• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2): Ekonomi Manajerial

N/A
N/A
Handika Simarmata

Academic year: 2024

Membagikan "BUKU JAWABAN UJIAN (BJU) UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2): Ekonomi Manajerial "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

UAS TAKE HOME EXAM (THE) SEMESTER 2023/2024 Ganjil (2023.2)

Nama Mahasiswa : Vany Margareth Damanik Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043897138

Tanggal Lahir : 20 Oktober 2003

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4312 / Ekonomi Manajerial Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UT-Daerah : 12/Medan

Hari/Tanggal UAS THE : Sabtu/23 Desember 2023

Petunjuk

1.Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.

2.Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.

3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.

4.Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA

Tanda Tangan Peserta Ujian

(2)

BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa NIM

Kode/Nama Mata Kuliah Fakultas

Program Studi

: Vany Margareth Damanik : 043897138

: EKMA4312 / Ekon omi Manajerial : Ekonomi

: Manajemen

UT-Daerah : Medan

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.

2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.

3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.

4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan saya).

5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.

6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Medan, 23 Desember 2023 Yang Membuat Pernyataan

Vany Margareth Damanik

(3)

BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

1.

a) Penjelasan mengenai Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU):

Total Utility (TU):

Dalam hal ini, TU mencerminkan keseluruhan tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari total jumlah barang yang dikonsumsi.

Total utility (TU) dicatat di kolom "Total utility (TU)" dan mewakili keseluruhan tingkat kepuasan yang dicapai konsumen setiap kali jumlah barang yang dikonsumsi berubah.

Utility Marginal (MU):

Utility Marginal (MU) mengacu pada kepuasan atau manfaat tambahan yang diperoleh konsumen dengan mengonsumsi satu unit tambahan suatu barang atau jasa. MU mencerminkan perubahan utilitas total akibat perubahan satu unit jumlah barang yang dikonsumsi.

Pada tabel di atas, Marginal Utility (MU) tercatat dalam kolom "Marginal Utility (MU)" dan menunjukkan perubahan dalam kepuasan setiap kali jumlah barang yang dikonsumsi bertambah satu unit.

b) Total Utility (TU) akan mencapai nilai maksimal ketika Marginal Utility (MU) mencapai nol.

Dalam hal ini terlihat MU mencapai 0 bila jumlah yang dikonsumsi mencapai 5 unit.

Pada tahap ini, penambahan satu unit barang tidak lagi memberikan kepuasan (MU

= 0).

Dalam konteks yang lebih umum, prinsip ini disebut hukum kepuasan marjinal yang semakin berkurang. Undang-undang ini menyatakan bahwa semakin banyak konsumen mengkonsumsi suatu barang atau jasa, jumlah kepuasan tambahan yang dicapai untuk setiap unit tambahan akan cenderung menurun.

Oleh karena itu, Total Utility (TU) akan mencapai nilai maksimumnya ketik Marginal Utility (MU) sama dengan nol, atau dengan kata lain ketika konsumen telah mencapai titik di mana tambahan kepuasan akibat konsumsi bertambah satu unit sama dengan nol.

c) Hal ini terkait dengan konsep hukum kepuasan marginal yang semakin berkurang.

Ide dasarnya adalah semakin banyak konsumen mengonsumsi suatu barang atau jasa, setiap unit tambahan yang dikonsumsi akan menghasilkan peningkatan kepuasan yang lebih kecil.

(4)

BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi.

 Terbatasnya kebutuhan pribadi:

Ketika konsumen mulai mengonsumsi suatu barang, mereka sering kali memenuhi kebutuhan yang paling mendesak terlebih dahulu. Oleh karena itu, ketika jumlah barang yang dikonsumsi meningkat, kebutuhan akan kepuasan menjadi kurang mendesak dan konsumen cenderung mengalami tingkat kepuasan tambahan yang lebih rendah.

 Hukum Kepuasan Marginal yang Menurun:

Secara umum, setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari tambahan barang cenderung berkurang. Meskipun barang-barang tersebut memberikan manfaat, manfaat tambahannya cenderung berkurang seiring dengan konsumsi.

