Tanda Tangan Peserta Ujian
BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)
Nama Mahasiswa : ………..
Nomor Induk Mahasiswa/NIM : ………..
Tanggal Lahir : ………..
Kode/Nama Mata Kuliah : ………..
Kode/Nama Program Studi : ………..
Kode/Nama UPBJJ : ………..
Hari/Tanggal UAS THE : ………
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Mahasiswa : ………..
NIM : ………..
Kode/Nama Mata Kuliah : ………..
Fakultas : ………..
Program Studi : ………..
UPBJJ-UT : ………
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
……., ………
Yang Membuat Pernyataan
Nama Mahasiswa
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
1. Pengakuan Negara dan Asal Mula Negara Indonesia
a. Pengakuan de facto bersifat sementara karena pengakuan tersebut hanya didasarkan pada kenyataan yang ada saat itu, tanpa mempertimbangkan hukum internasional atau peraturan yang berlaku.
Pengakuan de facto dapat diberikan oleh negara lain tanpa melihat perkembangan negara yang bersangkutan.
b. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Indonesia menerima pengakuan de facto dari negara-negara lain. Pengakuan de facto adalah bentuk pengakuan suatu negara terhadap negara lain yang sudah memenuhi syarat-syarat sebagai suatu negara, seperti adanya wilayah, rakyat, dan pemerintahan1. Belanda, sebagai negara yang sebelumnya menjajah Indonesia, tidak langsung mengakui kemerdekaan Indonesia. Baru pada 16 Agustus 2005, Belanda secara resmi mengakui bahwa kemerdekaan Indonesia diumumkan pada 17 Agustus 1945.
c. Asal mula negara Indonesia dapat dilihat dari perspektif pendekatan faktual. Teori terbentuknya negara secara faktual didasarkan pada suatu kenyataan yang sungguh-sungguh terjadi dan dapat dibuktikan oleh negara-negara lain di dunia. Berdasarkan teori pendudukan atau occupatie, sebuah daerah bebas kemudian diduduki oleh suatu bangsa yang selanjutnya mendirikan negara di daerah tersebut [4]. Sejarah mencatat bahwa Indonesia sebelumnya merupakan wilayah jajahan Belanda, dan setelah perjuangan panjang, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Setelah itu, Indonesia mendapatkan pengakuan de facto dari negara-negara lain, dan pada akhirnya diakui secara resmi oleh Belanda pada tahun 2005.
2. Negara Hukum Kemakmuran (Welfare State) di Indonesia
a) Negara hukum kemakmuran (welfare state) merupakan bentuk negara hukum yang ideal saat ini karena negara tersebut bertanggung jawab untuk memastikan kesejahteraan masyarakatnya. Konsep
1
welfare state menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin kesejahteraan bagi setiap warga negaranya, terutama dalam sektor sosial dan ekonomi. Dalam negara hukum kemakmuran, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan sosial dan ekonomi bagi rakyatnya, seperti program asuransi sosial dan program penjamin kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, negara hukum kemakmuran dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
b) Dalam negara hukum kemakmuran (welfare state), kebebasan bertindak (freis ermessen) dari pemerintah dapat menjadi rawan penyalahgunaan wewenang. Freis ermessen memberikan keleluasaan pada pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, jika tidak diatur dengan baik, kebebasan bertindak tersebut dapat disalahgunakan oleh pemerintah untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Oleh karena itu, perlu ada pengawasan yang ketat terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam negara hukum kemakmuran.
c) Dalam perspektif pendekatan faktual asal mula negara Indonesia termasuk dalam negara hukum kemakmuran (welfare state) . Meskipun secara konstitusional Indonesia menganut konsep welfare state, namun dalam realitas di lapangan, makna kesejahteraan sesungguhnya sesuai dengan konsep awal welfare state semakin bias. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap kebijakan pemerintah yang dapat menimbulkan penyalahgunaan wewenang. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kebijakan pemerintah agar negara hukum kemakmuran dapat berjalan dengan baik di Indonesia.
