang terjadi, mengidentifikasi peluang perbaikan, dan memperoleh wawasan yang berharga untuk diterapkan pada kegiatan selanjutnya.

Pada kedua periode ini, pengawasan membutuhkan ketelitian, respons yang cepat, serta kemampuan untuk mengambil tindakan yang tepat. Kemampuan untuk mengelola situasi secara proaktif selama kegiatan berlangsung, serta kemampuan untuk mengevaluasi dan belajar dari kegiatan setelahnya, merupakan inti dari fungsi pengawasan yang efektif dalam mengarahkan dan memastikan efisiensi organisasi.

Dengan demikian, kedua tahapan ini menjadi krusial dalam memastikan kesinambungan dan peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan.

4. Menghadapi tantangan anggota organisasi yang menolak perubahan, sebagai pemimpin, ada beberapa pendekatan yang bisa kita lakukan :

1. Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang jelas dan terbuka adalah fondasi utama dalam menanggapi penolakan perubahan.

Pemimpin harus mampu menyampaikan dengan jelas alasan di balik perubahan dan bagaimana hal itu akan memberikan manfaat positif bagi organisasi dan anggotanya. Selain itu, penting untuk mendengarkan masukan dan kritik dari anggota organisasi serta memberikan respons yang mendalam.

(6)

2. Melibatkan Anggota Organisasi

Partisipasi aktif anggota organisasi dapat menjadi kunci untuk mengurangi tingkat penolakan. Pemimpin dapat menyelenggarakan pertemuan, lokakarya, atau diskusi terbuka untuk membahas perubahan yang akan terjadi. Memberikan ruang bagi anggota organisasi untuk menyuarakan pandangan mereka dan memberikan masukan akan memberikan rasa memiliki terhadap proses perubahan.

3. Memberikan Pelatihan dan Dukungan

Perubahan sering kali memerlukan penyesuaian dalam keterampilan atau pendekatan kerja. Pemimpin dapat mendukung anggota organisasi dengan menyediakan pelatihan yang sesuai dan memastikan adanya

dukungan saat implementasi perubahan. Ini tidak hanya meningkatkan keberhasilan adaptasi, tetapi juga mengurangi kecemasan yang mungkin timbul.

4. Menjaga Komitmen dan Konsistensi

Komitmen dan konsistensi dari pihak pemimpin sangat penting dalam merancang perubahan yang berhasil.

Dengan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap visi perubahan, pemimpin dapat membangun kepercayaan dan keyakinan di antara anggota organisasi. Konsistensi dalam tindakan dan kebijakan juga memastikan bahwa perubahan tersebut tidak hanya merupakan inisiatif sementara.

5. Mengatasi Hambatan dan Rintangan

Pemimpin harus proaktif dalam mengidentifikasi dan mengatasi hambatan serta rintangan yang mungkin muncul selama proses perubahan. Ini melibatkan pengenalan hambatan potensial, pengembangan solusi yang sesuai, dan melibatkan anggota organisasi dalam menciptakan solusi bersama. Memperkuat

keterlibatan anggota organisasi dalam mengatasi hambatan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan pemahaman tentang pentingnya perubahan.

Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, seorang pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan dan mengurangi tingkat penolakan. Dalam upaya bersama ini, transformasi organisasi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan membawa kesuksesan jangka panjang.

Referensi

Dokumen terkait

Kekuasaan yang dimiliki sekolah Kepala sekolah memiliki kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil keputusan berkaitan dengan kebijakan dibandingkan dengan system manajemen pendidikan

Pada Januari 2010, para penerbit telah menegosiasikan model bisnis baru untuk penetapan harga ebook dengan Apple, terutama pada saat Apple akan meluncurkan iPad yaitu, dengan imbalan

Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media

MBS dapat diartikan sebagai model pengelolaan yang memberikan otonomi kewenangan dan tanggung jawab lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada

Jawab:  Judul Poster : Ayo Kenali dan Hindari Gagal Ginjal Akut Pada Anak  Isi Poster 1 Gagal ginjal adalah penyakit ginjal, saat ginjal mengalami kerusakan secara mendadak dan