 Bentuk penggunaan barang:

Beberapa barang dicirikan oleh kegunaannya yang besar pada awal konsumsi, namun seiring berjalannya waktu manfaat tambahan yang diperoleh dari barang tersebut cenderung menurun. Contohnya dapat ditemukan pada produk mewah atau aktivitas rekreasi tertentu.

 Adaptasi Konsumen :

Konsumen juga dapat beradaptasi terhadap barang atau jasa yang dikonsumsi berulang kali. Setelah beberapa saat, peningkatan kepuasan terhadap item ini mungkin menurun karena konsumen menjadi terbiasa atau menjadi kurang terkesan. Oleh karena itu, semakin banyak suatu barang yang dikonsumsi, Marginal Utility (MU) yang diperoleh untuk setiap unit tambahan menurun, sesuai dengan prinsip hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang.

d) Hukum kepuasan marjinal mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengambilan keputusan konsumen.

Konsep ini berperan penting dalam membentuk preferensi dan keputusan konsumen mengenai alokasi sumber dayanya.

Berikut beberapa cara menerapkan konsep ini:

 Mengoptimalkan konsumsi:

Konsumen cenderung mengoptimalkan kepuasannya dengan mengalokasikan sumber dayanya. Mereka menyediakan banyak barang dan jasa yang berbeda. Hukum kepuasan marjinal membantu konsumen memutuskan berapa banyak barang atau jasa yang harus mereka konsumsi untuk mencapai kepuasan maksimal.

(5)

 Penetapan Harga Optimal:

Produsen dan penjual sering menggunakan pemahaman mereka tentang hukum kepuasan marjinal untuk menentukan harga suatu barang atau jasa.

Mereka mengetahui bahwa konsumen bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk barang pertama dibandingkan barang tambahan, karena kepuasan tambahan cenderung menurun.

 Penggunaan sumber daya yang efisien:

Konsumen cenderung mengalokasikan sumber daya mereka sedemikian rupa sehingga manfaat marjinal dari setiap dolar yang dibelanjakan pada barang dan jasa yang berbeda seimbang. Hal ini membantu mereka mencapai kepuasan maksimal dengan uang yang mereka miliki.

 Memahami preferensi konsumen:

Memahami konsep hukum kepuasan marjinal memungkinkan produsen dan penjual memahami perubahan preferensi konsumen dari waktu ke waktu.

Mengetahui bahwa tingkat kepuasan tambahan mungkin menurun, mereka dapat memprediksi perubahan permintaan konsumen.

 Inovasi produk:

Produsen dapat menggunakan konsep ini untuk merancang produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada. Dengan memahami bagaimana tingkat kepuasan berubah seiring waktu, mereka dapat mengembangkan strategi inovasi yang lebih efektif.

e) Marginal Utility negatif (MU) terjadi ketika konsumen merasakan kepuasan totalnya menurun setelah mengonsumsi satu unit barang lagi. Pada tabel di bawah, UM menjadi negatif untuk jumlah barang 8 dan 9. Kondisi ini dapat dijelaskan dengan konsep konsumsi berlebih atau saturasi. Ketika konsumen terus mengonsumsi suatu barang dalam jumlah besar, mereka mungkin mengonsumsi secara berlebihan, sehingga menyebabkan berkurangnya kepuasan.

Beberapa faktor yang dapat menjelaskan MU negatif antara lain:

 Ketersediaan berlebih:

Jika konsumen memiliki terlalu banyak suatu barang, barang tersebut mungkin kehilangan daya tariknya atau menjadi kurang bernilai bagi mereka. Ketersediaan yang berlebihan dapat menyebabkan konsumen bosan atau bosan terhadap barang tersebut.

(6)

BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

 Ketidakpuasan fisik atau psikologis:

Pada titik tertentu, konsumen mungkin mengalami ketidaknyamanan fisik atau psikologis akibat konsumsi berlebihan. Misalnya, beberapa makanan dapat mengiritasi atau menyebabkan gangguan pencernaan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

 Pengembalian yang Sangat Berkurang:

Jika kepuasan tambahan dari setiap unit tambahan sangat rendah atau bahkan negatif, hal ini mencerminkan kasus di mana konsumen akan lebih baik tidak mengonsumsi unit tambahan.