3. Uni Soviet dan Federasi
a) Dikatakan bahwa dari sudut pandang dana kekuasaan, federalisme di Amerika Serikat awalnya dianggap lebih sempurna dibanding di Uni Soviet karena Amerika Serikat memiliki sistem ekonomi kapitalis yang maju dan telah menjadi eksportir dan importir terbesar kedua di dunia.
Selain itu, Amerika Serikat telah menjadi federasi nasional modern pertama di dunia dan mengakomodasi kepentingan negara-negara baru yang bergabung dalam federasi menjadi prioritas utama dalam pemerintahan.
b) Keberadaan Ukraina di antara negara bagian yang lain mendapat kedudukan istimewa di Uni Soviet karena Ukraina merupakan salah satu negara bagian terbesar di Uni Soviet dan memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Ukraina memiliki sektor industri dan pertanian yang kuat, termasuk produksi bijih besi, batu bara, baja, dan produk pertanian seperti gandum. Kontribusi Ukraina terhadap ekonomi Uni Soviet membuat negara tersebut menjadi salah satu negara bagian yang kaya dan strategis dalam sistem Uni Soviet.
c) Keberadaan federasi di Uni Soviet lebih tepat dikatakan sebagai negara federasi daripada negara konfederasi. Uni Soviet dibentuk sebagai negara federasi yang terdiri atas 15 republik, dengan masing-masing republik memiliki otonomi dalam mengatur urusan dalam negeri mereka sendiri.
Namun, Uni Soviet tetap memiliki pemerintahan pusat yang kuat dan mengatur urusan luar negeri, pertahanan, dan kebijakan ekonomi secara sentralistik.
4. Analisis Sistem Pemerintahan Presidensial
a) Idealnya, hubungan eksekutif dan legislatif dalam sistem pemerintahan presidensial harus saling mengawasi dan mengimbangi satu sama lain dalam rangka menjaga keseimbangan kekuasaan.
Dalam sistem presidensial, pemegang kekuasaan eksekutif tidak harus bertanggung jawab kepada legislatif, namun tetap harus memperhatikan kebijakan yang dijalankan agar tidak bertentangan dengan kebijakan legislatif. Di sisi lain, legislatif juga harus memperhatikan kebijakan yang dijalankan oleh eksekutif dan dapat memberikan pengawasan terhadap kebijakan tersebut. Dalam sistem presidensial, terdapat mekanisme checks and balances yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan kekuasaan antara eksekutif dan legislatif.
b) Sistem presidensial dan sistem parlementer memiliki perbedaan terutama berkaitan dengan masa jabatan kepala pemerintahan atau eksekutif. Dalam sistem presidensial, presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum dan menjabat selama lima atau enam tahun tergantung undang-undang, dengan jabatan dapat diduduki selama dua periode [4]. Sedangkan dalam sistem parlementer, kepala pemerintahan atau perdana menteri dipilih oleh parlemen dan menjabat selama masa jabatan parlemen, dengan masa jabatan yang lebih singkat dibandingkan dengan sistem presidensial.
c) Di Indonesia, sistem presidensial memiliki kekhususan dalam hubungan kepala pemerintahan atau eksekutif dengan legislatif serta pertanggungjawaban eksekutif kepada legislative. Dalam sistem presidensial di Indonesia, presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum dan menjabat selama lima tahun, dengan jabatan dapat diduduki selama dua periode . Pelaksanaan sistem presidensial di Indonesia memiliki kekhususan berkaitan dengan trias politica yang dianut dalam UUD 1945, terutama berkaitan dengan checks and balances di antara kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif . Dalam sistem presidensial di Indonesia, untuk mengimbangi dan mengawasi kekuasaan presiden, terdapat DPR dan DPD sebagai lembaga parlemen atau legislatif . Presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen, namun MPR adalah lembaga tinggi negara yang melantik presiden dan wakil presiden. MPR juga dapat memberhentikan presiden dan atau wakil presiden dalam jabatannya menurut UUD .
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