 Mengubah preferensi:

Konsumen mungkin melihat perubahan preferensi mereka seiring berjalannya waktu. Item yang pada awalnya memberikan kepuasan positif mungkin kehilangan daya tarik atau relevansinya, sehingga menyebabkan MU negatif. Penting untuk dicatat bahwa kondisi MU negatif relatif jarang terjadi dalam kehidupan nyata karena konsumen umumnya akan mengurangi konsumsi suatu barang jika mereka merasakan kepuasan negatif.

MU negatif dalam tabel mungkin lebih konseptual dan digunakan untuk menggambarkan bahwa ada titik di mana konsumsi berlebihan dapat menyebabkan berkurangnya kepuasan.

2.

a) Karakteristik umum dari Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah jenis pasar dengan persaingan tidak sempurna. Dalam oligopoli, hanya sedikit perusahaan besar yang menguasai suatu industri atau sektor tertentu. Perusahaan-perusahaan ini bersaing untuk merebut pangsa pasar.

Karakteristik umum pasar oligopoli adalah jumlah perusahaan yang sedikit, saling ketergantungan antar perusahaan, produk yang homogen atau terdiferensiasi, dan hambatan yang tinggi. Berikut penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri umum pasar oligopolistik.

(7)

Berikut penjelasan lengkap mengenai ciri-ciri umum pasar oligopolistik.

 Jumlah perusahaan masih sedikit.

Pertama, dalam oligopoli, hanya ada sedikit perusahaan yang menguasai suatu industri atau sektor tertentu, atau dalam artian tidak sedikit perusahaan. Hal ini akan memberikan perusahaan-perusahaan tersebut kekuatan untuk mempengaruhi harga, produksi dan kualitas produk yang ditawarkan.

 Saling ketergantungan antar perusahaan.

Lalu, ciri umum pasar oligopoli berikutnya adalah saling ketergantungan antar pelaku usaha. Tindakan satu perusahaan akan mempengaruhi tindakan perusahaan lain. Misalnya, ketika satu perusahaan menurunkan harganya, perusahaan lain juga dapat menurunkan harganya untuk bersaing.

 Produk homogen atau terdiferensiasi.

Produk yang diperdagangkan di pasar oligopoli dapat berupa produk homogen atau produk terdiferensiasi yang merupakan ciri umum pasar oligopoli. Produk homogen adalah produk yang satu sama lain tidak berbeda nyata, sedangkan produk terdiferensiasi adalah produk yang mempunyai perbedaan nyata satu sama lain.

 Hambatan masuk yang tinggi..

Hambatan masuk yang tinggi mempersulit usaha baru untuk menembus pasar oligopoli. Hambatan masuk yang tinggi dapat berupa hambatan ekonomi, hambatan teknologi atau hambatan hukum

b) Pengertian dan penjelasan oligopoli terdiferensiasi dan oligopoli tidak terdiferensiasi

Pengertian dan Penjelasan Oligopoli Terdiferensiasi dan Oligopoli Tidak Terdiferensiasi. Oligopoli terdiferensiasi adalah salah satu jenis pasar oligopoli yang produknya diperdagangkan oleh perusahaan-perusahaan di pasar terdiferensiasi yang signifikan satu sama lain. Perbedaan tersebut dapat berupa perbedaan kualitas, fungsi, atau desain. Contoh oligopoli terdiferensiasi adalah pasar ponsel pintar, pasar mobil, dan pasar pasta gigi. Oligopoli tak terdiferensiasi adalah jenis pasar oligopoli dimana produk yang dijual oleh perusahaan-perusahaan

(8)

BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

di pasar tidak berbeda secara signifikan satu sama lain. Produk-produk ini dianggap generik atau dapat dipertukarkan. Contoh oligopoli yang tidak terdiferensiasi adalah pasar semen, pasar kertas, dan pasar minyak mentah. Perbedaan oligopoli terdiferensiasi dan oligopoli tidak terdiferensiasi terletak pada perbedaan produk yang dipertukarkan. Perbedaan produk ini menyebabkan perbedaan strategi bersaing antara kedua jenis pasar oligopoli. Dalam oligopoli terdiferensiasi, perusahaan bersaing untuk membedakan produknya dari produk perusahaan lain.

Perusahaan dapat melakukan ini dengan berbagai cara, seperti melakukan penelitian dan pengembangan, berinvestasi dalam periklanan dan pemasaran, atau menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik. Dalam oligopoli yang tidak terdiferensiasi, perusahaan bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Perusahaan dapat melakukan hal ini dengan berbagai cara, seperti menurunkan harga, meningkatkan efisiensi produksi, atau menjalankan promosi.

Dalam penerapan praktik diskriminasi harga yang efektif, beberapa prasyarat utama meliputi:

 Kemampuan untuk melakukan segmentasi pasar: Kemampuan untuk melakukan segmentasi pasar atau kelompok konsumen sehingga perusahaan dapat menetapkan harga yang berbeda untuk setiap kelompok tanpa adanya arbitrase antar kelompok.

 Pembatasan perbedaan harga: Pengendalian atau pembatasan diperlukan agar konsumen tidak dengan mudah memanfaatkan perbedaan harga antar kelompok untuk memperoleh keuntungan yang tidak terbatas.

3.

a) Dalam penerapan praktik diskriminasi harga yang efektif, beberapa prasyarat utama meliputi:

 Kemampuan untuk melakukan segmentasi pasar: Kemampuan untuk melakukan segmentasi pasar atau kelompok konsumen sehingga perusahaan dapat menetapkan harga yang berbeda untuk setiap kelompok tanpa adanya arbitrase antar kelompok.

 Pembatasan perbedaan harga: Pengendalian atau pembatasan diperlukan agar konsumen tidak dengan mudah memanfaatkan perbedaan harga antar kelompok untuk memperoleh keuntungan yang tidak terbatas.

 Permintaan elastis: Terdapat perbedaan elastisitas permintaan antar kelompok konsumen, sehingga perusahaan dapat menaikkan harga tanpa kehilangan terlalu banyak penjualan kepada kelompok yang paling tidak sensitif.

 Tidak ada penjualan kembali yang efektif: Penting untuk mencegah atau membatasi kemampuan konsumen untuk membeli produk dengan harga lebih rendah dan menjualnya dengan harga lebih tinggi.

(9)

 Keterbatasan informasi: Kelompok konsumen mempunyai informasi yang sangat sedikit sehingga menyulitkan mereka untuk mengetahui atau membandingkan harga dengan kelompok lain

Penerapan prasyarat ini dapat membantu perusahaan mencapai efisiensi dalam menerapkan strategi diskriminasi harga.

b) Praktik maskapai penerbangan yang dijelaskan termasuk dalam jenis diskriminasi harga yang disebut sebagai "Diskriminasi Harga Berdasarkan Waktu" (Time-Based Price Discrimination) dan "Diskriminasi Harga Berdasarkan Kualitas" (Quality- Based Price Discrimination).

 Diskriminasi harga berdasarkan waktu: Maskapai penerbangan menerapkan harga yang bervariasi tergantung waktu pembelian tiket, musim, dan kepadatan penerbangan. Hal ini memungkinkan maskapai penerbangan untuk menyesuaikan harga berdasarkan perubahan waktu dan faktor permintaan.

 Diferensiasi tarif berdasarkan kualitas: Harga berbeda ditawarkan untuk berbagai jenis kelas penerbangan, seperti kelas ekonomi, kelas bisnis, dan kelas satu. Hal ini mencerminkan diskriminasi harga berdasarkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan.

Bentuk lain dari diskriminasi harga meliputi:

 Diskriminasi harga geografis: Harga bervariasi berdasarkan lokasi geografis konsumen.

 Diskriminasi harga demografis: Penetapan harga berdasarkan karakteristik demografis seperti usia, pendapatan atau status pekerjaan.

 Diskriminasi harga berdasarkan kuantitas: Harga bervariasi berdasarkan kuantitas atau volume pembelian konsumen.

Masing-masing jenis diskriminasi harga ini mengeksploitasi perbedaan karakteristik pembeli atau kondisi pasar untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan.

4.

a) Dalam kebijakan pengaturan harga gas elpiji di Indonesia, penerapan regulasi usaha seperti Permen ESDM No. 28 Tahun 2008 dan keterlibatan Badan Pengawas Usaha Persaingan (KPPU) mencerminkan upaya untuk menerapkan prinsip anti-trust.

Prinsip anti-trust bertujuan untuk mencegah praktik-praktik bisnis yang merugikan persaingan dan konsumen. Contoh pengaruh anti-trust dalam kasus ini melibatkan:

(10)

BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

 Pencegahan monopoli: Pengaturan harga gas elpiji untuk mencegah terbentuknya monopoli, yaitu keadaan dimana satu entitas mempunyai kendali penuh terhadap sekolah pasar. Dengan menetapkan batasan harga, pemerintah dapat mencegah penyalahgunaan kekuatan pasar oleh satu atau lebih perusahaan.

 Mencegah oligopoli: Partisipasi KPPU dan pengaturan harga juga dapat mengurangi risiko oligopoli, dimana hanya sedikit perusahaan dominan yang menguasai pasar. Pemantauan dan penegakan hukum yang dilakukan membantu memastikan persaingan yang sehat dan perlakuan yang adil bagi seluruh pelaku ekonomi.

 Mengatasi diskriminasi harga berdasarkan wilayah: Peraturan ini juga menciptakan keseimbangan harga gas elpiji di berbagai wilayah sehingga mengurangi ketimpangan harga yang dapat merugikan perusahaan gas, badan usaha di wilayah tertentu.

Oleh karena itu, penerapan peraturan harga gas elpiji di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan menjamin pasokan gas elpiji, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan kompetitif melalui prinsip anti-trust.

b) Dampak positif dari kebijakan pengaturan harga gas elpiji yang ditetapkan pemerintah Indonesia terhadap konsumen Indonesia mempunyai beberapa aspek:

 Keterjangkauan Harga: Kebijakan ini menjamin harga gas elpiji terjangkau bagi konsumen di seluruh Indonesia. Penetapan harga yang wajar membantu menghindari kenaikan harga yang tidak terkendali, sehingga konsumen dapat mengakses energi rumah tangga dengan biaya yang terjangkau.

 Perlindungan terhadap praktik penetapan harga yang tidak wajar:

Konsumen terlindungi dari praktik penetapan harga yang tidak adil yang mungkin timbul jika pasar tidak diawasi. Melalui batasan harga pajak, konsumen menghindari eksploitasi harga yang merugikan.

 Keadilan Regional: Penetapan harga yang memperhitungkan biaya produksi, distribusi dan keuntungan yang wajar bagi pelaku ekonomi yang berkontribusi terhadap keadilan daerah. Hal ini mengurangi perbedaan harga antar wilayah, sehingga memberikan konsumen di berbagai wilayah akses yang sama terhadap gas elpiji.

(11)

BUKU JAWABAN UNIVERSITAS TERBUKA

 Peningkatan persaingan: Kebijakan ini mendorong persaingan yang sehat antar sektor ekonomi ketika menerapkan batasan harga. Hal ini dapat memotivasi para pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen.

Secara umum, kebijakan pengaturan harga elpiji yang ditetapkan pemerintah Indonesia berdampak positif dalam melindungi kepentingan konsumen, menjamin keterjangkauan energi dalam negeri dan menciptakan persaingan yang sehat di pasar.

Referensi

Dokumen terkait

Kata kunci :  Menyimak dan Meringkas Sudah jelas dengan kata menyimak lalu meringkas yang artinya setelah menyimak siswa meringkas mencatat yang penting  Menyimak dan Menuliskan

Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media

Dokumen ini berisi buku jawaban ujian untuk mata kuliah Etika Administrasi Pemerintahan di Universitas

MBS dapat diartikan sebagai model pengelolaan yang memberikan otonomi kewenangan dan tanggung jawab lebih besar kepada sekolah, memberikan fleksibilitas/keluwesan-keluwesan kepada

Jawab:  Judul Poster : Ayo Kenali dan Hindari Gagal Ginjal Akut Pada Anak  Isi Poster 1 Gagal ginjal adalah penyakit ginjal, saat ginjal mengalami kerusakan secara mendadak dan

Oleh karena itu, daerah dengan nilai frekuensi dominan f0 yang rendah ditangkap oleh gelombang seismik yang telah lama terperangkap dalam lapisan sedimen lunak yang tebal, sehingga